Anda di halaman 1dari 14

Makalah Pencemaran Lingkungan

Mata Kuliah: Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Dosen Pengampu: Drs. Budiman Tampubolon, M.Si

Disusun oleh:

Astia Juriasih F1241181007

Aditya Pratama Kurnaen F1241181018

Junaidi F1241181021

Rumanti F1241181022

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-
Nya sehingga kamu dapat menyelesaikan tugas Makalah Ekologi dan Ilmu
Lingkungan.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi
dan Ilmu Lingkungan yang diampu oleh Bapak Drs. Budiman Tampubolon, M.Si.
Dengan itu kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing serta kerabat,
kelompok yang telah membantu kami dalam menyusun dan menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat


kekurangan, untuk itu kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penyusunan
kata dan kalimat serta kami juga sangat bersedia menerima saran dan kritikan sebagai
acuan untuk lebih baik dalam membuat tugas makalah lainnya di lain hari.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan kepada kami sebagai
penulis.

Pontianak, Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pencemaran Lingkungan

B. Masalah-masalah Lingkungan Lainnya

C. Dampak Pencemaran Lingkungan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling


kehidupan atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang
membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung
baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun komunitas pada tempat
tertentu. Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup termasuk didalamnya yaitu manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi keberlangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. Lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang
mencakup sumber daya alam, flora dan juga fauna. Lingkungan terdiri dari dua
komponen, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik terdiri dari mahluk
bernyawa, seperti, manusia, hewan, tumbuhan dan mikro-organisme. Sedangkan
komponen abiotik terdiri dari sesuatu yang tidak hidup. misalnya udara, air, tanah dan
cahaya. 

Pencemaran lingkungan terjadi apabila daur materi dalam lingkungan hidup


mengalami perubahan sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya
terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses
alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan
atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi
sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam usaha merubah
lingkungan hidup manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat
menimbulkan masalah yang disebut dengan pencemaran. (Wisjachudin Faisal dan Elin
Nuraini, 2010)
Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, atau energi, serta kompnen lain kedalam lingkungan dan berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia maupun proses alam sehingga sehingga kualitas
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau bahkan tidak dapat berfungsi lagi dengan semestinya. (Undang-
Undang Lingkungan Hidup)

Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah
peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah
keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya
sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu
mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran
lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan
dapat berakibat terhadap jiwa manusia. Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat
tersebarnya bahan kimia ini.

 
B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?

2. Masalah-masalah apa yang ditimbulkan oleh pencemaran lingkungan?

3. Dampak apa yang akan terjadi dari pencemaran lingkungan tersebut?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu pencemaran lingkungan

2. Untuk mengetahui apa saja masalah yang ditimbulkan oleh pencemaran tersebut
serta cara mengatasinya
3. Untuk mengetahui damapk-dampak yang akan terjadi dari pencemaran lingkungan
tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencemaran Lingkungan

Menurut Undang – Undang pokok pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 4


Tahun 1982 yang menjelaskan bahwa polusi atau pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkan –nya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain
ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau
oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan juga memiliki beberapa jenis atau macam
pencemaran yang berupa sisa-sisa atau hasil buangan sebagai hasil dari aktivitas
manusia yang limbahnya dibuang ke udara, air, atau bahkan ke permukaan tanah.
Oleh karena itu, pencemaran lingkungan di kelompokkan menjadi beberapa macam,
yaitu sebagai berikut:
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-
zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya. Zat-zat asing tersebut mengubah komposisi udara dari keadaan
normalnya dan jika berlangsung lama akan mengganggu kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya. Udara dikatakan tercemar apabila terdapat unsur atau zat-zat
asing yang mencemarinya, seperti penjelasan berikut:
- Karbon Monoksida (CO)
Karbon Monoksida adalah suatu gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa. Gas tersebut terbentuk secara alamiah maupun karena aktivitas
manusia. Secara alamiah gas ini terbentuk melalui letusan gunung api. Sumber
penghasil gas CO terutama adalah akibat aktivitas manusia yaitu pembakaran bahan
bakar fosil (minyak, oli, solar, batubara). Aktivitas manusia yang banyak
menghasilkan CO diantaranya aktivitas transportasi dan industri. Gas CO yang
terhirup dalam waktu yang cukup lama akan mengakibatkan gejala pusing, sakit
kepala, pandangan kabur, kehilangan daya pikir sesaat, kesulitan bernafas, bahkan
bisa menimbulkan kematian.

- Nitrogen Oksida (NOx)


Gas NOx berwarna merah kecoklatan dengan bau yang menyengat hidung.
Sumber penghasil gas NOx adalah gas buangan hasil pembakaran dari
generator pembangkit listrik, pembakaran bahan bakar kendaraan (mobil,
pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor dan lain-lain),
pembakaran batu bara, minyak, gas alam, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Jika kalian menghirup gas NOx dalam waktu dan jumlah tertentu, maka
dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa penyakit pernapasan,
penyakit pembuluh darah jantung, bronchitis, kanker paru-paru, nephretis
(radang ginjal) dan lain-lain. Selain itu, NO x juga dapat menimbulkan
gangguan terhadap pertumbuhan tanaman.

- Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon adalah pencemaran yang dapat berupa gas, cairan maupun
padatan. Jenis pencemar udara ini berasal dari kegiatan transportasi (mobil
bensin, mobil diesel, pesawat terbang, kereta api, kapal laut, sepeda motor),
pembakaran batubara, pembakaran minyak, pembakaran kayu, dan lain-
lain. Dampak dari udara yang tercemar oleh HC adalah korosi
(pengkaratan), pengarangan pada mesin, sehingga tersumbat. Gangguan
pada manusia diantaranya adalah iritasi pada mata, hidung dan
tenggorakan, pusing, dan mual.

b. Pencemaran Air
Semua limbah tersebut masuk ke sungai atau danau dan airtanah.
Akibatnya, air mengalami perubahan dari keadaan normalnya atau mengalami
pencemaran. Dengan demikian, pencemaran air adalah pencemaran tubuh-tubuh air
seperti danau, sungai, laut, dan airtanah disebabkan oleh kegiatan manusia yang
dapat membahayakan organisme dan tumbuhan yang hidup pada tubuh-tubuh air
tersebut. Bahan-bahan tambahan yang masuk ke dalam tubuh-tubuh air mengurangi
kemampuan air untuk menyediakan oksigen bagi kebutuhan organisme yang hidup
di air, sehingga sedikit atau bahkan tidak ada organisme yang mampu hidup di air
yang tercemar. Air yang sudah tercemar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- suhu air berubah
- perubahan pada warna, baud an rasa air
- terdapat endapan dan bahan terlarut
- terdapat mikroorganisme

c. Pencemaran Permukaan Tanah (Daratan)


Pencemaran daratan terjadi jika ada bahan-bahan asing, baik organik
maupun anorganik, yang menyebabkan daratan rusak. Akibatnya, daratan tidak
dapat memberikan daya dukung bagi kehidupan manusia. Padahal jika daratan
tersebut tidak mengalami kerusakan kerusakan, maka dapat digunakan untuk
mendukung kehidupan manusia seperti untuk pertanian, peternakan, kehutanan,
permukiman dan lain-lain. Lama kelamaan, dengan beragamnya kebutuhan
manusia dan berkembangnya berbagai jenis industri, maka sampah yang dihasilkan
juga semakin bervariasi. Sampah yang dibuang ke daratan tidak hanya berupa
sampah organik tetapi juga anorganik.
Sampah anorganik sulit untuk diurai atau dipecah oleh mikroorganisme,
sehingga memerlukan waktu yang sangat lama untuk hancur dan menyatu kembali
dengan alam. Menurut Miller (1975) sampah plastik akan hancur dalam waktu 240
tahun jika ditimbun dalam tanah. Sampah kaleng yang terbuat dari timah atau besi
memerlukan waktu 100 tahun untuk berkarat dan hancur menjadi tanah. Kaleng
yang terbuat dari alumunium memerlukan waktu 500 tahun untuk menjadi tanah.
Sampah gelas atau kaca akan hancur dalam waktu 1 juta tahun.
Karena itulah dalam pembuangannya, sampah sebaiknya dipilah menjadi
sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pakan
ternak atau bahan pembuatan kompos, sementara sampah anorganik dapat
digunakan untuk berbagai keperluan lain dengan cara dipakai ulang dan didaur
ulang.

B. Masalah-Masalah Lingkungan
Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang
paling sering terjadi di lingkungan Indonesia. Permasalahan lingkungan ini bisa
disebabkan oleh ciri-ciri manusia sebagai makhluk ekonomi dari beberapa hal,
mulai dari faktor alam atau faktor dari manusia nya sendiri. Berikut beberapa
masalah-masalah yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan:
a. Sungai yang tercemar
Sungai dapat tercemar dikarenakan limbah industri yang terkandung
berbagai macam zat kimia di dalamnya, limbah domestic seperti limbah rumah
tangga yang secara sengaja dibuang ke sunga, serta limbah pertanian berupa pupuk
yang sudah tak layak digunakan (kadaluarsa). Untuk mengatasi permasalahan ini,
tentu saja dibutuhkan kerja sama antara pihak pemerintah, masyarakat, serta
pelaku-pelaku industri. Pihak pemerintah wajib untuk memberlakukan aturan
bentuk penyimpangan sosial baik bagi industri atau masyarakat agar jangan sampai
membuang limbah di sungai. Masyarakat pun harus sadar mengenai pentingnya air
sungai untuk kehidupan.
b. Kerusakan Hutan
Masalah lainnya yang cukup besar di Indonesia adalah mengenai kerusakan
hutan. Mulai dari penebangan liar, penggundulan hutan, hingga baru-baru ini
terjadi yaitu pembakaran hutan menjadi penyebab dari kerusakan hutan yang ada.
Tentu saja jika hal ini dibiarkan terus menerus, akan menyebabkan berkurangnya
kawasan hutan di Indonesia yang berakibat pada ketidakstabilan ekosistem. Untuk
mencegah kerusakan tersebut dalam jangka pendek, pemerintah sebaiknya
mengadakan illegal logging, penanaman kembali hutan, dan kegiatan lainnya.
c. Banjir
Fenomena ini sudah sering terjadi di Indonesia, bahkan di kota-kota besar
sendiri pun sudah menjadi aktivitas rutin yang harus dihadapi. Bahkan tak hanya
pada musim hujan, pada musim kemarau sekalipun banjir bisa saja terjadi beberapa
wilayah. Hal ini dikarenakan perkembangan wilayah Indonesia yang menyebabkan
sistem pembuangan air yang salah dan tidak adanya penjagaan pada daerah aliran
sungai. Untuk mengatasi ini, pentingnya peran pemerintah yang mengelola
pembuangan air agar tak menjadi masalah di kemudian harinya. Selain itu, peran
aktif dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan sangat
dibutuhkan.
d. Menurunnya Keanekaragaman Hayati
Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab
menurunnya keaneka ragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu
saja, banyak sekali alat komunikasi zaman sekarang menjadi informasi
pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan sebagai barang jual beli
membuat hewan dan tumbuhan Indonesia menjadi berkurang bahkan punah.
Solusinya adalah program untuk penangkaran satwa liar, konservasi in-situ dan
konservasi ex-situ, memperluas habitat untuk satwa-satwa liar, peningkatan SDM,
serta di adakannya penyuluhan mengenai penangkaran satwa Indonesia secara
intensif.
e. Samapah yang Menumpuk
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan penduduk, membuat tingkat konsumsi
meningkat dan akhirnya membuat jumlah sampah semakin banyak permasalahan
hukum di Indonesia meningkat. Hal ini lah yang menjadi permasalahan di
Indonesia, karena belum adanya solusi untuk menganggulanginya. Hal ini tentunya
membuat lingkungan menjadi kotor dan tentu saja merugikan lingkungan. Nah
berikut ini solusi yang bisa dilakukan yaitu membuat tempat pembuangan sampah
terpadu, yang lokasinya agak jauh dari pemukiman warga. penerapan 4R yaitu
replace, reduce, reuse, serta recycle, membuat tempat sampah terpisah antara
organik dan anorganik.

C. Dampak Pencemaran Lingkungan


Jenis dampak pencemaran lingkungan tak terlepas dari tingkat penyebab
pecnemaran itu sendiri. Semakin tinggi pencemarannya, maka akan semakin besar
dampak yang ditimbulkannya. Maka dari itulah keadaan lingkungan ini memegang
peranan yang sangat penting. Lingkungan yang bersih pastinya akan memberikan
dampak berupa kehidupan yang sehat. Sebaliknya, lingkungan yang tercemar pasti
akan menyebabkan berbagai dampak buruk. Beberapa dampak pencemaran
lingkungan buruk yang dapat ditimbulkan dari adanya lingkungan yang tercemar
antara lain sebagai berikut:
- Terganggunya keseimbangan lingkungan
Pencemaran lingkungan akan dapat menyebabkan dampak berupa
ketidakseimbangan lingkungan atau eksositem yang ada. Hal ini jelas
terjadi karena pencemaran lingkungan otomatis akan merusak keadaan yang
mulanya baik menjadi tidak baik. Ketika terjadi pencemaran maka akan
banyak pihak yang terganggu, bukan hanya manusai namun juga binatang
hingga tumbuh- tumbuhan.
- Punahnya berbagai spesies flora dan fauna
Pencemaran lingkungan ini sangat besar pengaruhnya dalam
mempengaruhi keadaan lingkungan. Ketika polutan sudah masuk ke dalam
lingkungan hidup, maka akan mematikan beberapa jenis flora dan fauna
yang telah hidup. Hal ini didukung oleh keadaan kekebalan setiap flora dan
fauna yang berbeda- beda pula.
- Berkurangnya kesuburan tanah
Pencemaran lingkungan juga akan menyebabkan terjadinya
pengurangan kesuburan pada tanah. Penurunan kesuburan pada tanah ini
diakibatkan oleh penggunaan isektisida yang berlebihan. Ketika
penggunaan insektisida ini berlebihan, maka hal ini akan mencemari tanah.
Akibatnya tanah akan kehilangan kesuburannya sedikit demi sedikit dan
produktivas tanah dapat terganggu.
- Meledaknya pertumbuhan hama
Penggunaan insekstidida yang berlebihan juga dapat menyebabkan
lingkungan yang tercemar. Insektisida ini juga akan mematikan predator.
Ketika predator ikut punah karena terkena insektisida, maka pertumbuhan
hama ini akan menjadi berkembang pesat. Bahkan pertumbuhan hama ini
akan tumbuh secara berlebihan dan tanpa kendali. Hal ini tentu saja akan
merugikan banyak pihak. Apabila hama yang muncul  ini tidak dapat
dikendalikan maka akan menjadi menjadi bencana alam. Bisa jadi manusia
tidaka kan mendapatkan jatah makanannya karena jatah makanan
tersebutsudah dimakan hama sebelum siap memanennya.
- Menyebabkan terjadinya lubang ozon
Pencemaran lingkungan akan menyebabkan kerusakan pada
lingkungan tersebut. Salah satunya berupa menipisnya lubang ozon. Ketika
lubang ozon sudah semakin menipis, maka hal ini lama kelamaan akan
menjadi berlubang. Kita semua mengetahui bahwasannya lapisan ozon
sangat membantu untuk melindungi Bumi dari paparan sinar ultraviolet
secara langsung. Apabila lapisan ozon ini berlubang maka otomatis hal ini
akan menyebabkan sinar ultraviolet menyinari Bumi secara langsung. Sinar
ultraviolet ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai macam
penyait, seperti kanker kulit, mematikan binatang- binatang laut, dan
sebagainya. Penipisan lapisan ozon ini terjadi karena adanya penumpukan
gas- gas rumah kaca yang terdiri dari gas- gas karbonmonoksida  atau CO,
karbondioksida atau CO2, dan lain sebagainya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencemaran lingkungan merupakan masuknya atau dimasukkan –nya


makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam,
sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran itu sendiri juga bermacam-macam jenisnya. Mulai dari
pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran permukaan tanah (daratan).
Pencemaran itu juga dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup.
Namun, pencemaran lingkungan bisa di atsi dengan berbagai cara jika manusia
memiliki cukup kesadaran untuk mengatasinya.

B. Saran

Kita sebagai manusia yang berinteraksi langsung dengan lingkungan,


harusnya lebih menjaga lingkungan tersebut agar tidak tercemar dan rusak. Karena,
jika lingkungan saja sudah rusak, dampaknya juga akan terkena ke kita sebagai
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/9203/2/1HK10628.pdf

http://karyacombirayang.blogspot.com/2015/10/makalah-pencemaran-lingkungan.html

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031-
IWAN_SETIAWAN/Pencemaran_dan_Kerusakan_Lingkungan.pdf

https://www.bengkulunews.co.id/7-dampak-pencemaran-lingkungan-bagi-kehidupan/

Anda mungkin juga menyukai