Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

PENDIDIKAN KESEHATAN KEPADA KELUARGA MENGENAI DIARE PADA ANAK

Mata Kuliah: Keperawatan Keluarga


Dosen: Ns. Nourmayansa Vidya Anggraini, M. Kep., Sp. Kep. Kom
Disusun Oleh:
Zhafirah Zhafarina (1910711062)
Aprilla Rahma U (1910711064)

JURUSAN PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERISTAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
2021
1. Satuan Acara Penyuluhan Diare Pada Anak

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


Diare Pada Anak

Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan pada Keluarga


Mengenai Diare
Sub Pokok Bahasan : Diare
Sasaran : Keluarga d
Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Senin/6 September 2021
Waktu : 19.00
Tempat/Platform : Google Meeting

I.1 Tujuan Intruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan kepada orang tua mampu

mengetahui cara-cara pencegahan diare dan dapat di aplikasikan dalam

kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan Intruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu:


a. Menjelaskan kembali pengertian diare
b. Menjelaskan tentang penyebab diare
c. Menjelaskan tentang bahaya diare
d. Menjelaskan cara menangani diare
e. Menyebutkan nutrisi bagi penderita diare
f. Menjelaskan cara pencegahan diare.
1.3 Pokok Inti Materi

a. Pengertian diare
b. Penyebab diare
c. Bahaya diare
d. Cara menangani diare
e. Nutrisi bagi penderita diare
f. Cara pencegahan diare
1.4 Metode

1. Jenis model pembelajaran: Pertemuan Daring (tatap maya)


2. Landasan teori: ceramah dan diskusi
3. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Mengidentifikasi pilihan tindakan
4) Memberi komentar
5) Menetapkan tindak lanjut
1.5 Alat, bahan / media pembelajaran

Media yang digunakan adalah power point presentation (PPT).

1.6 Rencana Kegiatan Penyuluhan

Waktu Kegiatan pemberi materi Kegiatan sasaran Media dan alat


mengajar
5 menit Kegiatan orientasi: 1. Sasaran
1. Memberikan salam, mejawab salam
memperkenalkan diri 2. Sasaran
2. Menyampaikan memperhatikan
maksud dan tujuan penjelasan
( TIU dan TIK ) 3. Sasaran
3. Menjelaskan proses memperhatikan
belajar mengajar 4. Sasaran
4. Mengkaji tingkat menjawab dan
pengetahuan sasaran menyampaikan
terhadap materi yang apa yang
akan disampaikan diketahui
dengan cara apersepsi
atau secara lisan
20 menit Kegiatan Working 1. Sasaran Power Point
(Penyampaian materi): memperhatikan
1. Menjelaskan pada 2. Sasaran
sasaran tentang : memperhatikan
i. Pengertian dan
diare mempraktekkan
ii. Penyebab secara langsung
diare 3. Sasaran
iii. Bahaya diare mendengarkan
iv. Cara 4. Sasaran
menangani menjawab
diare pertanyaan
v. Nutrisi bagi 5. Sasaran dapat
penderita Kooperatif, dan
diare bersemangat
vi. Cara
pencegahan
diare
2. Mengevaluasi
materi yang telah
disampaikan
dengan pertanyaan
terarah
3. Memberikan
reinforcement
positif
10 menit Kegiatan Terminasi 1. Sasaran
(Penutup): memperhatikan
1. Menyimpulkan hasil 2. Sasaran
pendkes mendengarjan
2. Kontrak waktu 3. Sasaran
berikutnya bila masih menjawab salam
dibutuhkan
3. Salam penutup

1.7 Materi Penyuluhan (Terlampir)

1.8 Rencana Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes

1. Kondisi yang seperti apa anak harus dibawa ke dokterr? karena kan

biasanya kalau anak saya diare gitu, biasanya cuman dikasih obat

aja atau dibiarin karena nanti juga sembuh sendiri.

Jawaban:

Bila tidak ditangani dengan benar, diare dapat membahayakan

anak. Karena itu, orangtua perlu mencermati gejala-gejala yang

terjadi pada anak saat diare. Biasanya diare akan sembuh dalam

beberapa hari, tetapi dapat pula menimbulkan komplikasi. Salah

satu komplikasi yang membahayakan adalah dehidrasi.

Segera bawa anak ke dokter/fasilitas kesehatan apabila

menemukan gejala-gejala seperti di bawah ini:


 Terlihat sakit berat

 Diare lebih dari 3 hari

 Usia di bawah 6 bulan

 Muntah darah, atau berwarna hijau/kuning

 Muntah lebih dari dua kali dalam sehari dan tidak ada

cairan yang dapat masuk

 Demam lebih dari 40° C atau demam lebih dari 38 °C

untuk anak berusia di bawah 6 bulan

 BAB bercampur darah

 Nyeri perut selama 2 jam

 Dehidrasi ringan-sedang (haus terus, tidak BAK dalam 6

jam pada bayi, tidak BAK dalam 12 jam pada anak-anak,

mata cekung, tidak aktif, mulut kering)

 Dehidrasi berat (rewel, mata cekung, tidak keluar air mata

saat menangis, tidak mau minum, lemas/tidak sadarkan diri,

sedikit atau tidak BAK, BAK berwarna gelap)

2. Apakah diare dapat menyebabkan kematian?

Jawab : Iya menyebabkan kematian karena kekurangan cairan

yang sangat parah membuat tubuh terasa lemas dankekurangan

oksigen sehingga orang yang terkena diare akan hilang kesadaran

dan dapat menyebabkan kematian.


1.8.1 Kriteria Evaluasi

1.8.1.1 Evaluasi Struktur

1. Menyiapkan SAP
2. Menyiapkan materi dan media
3. Kontrak waktu dengan sasaran
4. Menyiapkan tempat
5. Menyiapkan pertanyaan
1.8.1.2 Evaluasi Proses

1. Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama


penkes berlangsung
2. Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum
dimengerti
3. Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi
materi
4. Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes
berlangsung
5. Tanya jawab berjalan dengan baik
1.8.1.3 Evaluasi Hasil

1. Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu


menjawab pertanyaan 80 % lebih dengan benar
(dapat menjawab 4 dari 5 pertanyaan)
2. Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik
apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan
antara 60 – 80 % dengan benar. (dapat menjawab 3
sampai 4 pertanyaan dari 5 pertanyaan yang
diberikan)
3. Pendkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik
apabila sasaran hanya mampu menjawab kurang
dari 50 % dengan benar (hanya dapat menjawab 1
atau 2 pertanyaan saja dari 5 pertanyaan yang
diberikan)

1.8 Sumber Literatur

KemenKes RI. 2011. Panduan Sosialisasi tatalaksana diare balita. Jakarta.

KemenKes RI

Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK

UI.

Talley NJ, Martin CJ. Clinical gastroenterology : A Practical-based Approach.


Sydney; Maclennan dan Petty Pty Limited, 1996.

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi


Keluarga. Edisi XVII. Jakarta: Kerjasama Departemen Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial.
MATERI PENYULUHAN
DIARE PADA ANAK
1. Pengertian Diare
Berdasarkan definisi dari WHO (World Health Organization), salah satu lembaga
PBB (Perserikatan bangsabangsa) mendefi isikan bahwa diare adalah suatu kondisi
dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat
berupa air saja dan frekuensinya lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam
satu hari.
Berdasarkan lamanya maka diare dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Diare akt adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari, sedangkan
b. Diare kronis/presisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari
Berdasarkan Diare Bermasalah dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Disentri, yaitu diare dengan darah dan lendir dalam feses.
2. Diare kronis/persisten
2. Penyebab Diare
Secara umum penyebab penyakit diare adalah oleh:
a. Infeksi (kuman-kuman penyakit) seperti; bakteri, virus, parasite
b. Penurunan daya tahan tubuh
c. Faktor lingkungan dan perilaku
Dibawah ini penjelasan tentang penyebab penyakit diare:
a. Infeksi (kuman-kuman penyakit)
Kuman-kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui makanan/minuman yang
tercemar atau kontak langsung dengan tinja penderita (feces oral)
Di dalam istilah bahasa Inggris disebutkan 5 F (Feces, Flies, Food, Finger, Fomites)
siklus penyebaran penyakit diare bisa digambarkan sebagai berikut melalui:
Feces atau tinja
Flies atau lalat
Food atau makanan
Fomites atau peralatan makanan
Finger atau tangan (jari tangan)
Dibawah ini beberapa contoh perilaku terjadinya penyebaran kuman yang
menyebabkan penyakit diare:
 Tidak memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara esklusif (ASI eksklusif) sampai
6 bulan kepada bayi atau memberikan MP ASI terlalu dini. Memberi MP ASI
terlalu dini mempercepat bayi kontak terhadap kuman
 Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit diare
karena sangat sulit membersihkan botol dan juga kualitas air dibeberapa
wilayah Indonesia juga sudah terkontaminasi kuman-kuman penyakit seperti
bakteri E. Coli
 Menyimpan makanan pada suhu kamar dan tidak ditutup dengan baik
 Minum air/menggunakan air yang tercemar
 Tidak mencuci tangan setelah BAB, membersihkan BAB anak
 Membuang tinja (termasuk tinja bayi) sembarangan.
b. Penurunan Daya Tahan Tubuh
• Tidak memberikan ASI kepada bayi sampai usia 2 tahun (atau lebih). Di
dalam ASI terdapat antibodi yang dapat melindungi bayi dari kuman penyakit
• Kurang gizi/malnutrisi terutama anak yang kurang gizi buruk akan mudah
terkena diare
• Imunodefi siensi/Imunosupresi, terinfeksi oleh virus (seperti campak, AIDS)
• Segera proporsional, balita lebih sering terkena diare (55%).
c. Faktor Lingkungan dan Perilaku
Penyakit diare adalah penyakit yang berbasis lingkungan yang faktor utama dari
kontaminasi air atau tinja berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat.
3. Bahaya Diare
Bahaya jika anak mengalami diare adalah terjadinya dehidrasi yaitu kekurangan
cairan. Terdapat 3 keadaan akibat dehidrasi, yaitu:
a. Tanpa dehidrasi (kehilangan cairan <5% Berat Badan). Tandanya anak tetap aktif,
keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, kelopak mata
tidak cekung, buang air kecil (BAK) sering.
b. Dehidrasi ringan sedang (kehilangan cairan 5-10% Berat Badan). Tandanya anak
gelisah atau rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat, kelopak mata
cekung, BAK mulai berkurang.
c. Dehidrasi berat (kehilangan cairan >10% Berat Badan). Tandanya anak lemas atau
tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit
kembali lebih dari 2 detik. Agar lebih mudah gunakan kulit perut.
Untuk menilai kondisi dehidrasi pada anak ada 4 parameter yang bisa digunakan yaitu
aktivitas, rasa haus, kelopak mata, buang air kecil, dan uji turgor atau uji cubit. Lihat
kelopak mata anak, apakah cekung atau tidak. Anak harus kencing dalam waktu 6-8 jam,
jika lebih dari 8 jam tidak kencing maka dehidrasi ringan. Untuk anak yang lebih besar
batas kencingnya 12 jam. Uji cubit paling gampang dilakukan pada kulit perut, kulit
harus kembali dalam 2 detik.

4. Cara Menangani Diare


Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus
diberi  cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang. Sebagai
pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga seperti air tajin, air sayur, air matang,
teh. Disamping itu, harus diberi cairan elektrolit berupa oralit. Jika tidak ada oralit, bisa
menggunakan larutan gula garam. Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh
munjung gula pasir, seperempat sendok teh mujung garam, dilarutkan dalam satu gelas
air matang ( 200 cc). Selanjutnya penderita diberi minum.

5. Nutrisi bagi penderita diare


Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi makanan yang
lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang menyusui, ASI tetap diberikan
dan PASI diencerkan.
Diet BRAT adalah singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and Toast (pisang,
nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24
jam pertama diare yang dapat membantu meringankan diare serta memberikan vitamin
penting, mineral, dan karbohidrat yang mudah dicerna (diserap).
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :
a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. Teh
g. Roti dan jelly
h. Yoghurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak-anak, namun mengenai
makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter.
Hindari makanan berikut ini saat diare, yaitu:
a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alkohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang-kacangan,
brokoli, dan kembang kol.

6. Cara pencegahan diare


Adapun pencegahan diare adalah :
a. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
b. Menutup makanan dan minuman
c. Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d. Selalu minum air yang sudah dimasak
e. Menjaga kebersihan lingkungan : rumah, aliran air, sampah di buang pada
tempatnya dan ditutup
f. Makan makanan yang sehat dan bergizi
Bila telah dilakukan upaya pertolongan pertama namun diare masih terus
berlangsung segera bawa penderita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.

Anda mungkin juga menyukai