Anda di halaman 1dari 47

PROGRAM-PROGRAM DAN

KEBIJAKAN KESEHATAN
Konsep Pembangunan
Kesehatan Di
Indonesia
MUHAMAD ALFIAN- 1710711103
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya berkesinambungan
yang meliputi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk mela
ksanakan tugas mewujudkan tuju nasional yang termaktup dalam
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Tujuan utama pembangunan
nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilaku
secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional di atas
maka melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai demi
mewujudkan Indonesia sehat sesuai pembukaan UUD 1945 alinea ke-4,
yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan se tumpah darah
Indonesia juga untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdasar kehidupan bangsa maka diselenggarakan program
pembangunan secara berkelanjutan, terencana dan terarah.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pemba
nasional.
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial
dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor,
serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan
oleh periode sebelumnya.
Tujuan Pembangunan Kesehatan Di
Indonesia
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan
kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah:
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;
2. Meningkatnya pengendalian penyakit;
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,
tertinggal dan perbatasan;
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu indonesia sehat dan kualitas
pengelolaan sjsn kesehatan,
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta
6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.
Sistem Pelayanan
Kesehatan dan Kebijakan
Era Otonomi Daerah
Secara etimologi, istilah “otonomi daerah” berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “autos” dan ‘namos”. Autos artinya sendiri, sedangkan
namos artinya aturan. Sehingga definisi otonomi daerah adalah
kewenangan untuk mengatur sendiri pemerintahan dan kepentingan
masyarakatnya yang dilakukan oleh suatu daerah.
Menurut UU No. 32 tahun 2004, pengertian otonomi daerah adalah
hak, wewenang, serta kewajiban daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus sendiri berbagai hal terkait pemerintahan dan
kepentingan masyarakatnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Menurut Depkes RI (2009) pelayanan kesehatan adalah setiap upaya
yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun
masyarakat. 
Tujuan
Pemberlakuan otonomi daerah mulai diterapkan melalui UU Nomor
22 tahun 1999, dan pelaksaanaannya baru dimulai tahun 2001.
Tujuan desentralisasi tersebut di bidang kesehatan adalah
mewujudkan pembangunan nasional di bidang kesehatan yang
berlandaskan prakarsa dan aspirasi masyarakat dengan cara
memberdayakan, menghimpun, dan mengoptimalkan potensi daerah
untuk kepentingan daerah dan prioritas Nasional dalam mencapai
Indonesia sehat.
Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
1. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
2. Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
3. Tertiary Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Daftar Pustaka
Kurniawan, Andri. 2010. Kebijakan Dan Isu Kesehatan Dalam Konteks Otonomi Daerah. Kanun,
No. 51 Edisi Agustus 2010.
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia :
Rencana Aksi Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2015-2019
Nila Farid Moeloek. 2017. Strategi Dan Kebijakan Kementerian Kesehatan Sinergi Dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan Medis Untuk Perlindungan Masyarakat. Menteri Kesehatan :
Rapat Koordinasi Nasional KKI
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/52/2015 : Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
Herminofa, Irsyad. 2018. Sistem Pelayanan Kesehatan & Kebijakan Era Otonomi Daerah
Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman

Rifah Miladdina 1710711040


Penyakit Menular

 Prioritas penyakit menular, masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS, tuberculosis,


malaria, demam berdarah, influenza dan flu burung. Disamping itu Indonesia
juga belum sepenuhnya berhasil mengendalikan penyakit neglected diseases
seperti kusta, filariasis, leptospirosis, dan lain-lain.

Angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh penyakit menular yang
dapat dicegah dengan imunisasi seperti polio, campak, difteri, pertusis,
hepatitis B, dan tetanus baik pada maternal maupun neonatal sudah sangat
menurun, bahkan pada tahun 2014, Indonesia telah dinyatakan bebas polio.
HIV/AIDS
1. Program penanggulangan
b. Program Pendukung

a. Kegiatan Pokok
- pengembangan institusional dan
majemen atau pemantapan koordinasi
- penyuluhan HIV / AIDS - surveilans epidimiologi termasuk sistem
pencatatan atau pelaporan
- tindakan pencegahan pada
- pelatihan
kelompok risiko tinggi
- penelitian atau kajian
- penemuan penderita sejak dini - monitoring dann evaluasi
- penatalaksanaan penderita
secara tepat
- pelacak kontak / konseling
2. Upaya

• Pengobatan supportive (dukungan)


• Pengobatan infeksi oportunistik dan pengobatan Antiretroviral (ARV)
• Komunikasi Informasi Edukasi termasuk hak memperoleh informasi tentang
HIV/AIDS
• Meningkatkan jangkauan pelayanan berkualitas dan meningkatkan kualitas
hidup ODHA
• Meningkatkan kualitas pencegahan dan pengobatan
• Menyediakan dan meningkatkan sistem penanggulangan HIV/AIDS
• Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat
• Memperluas akses layanan pengobatan ARV untuk semakin mendekatkan
layanan pengobatan bagi yang membutuhkan dan mendorong peningkatan
kapatuhan minum obat
Malaria

1. Program penanggulangan

• Melakukan penemuan dini dan pengobatan dengan tepat


• Memberdayakan dan menggerakan masyarakat untuk mendukung
secara aktif upaya eliminasi malaria
• Menjamin akses pelayanan berkualitas terhadap masyarakat yang
berisiko
• Melakukan komunikasi, motivasi, dan sosialisasi
• Pemda mendukung secara aktif eliminasi malaria
2. Upaya

 Tahap Pemberantasan
Tujuannya adalah mengurangi tingkat penularan malaria di suatu daerah, sehingga paa akhir
tahap tersebut tercapai <5% resiko malaria.

Tahap Pra Eliminasi


Tujuannya adalah mengurangi jumlah fokus aktif dan mengurangi penularan setempat, sehingga pada
tahap akhir tercapai API <1 per 1000 penduduk berisiko

Tahap Eliminasi
Tujuannya adalah menghilangkan fokus aktif dan menghentikan penularan setempat suatu wilayah,
minimal kabupaten/kota, sehingga pada tahap tersebut kasus penularan setempat nol (tidak ada)

Tahap Pemeliharaan
Tujuannya mencegah munculnya kembali kasus dengan penularan setempat.
TUBERKULOSIS

1. Program Penanggulangan

Dalam peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor


565/menkes/per/III/2011 tentang strategi nasional tuberkulosis 2011-2014,
menetapkan empat misi dalam rencana strategis 2011-2014 :

• Meningkatkan derajat keseahatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat,


termasuk swasta dan masyarakat madani
• Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan
yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan
• Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan, serta
• Menciptakan tata kelola pemerintah yang baik
2. Upaya

Strategi nasional program pengendalian TB nasional di Indonesia tahun 2011-2014


terdiri dari 7 strategi :

• Memperluas dan meningkatkan pelayanan DOTS yg bermutu


• Menghadapi tantangan TB/HIV
• Melibatkan seluruh penyedia pelayanan pemerintah, masyarakat
• Memberdayakan masyarakat dan pasien TB
• Memberikan konstribusi dalam penguatan sistem kesehatan dan program
pengendalian TB Rifah Miladdina 1710711040
• Mendorong komitmen pemerintah pusat dan daerah terharap program TB
SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome)

1. Program penanggulangam

• Jaga kesehatan diri dengan baik


• Selalu membawa sapu tangan atau tisu untuk menutup hidung
• Selalu mencuci tangan pada kesempatan pertama dengan sabun cair setelah bersin
• Gunakan sumpit atau sendok saat menyaji makanan. Jangan berbagi kontak makanan
dan minuman
• Menjalani pola hidup yang sehat Rifah Miladdina 1710711040
2. Upaya Pencegahan Penularan

• Hindarilah bepergian atau naik kendaraan umum


• Hindari mengunjungi pasien dengan penyakit SARS
• Jagalah pola makan
• Jaga kebersihan
Kesehatan Lingkungan
Pemukiman

• Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup


yang lebih sehat melalui pengembangan system kesehatan kewilayahan untuk
menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan.

• 3 pokok kegiatan untuk mencapai tujuan:


Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar
Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan
Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan
PROGRAM PEMBINAAN
KESEHATAN KOMUNITAS

Siti Nuraizah Puspa Tanya


1710711112
PEMBINAAN GIZI
MASYARAKAT
STUNTING
INTERVENSI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM UPAYA
PERBAIKAN GIZI
PENGUATAN GERAKAN MASYARAKAT
(GERMAS)
PENGEMBANGAN KOTA
SEHAT
PENYELENGGARAAN KOTA SEHAT

■ Program Dilaksanakan Dengan Memberdayakan Masyarakat


■ Pemerintah Memfasilitasi Terwujudnya Kota Sehat
■ Memberdayakan/Memfungsikan Forum/Lembaga Masyarakat
4 TATANAN
YANG DIBINA SEBAGAI PILOT PROJECT
MEWUJUDKAN KOTA SEHAT

Kawasan pemukiman, Sarana


& Prasarana Umum
Ketahanan Pangan dan Gizi
Kehidupan Masyarakat
yang Sehat dan Mandiri
Kehidupan Sosial yang
Sehat
POLA PELAKSANAAN KEGIATAN
KOTA SEHAT
1. Pelibatan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi
2. Pemberian dana stimulan untuk pembangunan sarana prasarana yang
didukung oleh dana partisipasi masyarakat.
3. Dana stimulan diserahkan langsung kepada masyarakat melalui forum dan
kelompok kerja (Pokmas) yang telah dibentuk
4. Pelaksanaan Program/kegiatan didampingi oleh Tim Pendamping dari
dinas/sektor terkait sebagai Tim Teknis serta TPM
PUSKESMAS & PHN
Peren Dita Sanli
1710711131
Puskesmas

Suatu kesatuan organisasi


kesehatan fungsional yang
merupakan pusat
pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat di
samping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat diwilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan
pokok.
Work Summary
Wilayah kerja Ruang Lingkup Pelayanan
• Secara nasional, standar wilayah • Kuratif (pengbatan)
kerja puskesmas satu kecamatan, • Preventif (Upaya Pencegahan)
tetapi apabila distu kecamatan
terdapat lebih dari satu • Promotif (Peningkatan
puskesmas , maka tanggung Kesehatan)
jawab wilayah kerja harus dibai • Rehabilitatif (Pemulihan
antar puskesmas , dengan Kesehatan)
memerhatikan konsep wilayah
(desa/kelurahan/RW)
FUNGSI PUSKESMAS

01 02 03

Pusat Pusat Pusat pelayanan


pembangunan pemberdayaan kesehatan pertama
berwawasan masyarakat dan
kesehatan keluarga Pelayanan kesehatan masyarakat

Pusat kesehatan perorangan


Persyaratan Puskesmas

• System ventilasi
• System pencahayaan
• System sanitasi
• System kelisttrikan
• System komunikasi
• System gas medic
• System proteksi petir
• System proteksi kebakaran
• System pengendalian kebisingan
• Kendaraan ambulan
Tenaga kerja

1. Dokter layanan primer


2. Dokter gigi
3. Perawat
4. Bidan
5. Tenaga kesehatan masyarakat
6. Tenaga kesehatan lingkungan
7. Ahli teknologi laboratorium medic
8. Tenaga gizi
9. Tenaga kefarmasian
10.Tenaga non kesehatan ( adm,keuangan,system
informasi,dll)
Menurut WHO
Menurut WHO Perkesmas merupakan lapangan perawatan khusus yang
merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan
masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan,
penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi,
pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada
individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi
masyrakat secara keseluruhan.

PHN Tujuan yang diharapkan adalah meningkatnya kemandirian individu, keluarga,


kelompok atau masyarakat (rawan kesehatan) untuk mengatasi masalah
kesehatan atau keperawatannya sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai