Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

“KESIMPULAN PEMAHAMAN DARI KE 13 MATERI”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Pada Mata


Kuliah

Etika Profesi Keguruan

Semester VI

Disusun Oleh:

Putri Anisa Ramadani

2517.128

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

IAIN BUKITTINGGI
TP 2020/2021
MATERI 1

 Pengertian Etika, Profesi, Keguruan, Tujuan dan fungsi etika profesi


keguruan, Tujuan dan fungsi etika profesi keguruan, Nilai-nilai Etika
Profesi Keguruan dan Ruang Lingkup Etika Profesi Keguruan.
Kesimpulan :
Etika profesi keguruan adalah ilmu yang mempelajari tentang
perbuatan baik yang harus dikerjakan oleh seorang guru sebagai pendidik
yang profesional. Tujuannya yaitu untuk mahasiswa memiliki wawasan
profesi keguruan dan perilaku positif terhadap profesi keguruan.kemudian
nilai-nilainya yiatu tanggung jawab, kewajiban dan hak.

MATERI 2
 Bagaimana moral dan perilaku seorang guru dan Peran guru dalam proses
pembelajaran.
Kesimpulan :
Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan
terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar
atau salah. Kemudian dalam proses pengajaran guru merupakan penentu
keberhasilan pendidikan, guru memegang teguh peranan penting dalam
menciptkan situasi pengajaran sehingga proses belajar dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.

MATERI 3
 Karakteristik guru yang profesional dan Watak kerja seorang guru
profesional.
Kesimpulan :
Jadi karakteristik guru profesioanl adalah ciri-ciri orang yang
memiliki pendidikan formal dan menguasai berbagai teknik dalam
kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan-landasan
kependidikan.

1
Sedangkan watak kerja seorang guru profesional adalah rendah
hati, Pandai mengelola waktu, Menghargai sebuah proses, Berpikiran
terbuka, Percaya diri

MATERI 4
 Dasar, fungsi, tujuan pendidikan nasional, tugas serta kewajiban tenaga
pendidikan.
Kesimpulan :
Dasar pendidikan nasional yang dimaksud dalam pendidikan
adalah dasar pelaksanaannya yang mempunyai peranan penting untuk
dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah
atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Fungsinya untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan
bangsa yang bernartabat.

MATERI 5
 Tahapan pengembangan guru profesioanal, alur, dan kebijakan
pengembangan profesi dan karir guru
Kesimpulan :
Terbentuknya guru profesioanal membutuhkan proses yang
panjang. Ada empat tahap untuk mewujudkan yaitu berlatar belakang
perguruan tinggi, adanya induksi untuk guru pemula, profesional guru
yang diprakarsi oleh intuisi dan profesionalisasi guru berbasis individu
menjadi guru yang madani.

MATERI 6
 Esensi, prinsip-prinsip peningkatan kompetensi guru dan karir guru serta
jenis program diklat guru
Kesimpulan :
Seseorang pendidik sangat dituntut untuk memiliki kompetensi
agar bisa menjalankan tugasnya dan menjadi seorang guru yang

2
profesional. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu,
kompetensi pedagonik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial.
Pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari proses pendidikan yang
tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus
seorang pendidik agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan.

MATERI 7
 Bahasan mengenai kode etik pofesi keguruan dan organisasi profesi
keguruan
Kesimpulan :
Kode etik suatu profesi adalah suatu tatanan etika yang telah disepakati
oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk
dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang
agak muluk dalam kategori norma hukum yang di dasari kesusilaan.
Kemudian terdapat fungsi dari kode etik yaitu menjaga nama baik seorang
guru dalam menyandang status sebagai pendidik.

MATERI 8
 Bahasan mengenai kemampuan guru dalam mengelola kelas
Kesimpulan :
Pengelolaan kelas di sekolah sangat penting untuk kenyamanan proses
pembelajaran. Kita sebagai seorang pendidik pun harus bisa menciptakan
kenyamanan dalam proses pembelajaran baik dalam proses penyusunan
bangku, membersihkan sampah dan semua hal yang mebuat
pembelajaraan jadi produktif.

MATER 9
 Pengertian kualifikasi, kualifikasi pendidik formal non formal dan
kompetensi pendidik formal dan nonformal.
Kesimpulan :

3
Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal
yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang seperti kursus
dan pelatihan. Adapun pendidikan informal adalah jalur pendidikan
lingkungan dan keluarga. Pendidikan ini bisa kita temui lewat sekolah
rumah (homeschooling) atau juga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar
(PKBM).

MATERI 10
 Perlindungan dan penghargaan terhadap guru.
Kesimpulan:
Adanya pemberian penghargaan atas keberhasilan guru berperstasi
merupakan wujud motivasi yang sangat luar biasa bagi para guru. Semua
guru memiliki ekspetasi dan bersaing dalam meraih penghargaan sebagai
guru berprestasi dan bermutu demi meningkatkan profesionalisme
tugasnya. Selain penghargaan dalam suatu profesi tidak kalah pentingnya
yaitu perlindungan dalam menjalankan kewajiban baik secara hukum
maupun lainya. Perlindungan sangat berpengaruh pada produktif kinerja
seorang guru. Agar seseorang yang memiliki profesi guru dapat
memotivasi diri dan merasa aman dalam menjalankan tujuannya sehingga
dapat tercapinya tujuan untuk terselenggaranya seluruh proses
pembelajaran dengan baik, sehingga kualitas pendidikan secra
keseluruhan, kualitas pendidik, peserta didik menjadi lebih baik.
MATERI 11
 Penilaian Kinerja Guru
Kesimpulan :
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain
tugas utamanya tersebut, guru juga dimungkinkan memiliki tugas-tugas
lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karena itu, dalam

4
penilaian kinerja guru beberapa sub-unsur yang perlu dinilai adalah
sebagai berikut:
1. Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses pembelajaran bagi
guru mata pelajaran atau guru kelas, meliputi kegiatan merencanakan
dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai,
menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil
penilaian dalam menerapkan 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor
16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru. Pengelolaan pembelajaran tersebut mensyaratkan guru
menguasai 24 (dua puluh empat) kompetensi yang dikelompokkan ke
dalam kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Untuk mempermudah penilaian dalam PK GURU, 24 (dua puluh
empat) kompetensi tersebut dirangkum menjadi 14 (empat belas)
kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
2. Kinerja dalam melaksanakan proses pembimbingan bagi guru
Bimbingan Konseling (BK)/Konselor meliputi kegiatan merencanakan
dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil
bimbingan, menganalisis hasil evaluasi pembimbingan, dan
melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan dalam menerapkan 4
(empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh guru BK/Konselor, sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. 3.
Kinerja yang terkait dengan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah, meliputi: (1) menjadi kepala
sekolah/madrasah per tahun; (2) menjadi wakil kepala
sekolah/madrasah per tahun; (3) menjadi ketua program keahlian/
program studi atau yang sejenisnya; (4) menjadi kepala perpustakaan;
atau (5) menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau yang
sejenisnya. Kinerja guru dalam melaksanakan tugas tambahan ini

5
dinilai dengan menggunakan instrumen khusus yang dirancang untuk
menilai pelaksanaan tugas tambahan, mengacu pada kompetensi yang
harus dimiliki guru dalam melaksanakan tugas tambahan tersebut.
Tugas tambahan lain yang tidak disebutkan di atas (yang tidak
mengurangi jam mengajar guru) dihargai langsung sebagai perolehan
angka kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apabila terjadi
ketidaksepakatan terkait dengan hasil penilaian, maka dapat dipanggil
moderator (dalam hal ini bisa pengawas sekolah yang ditunjuk) untuk
melakukan penilaian ulang terkait dengan hal-hal yang tidak
disepakati. Hasil moderator bersifat final.

MATERI 12
 Sasaran sikap dan pengembangan sikap profesional serta syarat-syarat
guru profesional
Kesimpulan :
Sikap Profesional Keguruan adalah sikap seorang guru dalam menjalankan
pekerjaannya yang mencakup keahlian, kemahiran dan kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi keguruan. Guru yang profesional adalah guru yang kompeten
menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Untuk
memahami beratnya profesi guru karena harus memiliki keahlian ganda
berupa keahlian dalam bidang pendidikan dan keahlian dalam bidang studi
yang diajarkan.

MATERI 13
 Pengertian nilai, norma dan sanksi dan Hubungan nilai, norma dan sanksi.
Kesimpulan :
Moral peserta didik menjadi tanggung jawab seorang guru. Dengan cara
menciptakan moral yang baik dengan menjalin komunikasi yng baik
kepada siswa. Bagai mana cara pembawaan seorang guru dalam
pembelajaran dengan itu juga akan tercipta moral yang baik buat peserta

6
didik itu sendiri. Hubungan antara nilai, norma dan sanksi saling terkait.
Norma berisikan nilai-nilai yang dikongkritkan menjadi suatu ketentuan
yang disepakati. Apabila nilai-nilai yang disepakati dalam bentuk norma
tersebut dilanggar akan diberi sanksi. Oleh karena itu antara nilai, norma,
dan sanksi memiliki keterkaitan yang sangat erat, saksi yang berlaku
apabila melanggar norma, sedangkan norma tersebut berisi nilai-nilai
kebaikan yang dijadikan standaart oleh masyarakat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai