Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JURNAL REVIEW

Mata Kuliah: DASAR RIAS

Nama Dosen: Almaida vebibina,.Pd.,M.Pd


Dra.Rohana ariotang, M.Pd

DISUSUN

NAMA : SALSABILA ALVILIA BR. GINTING

NIM : 5203344013

KELAS : C / 2020

Program Studi Pendidikan Tata Rias

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

Tahun 2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan atas berkat dan rahmatnya yang telah diberikan oleh Allah
Tuhan yang Maha Esa karena saya dapat menyelesaikan tugas CJR (CriticalJurnalReview) ini
dengan selesai dengan matakuliah Dasar Rias

Penulisan CJR ini saya sajikan secararingkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan
yang saya miliki ,dan penyampaian penyampainnya saya usahakan dengan bahasa bahasa yang
singkat dan sederhana agar mudah dimengerti/dipahami oleh para pembaca.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu: Dra. Lelly fridiart,M.
selaku dosen pengampu karena telah memberikan bimbingannya kepada saya untuk
menyelesaikan tugas CJR(CriticalJurnalReview)ini hingga tuntas.

Penulis sangat menyadari bahwasanya tugas ini masih memilkiki banyak kekurangan serta
adanya kesalahan dalam penulisan dan kritikik yang kurang tepat oleh karena itu penulis
memhon maaf dan penulis membutuhkan saran serta kritik dari Ibu dosen serta pembaca untuk
kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata saya mohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penulisan CJR Ini
terdapat banyak kesalahan karena penulisan CJR inimasih jauh dari kesempurnaan.

Medan,30 September 2020

Salsabila alvilia br. Ginting

5203344013
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB. I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Rasionalisasi pentingnya CJR..........................................................................1

B. Tujuan penulisan CJR.......................................................................................1

C. Manfaat CJR.....................................................................................................1

D. Identitas journal yang di review.......................................................................2

BAB. II RINGKASAN ISI JURNAL......................................................................3

A. Jurnal Utama.....................................................................................................3

B. Jurnal Pembanding............................................................................................4

BAB. III PEMBAHASAN.......................................................................................7

A. Perbandingan Isi Jurnal....................................................................................7

B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal...................................................................8

BAB. IV PENUTUP................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran……………………………………………………………………….9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat
mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i
ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat
melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan
berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat
mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah
mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah
mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam
penulisan jurnaltersebut.

B. Tujuan Penulisan CJR

1.Untuk mengetahui isi kedua jurnal.

2.Mengetahui perbedaan kedua jurnal tersebut.

3. Mengetahui kelemahan dan kekurangan jurnal

4. untuk menyelesaikan tugas critical jurnal review yang diberikan

C. Manfaat CJR

Dari kajian yang telah dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pembaca khusunya mahasiswa Jurusan Pendidikan tata riasuntuk mengetahui tentang sebuah
kajian dalam Dasar Rias.
D. Identitas journal yang diriview

 JURNAL UTAMA

Nama Juornal : FORMULASI MASKER PEEL OFF EKSTRAK KULIT BATANG


NANGKA SEBAGAI ANTI JERAWAT

Edisi terbit :

Pengaruh Artikel: Yesi Susanti

Vol : 02

Hal : 1-11

Alamat situs : file:///C:/Users/HP/Downloads/142-1081-1-PB.pdf

 JURNAL PEMBANDING

Nama Artikel : Formulasi dan Evaluasi Fisik Masker Wajah Gel Peel Off Ekstrak Kulit
Buah Naga Merah

ISSN :26862506

Edisi terbit : 2019

Pengaruh Artikel: yenni puspita tanjung

Vol : 04

Hal : 157-166

Alamat situs : file:///C:/Users/HP/Downloads/25875-79428-1-PB.pdf


BAB II

RINGKASAN ISI JURNAL

 JURNAL UTAMA
Munculnya jerawat sangat mengganggu penampilan seseorang sehingga akan segera
mencari solusi untuk menghilangkan jerawat (Ismiyati, 2014). Pengobatan dengan
antibiotik dapat menghambat bakteri yang memperparah jerawat dan mengubah
susunan asam lemak. Akan tetapi penggunaan antibiotik sebagai pilihan pertama
penyembuhan jerawat harus ditinjau kembali untuk membatasi perkembangan resistensi
antibiotik (Ismiyati, 2014). Saat ini mulai banyak yang memilih back to nature dalam
pengobatan jerawat karena efek samping lebih ringan dari pengobatan secara medis.
Salah satu tanaman herbal yang dapat digunakan untuk pengobatan jerawat adalah
Nangka (Artocarpus heterophyllus L) dan termasuk suku Moraceae berasal dari Asia
Selatan-India, Bangladesh, Nepal, Srilangka dan Indonesia (Hanifah, 2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Binumol dan Sajith., pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus L) berpotensi sebagai antibakteri
yang dapat menghambat Pseudomonas fluorescens, Bacillus subtilis. Masker peel off
memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan masker jenis lain yaitu sediaannya
berbentuk gel yang sejuk mampu merelaksasi, mengangkat sel kulit mati agar kulit
bersih dan segar, mengembalikan kelembutan kulit, dan dengan pemakaian teratur dapat
mengurangi kerutan halus pada kulit wajah, disamping itu zat aktif yang terkandung
pada masker peel off dapat lebih lama berinteraksi dengan kulit wajah (Evrilia, et.al.,
2014; Rahim, 2014). Pada penelitian ini dilakukan formulasi ekstrak kulit batang
nangka dalam sediaan masker peel off dan menguji aktivitas antibakterinya
menggunakan Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes yang merupakan
bakteri pemicu terjadinya jerawat.
Karakterisasi Ekstrak Kulit Batang Nangka Ekstrak kulit batang nangka dikarakterisasi
melalui pemeriksaan kadar air, susut pengeringan dan skrining fitokimia meliputi
pemeriksaan flavonoid, alkaloid, steroid dan monoterpen dan seskuiterpen. Uji
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Batang nangka Uji aktivitas antibakteri dilakukan
pada ekstrak. Sebanyak 0,2 mL suspensi bakteri uji dimasukan kedalam cawan petri,
yang telah berisi 20 mL media Muller Hinton Agar (MHA) steril. Cawan digerakan
memutar supaya bakteri dan agar tercampur homogen, kemudian didiamkan sampai
mengeras. Dibuat empat lubang tiap cawan petri dengan jarak antar lubang sama,
kemudian ekstrak kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus L) dimasukan dengan
beberapa konsentrasi 0-100% dengan kelipatan 10. dan diinkubasi pada suhu 37oC
selama 18-24 jam diameter hambat yang terbentuk berupa zona bening diukur dengan
menggunkan jangka sorong (Firdaus, 2014). Uji Penentuan Konsentrasi Hambat
Minimum (KHM) Ekstrak Kulit Batang Nangka Setelah diketahui bahwa ekstrak
memiliki aktivitas antibakteri, dilakukan penetapan KHM dari ekstrak tersebut untuk
mengetahui kadar terendah dari ekstrak yang masih memberikan aktivitas antibakteri
Evaluasi Sediaan Masker peel off Meliputi pemeriksaan organoleptis, pengujian
viskositas, pemeriksaan pH, uji daya menyebar, uji kecepatan mengering, uji
homogenitas (Rahim, et.al., 2014). Uji Iritasi Uji iritasi sediaan masker peel off
dilakukan pada 5 orang responden yang mempunyai kulit normal. 0,1 g sediaan pada
bagian punggung tangan, dan dibiarkan selama 15 menit (Ismiyati, 2014). Uji Aktifitas
Sediaan Masker Peel Off Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan
Propionibacterium acnes Uji aktivitas antibakteri sediaan dilakukan menggunakan
metode sumuran. Sebanyak 0,2 mL suspensi bakteri dimasukan kedalam cawan petri
yang telah berisi 20 mL agar Mueller-Hinton yang steril. Cawan digerakan dengan
gerakan memutar supaya bakteri dan agar tercampur secara homogen dan dibiarkan
mengeras. Kemudian dibuat lubang-lubang dengan jarak antar lubang yang sama.
Setelah itu sediaan dimasukan, pembanding dan basis kedalam lubang, kemudian
diinkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam. Untuk uji aktivitas terhadap bakteri
Propionibacterium acne pada anaerobik jar buatan yaitu pada toples kaca yang
didalamnya terdapat lilin. Setelah itu langsung diinkubasi. Zona hambat diukur dengan
menggunakan jangka sorong. analisis data dilakukan dengan cara statistik
menggunakan SPSS 18 (for trial)
Hasil Evaluasi Sediaan Hasil pengamatan organoleptik masker peel off ekstrak kulit
batang nangka menunjukan bahwa semua formula masker peel off tidak mengalami
perubahan dari segi warna, bau dan bentuk selama penyimpanan 4 minggu. Masker peel
off ekstrak kulit batang nangka (Artocarpus heterophyllus L) ditujukan untuk
penggunaan sediaan secara topikal, sehingga pH sediaan tersebut harus sesuai dengan
kondisi pH kulit yaitu berkisar antara 4,5 – 6,8 ( Rahim F dan Dedi, 2014 ). Hasil
pengamatan sediaan selama 4 minggu menunjukan nilai pH masih dalam rentang nilai
pH kulit yaitu 5,3- 6.1. Pengujian viskositas merupakan salah satu faktor yang penting
karena dapat mempengaruhi parameter daya sebar dan pelepasan zat aktif dari masker
peel off tersebut.

 JURNAL PEMBANDING

Kulit merupakan pelindung tubuh paling luar dan kontak langsung dengan polusi
lingkungan yang penuh dengan radikal bebas, oleh karena itu penting untuk melindungi
kulit1 . Kulit secara alami dapat mengalami penuaan dini dan hal ini dapat disebabkan
Yenni Puspita Tanjung*, Anti Malep Rokaeti Program Studi Diploma III Farmasi
Akademi Farmasi Bumi Siliwangi Bandung *Email korespondensi:
yennipuspitatanjung85@gmail.com (Submit 15/03/2019, Revisi 05/09/2019, Diterima
20/12/2019) 157 e-ISSN : 2686-2506 158 oleh sumber radikal bebas yang berasal dari
lingkungan seperti polusi udara, sinar matahari, gesekan mekanik, suhu panas atau
dingin dan reaksi oksidasi yang berlebihan yang dapat menyebabkan reaksi oksidatif
seperti kerusakan sel atau kematian sel. Penuaan kulit dapat menurunkan elastisitas
kulit dan menyebabkan kerusakan melanin2 . Antioksidan merupakan senyawa yang
dapat menetralkan radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil
sehingga dapat melindungi sel dari efek bahaya radikal bebas3 . Antioksidan berperan
sangat penting dalam melindungi kulit karena antioksidan menyerap radikal bebas dan
kembali dinetralisir. Berdasarkan sumber perolehannya ada dua macam antioksidan,
yaitu antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Adanya kekhawatiran akan
kemungkinan efek samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik
menyebabkan antioksidan alami menjadi alternative yang sangat dibutuhkan4,2 . Salah
satu sumber antioksidan alami adalah buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
terutama pada kulitnya. Kulit buah naga mengandung vitamin C, vitamin E, vitamin A,
alkaloid, terpenoid, flavonoid, tiamin, niasin, piridoksin, kobalamin, fenolik, karoten,
dan fitoalbumin5 .

Pembuatan Masker Wajah Gel Peel Off diawali dengan


ditimbangnya setiap bahan. Polivinil alkohol (PVA) digerus dahulu hingga lebih halus
lalu dikembangkan dengan air panas (80oC), kemudian diaduk diatas waterbath dengan
suhu konstan 80oC hingga terlarut sempurna. Larutkan gliserin dengan air panas,
kemudian masukkan ke dalam massa PVA, lalu aduk hingga homogen (campuran A).
Metilparaben dan propilparaben digerus dahulu, larutkan masing-masing dengan air
mendidih dan diaduk di atas tangas api hingga terlarut, lalu masukkan ke dalam
campuran A, aduk hingga homogen (campuran B). HPMC digerus terlebih dahulu, lalu
kembangkan HPMC tersebut dengan aquadest dingin, lalu setelah mengembang
masukkan ke dalam campuran B, aduk hingga homogen (campuran C). Larutkan
ekstrak kental kulit buah naga merah dengan aquadest secukupnya, lalu masukkan ke
dalam campuran C, aduk hingga homogen. Tambahkan aquadest hingga 100 ml, aduk
hingga homogen. Kemas dengan wadah tertutup rapat. Diamkan sediaan masker wajah
gel peel off selama 24 jam untuk menghilangkan gelembung udara yang terbentuk pada
sediaan masker gel sebelum dilakukan pengujian.

Kualitas fisik masker wajah gel peel off dipengaruhi oleh komposisi bahan-bahan yang
digunakan. Menurut Priani dkk (2015), webagai pembentuk lapisan film digunakan
polivinil alkohol (PVA). PVA digunakan untuk memberikan efek peel-off karena
memiliki sifat adhesif atau bisa membentuk lapisan film yang mudah dikelupas setelah
PVA mengering. PVA merupakan salah satu pembentuk lapisan film yang banyak
digunakan dalam sediaan topikal karena bersifat biocompatible7 . Sebagai humektan
atau pelembab digunakan gliserin. Penambahan bahan higroskopis seperti gliserin akan
mampu mencegah kehilangan air. Gliserin berfungsi sebagai humektan yang memiliki
kemampuan mengurangi hidrasi kulit sehingga tetap dalam kondisi lembab dan tidak
kering13 . Sebagai peningkat viskositas digunakan HPMC. HPMC akan membentuk gel
yang bening, jernih, bersifat netral dan mempunyai viskositas yang stabil dalam
penyimpanan jangka panjang 14 . Sediaan masker gel peel off dengan pelarut air rentan
terhadap pertumbuhan bakteri oleh karena itu digunakan pengawet. Pengawet yang
digunakan berupa kombinasi metil paraben dan propil paraben karena aktivitas metil
paraben dapat diperbaiki dengan menggunakan kombinasi paraben yang memiliki efek
sinergis14 . Proses pembuatan sediaan masker wajah gel peel off dimulai dengan
mengembangkan PVA dalam air panas 80oC karena PVA terdispersi dalam 80% air
panas (80oC)15 . Sebelum dilakukan pengujian, sediaan didiamkan selama 48 jam agar
gelembung udara yang terperangkap dalam sediaan lepas 15 , namun pada penelitian
ini, sediaan didiamkan selama 24 jam karena dengan waktu 24 jam gelembung udara
yang Y.P. Tanjung dan A.M. Rokaeti, Majalah Farmasetika, 4 (Suppl 1) 2019, 157 -
166 161 terperangkap dalam sediaan sudah tidak ada. Sediaan harus terhindar dari
gelembung udara, karena dengan adanya udara yang terperangkap akan menyebabkan
perubahan pH sediaan. Penurunan pH dapat terjadi karena pengaruh O2.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perbandingan buku

No Aspek pembanding Jurnal Utama Jurnal pembanding


1. Tampilan jurnal Memiliki cover yang Cover jurnal tidak
berwarna berwarna
2. Bahasa yang Digunakan Bahasa yang digunakan Bahasa yang digunakan
pada buku jurnal pada jurnal
menggunakan bahasa pembanding sebagian

yang bisa dibilang mudah menggunakan bahasa

untuk dicerna ilmiah dan mengandung


kata-kata/ istilah yang
bisa dibilang susah
dimengerti.
3. Tata Pengetikan Pengetikan pada jurnal Pada jurnal
utama bisa dibilang pembanding,
cukup mudah dibaca. pengetikan bisa
Dan jurnal dibilang cukup enak
menggunakan font dibaca karena jarak
calibiri. kelang(enter) antar
baris tidak terlalu
dekat.
4 Kelengkapan Materi Pada jurnal utama Pada jurnal
memiliki pembahasan pembanding,yang
materi yang lengkap dan isinya tidak jauh beda

baik pembahasan tentang dengan jurnal utama.

masker peel off Pembahasan pada


jurnal pembanding
juda dapat dikatakan
lengkap.

B. Kelebihan dan kelemahan jurnal


Kedua jurnal tersebut sama-sama bagus. Untuk kelebihan dan
kekurangannya sulit untuk ditemukan. Namun menurut saya, pada jurnal
pembanding memiliki kelemahan banyak menggunakan bahasa asing.tetapi
kedua buku memiliki kelebihan yang sama” dilengkapi banyak
menggunakan table penjelasan sehingga pembaca dapat tertarik membaca
dengan melihat contoh table dan mudah dipahami.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan yang saya dapat ambil dari critical jurnal review ini adalah
bahwa jurnal yang saya bahas memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi
kelebihan jurnal ini adalah pembahasannya yang sangat bagus dan detail yang
membuat Jurnal ini cocok digunakan mahasiswa Jurusan PENDIDIKAN TATA
RIAS sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan tentang
dasar penelitian sebuah kajian yang baik dalam pembelajaran maupun dalam
aplikasinya.

B. SARAN
Saya menyadari bahwa kajian review yang telah saya lakukan ini tidak
terlepas dari kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada
gading yang tak retak, tak ada satupun manusia yang sempurna.” maka saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat saya harapkan
sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik.
Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam
menambah wawasan dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/HP/Downloads/142-1081-1-PB%20(1).pdf

file:///C:/Users/HP/Downloads/142-1081-1-PB%20(1).pdf

Anda mungkin juga menyukai