SKRIPSI
OLEH :
PRIMA MEDISTA GINTING
Oleh :
Prima Medista Ginting
050308044/Teknik Pertanian
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Achwil Putra Munir, STP, M.Si Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si
Ketua Anggota
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
(Achwil Putra Munir, STP, M.Si) (Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si)
Ketua Anggota
Mengetahui,
ABSTRACT
pada tanggal 12Juni1986 dari Ayah bernama Setarius Ginting dan Ibu Anita Diana
Penulis lulus dari SMA Negeri 1Tebing Tinggi tahun 2004 dan pada tahun
2005 lulus seleksi masuk Universitas Sumatera Utara melalui jalur ujian tertulis
Batanghari Pratama Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada tanggal 14 Juli sampai
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat
waktu.
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Teknik Pertanian
orang tua yang telah membesarkan dan mendidik penulis selama ini. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Achwil Putra Munir STP, M.Si selaku
ketua komisi pembimbing serta kepada Bapak Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
banyak membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik,
Penulis
Hal
ABSTRAK .................................................................................................. i
ABSTRACT .................................................................................................. i
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................. 1
Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
Kegunaan Penelitian .................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA
Pengembangan Sektor Pertanian
Berdasarkan Potensi Wilayah ........................................................................ 7
Pertanian Hortikultura .................................................................................. 9
Pengembangan Agribisnis Hortikultura ........................................................ 10
Ilmu Keteknikan Pertanian ........................................................................... 11
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 21
Alat dan Bahan ............................................................................................ 21
Metode Penelitian ........................................................................................ 21
Prosedur Penelitian ...................................................................................... 21
Metode Analisis
Metode Kegiatan .............................................................................. 22
Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 22
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kabupaten Karo ........................................................................................... 24
Topografi Kabupaten Karo............................................................................ 24
Iklim di Kabupoaten Karo ............................................................................ 26
Infrastuktur ................................................................................................. 26
Kecamatan Berastagi ................................................................................... 27
Analisis Kesesuaian Lahan Tananaman
Hortikulutura di Kecamatan Berastagi .............................................. 27
Teknik Tanah dan Air ....................................................................... 29
Bidang Bangunan Pertanian dan Lingkungan .................................... 29
Mesin – Mesin Pengolahan Hasil Pertanian ...................................... 29
Energi dan Listrik Pertanian ............................................................. 29
Perbengkelan .................................................................................... 30
Sistem dan Manajemen Keteknikan Pertanian ................................... 30
Kecamatan Merek ........................................................................................ 30
Analisis Kesesuaian Lahan Tananaman
Hortikulutura di Kecamatan Berastagi .............................................. 31
Teknik Tanah dan Air ....................................................................... 31
Bidang Bangunan Pertanian dan Lingkungan .................................... 32
Mesin-Mesin Pengolahan Hasil Pertanian ......................................... 33
Energi dan Listrik Pertanian ............................................................. 33
Perbengkelan .................................................................................... 33
Sistem dan Manajemen Keteknikan Pertanian ................................... 33
Penentuan Komoditi unggulan ..................................................................... 33
Evaluasi Aspek ............................................................................................ 35
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................................. 43
Saran .......................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 46
LAMPIRAN ................................................................................................ 48
No. Hal
No. Hal
ABSTRACT
Latar Belakang
Beberapa peran penting sektor pertanian antara lain adalah sebagai sumber devisa
negara, sebagai penyedia lapangan kerja yang ekstensif, penyedia bahan baku
industri, dan dalam penyedia pangan penduduk Indonesia yang jumlahnya lebih
otonomi daerah, dan tuntutan masyarakat dunia akan produk hortikultura yang
komoditas baik antar wilayah maupun antar negara serta meningkatnya persaingan
tingkat daerah, atau paling tidak mengurangi ketergantungan terhadap daerah lain.
Kebijakan semacam ini bisa menjadi tidak menguntungkan baik ditinjau dari
transformasi sumber daya alam secara efisien dan efektif untuk kebutuhan
mesin dan peralatan, serta sumber daya pertanian.. Cakupan bidang keteknikan
pengolahan hasil pertanian saja, akan tetapi pada seluruh proses dan berbagai
aspek dalam budidaya tanaman maupun ternak dan proses pengolahan hasilnya.
3. Bidang Teknik Tanah dan Air, yang menelaah persoalan yang timbul dalam
usaha menciptakan keadaan tanah dan air termasuk irigasi dan drainase dan
konservasi tanah dan air, sedemikian rupa sehingga efisiensi yang maksima!
petani.
dan usaha agribisnis yang memiliki empat ciri pokok yaitu, berdaya saing,
didukung oleh ketersediaan teknologi yang memadai pada tingkat usaha tani
dengan skala ekonomi yang berbeda beda. Ketersediaan teknologi tersebut akan
atau agricultural engineering, pada saat ini sudah memiliki gatra (aspect) yang
sekarang ini bukan hanya pada tingkat hasil (yield), tetapi lebih kepada
pendapatan usaha tani, yang pada akhirnya pada pendapatan masyarakat. Oleh
mekanisasi pertanian, yang melengkapi tugas rekayasa dan rancang bangun alat
dan mesin pertanian. Tugas tersebut akan lebih memacu kontribusi keteknikan
menjamin pencapaian hasil lebih tinggi dan efisien, dengan penggunaan sumber
daya yang rasional. Masalah istilah keteknikan pertanian, enjiniring pertanian dan
namun lebih baik kita tidak perlu mempersoalkan istilah, karena substansi yang
dikerjakan tetap sama, yaitu aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
pertanian dalam arti yang lebih luas, yang pada akhirnya adalah untuk
saat sekarang ini adalah penyediaan pangan bergizi yang cukup dan terjangkau
hanya dari segi produksi saja, namun juga bagi ketahanan pangan (food security)
dalam arti yang luas serta keamanan dan kesehatan pangan (food safety dan food
healthy). Sehingga masalah yang berhubungan dengan standar produk juga harus
global terus meningkat baik dalam bentuk konsumsi segar maupun olahan,
Kabupaten Karo, Kabupaten Karo merupakan dataran tinggi Karo dengan ibukota
Utara. Luas daerah Kabupaten Karo sekitar 2.127,25 kilometer persegi yang
terbentang di dataran tinggi dengan ketinggian 120 sampai 1600 meter di atas
mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 15 sampai 26 derajat
celcius. Di dataran tinggi Karo kita bisa menemukan indahnya nuansa alam
pegunungan dengan udara yang sejuk dengan ciri khas daerah buah dan sayur. Di
sini kita juga bisa nikmati keindahan Gunung berapi Sibayak dalam keadaan aktif
berlokasi di atas ketinggian 2.172 meter dari permukaan laut. Dilihat dari
dan merupakan daerah hulu sungai. Wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25
kilometer persegi atau 212.725 Ha atau 2,97 % dari luas Daerah Tingkat I
Sumatera Utara, dan secara geografis terletak di antara 2o50‘ Lintang Utara
sampai 3o19‘ Lintang Utara dan 97o55’ Bujur Timur sampai dengan 98o38’ Bujur
Timur.
maupun eksternal wilayah dirasakan sangat kurang, terutama dalam hal kualitas
jalan. Selain itu, masih rendahnya kualitas sumber daya manusia, kurangnya
kemampuan keuangan lokal, dan minimnya sarana dan prasarana berdampak pada
Berdasarkan analisis dari data BPS Kabupaten Karo, kontribusi pertanian terhadap
dalam menyangga ekonomi wilayah masih cukup besar, namun demikian, kondisi
value commodity), sehingga harus diproduksi secara efisien untuk dapat bersaing
unggul di Tanah Karo antara lain ialah jeruk, markisa, terong belanda, dan tomat,
sedangkan sayuran yang menjadi unggulan di Tanah Karo ialah kubis, wortel.
dapat ditingkatkan ditinjau dari aspek ketersediaan lahan dan peluang peningkatan
busuk, rusak, dan susut besar. Hal ini merupakan masalah yang dapat
tersebut nampak nyata pada produk hortikultura untuk tujuan pasar konsumen
pasca panen, serta kurangnya koordinasi antar pelaku agribisnis, sehingga struktur
saat ini belum banyak penelitian yang berorientasi kepada explorasi potensi
kondisi dari berbagai cara pandang atau aspek yang terkait maupun dalam
Tujuan Penelitian
Kabupaten Karo.
Kegunaan Penelitian
potensi wilayah.
pertanian lainnya.