Berdasarkan pembahasan makalah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa apoptosis
adalah mekanisme kematian sel secara terprogram karena faktor rangsangan
internal atau eksternal. Apoptosis terjadi melalui dua jalur utama. yaitu jalur ekstrinsik dan jalur intrinsik, Kedua jalur ini bertemu di jalur umum terakhir dengan melibatkan aktivasi kaskade protease yang disebut caspases. Jalur apoptosis ekstrinsik dan intrinsik diatur oleh protein seperti p53, NFKB, sistem proteosom ubiquitin, dan jalur PI3K. Beberapa agen terapi secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam penghambatan protein terkait apoptosis. Agen terapi yang mengontrol apoptosis secara tidak langsung melalui jalur PI3K/Akt. CI-1.040, inhibitor protein kinase yang diaktifkan mitogen, dapat menginduksi apoptosis melalui regulasi protein kinase yang memberi sinyal ke jalur apoptosis intrinsik. Agen terapi yang merupakan target jalur ekstrinsik meliputi TRAIL rekombinan manusia, antibodi monoklonal agonistik untuk Dr4 dan Dr5, dan semua asam trans retinoat (ATRA). Agen terapi yang merupakan target jalur intrinsik bekerja secara langsung pada membran mitokondria (Arsenic Trioxide, Lonidamine). Selain itu, jalur intrinsic juga dapat bekerja dengan menargetkan Bcl-2 (Sodium Oblimersen (G3,139, Genasense), Antisense BCl-xL, Antisense Clusterin). Agen yang menargetkan modulator apoptosis meliputi proteosom inhibitor, mTOR inhibitor, dan p53 inhibitor. Percobaan untuk menargetkan p53 sebagai terapi kanker meliputi: terapi gen, seperti ONYX-015 dan IGN201, dan terapi antisense pada protein yang mengontrol aktivitas p53 (MDM2). Obat-obatan yang dipakai dalam terapi anti kanker dengan jalur apoptosis seperti Bortezomib, NF-kB Inhibitor (IKB Kinase Inhibitor, PS-1145), CCL-779, dan RAD001. Bortezomib adalah asam boronat inhibitor yang selektif dan berpotensi menghambat aktivitas protease chymotryptic treonin, langkah proteolitik yang membatasi kecepatan dalam proteosom. Studi praklinis menggunakan PS-1,145 menunjukkan bahwau agen ini menghambat fosforilasi IKB dalam beberapa sel myeloma dan secara langsung menghambat pertumbuhannya. CCI-779 adalah larutan ester dalam rapamycin dan telah terbukti efektif secara in vitro dan agen sitostatika in vivo. CCI- 779 memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap berbagai B-lymphoproliferative serta padat garis sel tumor. RAD001 (everolimus) adalah analog lain dari rapamycin yang tersedia dalam formulasi oral.