Anda di halaman 1dari 5

BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE AMERICANA MERR) SEBAGAI

IMUNOMODULATOR PADA AYAM YANG DIVAKSIN AVIAN INFLUENZA (H5N1)

REZA ALFITRA MUTIARA


265222002

PROGRAM MAGISTER
VAKSINOLOGI DAN IMUNOTERAPETIKA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Virus Avian influenza adalah virus yang disebabkan oleh virus influenza dari golongan
Orthomyxovirus. Avian Influenza dapat menyerang saluran pernapasan, saluran pencernaan
dan sistem syarat pusat. Penyakit ini menyerang unggas dan sangat ditakuti oleh peternak
dikarenakan dapat menyebabkan tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi terhadap
unggas.
Virus avian influenza dapat menginduksi sekresi sitokin pro inflamasi dan proses
apoptosis. Infeksi virus avian influenza menyebabkan hiper induksi sitokin proinflamasi,
disebut sitokin strom (Asmara, 2008). Sekresi TNF-ɑ yang meningkat saat terjadi infeksi virus
avian influenza dilaporkan akan meningkatkan morbiditas. Disisi lain, IL-1 bertindak sebagai
faktor pemicu proses “clearance” virus Avian influenza (Ishikawa et al., 2005). Kurang lebih
30% dari seluruh sel pulmo terinfeksi virus avian influenza menunjukkan apoptotic bodies
pada hari kedua dan meningkat secara signifikan ada hari ke lima. (80% sel terinfeksi
memperlihatkan apoptotik bodies). Terkait dengan kondisi ini, jumlah sel makrofag yang aktif
mulai meningkat pada hari kedua pasca infeksi dan jumlah tersebut mencapai puncaknya pada
hari ke lima pasca infeksi virus Avian influenza (Hashimoto et al., 2007).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan terhadap penyakit ini adalah
dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi merupakan suatu proses memasukkan mikroorganisme
penyebab penyakit yang telah dilemahkan kedalam tubuh individu dalam hal ini unggas atau
ayam. Di dalam tubuh unggas, mikroorganisme yang dimasukkan tidak menimbulkan bahaya
penyakit, melainkan dapat merangsang pembentukan antibodi terhadap agen penyakit tersebut.
Sedangkan antibodi yaitu bentuk adaptasi dari sistem pertahanan tubuh pada vertebrata sebagai
pelindung terhadap mikroorganisme patogen.
Di lapangan, hasil titer antibodi pasca vaksinasi biasanya bervariasi antara tiap individu.
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kinerja organ limfoid dalam menghasilkan antibodi.
Kinerja organ limfoid dapat ditingkatkan melalui penambahan suatu senyawa yang dapat
berfungsi sebagai penggerak sistem imun ataupun yang biasa disebut dengan imunomodulator.
Pemberian imunomodulator dapat dilakukan melalui oral atau mencampurkan dengan
makanan.
Pada dasarnya, saluran pencernaan unggas juga memiliki sistem pertahanan. Di
sepanjang mukosa saluran pencernaan unggas dijumpai gut-associated Lymphocytes tissue
(GALT) yang mengandung jaringan-jaringan Lymphocytes. Adanya antigen memicu aktivitas
sel T helper dan Sel B prekursor, Immunoglobulin (Ig) A yang tersebar pada GALT khususnya
payer’s patah (PP). Selanjutnya, sel-sel tersebut bermigrasi ke efektor site yang pada lamina
propia (LP) intestinum. Respons imun yang terbentuk di mukosa intestinum pada akhirnya
dapat mereduksi patogenesis suatu penyakit (Bogs et al., 2010).
Salah satu bahan alami serta mengandung senyawa yang dapat dimanfaatkan sebagai
imunomodulator yaitu Bawang Dayak. Bawang Dayak atau yang memiliki nama Latin
(Eleutherine americana Merr) Merupakan salah satu jenis bawang yang ditemukan di hutan
pedalaman Kalimantan dan masih belum banyak diketahui masyarakat secara luas (Naspiah,
2014). Hasil pengujian fitokimia akar bawang Dayak menunjukkan adanya kandungan
senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, quinon, steroid,
astringen tanin dan minyak atsiri. Daun serta akar dari tanaman ini juga menggandung senyawa
flavonoid dan polifenol (Puspadewi dkk., 2013). Dalam jurnal lain disebutkan bahwa khasiat
dari ekstrak etanol akar sebagai antioksidan berasal dari metabolit sekunder seperti
triterpenoid, flavonoid, fenolik, alkaloid dan tanin. Flavonoid yang terkandung pada tanaman
ini terbukti merangsang sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan aktivitas makrofag serta
limfosit T serta diketahui juga bahwa ekstrak etanol tanaman ini menunjukkan kemampuan
sebagai imunomodulator pada tikus dan menghasilkan imunoglobulin seperti imunoglobulin G
(IgG) dan imunoglobulin M (IgM) (Carmelita dkk., 2016). Flavonoid jua menunjukkan
aktivitas imunostimulan dengan merangsang sel mononuklear manusia untuk mengeluarkan
sitokin seperti IL-1β, IFN-Ɣ ekstdan TNF-ɑ yang mampu menginduksi kematian dan
diferensiasi sel U973. Selain itu ekstrak etanol umbi bawang Dayak juga berpotensi sebagai
imunomodulator dan imunoprotektor pada sel sitotoksik (CD 8+) untuk imunitas seluler
(Meiliana, 2016).
Dengan latar belakang tersebut, maka diperlukan penelitian lebih lanjut terkait
imunomodulator yang dapat diberikan bersamaan dengan pakan yang dapat membantu
meningkatkan sistem imunitas tubuh terhadap virus AI.

1.2 Rumusan Masalah


Apakah pemberian bahan immunomodulator ekstrak bawang Dayak dapat
meningkatkan IgA, interferon ɑ dan, limfosit terhadap ayam yang telah divaksin avian
influenza?

1.3 Tujuan Umum


Menjelaskan mekanisme ekstrak bawang dayak yang bekerja sebagai
immunomodulator pada ayam yang divaksin dengan avian influenza.
1.4 Tujuan Khusus
Membuktikan adanya peningkatan IgA, interferon ɑ dan, limfosit setelah dilakukan
pemberian ekstrak bawang dayak.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi
mengenai efek imunomodulator ekstrak bawang Dayak terhadap aktivitas IgA
interferon ɑ dan, limfosit.
2. Secara aplikatif diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi pada peternak
terutama unggas untuk memberi informasi pengaruh dari pemberian imunomodulator
ekstrak bawang dayak terhadap tingkat imunitas unggas setelah divaksin avian
influenza.
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep

Bawang Dayak
Stem cell

A
Hemstopoesis

B
C

Myeloid
Lymphoid precuso
precusor r

Macrophage Erythrocyte
B cell NK cell

Helper T cell Cytotoxic T cell


Cytokines Phagocytos
(IL-1, IL-6) is
Plasma cell Kill Cancer cell
baterai or viral
Cytokines infected cells

Antibody

Keterangan:
A. Bawang dayak memberikan efek langsung pada sistem imun alami dengan
mengaktifkan makrofag.
B. Bawang dayak mengaktifkan Sel T-Helper dan Sel T-cytotoxic
C. Bawang dayak menginduksi imunitas dari sel B untuk memproduksi antibodi
3.2 Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini yaitu, terjadi adanya peningkatan IgA, interferon ɑ dan,
limfosit setelah dilakukan pemberian ekstrak bawang dayak.

Anda mungkin juga menyukai