Anda di halaman 1dari 23

Nekrosis

Heni Apriyani
Poltekkes Tanjungkarang
Nekrosis/ Kematian sel

 Kematian sel mrp jejas yg paling ekstrim.


 Seluruh tubuh maupun kematian jaringan
setempat.
 Kematian sel/ jaringan pd tubuh yg hidup
disebut Nekrosis.
Nekrosis/ Kematian sel
 Terjadi perubahan struktur secara
makroskopik : tidak segar, keruh, warna
tidak cerah, putih abu-abu, pucat.
 Jaringan sekitar nekrotik menjadi
hiperemik (kemerahan).
Nekrosis/ Kematian sel

Perubahan makroskopik pada inti sel :


- Hilangnya gambaran kromatin
- Inti menjadi inti menjadi keriput
- Inti menjadi lebih padat, berwarna gelap
(pyknosis).
- Inti menjadi robek (karyorrhexis).
- Inti berwarna pucat (karyolisis)
Pada fase akhir jaringan menjadi massa
granuler tanpa inti.
Nekrosis/ Kematian sel

Disebabkan oleh :
1. Iskemi

2. Agent biologik

3. Agent kimia

4. Agent fisik

5. Hipersensitivitas
Nekrosis/ Kematian sel
Iskemi :
Kurangnya suplai oksigen & nutrisi

anoxia

Nekrosis
Nekrosis/ Kematian sel
 Agent biologik

Bakteri Toksin

Merusak pemb. Darah

Nekrosis
Nekrosis/ Kematian sel
 Agent kimia :(eksogen & endogen)

Konsentrasi zat or

Gangguan osmotik

Nekrosis
Nekrosis/ Kematian sel

 Agent fisik :

Trauma or suhu yg ekstrem

Kerusakan protoplasma

Nekrosis
Nekrosis/ Kematian sel

 Hipersensitivitas :

Zat-zat tertentu

Reaksi imunologik.

Nekrosis
Jenis Nekrosis :
1. Nekrosis coagulativa
- Protoplasma membeku akibat koagulasi
protein.
- Terjadi pada nekrosis iskemik akibat
berkurangnya suplai darah.
- Jaringan menjadi padat dan pucat, dikelilingi
jaringan yang berdarah.
- Dapat pula disebabkan oleh toksin bakteri,
ex : Typhus abdominalis.
- Proses berminggu-minggu.
Jenis Nekrosis :
2. Nekrosis colliquativa
- Terjadi karena pengaruh kerja enzim
yg bersifat litik (memecah).
- Ex : pada jaringan otak.

3. Nekrosis caseosa
- Jaringan nekrotik seperti massa
berlemak, rapuh, putih kekuningan
seperti keju.
- ex : infeksi Tuberkulosis.
Jenis Nekrosis :
4. Gangren
- Iskemi disertai masuknya kuman/
infeksi bakteri saprofit.

5. Nekrosis enzimatik
Ex : pada pankreas
- Kerusakan jaringan disertai keluarnya
enzim dari jaringan, sehingga sel
menjadi kosong.
Pigmentasi :
 Pigmen tubuh dapat berasal dari dalam
(endogen) atau dari luar (eksogen).
 Penimbunan pigmen pada tubuh
(pigmentosis) terjadi pada beberapa
penyakit.
 Pigmen endogen : Hampir seluruhnya
berasal dari peruntuhan hemoglobin,
meliputi hemosiderin, hematoidin
(bilirubin) dan hematin. Yg bukan berasal
dari hemoglobin, yaitu melanin dan
lipopigmen.
Pigmentasi: Pigmen endogen
1. Anthracosis
Adl penimbunan debu pada paru.
Secara makroskopis, tampak garis
kehitaman pada saluran limfe. Secara
mikroskopis, pigmen ditemukan pada
septum alveolaris, jar ikat, folikel limfe
dan kelj limfe, juga pada sitoplasma
pada rongga alveoli. Pigmentasi tidak
menimbulkan reaksi radang & tidak
menimbulkan ggn pernapasan.
2. Siderosis
Berupa penimbunan debu besi, sehingga paru berwarna
seperti karat besi. Banyak ditemukan pada pekerja
tambang besi. Berbahaya jika debu silika ikut masuk, krn
menimbulkan reaksi radang.

3. Argyria
Adl penimbunan perak, yg masuk melalui saluran
pencernaan atau obat tetes hidung. Kulit menjadi abu-
abu. Tidak menyebabkan reaksi radang.

4. Tatoo
Pigmentasi: Pigmen endogen
1. Hemosiderin
- Berupa granula berwarna coklat kuning dan berisi besi aktif.
- Berasal dari sel darah merah yg rusak (destruksi eritrosit).
- Disebut Hemosiderosis jika pigmen ditemukan dalam sel & jaringan sbg
pigmentasi yg sistemik atau lokal.
- Jika peruntuhan terjadi berlebihan, ex : pada anemia hemolitik dan
tranfusi berulang, pigmen terdapat pada retikuloendotelial.
- Destruksi eritrosit lokal, ex : perdarahan, akan menimbulkan
pigmentasi setempat.
- Pigmentasi lokal terjadi pada saat perdarahan lokal, infark hemoragik &
kongesti.
- Hemosiderin akan diserap kembali untuk membentuk hemoglobin.
2. Hematin
Hematin terbentuk jika hemoglobin bereaksi
dengan asam atau alkali keras. Secara morfologik
menyerupai hemosiderin.

3. Porphyrin
Secara normal hematoporphyrin dapat ditemukan
dalam air kemih. Kadar porphyrin yg berlebihan
menyebabkan urine menjadi merah tua. Terjadi
pada penyakit dg ggn metabolisme hemoglobin.
4. Bilirubin
- Bilirubin Normal dibentuk dalam sel
retikuloendotelial dari peruntuhan Hb,
pada hati, limpa dan sumsum tulang.
- Penimbunan bilirubin akan menimbulkan
icterus.
5. Hemokromatosis
- Adl penimbunan pigmen besi, krn tubh
tidak dapat mengekskresi besi dalam
jumlah yg banyak. Penimbunan : hati,
pankreas, thyroid, hipofisis, kelj ludah &
miokard.
- Hati : membesar, mengeras. Berat
bertambah hingga 1500-3000 gram,
coklat, noduler. Pigmen hemosiderin
tampak pada sitoplasma.
- Kulit : menyerupai tembaga ‘bronze’.
6. Melanin
- Normal : pada kulit, adrenal, retina.
- Dibentuk oleh melanoblast. Pada kulit di
lapisan stratum germinativum, lalu disimpan
dalam fibroblast.
- Sinar Ultraviolet merangsang pembentukan
melanin. Dan dipengaruhi oleh MSH (melanocyte-
stimulating hormone).
- Hiperpigmentasi kulit terjadi krn insufisiensi
Adrenal. Hipopigmentasi pada hiperfungsi kelj
Adrenal.
7. Lipokrom
- Adl hidrokrabon berwarna, yaitu
karotenoid dan berasal dari tumbuhan yg
masuk melalui makanan.
- Terdapat pada serum , kulit, kortek
adrenal dan sel lutein ovarium.
- Menyebabkan warna lemak kekuningan
di hati.
8. Lipofucsin
- Pigmen berwarna kuning kecoklatan, yg
terdapat pada sitoplasma sel, berasal dari
lemak terlarut dan telah dioksidasi.
- Terdapat pada sel lutein ovarium, kortek
adrenal, sel ganglion saraf, epididimis dan
testis.

Anda mungkin juga menyukai