MASA DEPAN PANCASILA SEBAGAI NILAI DASAR KEHIDUPAN
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia sebagai rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila tercipta melalui perundingan yang sangat panjang dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Bahkan periode sejarah terbentuknya Pancasila dibagi menjadi lima di antaranya Zaman Kerajaan Nusantara, zaman pergerakan nasional, zaman kemerdekaan, zaman orde baru, zaman reformasi hingga sekarang. Pada zaman kerajaan sendiri nilai-nilai Pancasila mulai di temukan yaitu dimulai saat Kerajaan Kutai menemukan nilai politik dan ketuhanan, Pada zaman Kerajaan Sriwijaya pada zaman ini mulai berkembangnya nilai sosial, nilai persatuan dan keberbedaan. Kerajaan Islam terdapat nilai-nilai kesamaan yang merupakan hak pada tiap manusia. Dan nilai persatuan berupa kerja sama yang terjalin antara kerajaan-kerajaan Islam yang ada. Bukan hanya itu saja saat zaman pergerakan nasional banyak tokoh dan organisasi yang menyuarakan pentingnya nilai-nilai luhur dalam kehidupan ini dalam berbagai karyanya seperti Ir. Soekarno yang menulis esai dalam majalah Indonesia Moeda, Esai tersebut berjudul “Nasionalisme, Islamisme, dan Marxamisme”, Tan Malaka menulis Naar de Republik Indonesia ( Menuju Republik Indonesia Merdeka), Indische Partij menyuarakan nilai persatuan. Perjuangan menemukan dasar negara belum terhenti justru akan dimulai saat zaman kemerdekaan ini. Mulai terbentuklah BPUPKI diadakan sidang pertama tanggal 29 mei- 1 juni 1945) dengan Moh. Yamin, Soepomo dan Ir. Soekarno yang mengusulkan usulan mengenai dasar negara. Setelah itu, Ir Soekarno juga mengusulkan Panitia Kecil / Panitia Sembilan yang berfungsi membuat rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara. Setelah Pancasila ini sudah ditetapkan sebagai dasar negara pada zaman orde baru terjadi permasalahan yaitu banyak yang mengira bahwa Pancasila ini adalah kebutuhan politik semata untuk kepentingan beberapa kelompok saja dan pemerintah mendambakan stabilitas dan persatuan dan masyarakat harus melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen. Akhirnya diberlakukan penerapan Pancasila sebagai azas tunggal. Dengan penerapan azas tunggal ini banyak sekali yang menolak dan Pancasila menjadi bersifat tertutup. Dan hingga akhirnya pada reformasi hingga sekarang Pancasila masih tetap menjadi sumber hukum yang ada di Indonesia. Dan masyarakat Indonesia merawat keragaman ini dan berprinsip sebagai kebaikan bersama. “Peremajaan di Indonesia” perlu digalakkan terus menerus agar terus menyesuaikan perkembangan zaman. Sungguh panjang dan rumit sekali perjalanan pembentukan Pancasila ini. Hal ini merupakan penting dan sangat sakral karena Pancasila akan digunakan sebagai pedoman kehidupan bernegara hingga kapan pun Di atas adalah rangkuman singkat mengenai bagaimana Pancasila pada akhirnya bisa dirumuskan. Melihat pahlawan Indonesia berjuang dengan keras dan melihat pentingnya Pancasila bagi Indonesia, lalu apa yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia terutama kaum milenial sekarang. Pastinya yang dapat kita lakukan adalah menjadikan Indonesia sebagai pedoman dalam melakukan segala macam kegiatan agar nilai-nilai luhur Pancasila tidak tergerus era globalisasi. Implementasinya dapat dinilai dari aspek penerapan makna sila-silanya maupun sikap pahlawan dalam merumuskan Pancasila. Ditinjau dari implementasi penerapan makna dari masing-masing sila pada Pancasila. Pancasila pertama yaitu percaya serta takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama, hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama, dan sikap toleransi antar umat beragama lain. Penerapan sila kedua yaitu menjaga adab atau kesopanan, kehalusan dan kebaikan budi pekerti kita di dalam berbagai kondisi, mengakui persamaan derajat, hak, serta kewajiban antar sesama manusia, dan tidak bertindak semena-mena terhadap orang lain. Penerapan sila ketiga yaitu mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri agar perekonomian di dalam negara menjadi lebih maju, menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bangsa atau negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, dan Rela berkorban demi kepentingan bangsa. Penerapan sila keempat yaitu musyawarah untuk mencapai mufakat dilaksanakan bersifat kekeluargaan dan menghormati hasil musyawarah, mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemitraan usaha, dan tidak memaksakan kehendak orang lain. Penerapan sila kelima adalah mengadakan kegiatan yang dapat membantu sesama, seperti bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya, Menghargai karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang lain dan berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Jika ditinjau dari bagaimana sikap-sikap pahlawan dalam berjuang mendapatkan Pancasila sebagai dasar negara adalah sikap nasionalisme, sikap pantang menyerah, komitmen yang tinggi, mengutamakan kepentingan bersama dan selalu aktif berkontribusi. Sebagai masyarakat pada zaman sekarang nilai-nilai di atas harus tetap diterapkan juga dilestarikan dengan cara yang efektif yaitu yang pertama yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan kemajuan teknologi yang menarik bagi generasi muda dan masyarakat untuk menyebarkan nilai-nilai luhur Pancasila. Mempergunakan segala media sosial yang ada baik dikemas dalam bentuk foto, poster, video atau karya-karya yang lain yang dapat diunggah dan diakses banyak masyarakat secara cepat. Sebagai kalangan muda harus berpikir kreatif bagaimana melestarikan Pancasila dengan cara kreatif yang pastinya mengikuti zaman agar mudah diterima bahkan bisa mendunia. Cara yang kedua adalah selalu menggiring metode pembelajaran pelajar dan mahasiswa dengan tetap adanya pembelajaran Pancasila yang dikemas secara menarik bahkan langsung pengimplementasian dari teori-teori yang ada. Pancasila merupakan ideologi terbuka, yakni terbuka dalam menyerap nilai- nilai baru yang dapat bermanfaat bagi keberlangsungan hidup bangsa. Namun, di sisi lain diharuskan adanya kewaspadaan nasional terhadap ideologi baru agar masyarakat Indonesia tidak mengikuti arus ideologi luar apalagi melupakan ideologi bangsanya sendiri. Jadi penting sekali memikirkan bagaimana cara tetap melestarikan Pancasila karena ini adalah masa depan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Karena azas kehidupan berbangsa dan bernegara kita berpedoman pada Pancasila jika nilai-nilai Pancasila hilang tergerus ideologi yang baru jelas dapat dipastikan tatanan kehidupan bernegara sedikit demi sedikit akan mengalami keberantakan yang mengakibatkan perselisihan bahkan dampak besarnya hilangnya persatuan Indonesia. Oleh karena itu hendaknya sebagai kaum milenial kita harus mengoptimalkan media sosial bukan hanya untuk bersenang-senang saja melainkan juga membumikan Pancasila ke seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Semangat juang kita, sikap nasionalisme dan persatuan masyarakat Indonesia sekarang tidak boleh kalah dengan para pahlawan justru sebaliknya semangat tersebut justru makin berkobar. Segala makna dari sila- silanya memiliki arti yang luhur dan bila diimplementasikan akan membentuk karakter yang mendidik. Bila pondasi bangsa Indonesia yaitu Pancasila hancur maka rusaklah pula tatanan kehidupan Indonesia ini. Maka penting sekali seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali untuk menerapkan, melestarikan, dan melakukan perkembangan sesuai era kepada Pancasila agar Pancasila terus menjadi pondasi yang kokoh. Nasib masa depan Pancasila dan nasib Indonesia berada pada anak bangsanya.