Anda di halaman 1dari 8

Yosafat Waluyo, Andhika Alexander Repi : Kebahagiaan dan komitmen organisasi pada...

Hal. 39-46

KEBAHAGIAAN DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA ORGANISASI


MAHASISWA

Yosafat Waluyo1

Andhika Alexander Repi2

yosafatwaluyo@gmail.com
andhika@ukwms.ac.id

Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Abstrak

Komitmen organisasi merupakan hubungan, keyakinan dan penerimaan individu terhadap


nilai-nilai dalam organisasi yang diikutinya. Kebahagiaan merupakan emosi positif yang
mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan dapat mempengaruhi peningkatan baik kinerja
fisik dan psikologi seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kebahagiaan dengan komitmen organisasi pada anggota Organisasi Mahasiswa (Ormawa).
Penelitian ini dilakukan pada ormawa Fakultas Psikologi Universitas katolik Widya Mandala
Surabaya, dengan partisipan (N=35) anggota Ormawa Fakultas Psikologi tahun 2017/2018.
Pengambilan data dilakukan dengan teknik total population sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan Skala Kebahagiaan dengan 6 dimensi, dan Skala Komitmen
Organisasi dengan 3 dimensi dan dianalisis dengan menggunakan teknik statistika non-
parametrik Kendall Tau B. Hasil pengolahan data mendapatkan sig sebesar 0,341 (p>0,05) yang
berarti tidak ada hubungan antara kebahagiaan dengan komitmen organisasi pada Ormawa
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Secara deskriptif tingkat
kebahagiaan anggota ormawa tergolong sedang hingga sangat tinggi dan sebagian besar
anggota ormawa memiliki tingkat kebahagiaan yang sedang yaitu sebesar 60% dan sebagian
besar anggota ormawa memiliki tingkat komitmen organisasi yang sedang yaitu sebesar 45,7%.

Kata Kunci: Kebahagiaan, Komitmen organisasi, Organisasi Mahasiswa

Abstract

Organizational commitment is relations, beliefs, and self acceptance to organization culture


and values. Happiness is a positive emotion that can affect one’s quality of life, and physical
and psychological performances. This study aimed to examine the correlation between
happiness and organizational commitment among student organization members. This
research was conducted at Widya Mandala Catholic University in Surabaya. Participans
(N=35) were psychology student organization members (2017/2018 period). Data were
collected by total population sampling method. Data collection was carried out using happiness
scale and organizational commitment scale. Data were analyzed using Kendall Tau B analysis.
Result showed there were no correlation between happiness and organizational commitment
among student organization members at the Faculty of Psychology, Widya Mandala Catholic
University in Surabaya (p =0,341; p>0,05). Descriptively, the happiness levels of student
organization members ranged from moderate to very high, with most of the members had a
moderate level of happiness of 60% and most student organization members had moderate level
of organizational commitment at 45,7 %.

39
Jurnal Experentia Volume 8 Nomor 1 Juli 2020

Keywords: Happiness, Organization commitment, Student organization

Pendahuluan individu terhadap organisasinya. Hal ini


Remaja merupakan masa ketika nantinya akan meningkatkan komitmen
individu mulai mencari identitas dirinya. yang berdampak pada peningkatan kinerja.
Menurut teori perkembangan yang Komitmen organisasi adalah salah
dikemukakan oleh Erikson (Santrock, satu bentuk komitmen dengan memiliki
2002) pada masa ini seorang individu yang fokus yang berbeda (Allen & Meyer, 1997).
memasuki tahap perkembangan remaja Mowdy, Porter, dan Streers (dalam
akan dihadapkan pada penjajakan diri dan Robbins, 2005) menyatakan bahwa
karier yang akan dibangun oleh dirinya. komitmen organisasi adalah sifat hubungan
Begitu juga pada saat seorang remaja seorang individu dengan organisasi dimana
menempuh jenjang perkuliahan, para dia berada. Hubungan individu dengan
mahasiswa berusaha untuk aktif dalam organisasi terkait kontrak kerja, peraturan
organisasi yang ada pada universitas dalam organisasi, dan nilai-nilai yang ada
maupun fakultas. Mahasiswa yang terlibat dalam organisasi. Semakin individu
di organisasi seharusnya memiliki berfokus dengan organisasi yang diikuti,
kontribusi yang optimal. Kinerja bisa semakin baik komitmennya dalam
berupa kesuksesan individu dalam organisasi (Tolentino, 2013). Komitmen
menyelesaikan pekerjaannya (Setiawan, organisasi merupakan keyakinan dan
2015). Kinerja yang optimal dari anggota penerimaan terhadap nilai dan tujuan
organisasi, dapat membantu organisasi organisasi dengan secara sadar
untuk mencapai tujuannya. mencurahkan usaha demi kepentingan
Anggota organisasi yang memiliki organisasi (Griffin & Bateman, dalam
kinerja yang optimal cenderung memiliki Spector, 2012). Komitmen organisasi juga
komitmen organisasi yang baik (Luthans, merupakan dambaan pribadi untuk
2002). Komitmen organisasi adalah mempertahankan keanggotaannya dalam
hubungan seorang individu dengan organisasi. Dari definisi tersebut dapat
organisasi yang sedang diikutinya Mowdy disimpulkan bahwa komitmen organisasi
(Robbins, 2005). Komitmen ini memiliki merupakan hubungan antara anggota
fungsi untuk mengikat individu pada suatu organisasi dengan organisasi yang
organisasi. Individu yang terindikasi diikutinya, yang memunculkan keyakinan
memiliki komitmen organisasi untuk bertahan dalam organisasi, dan
memunculkan keterlibatan yang aktif dalam penerimaan individu terhadap nilai-nilai
organisasi, sedangkan individu yang dalam organisasi yang diikuti.
terindikasi tidak menunjukkan adanya Terdapat 3 aspek dalam komitmen
komitmen organisasi cenderung tidak ingin organisasi menurut Allen dan Meyer
terlibat dalam organisasi. (1997). Affective commitment menunjukkan
Komitmen dalam organisasi suatu kelekatan psikologi terhadap
berfungsi untuk membuat kelekatan antara organisasi, pada komitmen ini muncul
organisasi dengan anggotanya. Komitmen keterlibatan antara individu dan organisasi.
juga berfungsi untuk meningkatkan kinerja Komitmen ini membuat anggota organisasi
dari individu dalam organisasi. Komitmen bertahan karena adanya keterikatan secara
organisasi cenderung dimiliki oleh individu emosional dengan organisasi yang
yang memiliki kebahagiaan (Sherlywati, diikutinya. Normative commintment
2015). Kebahagiaan adalah emosi positif ditunjukkan dengan perasaan wajib untuk
yang dirasakan individu melalui berbagai tetap bertahan di organisasi. Anggota yang
pengalaman secara positif (Frederickson bertahan karena komitmen ini biasanya
dalam Compton, 2005). Kebahagiaan memiliki nilai-nilai dan norma yang tinggi
menimbulkan keterlibatan secara sukarela pada dirinya dan merasa harus tinggal

40
Yosafat Waluyo, Andhika Alexander Repi : Kebahagiaan dan komitmen organisasi pada...
Hal. 39-46

dalam organisasi tersebut karena hal hidup seseorang dan dapat mempengaruhi
tersebut adalah benar. Continuance peningkatan baik kinerja fisik dan psikologi
commitment adalah kesadaran akan seseorang.
ketidakmungkinan memilih identitas sosial Menurut Argyle, Martin dan
lain ataupun alternatif tingkah laku lain Crossland terdapat beberapa aspek yang
karena adanya ancaman akan kerugian. mempengaruhi kebahagiaan seseorang (Hill
Anggota yang memiliki komitmen ini & Argyle, 2002), seperti life satisfaction
bertahan di suatu organisasi karena mereka yang mencakup kepuasan dalam hidup,
membutuhkan keuntungan yang diberikan kepuasan akan pencapaian-pencapaiannya.
oleh organisasi dan tidak bisa menemukan Individu akan cenderung lebih menerima
organisasi lain yang sesuai dengan semua hal yang ada dalam kehidupannya.
kemampuan mereka. Joy mencakup penerimaan diri, mengalami
Menurut Argyle, Martin dan keceriaan dan kegembiraan dengan orang
Crossland (Anggoro & Widhiarso, 2010), lain, bergairah dalam hidup, banyak
kebahagiaan adalah gambaran laten secara tertawa, merasa bahagia, mudah mengambil
umum yang diindikasikan melalui tingkat keputusan. Self-esteem mencakup seperti
kepuasan hidup. Kebahagiaan juga merasa dunia itu indah, berkomitmen dan
didefinisikan sebagai kepuasan hidup yang berpengaruh, terlihat energik, merasa hidup
menyeluruh. Bagi anggota organisasi itu menyenangkan, selalu percaya hal yang
mahasiswa, kebahagiaan dapat dilihat dari dilakukan dapat berdampak positif. Calm
seberapa tinggi tingkat kepuasannya dalam mencakup kewaspadaan secara mental,
menyelesaikan tugasnya dalam organisasi dapat mengatur waktu, dapat melihat
mahasiswa. Kebahagiaan merupakan suatu lingkungan sekitar dengan lebih tenang.
unsur dari kesejahteraan dan salah satu dari Control mencakup kondisi mengontrol diri
emosi positif. Menurut Frederickson (dalam sendiri, mengontrol energi-energi yang
Compton, 2005), semakin sering seseorang akan dikeluarkan. Efficacy mencakup
merasakan emosi yang positif dapat kemampuan untuk melihat keindahan
membuat individu memiliki personal dalam beberapa hal.
resources yang membantu individu melalui Di satu sisi, penelitian yang
berbagai pengalaman secara positif dan mengkaitkan kedua variabel ini cenderung
tetap merasa positif dalam setiap emosi mengacu pada organisasi berupa
yang dia rasakan. Menurut Diener perusahaan dan masih jarang yang
(Compton, 2005) kebahagiaan merupakan membahas mengenai konsep kebahagiaan
kualitas dari kehidupan manusia dan komitmen organisasi dalam ranah
peningkatkan kebahagiaan dapat organisasi non-profit seperti organisasi
mempengaruhi kualitas hidup seseorang mahasiswa. Di sisi lain, kebahagiaan dan
secara keseluruhan dan membuat individu komitmen organisasi merupakan variabel
gembira dengan apa yang diperolehnya, dasar yang penting dalam keberhasilan
seperti kesehatan yang lebih baik, gembira suatu organisasi manapun termasuk
terhadap pencapaian yang diperolehnya. organisasi mahasiswa. Martin Seligman
Kebahagiaan dapat memberikan menyatakan ketika seorang anggota
keuntungan jika dilakukan dalam jangka organisasi berbahagia, maka akan ada suatu
waktu yang panjang yaitu peningkatan daya drive atau dorongan agar lebih
tahan, intelektual, dan social resources. berkomitmen dengan tugas, pekerjaan, serta
Anggota organisasi yang bahagia dapat perannya terhadap organisasi. Seseorang
dilihat dari peningkatan daya tahan, yang berbahagia juga akan menunjukkan
intelektual, dan social resourcesnya. Dari kinerja terbaiknya di dalam organisasinya.
definisi tersebut, maka peneliti Demikian pula, ketika anggota tersebut
menyimpulkan bahwa kebahagiaan adalah memiliki komitmen organisasi yang tinggi,
emosi positif yang mempengaruhi kualitas maka cara pandangnya terhadap organisasi

41
Jurnal Experentia Volume 8 Nomor 1 Juli 2020

cenderung positif dan bahkan akan pernyataan favorable adalah SS= 4, S= 3,


memberikan hal terbaik bagi organisasinya TS= 2, STS= 1, sedangkan bobot nilai untuk
(Sherlywati, 2015). Oleh sebab itu, peneliti pernyataan unfavorable adalah SS= 1, S= 2,
akan membuat sebuah penelitian terkait TS= 3, STS=4. Jumlah aitem pada Skala
hubungan kebahagiaan dengan komitmen Kebahagiaan, yaitu 24 Aitem, sedangkan
organisasi pada Organisasi Mahasiswa. Skala Komitmen Organisasi memiliki 24
Penelitian ini diharapkan mampu aitem.
memberikan sumbangsih teoritis secara Skala Komitmen Organisasi memiliki
khusus bagi pengembangan keilmuan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.769
psikologi organisasi. Selain itu, secara dengan nilai corrected item-total
praktis, penelitian ini pun dapat menjadi correlation berada pada rentang 0.302–
referensi bagi pihak Fakultas khususnya 0.638 dengan jumlah aitem valid 6 aitem.
organisasi kemahasiswaan untuk Sedangkan, Skala Kebahagiaan memiliki
mengidentifikasi kebahagiaan dan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.719
komitmen organisasi yang ada di organisasi dengan nilai corrected item-total
ini sehingga dapat membuat langkah correlation berada pada rentang 0.268-
strategis agar organisasi menjadi lebih 0.504 dengan jumlah aitem valid 11 aitem.
optimal.
Teknik Analisis Data
Metode Penelitian Partisipan Sebelum melakukan uji kolerasi,
Teknik pengambilan sampel dalam peneliti melakukan uji asumsi yang terdiri
penelitian ini menggunakan Total dari uji normalitas dan uji linieritas dari
Population Sampling. Jumlah anggota data-data yang ada. Berdasarkan uji
Organisasi Mahasiswa di Fakultas normalitas, variabel kebahagiaan
Psikologi Universitas Katolik Widya mendapatkan nilai sig sebesar 0.190 (≥
Mandala Surabaya berjumlah kurang dari 0.05) dan variabel komitmen organisasi
100 orang maka sampel diambil secara mendapatkan nilai sig sebesar 0.173 (≥
keseluruhan sehingga total sampel 0.05), sehingga, kedua variabel tergolong
berjumlah 35 orang. normal. Berdasarkan hasil uji linieritas
yang dilakukan pada kedua variabel
Alat Ukur Penelitian diperoleh nilai sig sebesar 0.385 (≥0.05),
Metode pengumpulan data ini sehingga data tergolong tidak linier. Oleh
menggunakan Skala Kebahagiaan dan sebab itu, peneliti akan menggunakan
Skala Komitmen Organisasi. Skala ini analisa data non-parametrik Kendall’s Tau-
bertujuan untuk mengungkap kebahagiaan b untuk mengetahui hubungan antar
dan komitmen organisasi pada anggota variabel (Santoso, 2001).
Organisasi Mahasiswa Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Widya Mandala Hasil Penelitian
Surabaya Aitem-aitem yang ada dalam Berdasarkan hasil uji statistik non-
skala ini disusun menggunakan modifikasi parametrik dengan menggunakan uji
Skala Likert yang meliputi 2 jenis aitem korelasi Kendall’s tau b antara variabel
yaitu favorable dan unfavorable yang kebahagiaan dan variabel komitmen
disebar dalam Skala Komitmen Organisasi organisasi didapatkan nilai signifikansi
dan Skala Kebahagiaan. Masing-masing sebesar 0,148 (p > 0,05) yang berarti tidak
respon dibagi menjadi 4 alternatif pilihan terdapat hubungan antara variabel
jawaban dengan skor yang berbeda. Setiap kebahagiaan dan variabel komitmen
aitem memiliki empat alternatif jawaban, organisasi pada anggota organisasi
yaitu “Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
“Tidak Setuju” (TS), “Sangat Tidak Setuju” Widya Mandala Surabaya.
(STS). Masing-masing bobot nilai untuk

42
Yosafat Waluyo, Andhika Alexander Repi : Kebahagiaan dan komitmen organisasi pada...
Hal. 39-46

Hasil penelitian ini berbanding sumber kepuasan yang berbeda. Untuk


terbalik dengan beberapa penelitian organisasi profit dipengaruhi banyak hal,
sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh salah satunya salary. Namun di organisasi
Aris (2014) menunjukkan hasil yang non-profit terdapat juga faktor yang
kontradiktif dengan hasil penelitian ini. mempengaruhi kepuasan kerja, salah
Aris (2014) menggunakan kebahagiaan satunya motivasi kerja (Rosalino, 2013).
yang dikemukakan oleh Diener yaitu Adapun jika individu selalu termotivasi,
subjective well-being. Penelitian yang maka dirinya akan merasa puas dalam
dilakukan oleh Yarameshlu, Darvish, dan melakukan perkerjaannya dalam organisasi.
Sadaghiani (2015) juga menggunakan Selain itu, Universitas Katolik Widya
kebahagiaan yang dikemukakan oleh Mandala Surabaya memiliki satu nilai yaitu
Diener yang mengarah ke subjective well- PeKA yaitu Peduli, Komit, dan Antusias.
being. Kedua penelitian tersebut Nilai-nilai ini dihayati oleh seluruh warga
menggunakan variabel kebahagiaan yang universitas. Nilai tersebut juga diterapkan
berbeda dengan penelitian ini. dalam organisasi yang ada dalam
Variabel kebahagiaan yang universitas dan fakultas. Nilai peduli dalam
digunakan peneliti adalah kebahagiaan organisasi mahasiswa dapat memunculkan
yang dikemukakan oleh Hill dan Argyle semangat saling membantu dan
(2002) sedangkan, variabel kebahagiaan kenyamanan antar anggota. Hal tersebut
yang dikemukakan oleh Diener dan oleh dapat membuat anggota organisasi lebih
Hill dan Argyle memiliki aspek pembentuk bahagia dalam organisasinya. Nilai komit
yang berbeda. Hal tersebut berpotensi membuat anggota organisasi untuk
mempengaruhi hasil penelitian antara berkomitmen dalam organisasinya. Hal
penelitian ini dengan penelitian tersebut dapat memunculkan komitmen
sebelumnya. Diener (dalam Compton, organisasi pada anggota organisasi
2005) berfokus pada kebahagiaan yang mahasiswa. Nilai antusias membuat
dirasakan individu berdasarkan tolak ukur anggota selalu bersemangat dalam
kebahagiaan yang dimiliki individu itu melaksanakan tugas di organisasi. Nilai ini
sendiri. Kebahagiaan Hill dan Argyle memunculkan komitmen organisasi juga.
(2002) berfokus pada kebahagiaan yang Secara deskriptif, tingkat
dimiliki oleh individu dan yang individu kebahagiaan pada anggota mahasiswa
terima dari luar dirinya. Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Hasil penelitian lain yang kontradiktif Widya Mandala Surabaya berada pada
dengan hasil penelitian ini adalah penelitian rentang sedang hingga sangat tinggi.
yang dilakukan oleh Boroujeni (2012) yang Namun, secara umum, para anggota merasa
mengambil subjek pada organisasi profit. cukup berbahagia di dalam organisasi ini
Begitu pula dengan penelitian yang (60% Kebahagiaan berada pada tingkat
dilakukan oleh Boroujeni dan Hematian sedang). Ada banyak faktor yang
(2017) juga mengambil subjek sejenis. Pada menyebabkan para mahasiswa menjadi
penelitian ini, peneliti mengambil subjek bahagia ketika berdinamika di dalam
penelitian pada organisasi non-profit. Hal organisasi ini. Di dalam organisasi ini, para
tersebut dapat berpotensi mempengaruhi mahasiswa mampu menyalurkan ide,
hasil penelitian. Menurut Allen dan Mayer pemikiran, saran dan pendapat dalam
(1997) salah satu faktor pembentuk rangka pengembangan organisasi. Relasi
komitmen organisasi merupakan kepuasan antar anggota organisasi yang dirasa
kerja dimana pada kepuasan kerja terdapat sebagai suatu keluarga pun makin
salary sebagai tolak ukur apakah individu meningkatkan kebahagiaan ketika
tersebut merasa puas dalam organisasinya. berdinamika di dalam organisasi Hill dan
Berdasarkan faktor kepuasan kerja, Argyle (2002), namun perbedaan pendapat
organisasi profit dan non-profit memiliki yang cukup sering terjadi dalam proses

43
Jurnal Experentia Volume 8 Nomor 1 Juli 2020

rapat atau di dalam kesehariannya, tugas- jenis kelamin perempuan mungkin lebih
tugas yang menumpuk antara tugas kuliah bahagia dari pada partisipan dengan jenis
serta tugas organisasi, serta konflik yang kelamin laki-laki. Data tabulasi silang
terjadi di dalam organisasinya antara komitmen organisasi dengan jenis
menyebabkan rentang kebahagiaan secara kelamin menunjukkan adanya kesesuaian
umum dari anggota organisasi kurang dengan penelitian yang dilakukan oleh
mampu mencapai tahap tinggi (Compton, Rizki & Rahmi (2013) dimana jenis
2005; Aris, 2014) kelamin perempuan memiliki tingkat
Tingkat komitmen organisasi pada komitmen organisasi yang tinggi.
anggota mahasiswa Fakultas Psikologi Distribusi data pada tabel tabulasi
Universitas Katolik Widya Mandala silang antara kebahagiaan dengan jenis
Surabaya berada pada rentang kategori organisasi membuktikan teori kebahagiaan
sangat rendah hingga sangat tinggi. Secara yang dikemukakan oleh Argyle (dalam
umum, komitmen organisasi para Anggoro & Widhiarso, 2010), dimana
mahasiswa yang merupakan anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM)
organisasi ini berada pada kategori sedang menjadi organisasi dengan tingkat
(45.7%). Komitmen organisasi yang berada kebahagiaan yang lebih baik dari organisasi
pada kategori sedang berarti para anggota yang lain. BPM memiliki karakteristik yang
organisasi sudah mau melakukan tugas hampir sama dengan aspek-aspek yang
tanggung jawab sesuai deskripsi dikemukakan oleh Hill & Argyle (2002).
pekerjaannya masing-masing. Para anggota Salah satunya adalah joy, dimana dalam
pun cukup mau berpartisipasi di dalam BPM terdapat kebahagiaan sesama anggota,
berbagai aktivitas dan dinamika organisasi, dan keceriaan dalam organisasinya. Pada
termasuk memberikan pendapat atau ide tabel komitmen organisasi dengan jenis
pengembangan (Sherlywati, 2015). organisasi, BPM memiliki komitmen
Hasil penelitian ini menemukan organisasi yang paling baik di antara
bahwa ada beberapa mahasiswa yang organisasi mahasiswa yang ada. Selain itu,
memiliki tingkat komitmen organisasi yang BPM juga memiliki kebahagiaan yang
masih sangat rendah. Peneliti tidak secara paling baik. Hal ini memperkuat teori yang
khusus menggali secara kualitatif mengapa dikemukakan oleh Allen dan Mayer (1997).
masih ada kecenderungan partisipan yang Teori ini menyatakan bahwa komitmen
memiliki kategori sangat rendah ini. Inilah organisasi muncul akibat adanya kelekatan
yang kemudian menjadi salah satu antar individu dalam organisasinya.
kelemahan penelitian yang harus segera
ditindak lanjuti oleh pendamping Kesimpulan
organisasi. Anggota organisasi yang Berdasarkan hasil penelitian dapat
memiliki komitmen rendah cenderung disimpulkan bahwa tidak ada hubungan
enggan melakukan tugasnya secara yang signifikan antara kebahagiaan dengan
maksimal dan dapat berpotensi menggangu komitmen organisasi pada anggota
kinerja organisasi secara umum (Allen & organisasi mahasiswa Fakultas Psikologi
Mayer, 1997; Luthans, 2002; Tolentino, Universitas Katolik Widya Mandala
2013). Surabaya.
Berdasarkan data tabulasi silang Tingkat kebahagiaan pada anggota
(distribusi frekuensi) antara kebahagiaan organisasi mahasiswa Fakultas Psikologi
dengan jenis kelamin dapat dilihat bahwa Universitas Katolik Widya Mandala
sebagian partisipan memiliki tingkat Surabaya berada pada rentang dari Sedang
kebahagiaan yang tinggi (sangat tinggi- (S) hingga Sangat Tinggi (ST). Tingkat
tinggi) dengan proposi antara jenis kelamin kebahagiaan pada anggota organisasi
laki-laki dan perempuan 11,4% dan 20,1%, mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
dapat dikatakan bahwa partisipan dengan Katolik Widya Mandala Surabaya

44
Yosafat Waluyo, Andhika Alexander Repi : Kebahagiaan dan komitmen organisasi pada...
Hal. 39-46

didominasi oleh rentang Sedang (S) yaitu dari


sebanyak 60% atau 21 partisipan. http://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/downloa
Tingkat komitmen organisasi pada d/7728/5978
anggota organisasi mahasiswa Fakultas Aris, I K. (2014). Hubungan
Psikologi Universitas Katolik Widya komitmen organisasi dengan subjective
Mandala Surabaya, berada pada rentang well-being (SWB) karyawan pada
dari Sangat Rendah (SR) hingga Sangat karyawan produksi CV. Putra Buana
Tinggi (ST). Tingkat komitmen organisasi Surakarta. (Skripsi). Diakses pada Sabtu, 17
pada anggota organisasi mahasiswa Februari 2018 dari
Fakultas Psikologi Universitas Katolik http://repository.uksw.edu/
Widya Mandala Surabaya didominasi pada handle/12345678/8982
rentang Sedang (S) yaitu sebanyak 45,7% Boroujeni, I. N. (2012). Relationship
atau 16 partisipan. between happiness and organizational
Keterbatasan dan saran commitment of the employees of youth and
Hasil penelitian ini dapat menjadi sports Departemen of Chahar mahal and
referensi bagi dekanat dan dosen Bakhtiari province, International Journal of
pendamping organisasi mahasiswa untuk Sport Studies, 2 (9). Diakses dari
mengembangkan kegiatan untuk http://ijssjournal.com/ fulltext/paper-
pengembangan nilai-nilai PeKA dalam 04012016143534.pdf
organisasi mahasiswa. Hal ini dikarenakan Boroujeni, I. N. & Hematian, A,
nilai PeKA mungkin dapat membantu (2017). Study of relationship between
anggota organisasi mahasiswa untuk happines and organizational commitment of
meningkatkan kebahagiaan dan komitmen office in youth and sport ministry in Iran,
dalam organisasi mahasiswa. Penelitian ini International journal of sport studies, 4
dapat menjadi bahan refleksi untuk anggota (60), 733-737. Diakses pada Rabu, 5 Juli
organisasi mahasiswa Fakultas Psikologi, 2017 dari http://ijssjournal.com/fulltext/
Universitas Katolik Widya Mandala paper-09012016134059.pdf
Surabaya sebagai upaya peningkatan Compton, C. W. (2005). An
kebahagiaan dan komitmen di dalam introduction to positive psychology. USA:
organisasinya masing-masing. Penelitian Thomson Wadworth.
ini dapat menjadi salah satu bahan referensi Hills, P. & Argyle, M. (2002). The
bagi penelitian selanjutnya. Diharapkan, Oxford Happiness Questionnaire: A
penelitian selanjutnya dapat mengambil compact scale for the measurement of
subjek yang lebih banyak, dapat psychological well-being. Personality and
memperhatikan jumlah aitem valid agar alat Individual differences, 33, (7), 1073-1082.
ukur memang mampu merepresentasikan Diakses dari
variabel yang akan diukur. http://www.elsevier.com/locate/paid
Luthans, F. (2002). Organizational
Daftar Pustaka behavior: 7th edition. New York: McGraw
Allen, N. J. & Meyer, J. P. (1997). Hill Inc.
Commitment in the work place: Theory, Rizki, A. P. L, & Rahmi. (2013).
research, and application. California: Perbedaan komitmen organisasi ditinjau
SAGE Publication, Inc. dari gender karyawan PT. indomarco
Anggoro & Widhiarso. (2010). prismata Medan. Psikologia, 8 (1), 19-24).
Konstruksi dan identifikasi properti Diakses dari https://jurnal.usu.ac.id/
psikometris instrumen pengukuran index.php/psikologia/article/viewFile/6594
kebahagiaan berbasis pendekatan /2756
indigenous psychology: Studi multitrait Robbins, P. (2005). Essentials of
multimethod. Jurnal Psikologi, 37(2). organizational behavior. New Jersey:
Diakses pada pada Kamis 12 Oktober 2017 Pearson education.

45
Jurnal Experentia Volume 8 Nomor 1 Juli 2020

Rosalino, F. (2013). Pengaruh budaya


organisasi dan motivasi terhadap kepuasan
kerja staf internal pada organisasi non
profit. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, 2
(2), 185-194.
Santoso, S. (2001). Buku latihan
SPSS statistik parametrik. Jakarta: Elex
media komputindo.
Santrock, J. W. (2002). Life span
development. Jakarta: Erlangga.
Setiawan, K. C. (2015). Pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
level pelaksana di divisi operasi PT. Pursi
Palembang. Jurnal Psikologi Islami, 1(2),
43-53. Diakses dari
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/psi
kis/article/download/567/504
Sherlywati. (2015). Komitmen
organisasional dan authentic happiness:
Studi kasus karyawan pada sebuah
organisasi bisnis retail di kota Bandung.
Jurnal Administrasi Bisnis, 11(1), 33-60.
Diakses dari
http://journal.unpar.ac.id/index.php/Jurnal
AdministrasiBisnis/article/download/1705/
1622
Spector, E. P. (2012). Industrial and
organizational psychology research and
practice. Florida: Department of
psychology, University of South Florida
Tolentino, C. R. (2013).
Organizational commitment and job
performance of the academic and
administrative personel. International
Journal of Information Technology and
Business Management, 15 (1). Diakses dari
http://www.jitbm.com/
JITBM%2015%20volume/5%20Organizati
on%20Commitment.pdf
Yarameshlu, Z., Darvish, A. Z., &
Sadaghiani, S. J. (2015). Review of factor
affecting organizational commitment with
the approach of desire for happiness in
agricultural bank headquarter in Tehran.
Applied Mathematics in Engineering,
Management and Technology, 3(3).
Diakses dari http:/amiemt-
journal.com/test/vol3-3/7.p

46

Anda mungkin juga menyukai