Anda di halaman 1dari 8

SKENARIO 3: KOK TIDAK BISA LAHIR?

Ny. Maceto, 18 tahun hamil anak pertama cukup bulan masuk kamar bersalin suatu RS dirujuk oleh
dokter Puskesmas karena persalinan lama. Dokter puskesmas menyerahkan lembaran partograf kepada
spesialis kandungan dan bertanya apakah ada kemungkinan dilakukan tindakan forcep ekstraksi pada
Ny. Maceto untuk menghindari laserasi jalan lahir yang luas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan KU baik,
Kesadaran CMC, tekanan darah 120/70 mmHg, denyut nadi 89x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit,TB
140 cm, dokter spesialis melakukan analisis 3P; ia menyimpulkan terdapat failure of descent dan juga
cephalopelvic disproportion dan segera memutuskan untuk melalukan tindakan seksio sesaria pada
Ny.Maceto.

Pada hari ke-2 post operasi Ny.Maceto terilihat sering bermenung dan pandangan kosong, dan nampak
tidak menyukai keberadaan bayinya. Ia juga pernah mendorong bayinya ketika disodorkan untuk
menyusui bayinya. Dokter merasa prihatin atas keadaan psikis Ny.Maceto dan teringat pernah membaca
surat kabar mengenai seorang ibu yang melahirkan anaknya sendiri di kamar mandi kemudian
membunuh bayinya karena tidak menginginkan bayi tersebut.

Pada hari ke-4 post operasi, Ny.Maceto mengalami demam dan setelah dilakukan pemeriksaan
didapatkan, payudara kiri bengkak kemerahan, perabaan hangat dan sangat nyeri ketika diraba. Fundus
uteri setinggi pusat dengan lochia berbau busuk. Dokter melakukan penatalaksanaan lebih lanjut untuk
mencegah komplikasi yang dapat terjadi pada ibu dan bayi.

Bagaimana Anda menjelaskan apa yang terjadi pada Ny. Maceto?

TERMINOLOGI :

1. Partograf :
2. Forcep ekstraksi :
3. Laserasi :
4. Analisis 3P :
5. failure of descent :
6. cephalopelvic disproportion :
7. seksio sesaria :
8. CMC :
9.

IDENTIFIKASI MASALAH :

1. Mengapa bisa terjadi persalinan lama pada ny maceto?


2. Bagaimana indikasi dari tindakan forcep ekstraksi?
3. Bagaimana hasil pemeriksaan fisik dan
4. mengapa dokter melakukan analisis 3P dan menyimpulkan terdapat failure of descent dan juga
cephalopelvic disproportion?
5. Bagaimana indikasi dari tindakan seksio sesaria?
6. Mengapa bisa terjadi gangguan psikis pada ny maceto?
7. Mengapa ny maceto bisa mengalami demam , payudara kiri bengkak kemerahan dan sangat
nyeri?
8. Mengapa bisa lochia berbau busuk pad any maceto pacsa melahirkan ?
9. Bagaimana bentuk penatalaksanaan yg diberikan dokter untuk mencegah komplikasi yg terjadi
pada ibu dan bayi?

ANALISIS MASALAH:

1. Mengapa bisa terjadi persalinan lama pada ny maceto? YING


Jawab:

2. Bagaimana indikasi dari tindakan forcep ekstraksi? NUN


Jawab:

Fungsi forsep obstetrik adalah sebagai berikut :

• traksi kepala janin


• rotasi kepala janin
• fleksi kepala janin
• ekstensi kepala janin
• Fungsi-fungsi ini menyebabkan kompresi kepala janin
• Penggunaan yang benar meminimalkan kompresi ini

Indikasi

Janin :
• Gawat janin yang membutuhkan persalinan segera
Ibu :
• Kala dua yang memanjang
• Kondisi ibu dengan kontra indikasi untuk meneran
• Kondisi yang membutuhkan kala dua diperpendek
• Kelelahan ibu
• Sikap kepala janin yang defleksi dan malposisi

Syarat

• Kepala sudah masuk pintu atas panggul


• Pembukaan serviks lengkap dan ketuban pecah
• Dikenali dengp p p j an pasti posisi kepala janin
• Panggul ibu adekuat
• Kandung kencing ibu kosong
• Analgesia yg sesuai
• Operator yg berpengalaman
• Fasilitas pendukung yang memadai bila tindakan

Klasifikasi Persalinan dangan Ekstraksi forsep

1. Forsep ‘outlet ’
• Kepala terlihat di introitus tanpa harus membuka labia
• Kepala janin telah berada di dasar panggul
• Sutura segitalis berada pada:
• Diameter AP atau
• Posisi oksiput kanan/kiri anterior atau posterior
• Kapala janin berada pada atau di atas perineum

2.forsep rendah

• Bagian terendah kepala ada pada station +2 atau lebih(Hodge 3-4)

• dua jenis :

• Rotasi 45 derajat atau kurang

• Rotasi lebih dari 45 derajat

3. Forsep Tengah

• Kepala sudah masuk pintu atas panggul

• Bagian terendah kepala di atas station +1

• Plihan lain untuk forsep tengah adalah seksio sesarea – akses untuk melakukan seksio sesarea
sangat penting saat melakukan persalinan dengan forsep

3. Bagaimana hasil pemeriksaan fisik ? DIN


Jawab:
Dari pemeriksaan fisik didapatkan KU baik, Kesadaran CMC, tekanan darah 120/70 mmHg,
denyut nadi 89x/menit, frekuensi nafas 16 x/menit,TB 140 cm

4. mengapa dokter melakukan analisis 3P dan menyimpulkan terdapat failure of descent dan
juga cephalopelvic disproportion? MOD
Jawab:

5. Bagaimana indikasi dari tindakan seksio sesaria? PIN


Jawab:
Indikasi elektif sc terbagi menjadi 2 indikasi lagi yaitu, indikasi definitif dan indikasi
kemungkinan.
6. Mengapa bisa terjadi gangguan psikis pada ny maceto? TIARA
Jawab:
• Postpartum  masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai
minggu keenam setelah melahirkan.
• Masa post partum dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali pada masa sebelum hamil yang berlangsung
kira-kira enam minggu
• Banyak wanita mengalami gejala afektif selama periode postpartum.
Sebagian besar melaporkan gejala yang konsisten dengan baby blues
• Gangguan ditandai dengan ketidakstabilan suasana hati, kesedihan,
disforia, kebingungan subjektif, dan air mata.
• Perasaan ini, yang mungkin berlangsung beberapa hari, dianggap berasal
dari perubahan cepat pada tingkat hormonal wanita, stres saat melahirkan,
dan kesadaran akan tanggung jawab yang meningkat sebagai ibu.
• Jika gejalanya menetap lebih dari 4 minggu, evaluasi diindikasikan untuk
depresi postpartum.
• Depresi post partum akan memberikan dampak buruk bagi ibu dan
anaknya, terutama dalam hal interaksi sosial.
• Depresi post partum bila tak ditangani dapat berkembang menjadi bentuk
yang lebih parah yaitu psikosis post partum
Tidak ada penyebab tunggal yang menyebabkan depresi
postpartum. Permasalahan psikis maupun perubahan kondisi fisik
memiliki peran dalam depresi postpartum
• Penurunan cepat tingkat reproduksi hormon yang terjadi setelah
melahirkan (Penurunan hormon progesteron)  signifikan
berhubungan dengan perubahan suasana hati.
• Hormon tubuh lain, seperti yang diproduksi oleh tiroid juga
mengalami perubahan sebagai akibat penyesuaian dari
perubahan tersebut. Hormon tiroid ini yang salah satunya
berperan dalam memberikan perubahan mood setelah
melahirkan.
Permasalahan psikis  Memiliki bayi (terutama untuk yang
pertama kali) sering kali menyebabkan ibu menjadi cemas dan
tidak percaya diri dengan kemampuannya merawat bayi baru
lahir. Perasaan seperti ini yang berkepanjangan dapat
menyebabkan ibu jatuh dalam keadaan depresi.
Berikut faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko depresi postpartum, yaitu:
• Riwayat gangguan depresi sebelumnya.
• Riwayat gangguan bipolar.
• Riwayat depresi postpartum pada kehamilan sebelumnya.
• Mengalami kejadian yang berat dalam satu tahun terakhir yang mengganggu emosi
dan psikis.
• Bayi memiliki kebutuhan khusus atau keadaan khusus.
• Bayi kembar, atau kehamilan triplet yang membutuhkan perhatian lebih.
• Kesulitan dalam memberikan ASI.
• Memiliki permasalahan dengan pasangan.
• Masalah finansial saat menjelang persalinan.
• Kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan
Menurut House (1985) dalam Suhita (2005) mengatakan dukungan sosial (dukungan
suami) memiliki empat jenis disesuaikan dengan situasi yang dibutuhkan.
1. Dukungan Emosional  melibatkan rasa empati, selalu mendampingi, adanya
suasana kehangatan, dan rasa diperhatikan akan membuat ibu memiliki
perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh suami sehingga ibu dapat
menghadapi masalah dengan lebih baik.
2. Dukungan Instrumental  penyediaan sarana untuk mempermudah atau
menolong orang lain sebagai contohnya adalah peralatan, perlengkapan, dan
sarana pendukung lain dan termasuk didalamnya memberikan peluang waktu.
3. Dukungan Informatif  pemberian informasi dalam mengatasi masalah pribadi.
Terdiri dari pemberian nasehat, pengarahan, dan keterangan lain yang
dibutuhkan oleh ibu.
4. Dukungan Penghargaan  penghargaan positif pada ibu, pemberian semangat,
persetujuan pada pendapat individu dan perbandingan yang positif dengan
orang lain. Bentuk dukungan ini membantu ibu dalam membangun harga diri
dan kompetensi.

• Psikosis pascapartum (kadang disebut psikosis nifas) adalah


contoh gangguan psikotik yang tidak disebutkan secara spesifik
yang terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan.
• Sindrom ini sering kali ditandai dengan depresi, delusi, dan
pikiran ibu untuk menyakiti dirinya sendiri atau bayinya.
• Ide bunuh diri atau pembunuhan bayi semacam itu harus
dipantau dengan cermat; meskipun jarang, beberapa ibu telah
bertindak berdasarkan ide tersebut.
• Sebagian besar data yang tersedia menunjukkan hubungan erat
antara psikosis pascapartum dan gangguan mood, terutama
gangguan bipolar dan gangguan depresi mayor.

7. Mengapa ny maceto bisa mengalami demam , payudara kiri bengkak kemerahan dan sangat
nyeri? VON
Jawab:
Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan payudara. Kondisi ini sering dialami
oleh ibu menyusui. Peradangan pada payudara bisa membuat payudara nyeri, bengkak, dan
kemerahan.
Mastitis juga bisa terjadi ketika saluran susu di payudara tersumbat karena adanya
penumpukkan atau pengendapan sisa ASI. Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi payudara.
Selain kedua penyebab di atas, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko
terjadinya mastitis:
 Luka pada puting payudara
 Menyusui hanya dengan satu payudara
 Penggunaan bra yang terlalu ketat
 Kelelahan
 Kebiasaan merokok
 Kekurangan gizi
 Frekuensi menyusui tidak teratur
 Riwayat mastitis pada masa lalu
 Penggunaan implan payudara
 Sistem kekebalan tubuh yang lemah karena menderita penyakit tertentu, seperti diabetes
Bagaimana Cara Mengobati Mastitis?
Untuk mengobati mastitis pada ibu menyusui, ada beberapa cara yang bisa dilakukan,
antara lain:
Tetap menyusui
Cara paling efektif untuk menghilangkan mastitis adalah tetap menyusui dari payudara yang
mengalami mastitis, meski terasa sakit. Berhenti menyusui justru akan memperburuk
mastitis.
Ketika menyusui, terapkan beberapa langkah berikut ini:
 Pastikan mulut bayi melekat dengan benar pada payudara.
 Cobalah mencari posisi menyusui yang nyaman.
 Pijat payudara dengan lembut saat menyusui untuk memperlancar ASI.
 Hindari menggunakan bra yang terlalu ketat.
 Perbanyak istirahat dan minum banyak air.
 Kompres payudara dengan kain yang telah direndam air hangat atau mandi dengan air hangat.
Selain membantu menghilangkan rasa sakit, cara ini juga membuat payudara jadi lebih lunak,
sehingga ASI bisa mengalir dengan lebih lancar.

8. Mengapa bisa lochia berbau busuk pad any maceto pacsa melahirkan ? PUT
Jawab:

9. Bagaimana bentuk penatalaksanaan yg diberikan dokter untuk mencegah komplikasi yg


terjadi pada ibu dan bayi? THIRA
Jawab:

Etiologi distosia secara umum dibagi menjadi tiga kelompok yang dikenal dengan singkatan
3P (power, passage, dan passenger). Power merupakan kontraksi uterus yang tidak adekuat,
passage adalah abnormalitas jalan lahir, sedangkan passenger menyatakan kondisi janin
yang tidak normal. Penyebab distosia bisa multifaktorial dari kondisi abnormal tersebut.

Etiologi Janin

Penyebab distosia dari faktor janin biasanya karena malposisi, malpresentasi, atau disproporsi
kepala panggul (cephal pelvic disproportion / CPD). Janin yang relatif lebih besar daripada
pelvis ibu (fetopelvic disproportion) akan menyebabkan distosia, jadi malposisi dan
malpresentasi janin tidak akan menjadi masalah bila besar bayi tidak terlalu besar.
Malposisi yang paling sering ditemukan adalah posisi oksipitoposterior. Janin biasanya akan
berputar menjadi oksipitoanterior saat sebelum persalinan, namun sekitar 2 – 7% janin pada
kehamilan pertama akan tetap pada posisi oksipitoposterior.

Faktor Risiko
Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko distosia, yaitu:

 Usia ibu >35 tahun

 Tinggi ibu < 150 cm


 Primipara

 Ansietas ibu hamil
 Kehamilan multipel

 Usia kehamilan > 41 minggu

 Panggul ibu sempit

 Infeksi intrauterin

 Penggunaan analgesia epidural

 Berat badan janin lebih dari 4.000 gram (makrosomia)

 Posisi kepala tinggi saat dilatasi serviks maksimal (>2 cm)

 Posisi janin oksipitoanterior

 Polihidramnion atau oligohidramnion

 Ketuban pecah dini


 Faktor maternal yang lain, seperti hipertensi, diabetes mellitus, riwayat kematian
perinatal sebelumnya, penggunaan obat fertilitas, dan riwayat distosia pada keluarga.

Anda mungkin juga menyukai