Assessment GCG, berarti penilaian terhadap implementasi GCG. Assessment GCG ini
merupakan suatu hal yang sangat penting ketika mengelola praktik-praktik GCG di sebuah
perusahaan.
Penilaian ini dapat dilakukan melalui beberapa cara atau pendekatan, yaitu :
a. Self Assessment
Jadi perusahaannya sendiri yang melakukan penilaian atau penilaian mandiri. Yang
diwajibkan pemerintah untuk self asessment hanya bank. Jadi, bank itu sendiri yang
melakukan self assessment.
Pemerintah, dalam hal ini OJK, kemudian membuat kriteria apa saja yang harus dinilai.
Kemudian bank melakukan assessment dengan membuktikan melalui data dan fakta
bahwa perusahaannya telah melakukan assessment.
Kemudian hasil tersebut dilaporkan ke OJK. Nanti OJK yang akan menentukan atau
menilai, apakah bank tersebut sudah melaksanakan prinsip-prinsip GCG atau masih
kurang, atau bahkan belum.
Jadi ada kewajiban bagi pihak bank melapor ke OJK, dan OJK yang menentukan.
Sementara self assessment bagi perusahaan BUMN, dapat menggunakan tools
indikator GCG dari Kementerian BUMN. Sedangkan self assessment bagi perusahaan
terbuka atau yang listed di Pasar Modal, bisa menggunakan kriterian Asean CG
Scorecard.
b. Second Party Assessment
Second party assessment ini biasanya dilakukan oleh unit bisnis yang ditunjuk oleh
perusahaan untuk melakukan assessment di perusahaannya sendiri, tapi bekerjasama
dengan misalnya unit risk manajemen atau unit audit. Misalnya akan mengaudit kantor
cabang, maka manajemen akan menitipkan ke tim audit untuk melakukan assessment
di cabang kantor cabang tersebut.
c. Third-Party Assessment.
Third party assessment ini penilaian atau evaluasi yang dilakukan oleh pihak
independen. Untuk perusahaan terbuka, OJK telah menunjuk langsung Indonesian
Institute for Corporate Directorship (IICD) Indonesia. Lembaga ini adalah lembaga satu-
satunya yang boleh mengakses. IICD menggunakan acuan ASEAN CCG Scorecard dalam
menilai praktek CG perusahaan terbuka di Indonesia. Sedangkan BUMN menunjuk
BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) untuk melakukan assessment
GCG di perusahaan-perusahaan BUMN. Untuk third party assessment ini memang
belum ada standar di Indonesia.
2. Jelaskan apakah yg dimaksud ACGS, didalamnya terdapat 2 level yaitu level 1 terdapat 5
bagian A sd E, dan bagian level 2 terdapat bonus dan penalty, mohon jelaskan semua
bagiannya.
ACGS (Asean Corporate Governance Scorecard) merupakan inisiatif mengenai tata kelola
perusahaan dari Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) dalam rencana
implementasi ASEAN Capital Market Forum (ACMF) yang diselenggarakan dengan tujuan
untuk mempromosikan ASEAN sebagai aset berkelas dan meningkatkan kepercayaan
investor global atas kualitas perusahaan di regional ASEAN.
Level 1
A. RIGHTS OF SHAREHOLDERS
A.1. Basic Shareholder Rights
A.2. Right to participate in decisions concerning fundamental corporate changes
A.3. Right to participate effectively in and vote in general shareholder meetings and
should be informed of the rules, including voting procedures, that govern general
shareholder meetings.
A.4. Markets for corporate control should be allowed to function in an efficient and
transparent manner.
A.5. The exercise of ownership rights by all shareholders, including institutional
investors, should be facilitated.
B. EQUITABLE TREATMENT OF SHAREHOLDERS
B.1. Shares and Voting Rights
B.2. Notice of AGM
B.3. Insider trading and abusive self-dealing should be prohibited.
B.4. Related party transactions by directors and key executives.
B.5. Protecting minority shareholders from abusive actions
C. ROLE OF STAKEHOLDERS
C.1. The rights of stakeholders that are established by law or through mutual
agreements are to be respected.
C.2. Where stakeholder interests are protected by law, stakeholders should have the
opportunity to obtain effective redress for violation of their rights.
C.3. Mechanisms for employee participation should be permitted to develop.
C.4. Stakeholders including individual employee and their representative bodies, should
be able to freely communicate their concerns about illegal or unethical practices to the
board and their rights should not be compromised for doing this
D. DISCLOSURE AND TRANSPARENCY
D.1. Transparent Ownership Structure