Anda di halaman 1dari 2

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TULANG BAWANG LAMPUNG

Nama : Thara Yunita Asry

NPM : 173110214 (JUSA)

Judul : INSULIN

Pendahuluan

Insulin (diproduksi di Pulau-pulau Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon


polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat.

Selain merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, hormon ini juga


ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida) dan protein  hormon ini
bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein.

Hormon tersebut juga memengaruhi jaringan tubuh lainnya. Insulin menyebabkan


pada otot dan adiposit menyerap glukosa dari sirkulasi darah melalui transporter-
glukosa (GLUT1 dan GLUT4) dan menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan
otot sebagai sumber energi.

Model Struktur Insulin

Merah: karbon; hijau: oksigen; biru: nitrogen; merah muda: sulfur. Pita biru/ungu


merupakan kerangka [-N-C-C-]n dalam sekuens asam amino H-[-NH-CHR-CO-]n-OH
protein tersebut, dengan R merupakan bagian yang menonjol dari kerangka tersebut
pada setiap asam amino.

Mekanisme Aksi Insulin

Saat dan setelah makan, karbohidrat dikonsumsi akan segera dipecah menjadi gula dan
masuk aliran darah dalam bentuk glukosa Ketika keadaan normal, tingginya kadar
glukosa setelah makan akan direspon oleh kelenjar pankreas dengan memproduksi
hormon insulinAdanya insulin, glukosa akan segera masuk ke dalam selDengan bantuan
insulin, kadar glukosa yang lebih dari kebutuhan akan disimpan di dalam hati (liver)
dalam bentuk glikogenJika kadar glukosa darah turun (saat puasa atau di antara dua
waktu makan) Glikogen akan dipecah kembali menjadi glukosa untuk memenuhi
kebutuhan energi. Pada jaringan perifer seperti jaringan otot dan lemak, insulin
berikatan dengan sejenis reseptor (Insulin Receptor Substrate = IRS) yang terdapat pada
membran sel tersebut. Manakala jaringan ( hepar ) resisten terhadap insulin, maka efek
inhibisi hormon tersebut terhadap mekanisme produksi glukosa endogen secara
berlebihan menjadi tidak lagi optimalSemakin tinggi tingkat resistensi insulin, semakin
rendah kemampuan inhibisinya terhadap proses glikogenolisis dan glukoneogenesis,
dan semakin tinggi tingkat produksi glukosa dari hepar.

Difesiensi Insulin

 Diabetes melitus tipe 1


adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi
darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau
Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang
dewasa.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin,
dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat
monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap
paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin. Tanpa
insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa
mengakibatkan kematian.
 Diabetes melitus tipe 2
merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi bukan disebabkan oleh
rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan
metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang
mengekspresikan disfungsi sel β gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel
terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor
hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi
kurang peka terhadap insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa
oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.Mutasi gen
tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat
yang ditemukan pada manusia.
 Diabetes melitus tipe 3
Diabetes melitus gestasional diabetes melitus yang terjadi hanya selama
kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-
6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya.

Anda mungkin juga menyukai