Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh :
Bunga Faradista
202303102086
Kelas 1-A
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Dengan Judul
Bayi Baru Lahir
Hari : Rabu
Tanggal : 07 September 2021
Pembimbing Institusi
Pembimbing Lahan
Mahasiswi
( Bunga Faradista )
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim seorang wanita
melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai umur satu bulan
(FKUI,1999 dalam Kumalasari, 2018).
Menurut Kumalasari (2018), Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah masa kehidupan
pertama diluar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi
pematangan organ hampir pada semua system. Neonatus (BBL) bukanlah miniature
orang dewasa,bahkan bukan pula miniature anak. Neonatus mengalami masa
perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi
kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa perubahan yang paling besar terjadi
selama 24-72 jam pertama kehidupan bayi. Selama beberapa minggu, neonatus
mengalami masa transisi dari kehidupan intrauterine ke extrauterine dan
menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Kebanyakan neonatus yang matur
(matang usia kehamilannya) dan ibu yang mengalami kehamilan yang sehat dan
persalinan berisiko rendah, untuk mencapai masa transisi ini berjalan relatif mudah.
2. Etiologi
1) Janin besar melebihi 4000 gram
2) Malpersentasi janin
3) Partus tidak maju
4) Gemeli
5) Pre-eklamsi
6) Adanya riwayat SC
3. Manifestasi Klinis
1) Lahir aterm antara 37- 42 minggu
2) Berat badan 2500 – 4000 gram
3) Panjang lahir 48 – 52 cm.
4) Lingkar dada 30 – 38 cm.
5) Lingkar kepala 33 – 35 cm.
6) Lingkar lengan 11-12.
7) Frekuensi denyut jantung 120-160x/menit.
8) Kulit kemerah- merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup.
9) Rambut kepala biasanya telah sempurna.
10) Kuku agak panjang dan lemas.
11) Nilai APGAR >7.
12) Gerakan aktif.
13) Bayi lahir langsung menangis kuat
14) Genetalia :
a. Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang.
b. Pada perempuan kematangan ditandai dengan vagina dan uterus yang
berlubang ,serta labia mayora menutupi labia minora.
15) Refleks rooting ( mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.
16) Refleks sucking sudah terbentuk dengan baik.
17) Refleks grasping sudah baik.
18) Refleks morro.
19) Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama
5. Patofisiologi
Adanya beberapa kelainan atau hambatan pada proses persalinan yang
menyebabkan bayi tidak dapat lahir secara normal atau spontan, misalnya janin besar
melebihi 4000 gram, malpersentasi janin, partus tidak maju, gemeli, pre-eklamsi, dan
adanya riwayat sc.Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang
sangat tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan
dialami oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan
Ibu)yang hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan
eksterna (diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan
bantuan orang lain untuk memenuhinya.
Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui sistem sirkulasi
pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan
kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap penyakit. Periode
adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi. Periode ini
berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa sistem tubuh.
Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem pernafasan dan
sirkulasi,sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil serta menggunakan
glukosa.
6. Penatalaksanaan
Menurut Prawirohardjo, (2005) tujuan utama perawatan bayi segera sesudah lahir,
adalah:
1) Membersihkan jalan nafas Bayi normal akan menangis spontan segera setelah
lahir, apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan
jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang Bersihkan
hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang
dibungkus kassa steril.
Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi
dengan kain.
2) Memotong dan Merawat Tali Pusat Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah
plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi,
kecuali pada bayi kurang bulan. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut
bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Apabila masih
terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan
dirawat dengan alkohol 70% atau povidon iodin 10% serta dibalut kasa steril.
Pembalut tersebut diganti setiap hari dan atau setiap tali basah / kotor.
Sebelum memotong tali pusat, pastikan bahwa tali pusat telah diklem dengan
baik, untuk mencegah terjadinya perdarahan.
3) Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Pada waktu baru lahir, bayi belum
mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar
untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
4) Memberi Vitamin K Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru
lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama
3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis
0,5 1 mg I.M.
5) Memberi Obat Tetes / Salep Mata Di beberapa negara perawatan mata bayi
baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oplitalmic
neonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru
lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata
eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit
mata karena klamidia (penyakit menular seksual).
6) Identifikasi Bayi
Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat
penerimaan pasien, di kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.
Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus
tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya)
tanggal lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu. d. Di
setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama,
tanggal lahir, nomor identifikasi.
7) Pemantauan Bayi Baru Lahir Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk
mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah
kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong
persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan. Pemantauan 2 jam pertama
sesudah lahir meliputi :
7. Pemeriksaan Penunjang
1) pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis,
tingkat rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna. 2.
2) Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara 43%
sampai 61%. 3.
3) Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya kompleks
antigen-antibodi pada membran sel darah merah yang menunjukkan kondisi
hemolitik. 4.
4) Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1
sampai 2 hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.
11. Pathway
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Inspeksi
Bayi baru lahir akan memperlihatkan posisi didalam Rahim selama beberapa
hari
c. Riwayat Persalinan
Tekanan saat dalam Rahim pada anggota gerak atau bahu dapat menyebabkan
ketidaksimetrisan wajah untuk sementara atau menimbulkan tahanan saat
ekstremitas akstensi
d. Tanda-tanda vital
1) Suhu: aksila 36,5-37°C, suhu stabil setelah 8-10 jam kelahiran
2) Frekuensi Jantung: 120-140 denyut/menit, bisa tidak teratur untuk
periode singkat, terutama setelah menangis
3) Pernafasan: 30-60 kali/menit
4) Tekanan Darah:
78/42mmHg
Pada waktu lahir, sistolik 60-80mmHg dan diastolik 40-
50mmHg
Setelah 10 hari, sistolik 95-100mmHg dan diastolik sedikit
meningkat
Tekanan darah bayi baru lahir bervariasi seiring perubahan
tingkat aktivitas (terjaga,menangis atau tidur )
e. Pengkajian Fisik
1) Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan pada telapak
kaki, periksa potensi hidung dengan menutup sebelah lubang hidung
sambil mengobservasi pernafasan dan perubahan kulit.
2) Dada Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi
untuk menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada setiap
dada.
Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti
kubam atau tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluh
darah pada tali pusat.
Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflex.
f. Pemeriksaan Penunjang e.
g. Nilai APGAR
h. Pengukuran umum
1) Berat: berat badan lahir 2500-4000gr
2) Panjang badan: dari kepala sampai tumit 45-55cm
3) Lingkar kepala: diukur pada bagian yang terbesar yaitu oksipito-frontalis
33-35cm
4) Lingkar dada: mengukur pada garis buah dada, sekitar 30-33cm
5) Lingkar abdomen: mengukur di bawah umbilikalis, ukuran sama dengan
lingkaran dada.
ah lahir. Batas antara tali pusat dan kulit jelas, tidak terdapat usus halus
didalamnya, tali pusat kering didasar dan tidak berbau.
i. Genetalia
1) Wanita: labia dan klitoris biasanya edema, labia minora lebih besar dari
labia mayora, meatus uretral di belakang klitoris, vernika kaseosa di antara
labia, berkemih dalam 24 jam
2) Laki-laki: lubang uretra pada puncak glen penis, testis dapat diraba di
dalam setiap skrotum, skrotum biasanya besar, edema, pendulus, dan
tertutup dengan rugae, biasanya pigmentasi lebih gelap pada kulit
kelompok etnik. Smegma dan berkemih dalm 24 jam
3) Periksa anus ada atau tidak menggunakan termometer anus
j. Ekstremitas
Mempertahankan posisi seperti dalam rahim. Sepuluh jari tangan dan jari
kaki, rentang gerak penuh, punggung kuku merah muda, dengan sianosis
sementara segera stelah lahir. Fleksi ekstremitas atas dan bawah. Telapak
biasanya datar, Ekstremitas simetris, Tonus otot sama secara bilateral, Nadi
brakialis bilateral sama.
k. Pengkajian terhadap factor resiko
1) Maternal : Usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan social dan
riwayat pekerjaan.
2) Obsetrik : Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir
3) Perinatal : Antenatal, informasi prenatal maternal health (DM,jantung)
4) Intra Partum event :
Usia gestasi : Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
Lama dan karakteristik persalinan : Persalinan lama pada kala I
dan II KPD 24 jam.
Kondisi ibu : Hipo/Hiper tensi progsif perdarahan, infeksi.
Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR lebih dari 120 x
sampai dengan 140 x / menit.
Penggunaan analgesic
Metode meahirkan : Sectio Caesaria, Forsep, Vakum.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Resiko infeksi berhubungan dengan sumbatan atau kotoran pada tali pusat.
2) Risti hipotermi berhubungan dengan perubahan suhu
3. Intervensi Keperawatan
1) Resiko infeksi berhubungan dengan sumbatan atau kotoran pada tali
pusat
8. Implementasi Keperawatan
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah
ditentukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal.
Implementasi adalah pengolahan dari perwujudan dari rencana keperawatan yang
telah disusun pada tahap perencanaan.
9. Evaluasi
Ying,Oyinyin.2017“PATHWAYBBLSEHATPOSTSC”
https://idscribd.com/document/356750968/PATHWAY-Bbl-Sehat-Post-Sc . Diakses pada 06
September 2021