Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Keluarga Berencana


Sub Pokok Bahasan : a. Pengertian KB MOW

b. Prinsip KB MOW

c. Syarat Melakukan KB MOW

d. Waktu Pelaksanaan KB MOW

e. Kontraindikasi KB MOW

f. Keuntungan dan Kerugian KB MOW

Sasaran : Pasangan suami istri usia subur

Hari/Tanggal : Sabtu 3 Agustus 2019

Waktu : ± 1 jam
A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat


kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang alat kontasepsi
berupa MOW dan menerapkan dalam kehidupannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat menjelaskan


kembali:
a. Pengertian KB MOW

b. Prinsip KB MOW

c. Syarat Melakukan KB MOW

d. Waktu Pelaksanaan MOW

e. Kontraindikasi KB MOW

f. Keuntungan dan Kerugian MOW


B. Cakupan Materi

a. Pengertian KB MOW

b. Prinsip KB MOW

c. Syarat Melakukan KB MOW

d. Waktu Pelaksanaan MOW

e. Kontraindikasi KB MOW

f. Keuntungan dan Kerugian MOW


C. Pelaksanaan
N WAKTU KEGIATAN RESPON MEDIA
O
1 Pembukaan 1. Memberi 1. Warga
15.00-15.10 salam menjawa
2. Memperken b salam
alkan diri 2. Warga
3. Menyampai memaha
kan tujuan mi
penyuluhan maksud
dan
tujuan
2 Pelaksanaan 1. Membagikan 1. Warga lembar soal Pre Test
15.10-15.40 Soal Pretest menerima
sebelum lembar soal
melakukan dan
penyuluhan mengerjakan
nya.
1. Menyampai 1. Mendeng leaflet
kan materi arkan
2. Sesi tanya materi
jawab penyuluh
an yang
disampai
kan
2. Warga
memperh
atikan
jalnnya
penyuluh
an
3. Warga
bertanya

1. Menyimpulk 1. Warga
Penutup
an dan mampu
3
15.40-15.50
rencana memaha
tindak lanjut mi
kedepan kesimpul
2. Menutup an yang
dengan disampai
salam kan
2. Warga
membala
s salam
4 sesi dokumentasi 1. Foto
15.50-16.00 bersama
warga dan
Kader

D. Metode
Metode yang digunakan pada penyampaian pendidikan kesehatan adalah:

1. Ceramah
2. Diskusi
E. Media
- Leflet
F. Sumber
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006
G. Evaluasi

1. Bentuk
Pada evaluasi menggunakan bentuk lisan yang dilaksanakan langsung
pada kegiatan diskusi untuk menilai apakah tujuan pendidikan kesehatan
dapat berhasil atau tidak.
2. Jenis
Jenis evaluasi bentuk lisan berupa tanya jawab yang berjumlah 5 soal dan
harus dijawab langsung oleh masyarakat pada saat itu juga. Pertanyaan
evaluasi antara lain:
a. Apa pengertian KB MOW ?

b. Bagaimana prinsip KB MOW?

c. Apa saja yang termasuk dalam syarat penggunaan KB MOW?

d. Kapan waktu penggunaann KB MOW?

e. Sebutkan kontraindikasi dari KB MOW?

f. Sebutkan macam-macam alat kontrasepsi dan efek sampingnya?


TINJAUAN TEORI MOW

1. Pengertian

MOW (Medis Operatif Wanita)/Tubektomi atau juga dapat disebut dengan


sterilisasi. MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur
kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur,
dengan demikian sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma laki laki sehingga
tidak terjadi kehamilan, oleh karena itu gairah seks wania tidak akan turun
(BKKBN, 2006)
Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan (Sujiyatini, 2009).
2. Prinsip MOW
Oklusi (pengikatan, pemotongan, pengangkatan) tuba fallopi sehingga spermatozoa dan
ovum tidak dapat bertemu (Hartanto, 2004).
3. Syarat melakukan MOW (Metode operasi Wanita)
Syarat dilakukan MOW Menurut Saiffudin yaitu sebagai berikut:

a) Syarat Sukarela
Syarat sukarela meliputi antara lain pengetahuan pasangan tentang cara cara
kontrasepsi lain, resiko dan keuntungan kontrasepsi mantap serta
pengetahuan tentang sifat permanen pada kontrasepsi ini (Wiknjosastro,
2005)
b) Syarat Bahagia
Syarat bahagia dilihat dari ikatan perkawinan yang syah dan harmonis, umur istri
sekurang kurangnya 25 dengan sekurang kurangnya 2 orang anak hidup dan anak
terkecil lebih dari 2 tahun (Wiknjosastro,2005)
c) Syarat Medik
Setiap calon peserta kontrasepsi mantap wanita harus dapat memenuhi
syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan hambatan atau kontraindikasi
untuk menjalani kontrasepsi mantap. Pemeriksaan seorang dokter
diperlukan untuk dapat memutuskan apakah seseorang dapat menjalankan
kontrasepsi mantap. Ibu yang tidak boleh menggunakan metode kontrasepsi
mantap antara lain ibu yang mengalamai peradangan dalam rongga panggul,
obesitas berlebihan dan ibu yang sedang hamil atau dicurigai sdang
hamil(BKKBN.2006)
4. Waktu pelaksanaan MOW
Sedangkan menurut Noviawati (2009) waktu pelaksanaan MOW (Mantap Operasi
Wanita) dapat dilaukan pada:
a) Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien
tersebut tidak hamil
b) Hari ke-6 hingga hari ke-13 dari siklus menstruasi (fase proliferasi)
c) Pasca persalinan
Minilaparotomi dapat dilakukan dalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu
atau 12 minggu pasca persalinan setelah dinyatakan ibu dalam keadaan tidak
hamil.
d) Pasca keguguran
Tubektomi dapat dilakukan dengan cara minilaparatomi atau laparoskopi
setelah triwulan pertama pasca keguguran dalam waktu 7 hari sepanjang tidak
ada bukti infeksi pelvik. Sedangkan pada triwulan kedua dalam waktu 7 hari
sepanjang tidak ada bukti infeksi pelvik, tubektomi dapat dilakukan dengan
cara minilaparotomi saja.
5. Kontraindikasi MOW
Sedangkan menurut Noviawati dan Sujiyati (2009) yang sebaiknya tidak menjalani
Tubektomi yaitu:
1. Hamil sudah terdeteksi atau dicurigai
2. Pedarahan pervaginal yang belum jelas penyebabnya
3. Infeksi sistemik atau pelvik yang akut hingga masalah itu disembuhkan atau
dikontrol
4. Kurang pasti mengenai keinginannya untuk fertilitas dimasa depan
5. Belum memberikan persetujuan tertulis.
6. Keuntungan

1) Menurut Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di


Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012)
 Kontrasepsi :
a. Efektivitasnya tinggi 99,5% (0,5 kehamilan per 100 perempuan selama
tahun pertama penggunaan)
b. Tidak mempengaruhi proses menyusui
c. Tidak bergantung pada faktor sanggama
d. Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi risiko kesehatan yang
serius.
e. Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
f. Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual

 Non Kontrasepsi : Berkurangnya resiko kanker ovarium

2) Kerugian dalam menggunakan kontrasepsi mantap (Noviawati dan


Sujiyati,2009) yaitu antara lain:
a. Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini tidak dapat
dipulihkan kembali.
b. Klien dapat menyesal dikemudian hari
c. Resiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi umum
d. Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan
e. Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan dokter spesalis
ginekologi atau dokter spesalis bedah untuk proses laparoskopi.
f. Tidak melindungi diri dari IMS.

Anda mungkin juga menyukai