3. Peptida / Protein
Hormon endokrin dilepaskan oleh kelenjar spesifik dan bergerak ke seluruh tubuh dalam
aliran darah untuk mencapai sel target, yang akan memberikan efek tertentu. Setiap
hormon mengenali sel target mereka dari banyak sel lain dalam tubuh melalui reseptor
yang ada pada sel, yang dapat mereka ikat. Reseptor kemudian memulai serangkaian
reaksi kimia di dalam sel untuk menghasilkan efek hormon yang dimaksudkan.
Sebagai contoh, banyak hormon endokrin dapat merangsang pelepasan bahan kimia
yang menginduksi atau mencegah produksi gen tertentu. Setelah aksi hormon,
pelepasan hormon dari kelenjar endokrin harus diatur oleh loop umpan balik negatif
untuk mengontrol proses dan mencegah aktivasi reseptor yang terus menerus dan
berlebihan.
d. Gangguan hormon (hiper dan hipo fungsi)
2. Jelaskan hierarki hormone dan regulasi sekresi hormone (Fisiologi)
9. Menjelaskan bagaimana faktor non endokrin: genetik, sosial ekonomi, faktor psikologis
dan penyakit kronis mempengaruhi pertumbuhan. (Pediatri)
Genetik :
Sistem endokrin merupakan sekelompok organ yang fungsi utamanya adalah menghasilkan
dan
melepaskan hormon-hormon untuk menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Maka itu,
sistem
endokrin harus senantiasa dijaga dalam kondisi baik. sistem endokrin pada setiap manusia
selalu
berfungsi dengan baik, namun kadang terdapat kondisi tertentu seperti faktor genetik dan
faktor
lingkungan yang bisa mengganggu sistem endokrin tersebut.
Sosial ekonomi :
Pada faktor ini di sebabakan karena adanya kekurangan gizi, nutrisi. Sehingga menyebabkan
GRH
tidak bisa menstipulus secara maksimal.
Faktor psikologis :
Karena pertumbuhannya tidak sama seperti temannya dan keliatan seperti anak usia 9
tahun,
menjadikannya anak tersebut minder dan hal tersebut menyebabkan terganggunnya
psikologis
nya. Menyebabkan menstimulusnya hormon FSH berkurang.
Penyakit kronis :
Salah satu penyakit kronis yg menghambat pertumbuhan adalah tumor karena akibatanya
terdapatnya hormone pada seseorang tersebut mengakibatkan terganggunngya atau
terhambatnya
GH tersebut. Sehingga masa pubertas anak juga mengalami penghambatan, dimana apabila
kekurangan hormone anak tersebut mengalami tubuh kerdil dan apabila kelebihan hormone
dapat
menyebabkan gigantisme atau tubuh raksasa sehingga mudah osteoporosis karena masa
tulang
yang berkurang.
10. Jelaskan bagaimana faktor dan hormon endokrin: hormon pertumbuhan, insulin seperti
faktor pertumbuhan -1 (IGF-1), steroid, dan hormon tiroid serta faktor pertumbuhan
lainnya mempengaruhi pertumbuhan dan pubertas (Fisiologi) Sistem Endokrin &
Metabolisme Kasus Yuli
15. Jelaskan gangguan pubertas: Pubertas dini, pubertas tertunda, hipogonadisme (Pediatry)
Pubertas prekoks sentral
Penyebab pubertas dini jenis ini seringkali tidak dapat diidentifikasi. Pada pubertas prekoks
sentral, proses pubertas dimulai terlalu cepat. Pola dan waktu langkah-langkah dalam proses
tersebut biasanya normal. Untuk sebagian besar anak-anak dengan kondisi ini, tidak ada
masalah medis yang mendasari dan tidak ada alasan yang dapat diidentifikasi untuk
pubertas dini.
Pubertas prekoks perifer
Pubertas tertunda didefinisikan sebagai tidak adanya pembesaran testis pada anak laki-laki
atau perkembangan payudara pada anak perempuan pada usia 14 tahun pada anak laki-laki
dan 13 tahun pada perempuan. Namun, karena tren penurunan waktu pubertas di Amerika
Serikat dan negara lain dan perbedaan waktu pubertas di antara kelompok ras dan etnis,
beberapa pengamat telah mengadvokasi definisi yang diperbarui dengan batasan usia yang
lebih muda untuk populasi umum atau mungkin untuk negara atau kelompok ras atau etnis
tertentu.
Hipogonadisme
Hipoganadisme adalah suatu keadaan dimana terjadi defisiensi hormon gonad.
Hipogonadisme adalah berkurangnya atau menurunnya hormon androgen sehingga
mempengaruhi
fungsi dan ciri seks dari kelamin baik pria dan wanita.
Hipogonadisme dibagi menjadi dua yaitu :
• Hipogonadisme primer.
Hipogonadisme primer terjadi akibat masalah pada kelenjar gonad. Kelenjar tersebut sudah
mendapatkan sinyal perintah dari otak untuk memproduksi hormon seks, tetapi kelenjar
tersebut
tidak dapat memproduksinya.
• Hipogonadisme sekunder.
Hipogonadisme sekunder terjadi akibat masalah pada otak. Kesalahan terdapat pada
hipotalamus
dan kelenjar pituitary yang mengendalikan kerja kelenjar gonad.
16. Membuat diagnosis banding bertubuh pendek; menentukan diagnosis defisiensi hormon
pertumbuhan dan defisiensi gonadotropin, dan mengidentifikasi etiologinya. (Pediatry)
Defisiensi GH
Dwarfisme
Sindrom Turner
17. Jelaskan bagaimana substitusi hormonal dapat mengatasi masalah (Farmakologi)
Diberikan ekstrogen sintetik yaitu : Ekstradol valerate 1-2 mg perhari, Conjugated
ekstrogen 0,3 mg sehari sekali 17 β ekstradol. Bisa juga dilakukan meminum jenis obat serm
(selective ekstrogen reseptor modulators) seperti raloxifen pengganti hormon 60mg sehari
sekali. Atau Replace Hormonal jadi penggunaan hormon-hormon untuk pengobatan terapi
bias menggantikan hormon-hormon itu dari luar. Jadi kita injeksi LH sama FSH dari luar.
Kalau FSH/LH di injeksi dari luar maka nanti ovarium bisa mengeluarkan ekstrogen.
18. Jelaskan masalah etika dari kasus ini.
Ketika anak umur 13 thn boleh tau tentang penyakitnya atau tidak maka jawabannya perlu
karena dia harus mengerti tentang keadaan dirinya selain itu dijelaskan juga dengan bahasa
yang sederhana agar nantinya tidak menimbulkan ketika dia membandingkan dirinya dengan
temannya dan karena belum dewasa perlu di kasih pendampingan seperti pendampingan
orang tua.
19. Jelaskan otonomi pasien remaja dalam pengambilan keputusan medis
Prinsip “Autonomy” (self-determination) yaitu prinsip yang menghormati hak-hak pasien,
terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination) dan merupakan kekuatan
yang
dimiliki pasien untuk memutuskan suatu prosedur medis. Autonomy pasien sebagai asas
penting
dalam etika hubungan dokter-pasien mengandung unsur penjelasan yang benar dan
lengkap,
keterbukaan, dan informed consent.
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir secara logis
dan membuat keputusan sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan
yang harus
dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang,
atau
dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan
kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Beberapa contoh prinsip otonomi
adalah
sebagai berikut :
• Pasien berhak menentukan tindakan-tindakan baru dapat dilakukan atas persetujuan
dirinya.
• Seorang pasien menentukan sikap untuk ikut penyuluhan ataupun kegiatan kesehatan
yang
diselenggrakan oleh Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
Adakalanya orang lain harus mewakilkan persetujuan terhadap informed consent Anda.
Beberapa situasi yang memperbolehkan hal tersebut meliputi:
1. Pasien belum berusia dewasa
Pasien anak akan perlu diwakilkan oleh orangtua atau walinya untuk memberikan
persetujuan
dalam penanganan medis.
2. Pasien tidak mampu memberikan persetujuan
Beberapa situasi membuat pasien tidak mampu memberikan persetujuan, seperti pasien
yang
pingsan atau koma.
Selain bentuk perwakilan di atas, ada pula situasi yang membuat informed consent tak
diperlukan,
yaitu situasi gawat darurat. Dalam kondisi darurat, petugas medis dan dokter akan meminta
persetujuan dari anggota keluarga terdekat. Namun, apabila di saat genting tersebut
anggota
keluarga tidak ada, dokter akan menjalankan tindakan medis yang diperlukan, untuk
menyelamatkan nyawa pasien.
20. BHP, CRP, PHOP, BMP
BHP :
-Etika dalam pengambilan keputusan
-Komunikasi dengan yang bersangkutan , diskusi dengan orang tua
-Pada kasus ini diajak diskusi dengan orang tua berkaitan dengan penyakit anak dan juga
pengobatan yang akan dijalani
-Dilema etik : autonomi dengan justice (dominannya) tetap dilihat keadilan anak, anak harus
mendapat keadilan dalam pengobatannya
CRP :
Menghitung jumlah kasus hipogonadisme dan membuat program preventif
Menghitung jumlah kasus anak perempuan yang mengalami abnormal pada pubertas 50-
70%
karena faktor genetik.
PHOP :
5 level of prevention :
- Health promotion = memberikan penyuluhan mengenai penyakit gangguan
hormone
- Spesific protection = melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan hormone
sedini mungkin, melakukan pemeriksaan prenatal
- Early diagnose + prompt treatment = Tanner stage of sexual maturity rating,
pemeriksaan hormonal dari gonadotropin (LH dan FSH), pemeriksaan GnRH
- Disability limitation = segera pergi ke dokter apabila menemukan gejala dan
melakukan pemeriksaan lebih lanjut
- Rehabilitation = Hormone Replacement Therapy, Fisioterapi, Latihan fisik berkaitan
kelenturan badan