id
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun oleh :
TRIYANTO
I 1108536
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh :
TRIYANTO
I 1108536
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Disusun Oleh :
TRIYANTO
NIM: I 1108536
Tim Penguji :
1. Ir. Solichin, MT ………………
NIP. 19600110 198803 1 002
Kusno Adi Sambowo, ST, MSc, PhD Ir. Bambang Santosa, MT Edy Purwanto, ST, MT
NIP. 19691026 199503 1 002 commit to user
NIP. 19590823 19860 1 001 NIP. 19570814 198601 1 001
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan , cukup pintar untuk belajar
dari kesalahan dan cukup untuk mengoreksi kesalahan.
(John Maxwell)
Apa yang memberi kita kepastian dalam hidup kita adalah keberanian.
(Anonim)
Hidup tidak akan selalu berjalan sesuai dengan rencana, berbahagialah dengan apa
yang kamu punya saat ini.
(Anonim)
Kebahagian datang jika kita berhenti mengeluh tentang kesulitan-kesulitan yang kita
hadapi, dan mengucapkan terima kasih atas kesulitan-kesulitan yang tidak menimpa
kita.
(Anonim)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Alhamdulilah puji syukur tiada terkira ku panjatkan allaw swt yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta anugerah yang tak terhingga.
Rasa Terima kasih yang tak terhingga untuk ayah dan ibu tercinta yang selalu
mendoakan mendidik ku tanpa rasa jenuh, dan selalu menaburkan pengorbanan
dengan kasih sayang tanpa lelah. Memberi ku semangat tanpa henti, tanpa ibu dan
ayah ku tak akan berarti .
Ribuan terima kasih untuk Teteh Sriyanti dan Mas Mulyono yang selalu memberi
dukungan, semangat, bantuan hingga semua ini bisa tercapai, semoga tak lelah selalu.
Untuk adek ku tersayang Ade Risti Oktavia terima kasih atas doanya, semoga
menjadi orang yang sukses dan soleha,amien.
My Angel Night Putri Mahar Dani, ku ucapkan ribuan terima kasih yang telah
memberikan ku semangat dan perhatian dengan penuh kasih sayang. Semoga apa yang
kita cita-citakan berdua terkabul, amien.
Buat rekan-rekan seperjuangan ku teknik sipil 08 yang tidak bisa disebutkan satu-
persatu, terimakasih atas dukungannya dan kerjasamanya selama ini.
Terima kasih Buat almamater universitas sebelas maret akan selalu ku jaga.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
TRIYANTO, 2011. Analisis Desain Bendungan Bribin II Kabupaten Gunung
kidul Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Momen maksimum yang dihasilkan adalah arah sumbu local (z)1(M11) 1597076,82
Nmm dan -1812063,95 Nmm, sedangkan arah sumbu local (x) 2 (M22) 1430748,23
Nmm dan -1436406,46 Nmm. Tegangan maksimum yang dihasilkan adalah arah
sumbu local (z)1 (S11) 4,83 N/mm2 dan -4,312 N/mm2, sedangkan arah sumbu local (x) 2
(S22) 4,575 N/mm2 dan -3,208 N/mm2. Hitungan penulangan didapatkan untuk arah
melintang digunakan D 22 – 115 mm dan arah memanjang digunakan D 22 – 115 mm.
Kata kunci : Struktur Bendung Bribin II, SAP 2000, analisis desain
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
TRIYANTO,2011.Design Analysis of Dam Bribin II Gunung kidul District
Yogyakarta, Thesis, Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering,
Sebelas Maret University, Surakarta.
Dam structure is an important need in the area inundated. The Problems of the
dam destruction is because the structure is not strong to withstand horizontal loads
and vertical loads on the dam. Finite element method has been used with great
success in solving a wide-reaching problems in almost all fields of engineering
and mathematical physics. Application of finite element method to calculate the
stress, deflection and reaction force base for the dam structure, can be used.
Analysis of Dam Bribin II Gunung kidul District Yogyakarta is using the software
SAP2000. The analysis was made by modeling three-dimensional (3D). Dam
structure is reviewed against the weight of its own dams, normal water load and
earthquake load. The results of the stress and the maximum moment at the dam is
used as the reinforcement count of the dam structure as the existing ratio of
reinforcement. In the structure having the stress and the maximum moment is the
bottom of the dam due to the accumulated burden and because the joint meeting
between the dam structure with the palm of the dam foundation, in any part of this
needs reinforcement according to the count. Any part of that experience stress and
the maximum moment is the weakest part of the structure.
The resulting maximum moment is the local axis direction (z) 1 (M11) and -
1,812,063.95 Nmm Nmm 1,597,076.82, while the local axis direction (x) 2 (M22)
1,430,748.23 Nmm and -1,436,406.46 Nmm. The maximum stress produced is the
local axis direction (z) 1 (S11) 4.83 N/mm2 N/mm2 and -4.312, while the local
axis direction (x) 2 (S22) and -3.208 4.575 N/mm2 N/mm2. Counts obtained for
the direction of transverse reinforcement used D 22-115 mm and the longitudinal
direction are used D 22-115 mm.
Keywords : Structure dam Bribin II, SAP 2000, the design analysis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat,
hidayah , serta karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Desain Bendungan Bribin II Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Dengan adanya penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan
wacana dan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi orang lain pada
umumnya.
Atas bantuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak hingga selesainya skripsi
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Segenap Pimpinan Fakultas Teknik Univeritas Sebelas Maret Surakarta.
2. Segenap Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
3. Ir. Solichin, MT, dan Ir. Sunarmasto, MT, selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak memberikan arahan dalam menyusun laporan ini.
4. Ir. JB Sunardi Widjaja, Msi, dan Ir. Siti Qomariyah, MSc, selaku dosen
penguji pada ujian skripsi.
5. Ir. AMF. Subratayati, MSi selaku pembimbing Akademik.
6. Rekan-rekan mahasiswa teknik sipil angkatan 2008 atas kerjasama dan
bantuannya.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi pembaca, karena banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki.
Kritik dan saran akan penulis terima untuk kesempurnaan tulisan ini.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah. ................................................................. 3
1.3 Batasan Masalah .................................................................... 4
1.4 Tujuan penelitian................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian…............................................................. 4
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENUTUP .................................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 46
LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR NOTASI
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
P : beban aksial
Pn : kuat beban aksial nominal (N)
Pu : kuat tekan aksial perlu
S11 : tegangan arah sumbu local 1 (N/mm2 )
S22 : tegangan arah sumbu local 2 (N/mm2 )
TEQ : gaya geser dasar total dalam arah yang ditinaju (kN)
v : kecepatan angin
Wr : berat total nominal bangunan yang mempengaruhi percepatan gempa,
diambil sebagai beban mati tambahan
β : rasio bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah memendek dari
plat dua arah
β1 : faktor konstanta perbandingan kedalaman blok tegangan
εs : regangan tulangan tarik
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENUTUP
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan berkah,
rahmat, dan taufik, serta hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Skripsi ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Skripsi ini
masih banyak kekurangan dalam dasar teori maupun ketelitian dalam menganalisa
maupun menghitung. Untuk hal tersebut di atas, penyusun sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk kesempurnaan Laporan
Skripsi ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga Laporan Skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak, khususnya bagi penyusun sendiri dan semua civitas akademik Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
xvii
45
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
PLN atau solar sebagai penggerak pompa. Akibatnya, biaya produksi dan
perawatannya tinggi, sehingga pemanfaatan sumber daya air bawah tanah dengan
membangun bendungan menggunakan konstruksi beton bertulang yang
diintegrasikan dengan pembangkit mikro hidro adalah pilihan yang layak secara
teknis. Dalam proyek bendungan Bribin II, ada teknologi baru yang dilakukan,
yakni dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Beton bertulang adalah suatu kombinasi antara beton dan baja dimana tulangan
baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki beton, (Jack C.
McCormac, 2001).
Menurut (Jack C. McCormac, 2001) beton bertulang memiliki kelebihan antara
lain :
1. Beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
kebanyakan bahan lain.
2. Beton bertulang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap api dan air,
bahkan merupakan bahan struktur terbaik untuk bangunan yang banyak
bersentuahan dengan air. Pada peristiwa kebakaran dengan intensitas rata-rata,
batang-batang struktur dengan ketebalan penutup beton yang memadai sebagai
pelindung tulangan hanya mengalami kerusakan pada permukaannya saja tanpa
mengalami keruntuhan.
3. Struktur beton bertulang sangat kokoh.
4. Beton bertulang tidak memerlukan biaya perawatan yang tinggi.
5. Dibandingkan dengan bahan lain, beton memiliki usia layan yang sangat
panjang. Dalam kondisi normal, struktur beton bertulang dapat digunakan
sampai kapan pun tanpa kehilangan kemampuannya untuk menahan beban.
6. Beton merupakan bahan yang ekonomis untuk pondasi tapak, dinding
basement, tiang tumpuan jembatan dan bangunanan-bangunan semacam itu.
7. Salah satu sifat beton adalah kemampuannnya untuk dicetak menjadi bentuk
yang sangat beragam, mulai dari pelat, dan kolom yang sederhana sampai atap
rumah. commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
8. Di sebagaian besar daerah, beton terbuat dari bahan-bahan lokal yang murah
(pasir, kerikil, dan air) dan relatif hanya membutuhkan sedikit semen dan
tulangan baja, yang mumgkin saja harus didatangkan dari daarah lain.
9. Keahlian tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membangun konstruksi beton
bertulang lebih rendah bila dibandingkan dengan bahan lain seperti baja
struktur.
Progam SAP 2000 merupakan pengembangan program SAP yang dibuat oleh
Edward L. Wilson dari University of California at Berkeley, US sekitar tahun
1971. Untuk melayani keperluan komersial dari progam SAP, pada tahun 1975
dibentuk perusahaan Computer & Structure, Inc, dipimpin oleh Ashraf
Habibullah, di mana perusahaan tersebut sampai saat ini masih tetap berkembang
(http://www.csiberkeley.com)
SAP 2000 menyediakan berbagai pilihan, antara lain membuat model struktur
commit
baru, memodifikasi dan merancang to user
(mendesain) element sruktur. Semua hal
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
tersebut dapat dilakukan melalui user interface yang sama. Progam ini dirancang
sangat interaktif, sehingga beberapa hal dapat dilakukan, misalnya mengontrol
kondisi tegangan pada elemen struktur, mengubah dimensi batang, dan mengganti
peraturan (code) perancangan tanpa harus mengulang analisis struktur,Untuk
pembahasan disini penyusun menggunakan SAP 2000 V.11
Kuat tekan beton diwakili oleh tegangan tekan maksimum fc’ dengan satuan
N/mm2 atau MPa. Kuat tekan beton umur 28 hari nilainya berkisar antara 10 MPa
– 65 Mpa (Kusuma, 1977).
Beton ready mix sanggup mencapai nilai kuat tekan 62 MPa digunakan untuk
keadaan dan keperluan struktur khusus, dan untuk produksi beton kuat tekan
tinggi tersebut umumunya dilaksanakan dengan pengawasan ketat dalam
laboratorium (Kusuma, 1977). Pasal 3.3.2 SK SNI T-15-1991-03 menetapkan
bahwa, regangan kerja maksimum yang diperhitungkan diserat tepi beton terluar
adalah 0,003 sebagai batas hancur.
Regangan kerja maksimum 0,003 tersebut boleh jadi tidak konservatif untuk
beton kuat tekan tinggi dengan nilai fc’ antara 55 MPa – 80 MPa. Nilai kuat tekan
dan tarik beton tidak berbanding lurus. Setiap usaha perbaikan mutu kekuatan
tekan hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat tariknya.
Suatu perkiraan kasar yang dapat dipakai, bahwa nilai kuat tarik beton normal
hanya berkisar antara 9% - 15% dari kuat tekannya (Neville, 1988). Kuat tarik
commit to user
beton yang tepat sulit untuk di ukur.
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
Dalam hitungan lentur dengan gaya aksial seperti halnya hitungan penampang
betom kolom dan dinding, biasanya pola distribusi tulangan sudah ditetapkan atau
direncanakan terlebih dahulu (umumnya dalam praktik perencanaan kolom sehari-
hari diambil tulangan simetris empat sisis, tulangan dinding dibuat simetris dua
sisi), selanjutnya dengan bantuan program komputer dapat dibuat garafik
hubungan P-M diagramnya untuk menentukan luas total tulangan diperlukan.
Detail metode hitungan diawali dengan rumusan hubungan antara luas tulangan
perlu sebagai fungsi jarak garis netral yang diperoleh menggunakan persamaan
keseimbangan sederhana yang diturunkan secara kesinambungan melalui diagram
regangan, tegangan sesuai blok tegangan tekan ekivalen dari diagaram free body
gaya-gaya yang terjadi di dalam penampang beton bertulang seperti pada gambar.
Gambar 2.1 Hubungan Regangan, Tegangan dan Gaya dalam Penampang Beton
Bertulang
Secara umum hitungan analisis perencanaan lentur dengan atau tanpa gaya aksial
commit to user
dari penampang beton bertulang berbentuk empat persegi panajng dengan
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
tulangan rangkap yang biasanya diletakan pada sisi atas dan bawah penampang
dilakukan seperti terlihat dalam gambar 2.1, yaitu dari sebuah penampang beton
bertulang telah ditetapkan terlebih dahulu baik ukuran dimensi penampang dan
mutu bahan beton maupun baja tulangan rencana. Selanjutnya penampang beton
bertulang tersebut harus diperhitungkan untuk dapat memikul gaya momen lentur
terfaktor atau rencana Mu dengan atau tanpa gaya aksial terfaktor rencana Pu.
Untuk proses hitungan perlu ditentukan lebih dulu mengenai ketentuan yang
diteapkan sebagai tanda positif yaitu untuk gaya aksial tekan dan momen yang
menimbulkan serat sisi atas penampang relatip lebih tertekan dibandingkan serat
pada sisi bawah penampang dalam hal gaya tekan lebih dominan atau dalam hal
umum serat sisis bawah penampang mengaami tarikan. Sesuai anggapan oleh
ACI-318 ataupun SNI-2874, persyaratan persamaan kompatibilitas penampang
akan mengikuti hipotesa dari Bernouli, penampang yang semula lurus akan tetap
lurus setelah mngalami perubahan bentuk akibat momen lentur untuk regangan
beton maksimum pada serat atas atau terluar yang mengalami regangan tekan
sebesar εcu = 0.003 (Europen Code EC-2, εc = 0.0035).
궰 웠
Variasi harga β1 mengikuti mutu beton f’c atau β1 = 0.85 0.005 dengan
0.65 ≤ β1 ≤ 0.85.
Baja tulangan dianggap mempunyai sifat karakteristik sebagai bahan yang elasto-
plastik, dengan tegangan baja tulangan tarik dan tegangan baja tulangan tekan
yang dinyatakan masing-masing sebagai fs dan f’s mengikuti ketentuan : untuk
regangan baja εs , dan atau ε’s > εy , maka fs = f’s = fy ; untuk εs , dan atau ε’s <
궰
εy , maka fs = Es εs , dan f’s = Es ε’s dimana Es = 200000 Mpa ; εy dan fy
Cc = (0.85 f’c) ( β1c) (b) dimana β1c < h , atau untuk harga β1c lainnya
Untuk keadaan khusus misalnya dalam hal e = mendekati harga nol terjadi
Dalam hal letak garis netral sedemikian rupa sehingga tulangan tekan berada
dalam bagian penampang beton yang tertekan maka luas ekivalen blok tegangan
beton harus dikurangi bagain penampang yang telah dipakai oleh luas tulangan
tekan ayau gaya tekan dari bagian baja tulangan atas yang tertekan dapat
dinyatakan sbb :
Cc = f’s* A’s.........................................................................................................(2.2)
Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
Tegangan tekan beton f’c dan baja f’s diberi tanda positip demikian pula halnya Cc
dan Cs .
Pendekatan serupa yang tersebut diatas dilakukan dalam hal gaya aksial tekan
relatip cukup besar sehingga baja tulangan bawah dapat menalami tegangan tekan
sehingga gaya tekan dari bagian baja tulangan bawah :
Ts = f’s* As ....................................................................................................(2.4)
dengan
tegangan baja fs diberi tanda positip ntuk tegangan tarik dan negatip untuk
tegangan tekan dalam hal β1c > d dimana d didefinisikan sebagai jarak yang
diukur dari serat terluar beton yang tertekan (biasanya serat teratas penampang)
terhadap pusat tulangan tariknya (biasanya tulangan bawah).
′ ′ ′
...................................(2.6)
∅ 웠 ∅ 웠
′ ′ ′
...................................(2.7)
∅ 웠 ∅ 웠
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
′ ′
∅ ∅
′ .........................................................(2.8)
궰∗
′
∅ ∅
′ ..............................................................(2.9)
궰∗
′
........................(2.10)
∅ 웠 ∅ 웠
′
∅ 2 ∅ 2
∅ ∅
′ ′ ..............................................................(2.12)
궰′ ∗
∅ ∅
′ ′ . ..............................................................(2.13
궰′ ∗
Dari persamaan (5) dan (6) harag luasan tulangan perlu dan ′ selalu diambill
commit to user
harga yang bernilai positip saja dan d’ didefinisikan sebagai jarak dari serat luar
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
tertekan (bisanya serat teratas) yang diukur terhadap pusat tulangan tekan
(biasanya tulangan atas).
a.aa
∅ 0.9 a.aa 0.9 0.65 ..............................................................(2.14)
a.aa웠
Untuk setiap pasang gaya Pu dan Mu terfaktor atau rencana, yang bekerja pada
suatu penampang struktur beton bertulang, dengan menggunakan persamaan (5)
dan (6) selanjutnya dapat dihitung variasi luas baja tulangan perlu, As dan A’s atau
luas total perlu, As + A’s bagi setiap harga c yang dipilih. Hubungan luas baja
tulangan perlu, As dan A’s atau luas total perlu As + A’s dengan jarak garis netral c
selanjutnya diplot beupa grafik sehingga dengan mudah dapat ditemkan harga luas
total perlu As + A’s yang paling kecil (optimum) termasuk sekaligus juga harga c
yang terkait.
2.2.3 Pembebanan
2.2.3.1 Beban
Beban yang bekerja pada struktur dapat dibagi dalam 3 (tiga) bagian :
Gambar 2.2 Peta Zona Gempa Indonesia (Kementrian Pekerjaan Umum, 2010)
Ada 3 (tiga) metode yang dapat digunakan untuk analisis struktur akibat beban
gempa :
1. Metode static ekuivalen
2. Metode spektrum respons
3. Metode riwayat waktu
TEQ = Kh . l . Wr ...............................................................................................(2.16)
Kh = C . l .........................................................................................................(2.17)
TEQ = Gaya geser dasar total dalam arah yang ditinaju (kN)
C = Koefisien gempa dasar untuk daerah, waktu dan kondisi tempat yang
sesuai.
l = Faktor keutamaan
Ada 2 kombinasi beban yang ditentukan dalam struktur beton yang masih berlaku
di Indonesia yaitu :
0.9 D ± E ..........................................................................(2.19)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
Cara kombinasi (2.18) agak berbeda dengan kombinasi beban Negara-negara lain.
Peraturan Amerika (ASCE 7-05) menggunakan rumus kombinasi beban sebagai
berikut:
Oleh karena beban salju (S) tidak ada di Indonesia, dan dalm hal ini ditinjau H = 0
maka paduan rumus kombinasi tersebut menjadi :
Peraturan Negara-negara maju lain seperti Inggris, Canada dan sebagainya lebih
mendekati rumus (2.20) Amerika serikat. Rumus kombinasi beban (2.22)
Indonesia bermakna realtif memberi perhatian yang lebih besar atau berat pada
gempa. Meskipun pada dasarnya beban gempa E adalah beban maksimum yang
diperhitungkan pada struktur, namun masih diberi faktor beban 1.05 atau
tambahan 5%. Hal ini dipakai sebagai salah satu konsiderasi dari cara hitungan
sederhana yang akan disarankan.
Input model atau input data merupakan memasukan nilai-nilai yang telah di hitung
manual ataupun nilai-nilai hasil pengujian dari laboratorium. Adapun tahapan
dalam input model sebagai brikut :
Sebagai contoh, dapat dilihat tampilan new model (Gambar 2.3). Memilih unit-
satuan untuk data geometri atau beban, sebaiknya ditetapkan pada tahap ini. Jika
tidak, data yang telah dimasukan akan berubah sesuai unit satuan baru dimasukan
(Wiryanto Dewobroto, 2007). Setelah melakukan select template akan disediakan
grid koordinat bantu layar untuk menempatkan titik-titik koordinat bantu layar
untuk menempatkan titik koordinat nodal dari geometri yang akan dibuat secara
grafis. Ukuran grid bantu akan ditetapkan dengan kotak dialog yang akan
ditampilkan seperti gambar berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
commitTampilan
Gambar 2.5 Mengubah to user ke Bidang XZ
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
commitSection
Gambar 2.7 Membuat to useratau Penampang
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.9 Membagi Struktur dalam Pias-pias
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 2.11 Mendefinisikan Kombinasi Beban
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
Data output merupakan hasil dari analisis program SAP2000 yang berisi
deformasi, gaya, tegangan dan hasil analisis lain jika ada.
BAB 3
METODE PENELITIAN
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
Pengmpulan data
Bendungan Bribin II
Analisis struktur
dengan SAP 2000
SELESAI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
BAB 4
commit
perbandingan penulangan yang akan to userdengan hasil program SAP2000.
dilakukan
29
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
Dalam analisis ini menggunakan data dan membandingkan hasil analisis yang
telah dilakukan Bambang suhendro (2007) menggunakan program komputer
ATENA. Bamabang suhendro melakukan analisis dikarenakan ada bagian yang
perlu didesain ulang seperti pada Gambar 4.3. Dan hasil analisis dengan program
ATENA dapat dilhat pada Gambar 4.4
Konstruksi bendungan bribin ini berfungsi sebagai penahan arus air dari sungai
bawah tanah bribin. Jenis tumpuan yaitu jepit, karena tumpuan jepit dapat
menahan gaya dalam segala arah dan dapat menahan momen.
Data pembebanan yang digunakan untuk menganalisis gaya yang bekerja pada
elemen struktur adalah sebagai berikut :
1. Beban berat sendiri.
Berat sendiri yaitu berat sendiri dari konstruksi bendungan tersebut yang berupa
plat beton dengan desain seperti pada gambar 4.1 dan 4.2. dimana pada analisis
commit to user
dengan SAP2000 ini akan dihitung dengan cara otomatis, yaitu dengan cara ketika
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
membuat kombinasi beban pada kotak dialog Difine load pada beban mati dengan
tipe Dead serta kotak dialog self weight multiplier diisi dengan angka 1 (satu)
dengan demikian SAP 2000 akan menghitung secara otomatis beban akiabt berat
sendiri,. dimana berat volume beton adalah 2,4 t/m3
2. Beban air normal (normal water)
Dimana
γ = 1 t/m3
γ = Berat volume air
Pada analisis dengan SAP2000 ini beban air akan diasumsikan beban titik pada
joint-joint terhadap arah sumbu y.
3. Beban Gempa
Dalam analisis SAP 2000 ini beban gempa dengan cara memberiknan koefisen
pada kotak dialog pembebanan sesuai daerah peta wilayah gempa pada Gambar
4.5
Kemudian memasukan angka koefisien pada kotak dialog user difined seismic
commit to user
loading.
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.7 Pemodelan 3D Hulu Bendungan
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
Pemodelan ini memberikan beban air di arah punggung bendungan dengan asumsi
beban titik diseluruh punggung bendungan kearah muka bendungan. Tumpuan
diletakan pada samping bendungan dan pada pondasi telapak bendungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
Pada momen arah sumbu local (z) 1 (M11) seperti pada Gambar 4.9 ditampilkan
dengan satuan Nmm dan didapatkan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Pada momen arah sumbu local (x) 2 (M22) seperti pada Gambar 4.10 ditampilkan
dengan satuan Nmm dan didapatkan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
f’c = 25 MPa
fy = 320 MPa
h = 1500 mm
Tebal penutup beton = 200 mm
Diameter tulangan = 22 mm
dx = h - s - ½ fp.
= 1500 - 200 – ½ .22
= 1289 mm
dy = h - s - fp - ½ fp
= 1500 - 200 -22 - ½ .22
= 1267 mm
0.85 xf ' cxb 600
rb = x
fy 600 + fy
0.85x25x0.85 600
= x = 0,0368
320 600 + 320
rmax = 0,75. rb = 0,75. 0,0368 = 0,028
rmin = 0,0025 (berlaku untuk plat)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
4.5 Tegangan
Nilai tegangan dari analisis bendungan ini dapat dilihat dari tabel output S11 yaitu
tegangan pada arah sumbu local 1 dan S22 tegangan pada arah sumbu local 2,
didapat nilai tegangan :
Pada tegangan arah sumbu local (z) 1 (S11) seperti pada Gambar 4.11 ditampilkan
dengan satuan N/mm2 dan didapatkan :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Pada tegangan arah sumbu local (x) 2 (S22) seperti pada Gambar 4.12 ditampilkan
dengan satuan N/mm2 dan didapatkan :
Bagian dari nilai tegangan dan momen maksimum dari desain ini terletak pada
bagian daerah yang sama, seperti terlihat pada Gambar 4.13.
Bagian struktur konstruksi yang memiliki nilai momen dan tegangan maksimum
terlihat pada Gambar 4.13, yaitu bagian bawah bendungan dikarenakan akumulasi
dari beban air dan beban sendiri bendungan serta pertemuan join antara dinding
bendungan dengan pondasi telapak bendungan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
Bagian struktur yang mempunyai nilai momen dan tegangan maksimum adalah
bagian kosntruksi yang paling lemah sehingga dalam pemasangan tulangan harus
sesaui dengan hitungan yang telah dilakukan. Untuk bagian konstruksi yang
memiliki nilai momen dan tegangan kecil tetap dipasang penulangan yang sama
dikarenakan untuk memudah pekerjaan konstruksi dimana struktur tersebut dibuat
di dalam gua bawah tanah.
Penulangan sesuai dengan hasil analisis dengan tulangan dengan jarak yang telah
ditentukan
Dinding bendungan
Pondasi telapak
BAB 5
5.1 Kesimpulan
Analisis Bendungan Bribin II dengan menggunakan software SAP2000 V.11
dimana beban yang terjadi adalah beban berat sendiri sebesar 3852034 N untuk
diding beton dan 1058400 N untuk pondasi telapak beton (Lampiran Output
SAP2000 Hal A-9), dan beban air di hulu 1 t/m3. Analisis ini didapatkan hasil dan
kesimpulan :
1. Dengan analisis ini didapatkan nilai momen :
Pada momen arah sumbu local (z) 1 (M11)
Momen Maksimun Negatif = 1812063,95 Nmm
Momen Maksimum Positif = 1597076,82 Nmm
Pada momen arah sumbu local (x) 2 (M22)
Momen Maksimun Negatif = 1436406,46 Nmm
Momen Maksimum Positif = 1430748,23 Nmm
2. Dengan analisis ini didapatkan nilai tegangan :
Pada tegangan arah sumbu local (z) 1 (S11)
Tegangan Maksimun Negatif = 4,312 N/mm2
Tegangan Maksimum Positif = 4,83 N/mm2
Pada tegangan arah sumbu local (x) 2 (S22)
Tegangan Maksimun Negatif = 3,208 N/mm2
Tegangan Maksimum Positif = 4,575 N/mm2
3. Dengan analisis ini di dapatkan penulangan
Penulangan arah melintang digunakan D 22 – 115 mm
Penulangan arah memanjang digunakan D 22 – 115 mm
4. Tegangan dan momen maksimum terletak pada bagian bawah struktur
bendungan akibat akumulasi kombinasi pembebanan yang terjadi
5. Ada perbandingan jarak antar tulangan dari analisis SAP 2000 V.11 ini dengan
commit to user
data penulangan yang telah terpasang.(Lampiran Halaman C-2)
43
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
6. Dalam perencanaan struktur analisis dengan SAP 2000 V.11 ini beban dan
jenis bahan material yang dimasukan mempengaruhi momen yang dihasilkan.
5.2 Saran
1. Perlunya ketelitian dan kecermatan dalam analisis dengan SAP 2000 v.11 ini
sehingga dapat sesuai dengan yang diharapkan.
2. Pemakain Progam SAP2000 V.11 hanya mempercepat proses hitungan analisis
gaya-gaya dalam, harus diadakan studi banding dengan progam software
lainnya.
3. Penambahan buku untuk referensi agar dapat lebih paham dengan dasar teori
yang akan digunakan.
commit to user