SOAL 2

Penjualan bersih = Penjualan kredit- Retur penjualan- potongan penjualan

840.000.000- 40.000.000 = Rp. 800.000.000

1.
JURNAL PENYESUAIAN

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

31 Beban Kerugian Piutang   8.000.000  

Cadangan Kerugian
  Piutang     8.000.000
  (1%xRp. 800.000.000)      

2.
PT BORNEO
JURNAL PENYESUAIAN

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit

31 Beban Kerugian Piutang   11.350.000  

Cadangan Kerugian
  Piutang     11.350.000
  (6%xRp. 195.000.000-350.000)      

3.
Cadangan kerugian piutang= 350.000
Umur Piutang Jumlah Persentase tidak tertagih Perhitungan Kerugian Piutang
Jatuh tempo hari ini 76.000.000 0,5% 76.000.000 * 0,5% 380.000
Lewat jatuh tempo 1-30 hari 62.000.000 1% 62.000.000 * 1% 620.000
Lewat jatuh tempo 31-60 hari 22.000.000 3% 22.000.000 * 3% 660.000
Lewat jatuh tempo 61-90 hari 15.000.000 5% 15.000.000 * 5% 750.000
Lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari 20.000.000 10% 20.000.000 * 10% 2.000.000
TOTAL 4.410.000

PT BORNEO
JURNAL PENYESUAIAN

Tangga Re
l Keterangan f Debit Kredit
31 Beban Kerugian Piutang   4.060.000  
  Cadangan Kerugian Piutang     4.060.000
  (4.410.000-350.000)      
SOAL 3

1. Perhitungan sistem fisik FIFO

Persediaan barang dagangan =4.800

Total Pembelian = 9.000 Unit

Total = 55.080,-

Total Penjualan = 7000 Unit

TOTAL = (800+8200)= 9.000 unit Rp. 55.080- total penjualan = 7000 unit

Pada akhir periode dilakukan perhitungan fisik digudang terdapat jumlah 300 kg, maka sesuai
metode FIFO – fisik, nilai persediaan akhir adalah :

Pembelian 15 April 1600 unit@ Rp. 6,4 = Rp. 10.240

Pembelian 20 april 400unit @ Rp. 6,5= Rp. 2600

Jumlah persediaan barang dagangan akhir 2000 unit = Rp. 12.840,

Maka Harga pokok penjualan = 55.080-12840= Rp. 42.240,-

2. Perhitungan sistem fisik Average

Harga Rata-rata barang per unit = (6,2+6,0+6,4+6,5) =25,1/4 = 6,275
Nilai Persediaan akhir = 2000 Unit x Rp. 6,275 = Rp. 12.550,-

HPP = {(800x6,0)+(1200x6,2)+(5000x6,0)+(1600x6,4)+(400x6,5) - 12.550

HPP = 55.080-12.550 = Rp. 42.530,-

3. Kartu Persediaan Sistem FIFO
Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tanggal
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
01-Apr - - - - - - 800,0 6,0 4.800,0
03-Apr 1.200,0 6,2 7.440,0 - - - 800,0 6,0 4.800,0
1.200,0 6,2 7.440,0
05-Apr - 800,0 6,0 4.800,0 - - -
- 200,0 6,2 1.240,0 1.000,0 6,2 6.200,0
08-Apr 5.000,0 6,0 30.000,0 - 5.000,0 6,0 30.000,0
15-Apr 1.600,0 6,4 10.240,0 - 1.600,0 6,4 10.240,0
18-Apr - 1.000,0 6,2 6.200,0 - - -
- 2.000,0 6,0 12.000,0 3.000,0 6,0 18.000,0
- 1.600,0 6,4 10.240,0
20-Apr 400 6,5 2.600,0 3.000,0 6,0 18.000,0
1.600,0 6,4 10.240,0
400,0 6,5 2.600,0
25-Apr 3000 6,0 18.000,0 - - -
1.600,0 6,4 10.240,0
400,0 6,5 2.600,0
Total 8.200,0 - 50.280,0 7.000,0 - 42.240,0 2.000,0 12.840,0

4. Kartu Persediaan Sistem Average

Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan
Tanggal
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
01-Apr - - - 800,0 6,0 4.800,0
03-Apr 1.200,0 6,2 7.440,0 - 2.000,0 6,1 12.200,0
05-Apr - 1.000,0 6,1 6.100,0 1.000,0 6,1 6.100,0
08-Apr 5.000,0 6,0 30.000,0 - 6.000,0 6,1 36.300,0
15-Apr 1.600,0 6,4 10.240,0 - 7.600,0 6,2 47.310,0
18-Apr - 3.000,0 6,2 18.675,0 4.600,0 6,2 28.635,0
20-Apr 400 6,5 2.600,0 5.000,0 6,4 31.812,5
25-Apr 3000 6,4 19.087,5 2.000,0 6,4 12.725,0
Total 8.200,0 - 50.280,0 7.000,0 - 43.862,5 2.000,0 12.725,0
SOAL 4
Diketahui : Harga beli mesin = Rp. 24.000.000 2/10,n/30
Pembayaran dilakukan pada periode potongan = diskon 2%
PPN = Rp. 2.400.000
Biaya pengangkutan = Rp. 1.200.000
Biaya kerusakan = Rp. 125.000
Biaya pemasangan mesin = Rp. 1.610.000
Umur ekonomis 5 tahun
NS= Rp. 2.000.000

1. Biaya perolehan mesin

= (24.000.000-2%)+2.400.000+1.200.000+125.000+1.610.000
= Rp. 28.855.000

2. Metode depresiasi

a. Metode Garis Lurus

= (Harga perolehan – nilai sisa) / Umur ekonomis

= 28.855.000-2.000.000 / 5
= Rp. 5.371.000

Tahun Biaya Penyusutan Akumulasi Peny. Nilai Buku

1 5.371.000 5.371.000 28.855.000
2 5.371.000 10.742.000 23.484.000
3 5.371.000 16.113.000 18.113.000
4 5.371.000 21.484.000 12.742.000
5 5.371.000 26.855.000 7.371.000
26.855.000 2.000.000

b. Metode saldo menurun ganda

tarif = 100%/5x2 = 40%

Harga perolehan = 28.855.000

Tahun ke 1 = 40% x 28.855.000 = 11.542.000

Tahun ke 2 = 40% x 17.313.000 = 6.925.000
Tahun ke 3 = 40% x 10.387.800 = 4.155.120
Tahun ke 4 = 40% x 6.232.680 = 2.493.072
Tahun ke 5 = 40% x 3.739.608 = 1.495.843

Tahun ke Harga Perolehan Beban Penyusutan Akm. Penyusutan Nilai Sisa

1 28.855.000 11.542.000 11.542.000 17.313.000
2 28.855.000 6.925.200 18.467.200 10.387.800
3 28.855.000 4.155.120 22.622.320 6.232.680
4 28.855.000 2.493.072 25.115.392 3.739.608
5 28.855.000 1.495.843 26.611.235 2.243.765
3. Jurnal Tahun 2012 (tahun ke-2)
Beban Penyusutan Rp. 6.925.200
Akumulasi Penyusutan Rp. 6.925.000
Latihan 3

1.
a. Metode Garis Lurus

= (Harga perolehan – nilai sisa) / Umur ekonomis

= (42.000.000-6.000.000) / 4
= 9000.000
Beban penyusutan setiap tahun = 9.000.000

b. Metode Saldo Menurun

tarif = 100%/4x2 = 50%
Harga perolehan = 42.000.000

Tahun ke 1 = 50% x 42.000.000 = 21.000.000

Tahun ke 2 = 50% x 21.000.000 = 10.500.000
Tahun ke 3 = 50% x 10.500.000 = 5.250.000
Tahun ke 4 = 50% x 5.250.000 = 2.625.000

Tahun ke Harga Perolehan Beban Penyusutan Akm. Penyusutan Nilai Sisa

1 42.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000
2 42.000.000 10.500.000 31.500.000 10.500.000
3 42.000.000 5.250.000 36.750.000 5.250.000
4 42.000.000 2.625.000 39.375.000 2.625.000

c. Unit Produksi
Harga Perolehan = 42.000.000
Umur ekonomis = 4 tahun
Nilai sisa = 6.000.000

Hasil produksi = 180.000 km

2011 = 16.000 km
2012 = 20.000 km
2013 = 21.000 km

Tarif penyusutan tahun 2011 = 16.000/180.000 x 100% = 9%

Tarif penyusutan tahun 2012 = 20.000/180.000 x 100% = 11 %
Tarif penyusutan tahun 2013 = 21.000/180.000 x 100% = 12%

Biaya penyusutan tahun 2011 = 9% ( 42.000.000-6.000.000) = 3.240.000

Biaya penyusutan tahun 2012 = 11% ( 42.000.000-6.000.000) = 3.960.000
Biaya penyusutan tahun 2013 = 12% ( 42.000.000-6.000.000) = 4.320.000

2. Jurnal Metode Satuan hasil tahun 2011

Beban Penyusutan Rp. 3.240.000

Akumulasi Penyusutan Rp. 3.240.000