Anda di halaman 1dari 4

Kebutuhan ASI dan fungsinya

Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang diciptakan khusus yang dihasilkan oleh kelenjar
payudara melalui proses laktasi seorang ibu untuk bayi. ASI merupakan makanan bayi yang
paling sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu.1

ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi
kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya. WHO merekomendasikan, Inisiasi menyusui dini  1
jam pertama. Proses pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0–6 bulan
disebut ASI eksklusif. sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu (ASI) selama paling sedikit enam
bulan pertama dalam kehidupan seorang bayi dan dilanjutkan dengan makanan pendamping yang
tepat sampai usia 2 tahun dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.1

Gambar 1: The Breast


Sumber: Roger P. Smith,. Paul j. Turek. The Netter Collection Of Medical Illustration. 2nd Edition. Volume 1.
Reproductive System. Elsevier Saunders.4

Kandungan ASI antara lain yaitu sel darah putih, zat kekebalan, enzim pencernaan, hormon
dan protein yang sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan hingga bayi berumur 6 bulan. ASI
mengandung karbohidrat, protein, lemak, multivitamin, air, kartinin dan mineral secara lengkap
yang sangat cocok dan mudah diserap secara sempurna dan sama sekali tidak mengganggu
fungsi ginjal bayi yang sedang dalam tahap pertumbuhan. Komposisi ASI dipengaruhi oleh
stadium laktasi, ras, keadaan nutrisi, dan diit ibu.1
Bila bayi diberi ASI, maka ASI tersebut dapat langsung digunakan oleh tubuhnya tanpa
memerlukan pengolahan, selain itu komposisi ASI juga mengandung zat yang menyebabkan ASI
dapat langsung digunakan tanpa harus melalui proses pencernaan makanan seperti biasa. Hal ini
diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan bayi. Dengan kesehatan yang
adekuat maka bayi dapat terus melangsungkan kehidupannya.2

Ketahanan hidup bayi yang pernah mendapat ASI adalah 984 per 1000. Sedangkan
ketahanan hidup yang tidak mendapat ASI hanyalah 455 per 1000; Durasi pemberian ASI sangat
berpengaruh terhadap ketahanan hidup bayi di Indonesia, pemberian ASI dengan durasi 4-5
bulan dapat meningkatkan ketahanan hidup bayi 2,6 kali lebih baik daripada durasi kurang dari 4
bulan, pemberian ASI dengan durasi 6 bulan atau lebih dapat meningkatkan ketahanan hidup
bayi 33,3 kali lebih baik daripada durasi kurang dari 4 bulan.2

Kebutuhan ASI bayi dapat diberikan sesuai tahapan usia. Dimana pada bayi dengan usia 1
hari dapat diberikan ASI sebanyak 7 ml (1 sendok teh) dalam sekali minum, pada bayi usia 2 hari
dapat diberikan ASI sebanyak 14 ml (2 sendok teh) dalam sekali minum, pada bayi usia 3 hari
dapat diberikan ASI sebanyak 25-38 ml (3-4 sendok teh) dalam sekali minum, pada usia 1
minggu dapat diberikan ASI sebanyak 45-60 ml dalam sekali minum, pada bayi usia 1 bulan
dapat diberikan ASI sebanyak 80-150 ml dalam sekali minum, dan pada bayi usia 6 bulan dapat
diberikan ASI sebanyak 720ml ASI/hari serta pada bayi dengan usia 1 tahun dapat diberikan ASI
sebanyak 550 ml/hari.3

Adapun beberapa manfaat ASI eksklusif pada bayi, diantaranya seperti: ASI meningkatkan
daya tahan tubuh bayi (mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur). ASI sebagai nutrisi (sumber gizi yang sangat
ideal dengan komposisi yang seimbang dengan kebutuhan pertumbuhan bayi). ASI
meningkatkan jalinan kasih sayang (Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan
bayi. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih sayang dengan memberikan susu formula,
tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar. Perasaan aman sangat
penting untuk membangun dasar ikatan batin maupun kepercayaan bayi yaitu dengan mulai
mempercayai orang lain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya diri pada anak serta
dari perasaan terlindungi dan sayang inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi anak
yang nantinya akan berhubungan dengan kepribadian anak). Mengupayakan pertumbuhan yang
baik.1,3

Selain itu, adapun beberapa manfaat menyusui bagi ibu, diantaranya seperti: Mengurangi
kejadian kanker payudara (dimana pada saat menyusui hormone esterogen mengalami
penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormone esterogen tetap tinggi dan
inilah yang menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan
hormone esterogen dan progesterone), Mencegah perdarahan pasca persalinan (dimana
perangsangan pada payudara ibu oleh hisapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke kelenjar
hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin membantu
mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan),
Mempercepat pengecilan kandungan (sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang
menandakan kandungan berkontraksi, dengan demikian pengecilan kandungan terjadi lebih
cepat), Dapat digunakan sebagai metode KB sementara (menyusui secara eksklusif dapat
mejarangkan kehamilan. Rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan
yang tidak menyusui adalah 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan
hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang digunakan
sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi belum berusia 6 bulan, ibu belum haid
kembali da ASI diberikan secara eksklusif), Mempercepat kembali ke berat badan semula
(selama hamil, ibu menimbun lemak dibawak kulit. Lemak ini akan terpakai untuk membentuk
ASI, sehigga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut akan tetap tertimbu di dalam tubuh),
Steril dan aman dari pencemaran kuman, Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi,
Mengandung antibody yang dapat menghambat pertumbuhan virus, serta Tidak ada bahaya
alergi.2

Selain bermanfaat bagi ibu dan bayi, ASI juga bermanfaat dan berdampak positif bagi
Negara; dimana dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi subsidi
untuk Rumah Sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu formula, serta dapat meningkatkan
kualitas generasi penerus bangsa.3
Sumber Referensi:

1. Yusrina, A., & Devy, S. R. Faktor Yang Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan Asi
Eksklusif Di Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Jurnal PROMKES. 2017;4(1):11.

2. Masyarakat, F. K., & Indonesia, U. Durasi Pemberian Asi Terhadap Ketahanan Hidup
Bayi Di Indonesia. Makara Seri Kesehatan. 2008;12(2):47–52.

3. Andriany E, Ahmad A, Yuniwati C. Perbedaan Pertumbuhan Berat Badan Bayi ASI


Ekslusif Dan Non Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Peukan Bada Kabupaten Aceh
Besar. Idea Nursing Journal. 2013;4(2):47–52.

4. Roger P. Smith,. Paul j. Turek. The Netter Collection Of Medical Illustration. 2 nd Edition.
Volume 1. Reproductive System. Elsevier Saunders.

Anda mungkin juga menyukai