Anda di halaman 1dari 1

Manifestasi Klinis Diare

Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, kemudian mengalami peningkatan suhu
badan, nafsu makan berkurang atau tidak ada (anoreksia), kemudian timbul diare. Pada diare,
terjadi perubahan konsistensi feses makin cair, mungkin mengandung darah atau lendir, dan
warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu. Akibat seringnya
defekasi, anus dan area sekitarnya menjadi lecet karena sifat feses makin lama menjadi asam, hal
ini terjadi akibat banyaknya asam laktat yang di hasilkan dari pemecahan laktosa yang tidak
dapat diabsorbsi oleh usus. Gejala muntah dapat terjadi sesudah atau sebelum diare. Apabila
penderita telah banyak mengalami kehilangan air dan elektrolit, maka terjadilah gejala dehidrasi.
Berat badan turun, ubun-ubun besar cekung pada bayi, tonus otot dan turgor kulit berkurang, dan
selaput lendir pada mulut dan bibir terlihat kering. Gejala klinis menyesuaikan dengan derajat
atau banyaknya kehilangan cairan. Apabila dilihat dari banyaknya cairan yang hilang, derajat
dehidrasi dapat dibagi berdasarkan kehilangan berat badan.1 Berdasarkan kehilangan berat badan,
dehidrasi terbagi menjadi tiga kategori yaitu; 2

1. Dehidrasi ringan: kehilangan cairan 2-5% dari BB, turgor masih baik, penderita belum
jatuh dalam keadaan pre syok, haus.
2. Dehidrasi sedang: kehilangan cairan 5-8% dari BB, turgor kulit menurun, UUB cekung,
mata cowong, nadi cepat, nafas cepat dan dalam (kusmoul), penderita jatuh pada pre
syok/syok.
3. Dehidrasi berat: kehilangan cairan 8-10 % dari BB, turgor jelek, kesadaran turun (apatis
sampai koma), otot kaku, sianosis, nadi cepat, nafas cepat dan dalam, penderita jatuh
pada pre syok/syok.

Referensi:

1. Nur Aminah. Landasan Teori Diare. Fakultas Kedokteran UMS 2015:5(5);1-11


2. Staff Pengajar IKA. Manifestasi Klinis Gastroenteritis. FKUI. 2017:3(5);1-13

Anda mungkin juga menyukai