Anda di halaman 1dari 9

Hubungan Kesehatan Mental Dengan Kelekatan Anak Pada Ibu

Yang Menikah Pada Usia Dini Di Desa Sentong Kecamatan


Krejengan Kabupaten Probolinggo

Firda Ufairah1), Iin Aini Isnawati S.Kep.Ns.,M.Kes2), Alwin Widhiyanto S.Kep.Ns.,M.Kes3)


1.) Mahasiswa Sarjana Ilmu Keperawatan Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
2.) Dosen Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
3.) Dosen Profesi Ners Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan
Gmail: firdaufairah@gmail.com

ABSTRAK

Pernikahan dini merupakan sebuah perkawinan dibawah umur yang target persiapannya
(persiapan fisik, persiapan mental, dan persiapan materi belum dikatakan maksimal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan terhadap kesehatan mental dengan kelekatan anak pada ibu
yang menikah usia dini di Desa Sentong Kecamatan Krejengan.Penelitian ini merupakan jenis
penelitian analitik korelasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini di lakukan di
Desa Sentong Kecamatan Krejengan Probolinggo pada tanggal 06-10 Juli 2021. Populasi penelitian
sejumlah 36 responden. Tehnik sampling dilakukan menggunakan Purposive Sampling. Sehingga
sample sejumlah 33 responden yang memenuhi syarat inklusi penelitian. instrumen penelitian
menggunakan kuesioner MHI (Mental Health Inventory) dan kusioner The Brief Attachment Scale.
kemudian data dikumpulkan melalu proses Editing, Coding, Scoring, dan Tabulating. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan uji Analisis Spearman Rank.Hasil penelitian menunjukkan data
sebagian besar adalah kesehatan mental kategori cukup yaitu 15 responden (45,5%) dan kelekatan
anak sebagian besar kategori sedang yaitu 18 responden (54,4%). Hasil uji spearman rank
didapatkan bahwa nilai p=0.004 sehingga nilai p valeu < α=0,05. Hal ini menunjukkan ada
hubungan kesehatan mental terhadap kelekatan anak pada ibu yang menikah pada usia
dini.Diharapkan keluarga mengubah persepsi mengenai kelekatan anak pada ibu dengan cara
memberikan perhatian kepada anak serta lebih meningkatkan pemahaman kelekatan anak pada ibu.

Kata kunci : Kesehatan Mental, Kelekatan Anak, Pernikahan Dini

ABSTRACT
Early marriage is an underage marriage whose preparation targets (physical preparation,
mental preparation, and material preparation have not been said to be maximal. This study aims to
determine the relationship between mental health and child attachment to mothers who marry at an
early age in Sentong Village, Krejengan District. The research population was 36 respondents. The
sampling technique was carried out using purposive sampling. So the sample is 33 respondents who
meet the research inclusion requirements. The research instrument used the MHI (Mental Health
Inventory) questionnaire and the The Brief Attachment Scale questionnaire. then the data is collected
through the process of Editing, Coding, Scoring, and Tabulating. The data obtained were analyzed
using the Spearman Rank Analysis test The results showed that most of the family support data was in
the moderate category of mental health, namely 19 respondents (39.6%) and most of the children's
attachments were in the moderate category, namely 23 respondents (47.9%). The results of the
spirman rank test showed that the p value = 0.004 so that the p value < = 0.05. This shows that there
is a relationship between mental health and child attachment to mothers who marry at an early age .
It is hoped that the family will change the perception of the child's attachment to the mother by paying
attention to the child and further increasing the understanding of the child's attachment to the mother

Keywords: Mental Health, Child Attachment, Early Marriage

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 1


1. PENDAHULUAN pendidikan serta adat istiadat, hal ini
Pernikahan dini merupakan sebuah dapat mempengaruhi kelekatan anak pada
pernikahan yang dilakukan oleh seseorang ibu.
yang masih dalam usia < 19 tahun yang Pernikahan dini yang dilakukan
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, sering memunculkan banyak masalah,
faktor social dan budaya sehingga salah satunya yaitu pada perceraian yang
mengakibatkan kematian maternal 2 - 5 diakibatkan oleh belum matangnya dalam
kali lebih tinggi dan berpotensi pada bertanggungjawab atas rumah tangganya.
perceraian (Samsi, 2020). Pernikahan dini Pernikahan yang dilakukan pada saat usia
merupakan suatu pernikakan yang masih muda dan disertai dengan
dilakukan oleh seseorang yang relatif kehamilan, cenderung keturunannya pun
muda. Umur yang relatif muda yang kurang berkualitas. Karena bila usia
dimaksud adalah usia pubertas yaitu usia wanita dibawah 17 tahun sudah menikah
antara 10- 19 tahun (Sari dkk, 2020). ini akan memberikan dampak bagi anak
Adanya dampak pada pernikahan dini yang dilahirkannya. Kedewasaan emosi
yaitu pada kesehatan mental dan seorang ibu akan berpengaruh pada pola
kesehatan reproduksi wanita asuh yang diterapkan dalam mengurus
(Darmawansyah, 2020). anaknya. Jika anak yang sudah melakukan
Berdasarkan data dari World Health pernikahan serta sudah menjadi seorang
Organization (WHO) tahun 2018 istri dan ibu tidak disertai dengan
menyebutkan bahwa setiap hari terdapat keterampilan dalam mengurus rumah
39.000 pernikahan usia dini di dunia. tangga maka akan berakibat pada
Berdasarkan Laporan Profil Anak pengasuhan yang salah (Hardianti,2020).
Indonesia (LPAI) tahun 2018 Pernikahan adalah salah satu asas
menunjukkan bahwa sekitar 39,17% atau pokok hidup yang paling utama dalam
2 dari 5 anak perempuan usia 10-17 pergaulan dan merupakan cara untuk
menikah sebelum usia 15 tahun. Sekitar membolehkan atau menghalalkan
37,91% menikah di usia 16 tahun, dan hubungan antara seorang laki-laki dengan
22,92% menikah di usia 17 tahun. seorang perempuan untuk hidup bersama
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan dalam membina keluarga yang sakinah,
Perempuan Perlindungan Anak dan mawaddah dan warohmah (Syalis dkk,
Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur 2020).
tahun 2020, didapatkan data bahwa Pendidikan bagi anak sangat
sebanyak 9.453 kasus pernikahan berdampak, karna anak masih
dibawah umur dengan persentase memerlukan bimbingan dari orang tua
4,97% dari total 197.068 pernikahan terutama orang tua yang kurang dalam
yang tercatat di Pengadilan Agama memberikan kasih sayang terhadap anak,
setempat. Sedangkan Menurut Dinas Selain itu ekonomi orang tua yang kurang
Kesehatan tahun 2020, didapatkan data memadai dapat mengganggu pendidikan
bahwa sebanyak 806 pasangan dengan anak disekolah,dan kurang harmonisnya
kasus mengalami pernikahan diusia dini. keluarga dapat mengganggu mental anak,
Berdasarkan hasil studi pendahuluan karena orang tua yang menikah dini masih
yang dilakukan di Desa Sentong rentan memikirkan diri mereka sendiri.
Kecamatan Krejengan Probolinggo pada Pernikahan dini dapat berdampak positif
hari selasa tanggal 2 februari 2021 dan negatif. (Setiawati,2018).
didapatkan hasil bahwa jumlah 2. METODE PENELITIAN
keseluruhan remaja yang melakukan Penelitian ini merupakan jenis
pernikahan dini sebanyak 36 orang penelitian analitik korelasional dengan
perempuan yang melakukan pernikahan desain penelitian cross sectional.
dini dari 3 tahun terakhir yang mempunyai Penelitian ini di lakukan di Desa Sentong
anak berusia dibawah 5 tahun, setelah di Kecamatan Krejengan Probolinggo pada
lakukan wawancara pada 10 orang tanggal 06-10 Juli 2021. Populasi
perempuan yang menikah usia dini di penelitian sejumlah 36 responden.
dapatkan data bahwa 9 dari 10 orang Tehnik sampling dilakukan menggunakan
perempuan mengalami pergaulan bebas Purposive Sampling. Sehingga sample
yang mengakibatkan hamil diluar sejumlah 33 responden yang memenuhi
pernikahan, ekonomi rendah, kurangnya
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 2
syarat inklusi penelitian dengan tingkat kelompok usia anak 4-5 tahun yaitu
signifikan <0,05. sejumlah 3 responden (9,1%).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.2.3 Gambaran Karakteristik Responden
3.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Berdasarkan Pendidikan terakhir
Tempat penelitian di Desa Sentong Tabel 3.3: Distribusi Frekuensi
Kecamatan Krejengan Kabupaten Karakteristik Responden
Probolinggo Berdasarkan pendidikan terakhir
3.2 Gambaran Karakteristik Responden Responden Di Desa Sentong
3.2.1 Gambaran Karakteristik Responden Kecamatan Krejengan Pada
Berdasarkan usia ibu Bulan Juni –Juli 2021
Tabel 3.1: Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden N Pendidika Frekuens Prosentas
berdasarka usia ibu pada o n terakhir i (f) e (%)
responden Di Desa Sentong 1 SD 8 24,2
Kecamatan Krejengan Pada 2 SMP 7 21,2
Bulan Juni –Juli 2021 3 SMA 18 54,2
Total 33 100
N Usia Frekuensi Prosentase Berdasarkan tabel 3.3
o Ibu (f) (%) didapatkan bahwa karakteristik responden
1 16-18 15 45,5 berdasarkan Pendidikan Terakhir adalah
tahun kelompok SD sejumlah 8 responden
2 19-20 18 54,5 (24,2%), kelompok SMP sejumlah 7
tahun responden (21,2%), dan kelompok SMA
Total 33 100 sejumlah 18 responden (54,5%).
Berdasarkan tabel 3.1 didapatkan
bahwa karakteristik responden 3.2.4 Gambaran Karakteristik Responden
berdasarkan bahwa kelompok usia ibu Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua
19-20 tahun yaitu sejumlah 18 Tabel 3.3: Distribusi Frekuensi
responden (54,5%) dan kelompok usia Karakteristik Responden
ibu 16-18 tahun yaitu sejumlah 15 Berdasarkan Pekerjaan Orang
responden (45,5%) Tua Pada Responden Di Desa
3.2.2 Gambaran Karakteristik Responden Sentong Kecamatan Krejengan
Berdasarkan Usia Anak Pada Bulan Juni –Juli 2021
Tabel 3.2: Distribusi Frekuensi No Pekerjaan Frekuensi Prosentase
Karakteristik Responden (f) (%)
Berdasarkan Usia Anak pada 1 Tidak 7 21,2
bekerja
Responden Di Desa Sentong
2 Petani 16 48,5
Kecamatan Krejengan Pada 3 Wiraswasta 10 30,3
Bulan Juni –Juli 2021 Total 33 100
Berdasarkan tabel 3.3 didapatkan
N Usia Frekuensi Prosentase bahwa karakteristik responden berdasarkan
o Anak (f) (%) Pekerjaan yang terbanyak adalah kelompok
1 0-1 17 51,5 buruh pabrik orang tua adalah kelompok
thn tidak bekerja sejumlah 7 responden
2 2-3 13 39,4 (21,2%), kelompok petani yaitu sejumlah
thn 26 responden (48,5%), dan kelompok
3 4-5 3 9,1 wiraswasta sejumlah 10 responden (30,3%).
thn 3.4 Data Khusus
Total 33 100 3.4.1 Karakteristik responden berdasarkan
Berdasarkan tabel 3.2 didapatkan hasil Kesehatan Mental
bahwa karakteristik responden Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi
berdasarkan usia anak adalah kelompok Kesehatan Mental pada
usia anak 0 bulan -1 tahun yaitu responden di desa Sentong
sejumlah 17 responden (51,5%), Kecamatan Krejengan Pada
kelompok usia anak 2-3 tahun yaitu Bulan Juni –Juli 2021
sejumlah 13 responden (39,4%), dan

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 3


Krejengan Probolinggo Pada
No Kesehatan Frekue Prosrntas Bulan Juni 2021.
mental nsi (f) e (%)
1 Kurang 11 33,3 Kelekatan anak pada Tot
2 Cukup 15 45,5 ibu yang menikah al
3 Baik 7 31,2 diusia dini
Total 33 100 Rendah Sedang Tinggi
Keseh Kurang 7 3 1 11
Berdasarkan tabel 3.4
atan
didapatkan data bahwa kesehatan mental mental Cukup 3 10 2 15
pada responden Di Desa Sentong Baik 0 5 2 7
Kecamatan Krejengan Probolinggo Total 10 18 5 33
dengan kategori kurang sejumlah 11 p value = 0.004 n= 33 ; α = 0,05
responden (33,3%), cukup sejumlah 15 Berdasarkan tabel diatas
responden (45,5%) dan kategori baik didapatkan bahwa nilai p=0,004 dengan
dengan jumlah 7 responden (21,2%). tingkat signifikansi α=0,05 (p<α=0,05)
3.4.2 Karakteristik responden berdasarkan sehingga dapat dinyatakan bahwa H1
hasil kelekatan anak pada ibu yang diterima, yang artinya ada hubungan
menikah usia dini kesehatan mental terhadap kelekatan anak
Tabel 3.5Distribusi Frekuensi pada ibu yang menikah pada usia dini Di
kelekatan anai pada ibu yang Desa Sentong Kecamatan Krejengan
menikah pada usia dini pada Probolinggo.
responden di desa Sentong 3.6 Pembahasan
Kecamatan Krejengan Pada 3.6.1 Kesehatan Mental Di Desa Sentong
Bulan Juni –Juli 2021 Kecamatan Krejengan Probolinggo
N Kelekatan Frekuensi Prosentase Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan
o Anak (f) (%) bahwa data bahwa kesehatan mental pada
Pada Ibu responden Di Desa Sentong Kecamatan
Yang Krejengan Probolinggo dengan kategori
Menikah kurang sejumlah 11 responden (33,3%),
Pada Usia cukup sejumlah 15 responden (45,5%) dan
Dini kategori baik dengan jumlah 7 responden
1 Rendah 10 27,5 (21,2%).
2 Sedang 18 50,0 Hal ini sejalan dengan penelitian
3 Tinggi 5 20,5 Yasipin, (2017) kesehatan mental pada
Total 33 100 manusia salah satunya dipengaruhi oleh
Berdasarkan tabel 5.6 didapatkan bahwa faktor eksternal yaitu faktor yang berada
data kelekatan anak pada ibu yang diluar diri seseorang yang dapat
menikah dini pada responden Di Desa mempengaruhi mental seseorang,
Sentong Kecamatan Krejengan lingkungan eksternal yang paling dekat
Probolinggo dengan kategori rendah adalah keluarga seperti orang tua, anak,
sejumlah 10 responden (30,3%), kategori istri, kakak, adik, kakek, nenek dan masih
sedang sejumlah 18 responden (54,5%), banyak yang lainnya. Hal ini sejalan
dan kategori tinggi sejumlah 5 responden dengan penelitian Setiawati (2018)
(15,2%). Pendidikan bagi anak sangat berdampak,
3.5 Hasil Analisa Data karna anak masih memerlukan bimbingan
Dari hasil penelitian analisa data dari orang tua terutama orang tua yang
berdasarkan hubungan kesehatan mental kurang dalam memberikan kasih sayang
terhadap kelekatan anak pada ibu yang terhadap anak, Selain itu ekonomi orang
menikah pada usia dini Di Desa Sentong tua yang kurang memadai dapat
Kecamatan Krejengan Probolinggo. mengganggu pendidikan anak
Table 3.7 Analisa Data Berdasarkan disekolah,dan kurang harmonisnya
Hubungan Kesehatan Mental keluarga dapat mengganggu mental anak,
Terhadap Kelekatan Anak Pada karena orang tua yang menikah dini masih
Ibu Yang Menikah Pada Usia rentan memikirkan diri mereka sendiri.
Dini Di Desa Sentong Kecamatan Pernikahan dini dapat berdampak positif
dan negatif.

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 4


Menurut pendapat peneliti menyatakan penting bagi perkembangan anak (Ishlahil
bahwa Kesehatan mental yang baik adalah Akmalia, 2019).
kondisi ketika batin kita berada dalam Menurut pendapat peneliti
keadaan tentram dan tenang, sehingga menyatakan bahwa sebagian besar
memungkinkan kita untuk menikmati responden didapatkan data kelekatan pada
kehidupan sehari-hari dan menghargai anak pada responden Di Desa Sentong
orang lain di sekitar. Seseorang yang Kecamatan Krejengan Probolinggo
bermental sehat dapat menggunakan kategori terbanyak yaitu sedang karna
kemampuan atau potensi dirinya secara kebanyakan responden disana berusia 19-
maksimal dalam menghadapi tantangan 21 tahun. Semakin dewasa usia ibu
hidup, serta menjalin hubungan positif semakin baik pula kelekatan pada anak,
dengan orang lain. Sebaliknya, orang yang pemenuhan keinginan bukan hal yang
kesehatan mentalnya terganggu akan pokok dan kelekatan selalu tertuju pada
mengalami gangguan suasana hati, figur atau orang tertentu saja.
kemampuan berpikir, serta kendali emosi Ketergantungan pada anak biasanya
yang pada akhirnya bisa mengarah pada ditunjukkan dengan anak mau makan
perilaku buruk. jika ibu yang menyuapi, anak tidak mau
3.6.2 Kelekatan anak pada ibu yang menikah berangkat sekolah jika tidak ditemani oleh
pada usia dini Di Desa Sentong ibu, anak menyontek tugas temannya,
Kecamatan Krejengan Probolinggo dan anak hanya mau berteman dengan
Berdasarkan tabel 3.5 didapatkan satu teman. Sementara itu bentuk
bahwa data kelekatan anak pada ibu yang kelekatan pada anak yaitu menangis jika
menikah dini pada responden Di Desa ditinggal pergi oleh figur lekat, senang
Sentong Kecamatan Krejengan dan tertawa bila figur lekatnya kembali,
Probolinggo dengan kategori rendah dan mengikuti kemanapun figur lekat
sejumlah 10 responden (30,3%), kategori pergi.
sedang sejumlah 18 responden (54,5%), 3.6.3Analisa Hubungan Kesehatan Mental
dan kategori tinggi sejumlah 5 responden Dengan Kelekatan Anak Pada Ibu
(15,2%). Yang Menikah Pada Usia Dini Di Desa
Hal ini sejalan dengan penelitian Sentong Kecamatan Krejengan
Ainsworth (2017) Kelekatan merupakan Kabupaten Probolinggo
tingkah laku yang khusus pada Didapatkan hasil bahwa data
manusia, yaitu kecenderungan dan kesehatan mental pada responden Di Desa
keinginan seseorang untuk mencari Sentong Kecamatan Krejengan
kedekatan dengan orang lain dan Probolinggo yang sesuai target penelitian
mencari kepuasan dalam hubungan sebanyak 33 responden, menunjukkan
dengan orang tersebut, hubungan ini bahwa dengan kategori kurang sejumlah
akan bertahan cukup lama dalam rentang 11 responden (33,3%), cukup sejumlah 15
kehidupan manusia yang diawali dengan responden (45,5%) dan kategori baik
kelekatan anak pada ibu atau figure lain dengan jumlah 7 responden (21,2%).
pengganti ibu. Hal ini sejalan dengan Sedangkan data kelekatan anak pada ibu
penelitian Ahmad Ridfah, (2017) yang menikah dini pada responden Di
Karakteristik ibu dapat mempengaruhi Desa Sentong Kecamatan Krejengan
proses pengasuhan pada anak, salah satu Probolinggo dengan kategori rendah
karakteristik yang dapat mempengaruhi sejumlah 10 responden (30,3%), kategori
yaitu usia, Ibu dengan usia dewasa atau sedang sejumlah 18 responden (54,5%),
yang lebih tua dianggap memiliki dan kategori tinggi sejumlah 5 responden
pengalaman dalam hal mengurus bayi (15,2%).
seperti menyusui bayinya dibandingkan Hal ini sejalan dengan penelitian
dengan usia yang lebih muda. Sehingga, Dahriah (2020) Pernikahan dini
pengetahuan pada usia yang lebih tua pun merupakan sebuah perkawinan dibawah
lebih baik dibandingkan dengan ibu usia umur yang target persiapannya (persiapan
muda. Peran ibu dalam proses interaksi fisik, persiapan mental, dan persiapan
yang timbul akibat komunikasi ibu kepada materi) belum dikatakan maksimal,
anaknya sangatlah penting, kualitas pernikahan usia dini dapat terjadi karena
pengasuhan yang diberikan ibu sebagai faktor ekonomi dan faktor pendidikan.
pengasuh utama mempunyai peranan Hal ini juga sejalan dengan penelitian
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 5
Ersa Budi Sutanto (2019) Pada kasus tingkat signifikan 0,05 (p=0,004 ≤α
pernikahan dini diperlukan perhatian lebih 0,05).
agar kualitas pernikahan tetap terjaga dari
permasalahan rumah tangga. Kualitas 3.7.2 SARAN
yang rendah akan berdampak pada 1. Bagi Institusi Pendidkan
kondisi psikologis, terlebih lagi jika Hasil Penelitian ini diharapkan
memulai pernikahan di usia remaja, dapat dijadikan sebagai tambahan
sehingga ketika persoalan yang terjadi refrensi dalam proses belajar mengajar
dalam pernikahan perempuan merasakan baik untuk kalangan mahasiswa,
tekanan yang sangat berat dan tuntutan pendidikan sarjana maupun profesi
dalam pernikahannya. menjadi bukti dasar yang
Menurut pendapat peneliti menyatakan dipergunakan pembelajaran
bahwa Kedewasaan emosi seorang ibu keperawatan jiwa khususnya tentang
akan berpengaruh pada kelekatan anak kesehatan mental dan kelekatan anak
pada ibu yang diterapkan dalam mengurus pada ibu yang menikah pada usia dini
anaknya, Kelekatan anak pada ibu 2. Bagi Profesi Keperawatan
dapat menimbulkan berbagai macam Bagi bidang ilmu keperawatan
perilaku perilaku tertentu. Anak akan khususnya keperawatan jiwa
merasa tidak nyaman dan takut ketika hendaknya hasil penelitian ini
ditinggal oleh ibunya, ia membutuhkan diharapkan dapat memberikan
sosok yang mampu melindungi dan informasi dan mengembangkan
membuatnya aman. Anak merasa nyaman keilmuan terkait kesehatan mental dan
ketika mendengar suara figure lekat (ibu), kelekatan anak pada ibu yang menikah
rabaan dan keberadaan sang ibu. Anak pada usia dini
lebih tergantung pada orang tua dalam 3. Bagi Lahan Penelitian
hal perasaan aman dan kebahagiaan, Dari hasil penelitian ini diharapkan
maka hubungan yang buruk dengan dapat digunakan sebagai sumber
orangtua akan berakibat sangat buruk. informasi dan sebagai masukan bagi
Apalagi kalau hubungan dengan ibu yang pihak desa atau kader kader desa yang
lebih buruk karena kepada ibulah telah dipilih oleh pihak puskesmas
sebagian besar anak sangat tergantung. setempat dalam meningatkan
Kesehatan mental dapat mempengaruhi pengetahuan terkait kesehatan mental
kelekatan pada anak, dengan kesehatan terhadap kelekatan anak pada ibu yang
mental yang baik dapat meningkatkan menikah pada usia dini Di Desa
kelekatan pada anak. Sentong Kecamatan Krejengan
3.7 KESIMPULAN DAN SARAN Probolinggo
3.7.1 Kesimpulan 4. Bagi Responden
Berdasarkan hasil penelitian dapat Disarankan bagi responden untuk
diambil kesimpulan bahwa penelitian memperbaiki kelekatan anak pada ibu
Hubungan Kesehatan Mental Dengan dengan adanya upaya dalam
Kelekatan Anak Pada Ibu Yang Menikah meningkatkan kelekatan ibu dan anak
Pada Usia Dini Di Desa Sentong dengan cara membantu membentuk
Kecamatan Krejengan Probolinggo, pertumbuhan dan perkembangan baik
didapatkan : dari aspek fisik, intelektual, emosi dan
sosial mereka serta lebih
1. Kesehatan Mental terbanyak yaitu meningkatkan pemahaman atau
kategori cukup sejumlah 15 responden pengetahuan terkait kelekatan anak
(45,5%) pada ibu.
2. Kelekatan Anak Pada Ibu Yang 5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Menikah Pada Usia Dini terbanyak Bagi peneliti selanjutnya
terbanyak yaitu kategori sedang diharapkan peneliti selanjutnya agar
sejumlah 18 responden (54,4%) dapat meneliti variabel mengenai
3. Ada hubungan kesehatan mental dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
kelekatan anak pada ibu yang menikah kesehatan mental dengan kelekatan
pada usia dini Di Desa Sentong anak pada ibu yang menikah pada
Kecamatan Krejengan Probolinggo usia dini pada sampel, dan tempat
dengan nilai yaitu p=0,004 dengan
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 6
penelitian yang berbeda, sehingga
hasil penelitian ini lebih maksimal. Bowlby, J. (1988). A secure base: Clinical
applications of attachment theory.
London: Routledge.
3.8 DAFTAR PUSTAKA Bowlby, J. (1998). A secure base: parentchild
attachment and healthy human
Abazari, F., Pouraboli, B., Tavakoli, P., development. New York: Basic
Aflatoonian, M., & Kohan, M. Books.
(2017). Anxiety and its relationship Brandon, A. R., Pitts, S., Denton, W. H.,
with maternal fetal attachment in Stringer, C. A., & Evans, H. M.
pregnant women in southeast of (2009). A history of the theory of
iran. IManager's Journal on Nursing, prenatal attachment. J Prenat Perinat
7(3), 16-27. Diunduh dari Psychol Health, 23(4), 201-222.
http://remotelib.ui.ac.id:2090
/10.26634/jnur.7 .3.1 37 Darnita. 2013. Gambaran Faktor-Faktor
Penyebab Pernikahan Usia Dini Di
Ahmed, J., Amin, S., & Saha, J. (2018). Impact Kemukiman Lhok Kaju Kecamatan
of adolescent’s skills building Indra Jaya Kabupaten Pidie Tahun
programs on child marriage in 2013
Bangladesh. J Adolesc Health, 63(3), Dewi, K. S. (2012). Buku ajar kesehatan
293- mental.
300.doi:10.1016/j.jadohealth.2018.05
. 013. Ervika, E. (2005). Kelekatan (attachment) pada
anak. Diakses dari
Al-Gifari, A. 2002. Pernikahan Dini Dilema http://repository.usu.ac.id pada 11
Generasi Ekstravaganza. Bandung: Januari 2015.
Mujahid Press.
Firmansyah, F. (2013). Kesehatan mental
Algoe, S. B., Haidt, J., & Gable, S. L. (2008). Islami dalam pendidikan Islam
Beyond reciprocity: gratitude and menurut perspektif pemikiran Hasan
relationships in everyday life. Langgulung (Doctoral dissertation,
Emotion, 8(3), 425. Pascasarjana UIN- SU).

Appleyard, K., & Berlin, L. J. (2007). Goldberg., S, Attachment And Development,


Supporting healthy relationship New York : Oxford University Press,
between young children and their 2000.
parents. Center For child and Family Groot RD, Kuunyem MY, Palermo T.
Policy Duke University. Diakses dari (2018).Child marriage and associated
http://www.icctc.org. outcomes in northern Ghana: a cross-
sectional study. BMC Public Health,
AYUNINGTYAS, Dumilah, et al. Analisis 1–12.
Situasi Kesehatan Mental Pada Haditono, S.R. dkk 2014. Psikologi
Masyarakat Di Indonesia Dan Perkembangan Pengatar dalam
Strategi Penanggulangannya. Jurnal Berbagai Bagiannya. Yogyakarta :
Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2018, Gajda Mada University Press
9.1: 1-10.
Hanum Y, Tukiman. Dampak pernikahan dini
Bjorseth. A, Wichstrom. L .2016. terhadap kesehatan alat reproduksi
Effectiveness of Parent-Child wanita. Jurnal Keluarga Sehat
Interaction Therapy (PCIT) in The Sejahtera. 2015; 13: 36-43.
Treatment of Young Children’s HARDIANTI, Rima; NURWATI, Nunung.
Behavior Problems. A Randomized FAKTOR PENYEBAB
Controlled Study. TERJADINYA
PERNIKAHAN DINI PADA
BKKBN, (2016). Profil Hasil Pendataan PEREMPUAN. Focus: Jurnal
Keluarga Tahun 2016. Jakarta: Pekerjaan Sosial, 2020, 3.2: 111-120.
Direktorat Pelaporan dan Statistik. Hurlock, E. B. (1980). Psikologi
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 7
Perkembangan. Jakarta: Penerbit Development. Dallas: Brown and
Erlangga. Benchmark.

Khaerani, S. N. (2019). Faktor ekonomi dalam Sari, D. M., & Saragih, G. N. (2019). Faktor-
pernikahan dini pada masyarakat faktor yang berhubungan dengan
Sasak Lombok. QAWWAM, 13(1), 1- pernikahan dini pada wanita di Desa
13. Serbananti Kecamatan Sipispis
Kabupaten Serdang Bedagai. Pena
Lestari, Sri. 2016. Psikologi Keluarga. Jakarta Medika Jurnal Kesehatan, 8(1), 26-42.
: Prenadamedia Group Mulyana, Dedi.
2010. Ilmu Komunikasi Suatu Sari, L. Y., Umami, D. A., & Darmawansyah,
Pengantar. Bandung : PT. D. (2020). Dampak Pernikahan Dini
RemajaRosdakarya. Pada Kesehatan Reproduksi Dan
Mental Perempuan (Studi Kasus Di
Mawangir, M. (2015). Zakiah Daradjat dan Kecamatan Ilir Talo Kabupaten
pemikirannya tentang peran Seluma Provinsi Bengkulu). Jurnal
pendidikan Islam dalam kesehatan Bidang Ilmu Kesehatan, 10(1), 54-65.
mental. Intizar, 21(1), 83-94.
SETIAWATI, Erna. Hubungan pengetahuan
Medise, B. E. (2013). Mengenal keterlambatan remaja tentang resiko pernikahan dini
perkembangan umum pada anak. dengan keinginan melakukan
IDAI. Diakses pada tanggal 1 pernikahan dini. Jurnal Ilmiah
Desember 2017 dari Kesehatan Ar-Rum Salatiga, 2018,
http://www.idai.or.id. 2.2: 47-53.

Monks, Knoer, Haditono, Psikologi Shemi, H. (2018). Memprihatinkan: Ada


Perkembangan, Yogyakarta : Gadjah 720 Kasus Pernikahan Anak di
Mada University Press, 1994. Indonesia Selama 2018. Retrieved
from IDN TIMES:
Narti, S. (2020). Faktor yang Memengaruhi https://www.idntimes.com/news/in
Kejadian Pernikahan Usia Dini pada donesia/helmi/memprihatinkan-
Remaja Putri di Kecamatan Lembah ada- 720- kasus-pernikahan-anak-
Melintang. Jurnal Kesehatan Global, di-indonesia-selama/full
3(2), 55-61.
Soeli, Y. M., & Mokodompit, Y. A. (2020).
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Gambaran Mental Health Inventory
Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta. (MHI) Pada Perawat di RSUD Toto
Nugraha, A. (2004). Metode Kabila Kabupaten Bone Bolango.
pengembangan sosial emosional. Jambura Nursing Journal, 2(1),
Jakarta: 156-164.
Universitas Tebuka.
Syalis, Elprida Riyanny, and Nunung
Pastor, P.N. and Reuben, C.A. (2009). Nurwati Nurwati. "Analisis
Emotional/Behavioral Difficulties and Dampak Pernikahan Dini Terhadap
Mental Health Service Contacts of Psikologis Remaja." Focus: Jurnal
Students in Special Education for Pekerjaan Sosial 3.1 (2020): 29-39.
Non– Mental Health Problems. Journal
of School Health, 79 (2). UNICEF. (2018). LEADS Approach to
Ending Child Marriage. Retrieved
Rumekti, M. M., & Pinasti, V. I. S. (2016). from
Peran Pemerintah Daerah (Desa) UNICEF:https://www.unicef.org/pr
Dalam Menanggulangi Maraknya otection/
Pernikahan Dini Di Desa Plosokerep files/LEADS_Approach_to_
Kabupaten Indramayu, 1–16. End_Child_Marr iage.pdf UNICEF.
(n.d.). Child Marriage in Indonesia.
Santrock, J.W. (1995). Life-Span Sustainable Development Goals.
STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 8
United Nations.

WHO. (2013). Child Marriages: 39000


every day. Retrieved from World
Helath Organization: https:/
/www.who. int/media centre/ news
/releases /2013/
child_marriage_20130307 /en.

Zai, F. 2010. Faktor-faktor yang


berhubungan dengan pernikahan
dini pada remaja di Indonesia.
Jakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Indonesia

STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Genggong (2021) 9

Anda mungkin juga menyukai