NIM : 81922057
Fak/Jur : FHIS/Ilmu Hukum
Matkul : Politik Hukum
Sementara itu ada pula asas-asas yang harus terkandung dalam materi muatan peraturan
perundang-undangan yang tercantum dalam pasal 6 UU No. 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yaitu :
A. Asas Pengayoman
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus mencerminkan kebermanfaatan untuk
memberikan perlindungan dan ketentraman pada masyarakat.
B. Asas Kemanusiaan
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus mencerminkan pemenuhan atas hak
asasi manusia dan penghormatan atas harkat dan martabat manusia.
C. Asas Kebangsaan
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus mencerminkan karakter dari bangsa
Indonesia yang majemuk dengan tetap berpedoman pada prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
D. Asas Kekeluargaan
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus mencerminkan prinsip musyawarah
untuk mufakat dalam mengambil keputusan.
E. Asas Kenusantaraan
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus memperhatikan kepentingan setiap
daerah-daerah yang ada di Indonesia yang beragam suku dan budaya. Jika nantinya daerah
membuat suatu peraturan, muatan materi yang terkandung merupakan bagian dari sistem hukum
nasional dan tidak bertentangan dengan peraturan diatasnya.
F. Asas Bhineka Tunggal Ika
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus memperhatikan keragaman agama,
suku, budaya, serta kondisi khsus suatu daerah dalam tatanan hidup berbangsa dan bernegara.
G. Asas Keadilan
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus mencerminkan keadilan yang
proporsional bagi setiap warga negara.
H. Asas Kesamaan Kedudukan Dalam Hukum dan Pemerintahan
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus tidak membeda-bedakan warga negara
dalam hal latar belakang agama, suku, ras, gender, dan status sosial di hadapan hukum dan
pemerintahan.
I. Asas Ketertiban dan Kepastian Hukum
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus menjamin ketertiban dalam
pelaksanaannya dengan memberikan jaminan kepastian.
J. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan
Berarti setiap materi muatan undang-undang harus mencerminkan keseimbangan,
keserasian, dan keselarasan antara kepentingan individu, masyarakat, dan kepentingan bangsa
dan negara.
Selain asas yang termuat dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, pada umunya terdapat pula berbagai asas-asas hukum umum atau prinsip
hukum (general principles of law) yang harus diperhatikan dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan yaitu :
1. Asas Lex specialis derogate legi generali, artinya peraturan perundang-undangan yang
bersifat khsus didahulukan berlakunya dibandingkan dengan peraturan perundang-
undangan yang bersifat umum.
2. Asas Lex superior derogate legi inferiori, artinya peraturan perundangan-undangan yang
lebih tinggi tingkatannya didahulukan berlakunya dibandingkan yang lebih rendah
tingkatannya, begitu juga sebaliknya.
3. Asas Lex posterior derogate legi priori, artinya peraturan perundang-undangan yang baru
didahulukan berlakunya dibandingan yang terdahulu.
4. Asas Lex neminem cogit ade impossibilia, artinya peraturan perundang-undangan yang
tidak memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan atau
sering disebut asas kepatutan.
5. Asas Lex perfecta, artinya peraturan perundang-undangan tidak hanya melarang suatu
tindakan, namun juga menyatakan tindakan terlarang itu batal.
6. Asas Non retroactive, artinya tidak dimaksudkan berlaku surut karena akan menimbulkan
kepastia hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Nanda Novia. 2018. “Landasan dan Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan Yang Baik”. Lampung. Research Gate.