Anda di halaman 1dari 7

Departeman Keperawatan Jiwa

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN


DIAGNOSIS DEFISIT PERAWATAN DIRI

OLEH :

RISDAWATI, S.Kep
70900120039

PERSEPTOR LAHAN PERSEPTOR INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XVIII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
STRATEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SP1 K DEFISIT
PERAWATAN DIRI

Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Agustus 2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Pada saat pengkajian, pasien tampak sulit untuk memulai pembicaraan dan
hanya berbicara apabila ditanya. Pasien tampak sering termenung, pada
saat berjalan tampak menunduk. Pakaian yang dikenakan pasien tampak
kotor, kuku pasien tampak panjang dan kotor, pasien mengatakan sudah
empat hari tidak ganti baju.
2. Diagnose Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
Pasien mampu menjaga kebersihan dirinya.
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan pasien dalam menjaga
kebersihan dirinya
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala deficit perawatan diri, dan
jenis deficit perawatan diri yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
c. Menjelaskan cara-cara melakukan perawatan kebersihan diri

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
“Assalamu’alaikum pak. Nama saya Risda, apakah benar dengan
bapak Nursalam?”
b. Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana kabarnya bapak salam hari ini? Apa keluhannya saat
ini?”
c. Kontrak :
1) Topik
“Baiklah sekarang, kita akan bercakap-cakap tentang mengapa
bisa bapak Nursalam mengalami sakit seperti saat ini?”
2) Tempat
“Dimana kita duduk? Di Teras saja”
3) Waktu
“Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?

2. Fase Kerja
“Sebelumnya pak saya ingin tahu, mengapa bisa bapak mengalami sakit
seperti ini? Karena penyakitnya juga bapak sudah tidak memperdulikan
mengenai penampilan.”
“Pak, ini kan bapak kelihatannya jarang dalam mengganti pakaiann
karena celana dan baju terlihat sangat kotor?”
“Bagaimana dengan mandinya pak nursalam? Apakah rajin mandi atau
tidak?”
“Wah, ternyata bapak ini cukup rajin mandi yah tapi kenapa pakaiannya
tidak diganti?"
“Pak kebersihan itu sangat penting, jadi bapak bisa memperhatikan
kebersihan diri. Bapak harus rajin mandi, sehabis mandi usahakan
pakaiannya diganti biar kelihatan gagah dan bersih. Jangan lupa, kukunya
harus selalu diperhatikan kebersihannya, jangan sampai kukunya bapak
dalam keadaan panjang dan kotor terus itu juga yang dipakai makan,
sudah kukunya panjang dan kotor, sebelum makan bapak juga tidak
mencuci tangan maka sama saja bapak memberikan kesempatan kuman
masuk ke dalam perutnya bapak yang akhirnya bapak bisa sakiy perut dan
sebagainya."

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“apakah bapak sudah mengerti terkait apa yang saya sampaikan
tadi?”
2) Objektif
“apakah bapak bisa melakukan terkait apa yang saya sudah
sampaikan tadi?
b. Rencana Tindak Lanjut
“bapak bisa lebih memperhatikan terkait perawatan dirinya bapak,
silahkan coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita buat jadwal?”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk melihat apakah benar
bapak sudah melakukan terkait apa yang disampaikan tadi?”
2) Waktu
“kalau besok, kira-kira Jam berapa pak saya kembali kesini lagi?”
3) Tempat
“Di teras ini ya Pak, assalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SPI P
DEFISIT PERAWATAN DIRI

Hari/Tanggal : Senin, 16 Agustus 2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien :
Penampilan pasien tampak sudah mengganti baju dan celananya. Pasien
mengatakan belun potong kuku karena selalu lupa. Pasien mengatakan hari
ini sudah mandi namun tidak memakai sabun dan tidak menggosok gigi.
2. Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan Khusus :
Pasien mampu memperhatikan terkait kebersihan dirinya
4. Tindakan Keperawatan :
a. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan pasien dalam menjaga
kebersihan diri
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatam diri, dan
jenis defisit perawatan diri yang dialami pasien beserta proses
terjadinya
c. Menjelaskan cara-cara menjaga kebersihan diri
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan keperawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik :
“Assalamu’alaikum pak. Perkenalkan nama saya Risda dari profesi
ners UINAM”
b. Evaluas/Validasi :
:Bagaimana kabarnya pak hari ini? Apakah ada keluhan dari pak salam
hari ini?
c. Kontrak :
1) Topik
“Baiklah pak, apakah hari ini bapak bisa meluangkan waktu untuk
bercakap-cakap dengan kami terkait kondisi pak salam saat ini?”
2) Tempat
“Dimana kita akan bercakap-cakap? Di ruangan ini atau Di teras saja?”
3) Waktu
“Berapa lama bapak bisa berbincang dengan saya? Sekitar 15 menit,
bisa?”

2. Fase Kerja
“Sebelumnya pak, saya ingin tahu mengapa pak salam bisa seperti ini?”
“Pak, bagaimana perasaan bapak selama dirawat di sini? sebab seperti
yang kita ketahui, kondisi bapak saat ini berbeda dengan kondisi orang-
orang lain”
“Apakah pak salam hari ini sudah mandi? Apakah pak nursalam mandi
sendiri atau dibantu oleh perawat atau teman? Dan berapa kali biasanya
pak salam mandi dalam sehari?”
“Apakah pak salam hari ini sudah mengganti pakaian dan celana yang
dikenakan?”
“Jadi begini pak, kebersihan diri bagi pak salam saat ini itu sangatlah
penting. Pak salam harus selalu memperhatikan kebersihan diri dari pak
salam. Bapak harus memperhatikan apakah pada saat mandi, pak salam
menggunakan sabun mandi dan rutin menggosok gigi? Bapak juga harus
memperhatikan pakaian yang digunakan bapak, jangan sampai celana atau
baju yang digunakan pak salam sudah kotor dan sudah berulang kali
digunakan padahal belum pernah dicuci. Bapak juga harus memperhatikan
kebersihan kukunya bapak, kalau panjang dan kotor, pak salam harus
memotong dan membersihkan kukunya. Sebab dengan cara seperti itu pak
salam juga akan merasa nyaman. Selain itu, pak salam juga akan terlihat
gagah dan bersih jika kebersihannya senantiasa dijaga.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
1) Subjektif
“Apakah bapak paham terkait apa yang saya sampaikan tadi?”
2) Objektif
“Apakah bapak bisa melakukan terkait apa yang saya sampaikan tadi?”
b. Rencana tindak lanjut
“Baiklah pak, dengan informasi yang saya berikan tadi, saya harap
bapak bisa memperhatikan terkait perawatan diri pak salam, silahkan
bapak coba cara tersebut. Bagaimana jika kita buat jadwal untuk
kegiatan pak salam?”
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik
“Bagaimana jika besok kita bertemu lagi untuk melihat kemajuan
dari pak salam terkait kebersihannya?”
2) Waktu
“Besok kira-kira jam berapa saya bisa berkunjung kembali pak?”
3) Tempat
“Kita bertemu di sini saja lagi yah pak? Assalamu’alaikum wr wb.”

Anda mungkin juga menyukai