Rhinitis vasomotor
IDENTIFIKASI KASUS
Identitas pasien
Pasien laki-laki 44 tahun datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak 4 tahun yang lalu, keluhan dirasakan
hilang-timbul bergantian dikedua sisi hidung jika pasien mengubah posisi. Keluhan disertai bersin-bersin apabila
mencium bau yang menyengat seperti parfume dan makanan pedas. Keluhan hidung gatal dan hidung meler
disangkal oleh pasien. Pasien tidak mengeluhkan adanya penurunan penciuman pada kedua hidung.
Pasien dapat beraktifitas sehari-hari dengan normal keluhan dirasa tidak mengganggu. Keluhan nyeri di wajah,
nyeri kepala, pusing berputar disangkal. Pasien tidak merasa ada cairan yang mengalir ke tenggorokan. Keluhan
penurunan pendengaran, nyeri pada telinga dan keluar cairan di sangkal oleh pasien.Pasien tidak mengeluhkan
adanya penglihatan ganda, dan sering mimisan. Tidak ada Riwayat trauma di daerah hidung pada pasien. Pasien tidak
memiliki Riwayat penyakit asma,PJK, Diabetes Mellitus, stroke. Pasien merokok sejak SMA (usia 16 tahun) dan
berhenti sejak 1 tahun yang lalu karna pasien merasa keluhannya memberat.
Sebelumnya pasien sudah pergi berobat ke Kesdam dan diberikan 2 macam obat yaitu antibiotik dan obat
alergi, obat yang diberikan sudah habis namun keluhan tidak membaik. Pasien tidak pernah menggunakan obat spray
hidung dalam jangka waktu lama. Pasien tidak memelihara hewan dirumah. Pasien tidak memiliki Riwayat alergi
makanan,obat-obatan, dan debu. Keluhan serupa pada keluarga disangkal.
●Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan Sakit : Sakit ringan
●Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/80 mmhg
Nadi : 84 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan Status THT
Pemeriksaan Telinga
■ Preaurikula:
Kelainan kongenital : Fistula -/- ; Kista-/- Tragus asesorius -/-
Infeksi : hiperemis-/- edema-/- parotitis-/- limfadenitis-/-
Neoplasma : tumor parotitis -/-
Trauma : laserasi -/- ; hematoma -/-
■ Aurikula:
Kelainan kongenital : mikrotia-/- anotia-/- makrotia-/-
Infeksi : perikondritis-/-
Naoplasma : melanoma -/- basla cell carcinoma -/-
Trauma : laserasi -/-, hematoma -/-, ear pieching-/-, frost bite-/-
■ Retroaurikula:
kelainan kongenital :-
Infeksi : mastoiditid -/-
Neoplasma :-/-
Trauma : trauma fraktur crania-/-, trauma fraktur temporal-/-
CAE : Kulit tenang / tenang
Sekret -/-
Serumen -/-
Massa/Benda Asing: -/-
MT: Intak/Intak
Refleks cahaya +/+ normal AD AS
AD AS
Tes Rinne + +
Tes Weber Tidak ada lateralisasi Tidak ada lateralisasi
Rhinoskopi Anterior
Vestibulum nasi : tenang / tenang
Mukosa cavum nasi : hiperemis/hiperemis
Sekret :-/-
Massa/Benda Asing : -/-
Konka Inferior : hipertrofi/hipertrofi
Konka Media : sulit dinilai/sulit dinilai
Septum : Tidak Deviasi
Pasase udara : + menurun/+ menurun
Kavum Oris
Trismus : (-)
Mukosa : basah, tenang
Lidah : atrofi (-), ulkus (-)
Palatum mole : tenang, simetris
Gigi geligi : Karies gigi (-)
Uvula : simetris
Halitosis : (-)
Orofaring
Tonsil
Besar : T1/T1
Mukosa : tenang/tenang
Kripta : tidak melebar/tidak melebar
Detritus : - / -
Terbuka/ terbuka
Rinoskopi Posterior Koana
Terbuka, tenang
Muara Tuba Eustachius Torus
Tenang
Tubarius
tenang
Fossa Rosenmuller
(-)
Adenoid/massa
Leher
KGB : tidak teraba
Massa : (-)
Anamnesis Keterangan
Pasien laki-laki usia 44 tahun Identitas pasien
Datang dengan keluhan : hidung tersumbat DD
C:-
I : rhinitis alergi, rhinitis akut, rhinitis medikamentosa,
rhinosinusitis, sinusitis akut, sinusitis kronik, infeksi
N : ca nasofaring
T : deviasi septum
A : benda asing, rhinitis vasomotor
Keluhan hidung gatal dan hidung meler disangkal oleh pasien. Golongan rinore (runners) (-)
Pasien tidak mengeluhkan adanya penurunan (-) COVID 19, Rhinosinusitis
penciuman pada kedua hidung.
Pasien tidak pernah menggunakan obat spray DD: rhinitis medikamentosa (-)
hidung dalam jangka waktu lama.
Pasien tidak memiliki hewan peliharaan dirumah Aeroallergen (-)
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Rhinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa
adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan
pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi, B-blocker, aspirin, klorpromazin, dan
obat topikal hidung dekongestan).
EPIDEMIOLOGI
Rinitis non alergi biasanya berkembang di usia 30-60 tahun prevalensi wanita lebih
banyak dibandingkan pria.
Anatomi Hidung
● Epitel ini mempunyai lima jenis sel utama yang semuanya berhubungan dengan membran basalis yang sangat
tebal, yaitu sel silindris bersilia. sel goblet, sel sikat (brush cell), sel granul kecil, dan sel basal.
● Kemoreseptor olfaktorius untuk sensasi penghidu terletak dalam epitel olfaktorius, daerah khusus yang
menutupi konka superior di atap rongga hidung.
● Epitel bertingkat silindris tebal ini mempuanyai tiga jenis sel utama, yaitu neuron olfaktorius, sel penyokong
berbentuk silindris, dan sel basal.
Etiologi & Patofisiologi Rinitis Vasomotor
Banyak teori diteliti mengenai penyakit ini seperti keadaan:
1. Neurogenik
2. Neuropeptide
3. Nitrit oksida
4. Trauma
Fisiologi Hidung
● Hidung berfungsi untuk:
1. Jalan nafas
2. Alat pengatur kondisi udara
3. Penyaring udara
4. Indra penghidu
5. Resonansi suara
6. Turut membantu proses bicara.
TANDA DAN GEJALA RHINITIS VASOMOTOR
● Berdasarkan gejala yang menonjol, kelainan dibedakan dalam
tiga golongan yaitu;
1. Golongan bersin (sneezers),
2. Golongan rinorea (runners), dan
3. Golongan tersumbat (blockers)
DIAGNOSIS RHINITIS VASOMOTOR
● Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak gambaran khas berupa edema mukosa hidung,
konka berwarna merah gelap atau merah tua, tetapi dapat pula pucat. Permukaan konka
dapat licin atau berbenjol-benjol (hipertrofi). Pada rongga hidung terdapat sekret
mukoid, biasanya sedikit, pada golongan rinore (runners) ditemukan serosa yang jumlahnya
banyak.
PERBEDAAN RHINITIS ALERGI DAN
VASOMOTOR
Karakteristik Rhinitis Alergi Rhinitis Vasomotor
Mulai Belasan tahun Dekade ke 3 – 4
serangan
Riwayat terpapar allergen ( +) Riwayat terpapar allergen ( - )
Etiologi Reaksi Ag - Ab terhadap Reaksi neurovaskuler terhadap
rangsangan spesifik beberapa rangsangan mekanis atau
kimia, juga faktor psikologis
Gatal & Menonjol Tidak menonjol
bersin
Gatal dimata Sering dijumpai Tidak dijumpai
Test kulit Positif Negatif
Sekret Peningkatan eosinofil Eosinofil tidak meningkat
hidung
Eosinofil darah Meningkat Normal
Ig E darah Meningkat Tidak meningkat
Neurektomi Tidak membantu Membantu
n. vidianus
PERBEDAAN RHINITIS ALERGI DAN
VASOMOTOR
Definisi Hipertrofi Konka
● Hipertrofi konka diartikan sebagai pembesaran konka inferior.
● Hipertrofi adalah pembesaran dari organ atau jaringan karena ukuran selnya yang
meningkat. Konka yang tumbuh berlebihan ini dapat merupakan kompensasi dari suatu
keadaan untuk menjaga agar hidung tidak mengalami kekeringan dan pengerasan.
● Hipertrofi konka dapat terjadi secara unilateral maupun bilateral. Yanes membagi
hipertrofi konka inferior menjadi 3, yaitu:
1. Konka inferior mencapai garis yang terbentuk antara middle nasal fossa dengan lateral
hidung