Anda di halaman 1dari 4

T3.

Tradic Reciprocal Causation

Social cognitif theory dari Bandura menjelaskan fungsi psikologis dalam


pengertian Tradic Reciprocal Causation. Sistem ini mengasumsikan bahwa tindakan
manusia merupakan hasil dari interaksi antara 3 variabel: Environment, Behavior, dan
Person. Person oleh Bandura diasumsikan sebagai faktor kognitif (walaupun tidak
selalu demikian), mis: memory, anticipting, planning dan judging.

Karena manusia memiliki dan menggunakan kapasititas kognitif tersebut, maka


manusia memiliki beberapa kapasitas untuk menyeleksi atau merekstrukturisasi
lingkungan. Kognitif secara sebagian menentukan kejadian dilingkungan yang mana
yang akan diselesaikan, niloai apa yang akan dilekatkan pada kejadian tersebut, dan
bagaimana mengorganisir kejadian tersebut untuk digunakan dimasa yang akan
datang.

Bandura mengkritik teoritis yang melekatkan penyebab tingkah laku manusia


pada instincts, drives, need, atau intention. Menurut Bandura kognisi ditentukan dan
dibentuk oleh tingkah laku dan lingkungan.

Behavior (B)

Person (P) Environment (E)


 B = behavior (tingkah laku)

• P = person, mencakup gender posisi, ukuran dan daya tarik fisik, namun yang
lebih khususadalah faktor-faktor kognitif, mis. Memory, judgement, dll

• E = Environtment

Bandura menggunakan istilah reciprocal untuk menunjukan interaksi triadik


dari kekuatan- kekuatan tersebut, bukan yang similar atau bertentangan. Ketiga faktor
yang reciprocal ini tidak pelu memiliki kekuatan yang sama ataumemberi kontribusi
yang sama.

Potensi relatif ketiganya bevaiasi dari diri individu dan didalam situasi
tetentu. Pada suatau saat tingkah laku mungkin paling kuat,mis. Ketika seseoang
memainkan piano untuk kesenangan dirinya sendiri. Diwaktu lain, lingkungan
mungkin memberikan pengaruhpaling besar, mis ketika sebuah kapal tebalik dan
setiap orang yang selamat mulai berpikir dan bertindak dalam cara yang sama.
Walaupun tingkah laku dan lingkungan dapat menjadi kontribusi yang powerful
terhadap performance kognisi (person) umumnya merupakan konstributor yang
paling kuat tehadap peformance.

Kognisi tampaknya teaktifkan dalam contoh seseorang yang main piano untuk
kesenangannya sendiidan penumpang pada kapal yang terbalik. Pengaruh yang relatif
dri tingkah laku, lingkungan dan peson tergantung pada faktor triadik mana yang
paling kuat pada momen tertentu.
Contoh

Nita dan Gio adalah sepasang kekasih, Ketika sedang ujian Gio meminta
contekan pada Nita (berdasarkan sudut pandang Nita, hal tersebut merupakan
kejadian dalam lingkungan). Saat Gio meminta contekan, hal tersebut mempengaruhi
perilaku Nita (E  B) dan mempengaruhi kognisi Nita ( E  P). Saat Gio meminta
contekan pada Nita , Nita berpikir mengenai konsekuensinya jika Nita memberikan
contekan pada Gio “Apabila saya memberikan contekan , Gio akan tambah sayang
sama saya. Namun, di masa depan, hal tsb akan diulang terus-menerus” (PB).
Sehingga, Nita tidak memberikan contekan tersebut pada Gio (BE).

Perilaku tersebut memengaruhi kognisi Nita (BP) , Nita berpikir bahwa apa
yang Nita lakukan kepada Gio , akan mempengaruhi perilaku Gio (PE)

Anda mungkin juga menyukai