STUDI KASUS
ULKUS DIABETIK
OLEH:
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2021
1. DEFINISI
Diabetes mellitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik yang
ditandai dengan adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin,
defek kerja insulin, atau keduanya. Salah satu komplikasi dari DM dapat berupa
kerentanan berlebih terhadap infeksi akibat mudahnya terjadi infeksi saluran kemih,
tuberkulosis paru, dan infeksi kaki, yang kemudian dapat berkembang menjadi
ulkus/gangrene diabetik (WHO, 2011).
Seorang pasien bernama ny. Nursina 63 tahun masuk RS dengan keluhan luka
pada kaki kanan semenjak 10 hari yang lalu dengan diameter luka ± 15 cm. pasien
mengalami DM sejak 5 tahun yang lalu. Riwayat penggunaan obat sebelumnya :
forbetes dan glibenklamid tetapi tidak patuh minum obat
• Ureum 13 mg/dL
• SGOT 7 U/L
• SGPT 10 U/L
• Hb 7,8 g/dL
• Hematokrit 24,4 %
• MCV 81 fl
• MCH 25,9 pg
• MCHC 32,1 %
• Leukosit 12.800/µL
• Trombosit 281.000/µL
• Limfosit 12,1
• Monosit 4,9
PEMANTAUAN (SOAP) :
06/02/2 S : Mual, Luka pada kaki kanan,dialami sejak Tidak ada - IVFD NaCl 28 tpm
1 1 minggu yang lalu, Riwayat DM masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- Metronidazole 500 mg/8jam/IV
O : KU lemah, TD 130/80 mmHg, RR 20 - Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
x/menit, HR 92 x/menit, suhu 36,8 ⁰C, GDS - Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
228 mg/dL - Ketorolak 30 mg/8 jam/IV
- Novorapid 8 IU/8jam/sc\
- Rawat luka (metronidazol cair)
S : Mual, luka pada kaki kanan, keram, Tidak ada - IVFD NaCl 28 tpm
riwayat DM masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- Metronidazole 500 mg/8jam /IV
O : KU lemah, TD 140/70 mmHg, RR 20 - Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
x/menit, HR 90 x/menit, suhu 36,4 ⁰C, GDS - Ondansetron 4 mg/8 jam/IV
07/02/21 148 mg/dL, GDP 225 mg/dL - Ketorolak 30 mg/12 jam/IV
- Novorapid 10 IU/8jam/sc
- Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
- Tranfusi RRC 1 bag
- Rawat luka (metronidazole cair)
Tanggal Kondisi klinik (S/O) Masalah Terkait Rekomendasi (Plan)
Obat (Assesment)
08/02/2 S : nyeri pada kaki berulang, kram pada Tidak ada masalah - IVFD NaCl 28 tpm
1 kaki menurun - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- Metronidazole 500 mg/8jam /oral
O : KU : lemah, TD 140 mmHg, RR 20 - Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
x/menit, HR 88 x/menit, suhu 36,5 ⁰C, - Ketorolak 30 mg/12 jam/IV
GDP 225 mg/dL - Novorapid 12 IU/8jam/sc
- Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
- Tranfusi RRC 1 bag
- Rawat luka (metronidazole cair)
S : Mual, nyeri pada kaki, pasien Tidak ada masalah - IVFD NaCl 28 tpm
mengeluh susah tidur - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- Ondansetron 4 mg8 jam/ IV
O : KU lemas, TD 120/70 mmHg, RR 20 - Metronidazole 500 mg/8jam /oral
x/menit, HR 80 x/menit, Suhu 36,5 - Ranitidin 50 mg/12 jam/IV
09/02/21 mmHg, GDP 160 mg/dL - Ketorolak 30 mg/12 jam/IV
- Novorapid 12 IU/8jam/sc
- Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
- Tranfusi RRC 1 bag
- Alprazolam 0-0-1/2
- Rawat luka (metronidazole cair)
Tanggal Kondisi klinik (S/O) Masalah Terkait Rekomendasi (Plan)
Obat (Assesment)
10/02/2 S : Nyeri pada kaki berkurang, luka pada Tidak ada masalah - IVFD NaCl 28 tpm
1 kaki, demam - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- Metronidazole 500 mg/8jam /oral
O : KU lemas, TD 140/70 mmHg, RR 24 - Novorapid 12 IU/8jam/sc
x/menit, HR 82 x/menit, suhu 38,6⁰C - Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
- Omeprazol 40 mg/24 jam/oral
- Alprazolam 0-0-1/2
- Paracetamol 500 mg/6 jam/oral
- Rawat luka (metronidazole cair)
S : nyeri pada kaki, luka pada kaki kanan, Tidak ada masalah - IVFD NaCl 28 tpm
susah BAB, demam - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
- Metronidazole 500 mg/8jam /oral
O : KU lemas, TD 130/70 mmHg, RR 20 - Novorapid 12 IU/8jam/sc
x/menit, HR 80 x/menit, 38⁰C, eritrosit 3,3 - Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
11/02/21 jt/µL, Hb 8,5 g/dL, hematokrit 26,7%,MCH - Omeprazol 40 mg/24 jam/oral
25,8 pg, leukosit 10.400/µL,net segmen - Laksadin sirup 0-0-1
83,2,limfosit 12,1 - Paracetamol 500 mg/6 jam/oral
- Hemobion kaps 1 tab/12 jam
- Ciprofloxacin 0,2 gr/12 jam/IV
- Rawat luka (metronidazole cair)
Tanggal Kondisi klinik (S/O) DRP Rekomendasi (Plan)
12/02/2 S : Nyeri pada kaki, luka pada kaki, mual Tidak ada - IVFD NaCl 28 tpm
1 masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
O : KU lemas, TD 130/90 mmHg, RR 20 - Metronidazole 500 mg/8jam /oral
x/menit, HR 84 x/menit, suhu 37,8⁰C - Ondansetron 4 mg8 jam/ IV
- Novorapid 12 IU/8jam/sc
- Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
- Omeprazol 40 mg/24 jam/oral
- Hemobion kaps 1 tab/12 jam
- Ciprofloxacin 0,2 gr/12 jam/IV
- Rawat luka (metronidazole cair)
S : nyeri pada kaki, luka pada kaki kanan, Tidak ada - IVFD NaCl 28 tpm
masalah - Ceftriaxone 1g/12jam/IV
O : TD 120/90 mmHg, RR 22 x/menit, HR 80 - Metronidazole 500 mg/8jam /oral
x/menit, 37,2⁰C - Novorapid 12 IU/8jam/sc
13/02/21 - Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
- Omeprazol 40 mg/24 jam/oral
- Hemobion kaps 1 tab/12 jam
- Ciprofloxacin 0,2 gr/12 jam/IV
- Rawat luka (metronidazole cair)
Tanggal Kondisi klinik (S/O) DRP Rekomendasi (Plan)
14/02/2 S : pasien masih merasa mual, kaki sudah Tidak ada - Domperidon 10 mg/8 jam/oral
1 tidak sakit lagi, nyeri berkurang masalah - Novorapid 12 IU/8jam/sc
- Gabapentin 300 mg/12 jam/ oral
O : KU baik, TD 120/80 mmHg, RR 20 - Omeprazol 40 mg/24 jam/oral
x/menit, HR 82 x/menit, suhu 37,2⁰C - Cefixime 200 mg/12 jam/oral
- Vipalbumin sachet 20 gr
- GV
Nama Obat Indikasi Dosis Obat yang Dosis Literatur
Diberikan
NaCl 28 tpm
Ranitidine Penurunan sekresi asam lambung 50 mg/12 jam/IV 50 mg/12 jam/IV (DIH,2009)
injeksi
Ketorolak injeksi Anti nyeri 30 mg/8 jam/IV 30 mg/6 jam/IV (DIH, 2009)
Ondansetron anti mual, muntah 4 mg/8 jam/IV 0,15 mg/kg/dosis ,maks 16 mg/dosis
injeksi (DIH, 2009)
Metronidazole antibiotik 500 mg/8 jam/Oral 500 mg/8 jam/Oral (DIH, 2009)
tablet
Gabapentin Nyeri neuropati 300 mg/12 jam/Oral 900-3600 mg/hari/oral (DIH, 2009)
Omeprazole Penurunan sekresi asam lambung 40 mg/24 jam/Oral 20-40 mg/24 jam/Oral (DIH, 2009)
Alprazolam Susah tidur 0,25 mg/24 jam/oral 0,25-0,5 mg/6-8 jam/oral (DIH,2009)
Paracetamol Antipiretik 500 mg/6 jam/ oral 500 mg/6 jam/oral (basic
pharmacology, 2019)
Pasien dirawat dirumah sakit selama 9 hari dengan diagnosa awal ulkus
diabetic pedis dextrae dan dengan diagnose sekunder yaitu diabetes mellitus tipe 2,
anemia normositik, dan neuropati diabetic.
Pada hari pertama pasien mengeluh luka pada kaki kanan dialami sejak ± 1
minggu yang lalu, nyeri pada kaki kanan dan mual, hasil pemeriksaan laboratorium
GDS 228 mg/dL, Ureum 13 mg/dL, Kreatini 0,7 mg/dL, SGOT 7 U/L, SGPT 10 U/L,
Eritrosit 3,03 juta/µL, Hb 7,8 g/dL, Hematokrit 24,4 %, MCV 81 fl, MCH 25,9 pg,
MCHC 32,1 %, Leukosit 12.800/µL, Trombosit 281.000/µL, Net segmen 82,4,
Limfosit 12,1, Monosit 4, GDS 228 mg/dL, sehingga diberikan IVFD NaCl 28 tpm,
Ceftriaxone 1g/12jam/IV, Metronidazole 500 mg/8jam/IV, Ranitidin 50 mg/12
jam/IV, Ondansetron 4 mg/8 jam/IV, Ketorolak 30 mg/8 jam/IV, Novorapid 8
IU/8jam/sc, Rawat luka (metronidazol cair).
Pada hari kedua pasien mengeluh mual, nyeri pada kaki, dan keram dengan
nilai GDS 148 mg/dL, GDP 225 mg/dL, terapi dilanjutkan tetapi dosis insulin
dinaikkan 10 IU/8 jam/sc dan diberikan tambahan obat gabapentin untuk mengatasi
keram/neuropati diabetic dengan dosis 300 mg/12 jam/oral, dosis yang diberikan
underdose karena menurut literature DIH, dosis gabapentin untuk neuropati diabetic
adalah 900-3600 mg/24 jam/oral
Pada hari ketiga, pasien mengeluh nyeri pada kaki, keram, dengan nilai GDP
225 mg/dL, terapi dilanjutkan tetapi dosis novorapid dinaikkan menjadi 12 IU/8
jam/sc dan metronidazole infuse diganti menjadi metronizole tablet
Pada hari keempat pasien mengeluh mual,nyeri pada kaki, dan susah tidur
dengan nilai GDP 160 mg/dL, terapi dilanjutkan dan diberi tambahan alprazolam 0,25
mg/24 jam/oral
Pada hari kelima pasien mengatakan nyeri pada kaki berkurang, dan pasien
mengalami demam setelah dilakukan tranfusi,terapi dilanjutkan tetapi ondansetron
dan ketorolak dihentikan dan ranitidine injeksi diganti menjadi omeprazole kapsul
dan ditambahkan paracetamol untuk menurunkan demam.
Pada hari ke enam pasien mengeluh nyeri pada kaki, susah BAB dengan hasil
pemeriksaan laboratorium yaitu eritrosit 3,3 jt/µL, Hb 8,5 g/dL, hematokrit
26,7%,MCH 25,8 pg, leukosit 10.400/µL,net segmen 83,2,limfosit 12,1, terapi
dilanjutkan dan diberi tambahan laxadine sirup 5ml/24 jam/oral untuk mengobati
sembelit serta hemibion 1kaps/hari sebagai penambah darah serta diberi tambahan
antibiotic ciprofloxacin 0,2g/12 jam/IV karena belum ada perubahan pada luka
pasien.
Pada hari ke tujuh pasien mengeluh nyeri pada kaki dan mual,terapi
dilanjutkan dan diberikan ondansetron 4 mg/8 jam/IV untuk mengatasi mual
Pada hari ke delapan pasien mengeluh nyeri pada kaki, terapi dilanjutkan dan
ondansetron dihentikan karena pasien tidak merasa mual
Pada hari ke Sembilan nyeri pada kaki pasien berkurang dan pasien merasa
mual,pasien sudah dibolehkan untuk rawat jalan karena kondisi luka yang sudah
membaik, terapi antibiotiknya tetap dilanjutkan tetapi bentuk sediaan diganti menjadi
tablet yang memiliki fungsi terapi dan golongan yang sama yaitu cefixime.
Penggunaan antibiotik metrodinazole pada kasus tersebut dikarenakan Pada
diabetes melitus dengan gangren selain diberikan insulin dan obat antidiabetik oral
(OAD) juga diberikan antibiotik seperti metronidazole (Hariyanti., 2018). Menurut
Agistia N., 2017 yang mengkutip dari dipiro bahwa untuk terapi antibiotik pada
ulkus diabetic memerlukan durasi 7-14 hari atau 21 hari.
Kesimpulan :
Berdasarkan kasus diatas obat yang diberikan sesuai dengan indikasi keluhan
dari pasien tetapi dosis dari gabapentin tidak sesuai/underdose karena menurut
literature DIH dosis gabapentin untuk mengobati neuropati diabetic adalah 900-3600
mg/hari sedangkan dosis yang diberikan hanya 300 mg/12 jam/oral. Penggunaan
antibiotik sesuai dengan aturan lama penggunaan yaitu 7-14 hari atau 21 hari, dan
melakukan penggantian antibiotik dengan indikasi yang sama tetapi bentuk sediaan
yang berbeda ( tablet).
Saran :
Agistia Nesa., Husni Muchtar, dan Hansen Nasif., 2017., Efektifitas Antibiotik pada
Pasien Ulkus Kaki Diabetik., Jurnal Sains Farmasi & Klinis., Vol 4(2).
Anggriawan F. Endriani R. Sembiring LP. Identifikasi bakteri batang gram negatif
penghasil extended spectrum ᵝ lactamase (ESBL) dari ulkus diabetikum
derajat I dan II Waigner di bangsal penyakit dalam RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau. Riau : Fakultas Kedokteran Universitas Riau; 2014.
Hariyati Fera, Didik Hasmono, dan Elisabeth Kasih., 2018., Journal Of Pharmacy
Science And Practice I., Vol 5(1).
Mendes JJ, Neves J. Diabetic foot infections: Current diagnosis and treatment author.
J Diabetic Foot Complications. 2012;4(2):26-45
Team Mini Notes, 2019, Basic Pharmacology & Drug Notes, MMN Publishing,
Makassar.