Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM ANALISA PANGAN

MODUL IV : PENENTUAN KAPASITAS ANTIOKSIDAN MELALUI


DAYA PENGHILANGAN RADIKAL BEBAS DENGAN METODE DPPH
DAN PENGUKURAN IC50

Rabu, 8 September 2021

Kelompok 6
1. Leonardo William (170219013)
2. Melina (170219005)

Dosen Pembimbing :
1. Ardhia Deasy Rosita Dewi, S.TP, M.Sc.
2. Dr.rer.nat. Maria Goretti Marianti Purwanto

Asisten Dosen :
1. Shania Vanessa Wijaya (170218005)
2. Amaani (170218021)

PROGRAM KEKHUSUSAN BIONUTRISI DAN INOVASI PANGAN


PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
SURABAYA
2021
I. Tujuan
1. Mempelajari prinsip penentuan daya peredam radikal bebas dengan
DPPH.
2. Mempelajari prinsip penentuan IC50
3. Menentukan kapasitas antioksidan melalui peredam radikal bebas
dari suatu bahan bangan.

II. Dasar Teori


Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel melawan
kerusakan akibat oksigen reaktif. Ketidakseimbangan antara antioksidan
dan oksigen reaktif mengakibatkan stree oksidatif yang menimbulkan
kerusakan sel (Harris, 2011).
Metode yang digunakan untuk mengukur kapasitas antioksidan
yaitu DPPH (1,1-difenil-1-pikrilhidrazil). Tujuan metode ini untuk
mengetahui tingkat kapasitas antioksidan. Pemilihan metode DPPH karena
cepatnya metode ini serta mudah. Sederhana,peka dan sampel yang
digunakan sedikit. Parameter yang digunakan untuk uji penangkapan
radikal DPPH adalah IC50 yaitu konsentrasi ekstrak atau fraksi uji yang
dibutuhkan untuk menangkap radikal DPPH sebanyak 50% (Zou, Lu, dan
Wei, 2010).
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang mempunyai
electron tidak berpasangan. Elektron tidak berpasangan tersebut
menyebabkan radikal bebas sangat reaktif yang kemudian akan
menangkan atau mengambil elektron dari senyawa lain seperti protein,
lipid, karbohidrat, dan DNA untuk menetralkan diri. Radikal bebas dapat
masuk ke dalam tubuh dan menyerang sel-sel yang sehat dan
menyebabkan sel-sel tersebut kehilangan fungsi dan strukturnya.
Akumulasi dari kerusakan tersebut berkontribusi terhadap beberapa
penyakit dan menyebabkan kondisi yang biasa disebut sebagai penuaan

1
dini (Liochev, 2013).
Efek negative radikal bebas terhadap tubuh dapat dicegah dengan
senyawa yang disebut antioksidan memiliki kemampuan memberikan
elektron, mengikat dan mengakhiri reaksi berantai radikal bebas
(Halliwell, 2012).

III. Alat dan Bahan


Alat :
1. Mortar
2. Ayakan
3. Timbang Analitik
4. Erlenmeyer 100ml
5. Pipet tetes dan Micropipette
6. Gelas ukur 10 ml
7. Rotary evaporator
8. Eppendorf tube
9. Kuvet

Bahan :
1. DPPH : 3.9 mg/ 100 ml
2. Metanol
3. ddH2O
4. Serbuk kulit kopi
IV. Skema Kerja
Bahan dihaluskan dengan ayakan diameter 1mm dan dicampur hingga
homogen

Serbuk diektraksi secara maserasi oleh air terdestilasi pada suhu ruang serta
diaduk dengan magnetic bar

Maserat air dikeringkan dengan rotary evaporator dan diresuspensi

2
DPPH dilarutkan dalam methanol (Perbandingan 3.9 mg DPPH/ 100ml
pelarut)

120 μL DPPH dimasukkan ke dalam Eppendorf tube dengan beberapa


pengenceran seri pada konsentrasi awal 3; 1.5 ; 0.75 ; 0.375; 0.1875

Larutan dihomogenkan dan dipindah pada kuvet

Pengukuran absorbansi pada 517 nm

Dihitung persentase penghilangan radikal bebas dengan metode DPPH

Dihitung nilai IC50(diencerkan sampel)


V. Daftar Pustaka
Halliwell, B. 2012. Free Radicals and Antioxidant: Updating a Personal View,
Nutrition Review. 70. 257-265.
Haris,M.2011. Penetapan Kadar Flavonoid Total dan Aktivitas Antioksidan
dari Daun Dewa(Gynura Pseudochina [Lour] CD) dengan spektrofotometri
UV- visible. Skripsi. Padang: Universitas Andalas.
Liochev, S.I. 2013. Reactive Oxygen Species and the Free Radical Theory of
Aging, Free Radical Biology and Medicine,60, 1-4.
Zou, Y, Lu,Y. and Wei.D. 2010. Antioxidant Activity of a Flavonoid-Rich
Extract of Hypericum Perforatum L. in Vitro, J. Agric. Food Chem. 52. 5032-
5039.

Anda mungkin juga menyukai