Anda di halaman 1dari 27

PENUGASAN PRAKTIK LABORATORIUM KLINIK KEPERAWATAN

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH”

OLEH

NAMA : ANAK AGUNG RATNA WAHYUNDARI


NIM : 19.321.3004
KELAS : A13 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa) karena atas rahmat dan karunia-Nya tulisan yang berjudul "Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih” ini dapat diselesaikan tepat waktunya.
Tulisan ini disusun dalam rangka memenuhi Penugasan Praktik Laboratorium Klinik
Keperawatan dalam menempuh pendidikan Program Studi Program Sarjana,Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Wira Medika Bali pada Semester IV tahun 2021. yang diampu oleh Ns. I Gusti Ayu
Putu Satya Laksmi, S.Kep,. M.Kep.
Dalam keberhasilan penyusunan tulisan ini tentu tidak luput dari bantuan beberapa pihak.
Untuk itu, saya menyampaikan terima kasih yang setulus tulusnya kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tulisan ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari yang sempura, oleh karena itu segala
kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya karya penulis berikutnya. Semoga
tulisan ini ada manfaatnya.

Denpasar, 29 Juni 2021

Tim Penyusun
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A


DENGAN DIAGNOSA MEDIS DEMAM TYPOID
DI RUANG B RSU A
PADA TANGGAL 29 Juni 2021

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama : An. A
Umur : 15 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Marital : Belum Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Denpasar
Tanggal Masuk : 29 Juni 2021
Tanggal Pengkajian : 29 Juni 2021
No. Register : 351***
Diagnosa Medis : Infeksi Saluran Kencing

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. R
Umur : 30 Tahun
Hub. Dengan Klien : Ibu Klien
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Denpasar
1. Riwayat Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
Pasien Mengeluh nyeri saat berkemih selama 1 hari.

2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini


Pasien mengatakan sebelum ke rumah sakit pasien sering melakukan kebiasaan
yang tidak baik, seperti jarang mencuci tangan setelah selesai kontak dengan
benda yang ia sentuh, setelah beberapa hari kemudian, pada tanggal 28 juni
2021 pasien sulit untuk berkemih, dan pasien merasa nyeri saat berkemih pasien
meringis dan gelisah menahan sakit yang ia rasakan dan kondisi pasien lemah,
dan pasien mengatakan demam, Karena tidak kuat untuk menahan sakit yang ia
rasakan akhirnya pada tannggal 29 juni 2021 keluarga pasien mengajak pasien
ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, setalah
mendapatkan penanganan lebih lanjut pasien di rawat. Hasil Pemeriksaan TTV :
TD: 100/70mmhg, suhu 38C. Frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi nafas 24x/menit.
Pengakjian nyeri :

P : Nyeri timbul saat kencing keluar

Q : Seperti di tusuk-tusuk.

R : Nyeri pada daerah perut di kuadran ke IV sebelah kanan bawah

S : Skala 5-6

T : ± 30 detik sampai 1 menit

3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Pasien mengatakan jika pasien merasa sakit keluarga pasien segera membawa
pasien ke Puskesmas dan meminum obat yang telah diberikan.

2. Status Kesehatan Masa Lalu


1) Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang sama seperti yang
diderita saat ini
2) Pernah dirawat
Pasien mengatakan belum pernah dirawat di rumah sakit dengan penyakit yang
diderita saat ini.
3) Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi seperti obat , debu, makanan
maupun cuaca
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Pasien mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, kopi dan minum alkohol.

3. Riwayat Penyakit Keluarga/Penyakit Keturunan


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan tidak ada anggota
keluarganya yang memiliki pnyakit yang sama dengan penyakit yang diderita sekarang.
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya, serta 2 saudara laki-lakinya.

Genogram:
Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Tinggal Serumah

Riwayat Sosiokultural
Tidak Terkaji

2. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
 Pola Persepsi
Pasien mengatakan sakit yang dialami pasien termasuk penyakit medis.
 Pola Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan apabila dalam keluarganya ada yang sakit segera di bawa
berobat ke Puskesmas atau Rumah sakit.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
 Sebelum sakit
pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien makan 3 kali sehari dengan lauk,
sayur, nasi dan tidak ada pantangan terhadap makanan dan pasien juga sangat suka
dengan makanan manis. pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien minum
kurang lebih 6 sampai 7 gelas air sehari (1500 ml) dan pasien minum kopi 3-4 gelas
perhari (150-200 ml).
 Saat pengkajian
Pasien mengatakan saat sakit pasien makan ¼ porsi dalam sehari dan pasien
mengatakan saat sakit hanya minum air kurang lebih 4 sampai 5 gelas sehari (800
ml).
c. Pola Eleminasi
 BAB
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lembek.
Pasien mengatakan setelah sakit pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi keras
 BAK
Pasien mengatakan sebelum sakit BAK 4-5 kali sehari dengan warna kekuningan
dan bau khas urine.
Pasien mengatakan setelah sakit BAK 2-3 kali sehari dengan warna kekuningan dan
bau khas urine
d. Pola Aktivitas dan Latihan
 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya pasien mengikuti pelajaran dengan baik
tanpa ada gangguan.
 Saat pengkajian:
Pasien mengatakan saat sakit aktivitas yang biasanya dilakukan sebelum sakit
menjadi berkurang karena pasien merasa terganggu dengan keluhan yang dirasakan
saat ini.

Kemampuan 0 1 2 3 4

Perawatan diri √

Makanan dan √
minumana

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Berpindah √
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: Dibantu orang lain, 3: Dibantu orang lain dan alat,
4:Tergantung total.

e. Pola koqnitif dan Persepsi


Pasien mengatakan, pasien mengetahui tentang penyakit Infeksi Saluran Kemih yang
dideritanya, hanya saja pasien tidak begitu mengerti tentang pengertian, penyebab,
tanda gejala, dan pencegahan yang benar tentang diabetes militus.

f. Pola Persepsi-Konsep diri


Pasien mengatakan dirumah, pasien sebagai anak dari keluarga.

g. Pola Tidur dan Istirahat


 Sebelum sakit:
Pasien mengatakan tidur seperti biasa 7-8 jam, pasien tidak pernah mengalami
masalah tidur.
 Saat pengkajian:
Pasien mengatakan tidur nyenyak, tidur pasien 7 jam, pasien tidak pernah
mengalami masalah tidur.

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan menjalin hubungan baik dengan keluarga, saudara maupun
masyarakat.

i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien belum menikah, pasien mempunyai ibu dan ayah dan 1 adik laki-laki.

j. Pola Toleransi Stress-Koping


 Sebelum sakit : Pasien menyampaikan bila memiliki masalah biasanya pasien
akan menceritakannya dengan Ibunya dan bila ada masalah keluarga, biasanya
diselesaikan secara ke keluargaan.
 Saat pengkajian : Pasien mengatakan jika mengalami masalah pasien akan
menceritakannya dengan Ibu dan keluarganya melalui telepon.

k. Pola Nilai-Kepercayaan
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan bahwa dirinya beragama hindu dan bisa
melakukan persembahyangan setiap hari di sanggahnya. Begitupula denga hari-hari
besar keagamaanya.
 Saat pengkajian : Pasien mengatakan hanya bisa melakukan persembahyangan di
atas tempat tidur saja.

3. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran: Composmentis
GCS : V= 5, M=6, E=4.
b. Tanda Vital
 TD: 100/70 mmHg
 Frekuensi nadi 98x/menit
 Frekuensi napas: 24x/menit
 Suhu: 38C
c. Keadaan fisik
a) Kepala dan leher
Kepala :
- Inspeksi : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, tidak ada benjolan
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Mata:
- Inspeksi : Mata kiri dan kanan simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda,
tidak ada benjolan, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Hidung
- Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, tidak ada odem
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Telinga
- Inspeksi : Bentuk telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada odem
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Mulut
- Inspeksi : Mukosa Bibir Pucat, gusi tidak berdarah, gigi lengkap dan tidak ada
lubang, lidah bersih, tidak ada pembengkakan tonsil
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Leher
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
bendungan vena jugularis.
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

b) Dada
Paru:
- Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada odem, dada kanan dan kiri simetrism ada
retraksi dada
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara hipersonor
- Auskultasi : Terdengan suara vesikuler

Jantung:
- Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, tidak ada odem
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : Suara jantung redup
- Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler
c) Ketiak:
- Inspeksi : Tidak ada odem, tidak ada lesi, ketiak bersih
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d) Abdomen
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada luka
- Auskultasi : Bising usus 20x/ menit
- Palpasi : Turgon kulit elastis, tidak ada pembesaran hepar dan lien
- Perkusi : Suara timpani

e) Genetalia
Tidak terpasar kateter

f) Integumen
- Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, tugor kulit < 1 detik
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

g) Ekstremitas
Atas:
- Inspeksi : Tangan kanan dan kiri simetris, persebaran rambut merata, tidak ada
lesi, tidak ada odem, kekuatan otot lemah, terpasang infus ditangan kiri
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

Bawah :
- Inspeksi : Kaki kanan dan kiri simetris, persebaran rambut merata, tidak ada lesi,
tidak ada odem, kekuatan otot lemah
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

4. Data Penunjang (Pemeriksaan Diagnostik) :


1. Pemeriksaan Penunjang
a. Data Laboratorium
No Nama Jumlah Satuan Nilai
pemeriksaan normal
1 HBG 13.1 [g/dl] 13.0-16.0
2 RBC 4.66 [10^6/ul] 4.5-5.5
3 HCT 39.5 [%] 40.0-48.0
4 WBC 14.25 [10^3/Ul] 5.0-10.0
5 EO% 0.1 [%] 1-3
6 BASO% 0.2 [%] 0-1
7 NEUT% 83.7 [%] 50-70
8 LYMPH% 10.0 [%] 20-40
9 MONO% 6.0 [%] 2-8
10 LED 20 [Mm/jam] L<10
11 Kalsium darah 138.8 [Meq/L] 9-11

12 Kalium 108.0 [Meq/L] 3,5-5,5

13 Natrium 0,45 [Mg/dl] 135-147


14 Creatin 20 [Mg/dl] 8.6-10.3
15 Urea 14.25 [10^3/uL] 15-43

b. Data Pengobatan

No Nama obat Dosis Jam


1. Ceftriacone 1x1 gr 06.00 wib
15.00 wib
24.00 wib
2 Paracetamol 3x 250 mg 06.00 wib
12.00 wib
20.00 wib
3. Dulcolak supos 1x1 mg 21.00 wib
4. Infus D5% 10 tts/m

c. Pemeriksaan radiologi
Tanggal pemeriksaan : 29 Juni 2021
Dengan kesimpulan : Infeksi Saluran Kencing

d. Hasil konsultasi
Tidak terkaji

e. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain


Tidak terkaji

5. Analisa Data
A. Tabel Analisa Data

DATA ETIOLOGI MASALAH


(Sesuai dengan patofisiologi)
DS : Akumulasi etiologi dan factor Nyeri Akut
resiko (Infeksi Makrooganisma,
- Pasien mengatakan Urine
penggunaan steroid, dalam
susah untuk keluar sejak 1 hari jangka panjang, usia lanjut,
yang lalu, anomaly, saluran kemih, cidera
eretra, riwayat ISK)
- pasien mengatakan saat
kencing pasien merasa nyeri,
Hidup
meringis dan gelisah karna
menahan nyeri yang
dirasakanya di daerah perut. Usus terutama pleg
P : Nyeri timbul saat kencing
keluar
Kuman Mengeluarkan
Q : Seperti ditusuk-tusuk endoktoksin
R : Nyeri pada daerah perut di
kuadran ke IV sebelah kanan Bakteremia primer
bawah
S : 4-5 Tidak Difagosit
T : -+ 30 detik sampai 1 menit

Bakteremia sekunder
DO : pasien tampak meringis
dan gelisah.
Hipotalamus
Frekuensi nadi 98x/menit,

Uretra

Iritasi uretral
Oliguria

Gangguan Eliminasi Urine

Defresi Saraf Primer

Nyeri

DS: pasien mengatakan Hipertermia


demam,
Akumulasi etiologi dan factor
resiko (Infeksi Makrooganisma,
DO : pasien terlihat lemas, penggunaan steroid, dalam
jangka panjang, usia lanjut,
kulit pasien terasa hangat, anomaly, saluran kemih, cidera
Suhu 380C eretra, riwayat ISK)
N: 98x/menit,
R : 24x/ menit Hidup
TD : 100/ 70mmHg

Usus terutama pleg

Kuman Mengeluarkan
endoktoksin

Bakteremia primer

Tidak Difagosit

Bakteremia sekunder

Hipotalamus
Menekan Termoreguler

Hipertermia

DS: Pasien mengatakan sulit Gangguan Eliminasi Urine


untuk buang air kecil

DO : Pasien terlihat meringis Akumulasi etiologi dan factor


dan gelisah menahan rasa nyeri resiko (Infeksi Makrooganisma,
penggunaan steroid, dalam
saat berkemih jangka panjang, usia lanjut,
anomaly, saluran kemih, cidera
eretra, riwayat ISK)
Hidup

Usus terutama pleg

Kuman Mengeluarkan
endoktoksin

Bakteremia primer

Tidak Difagosit

Bakteremia sekunder

Hipotalamus
Uretra

Iritasi uretral

Oliguria

Gangguan
Eliminasi Urin

B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan/Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritas

NO TANGGAL/ DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TTD


JAM TERATASI
DITEMUKAN
1. Selasa, 29 Juni Nyeri akut berhubungan dengan agen
2021/Pukul
09.00 wita pencedera fisiologis ditandai dengan Urine
Ratna
susah untuk keluar sejak 1 hari yang lalu, saat
kencing pasien merasa nyeri, meringis dan
gelisah karna menahan nyeri yang
dirasakanya di daerah perut.DO : pasien
tampak meringis dan gelisah.Frekuensi nadi
98x/menit, P : Nyeri timbul ssaat kencing
keluar, Q : Seperti ditusuk-tusuk, R : Nyeri
pada daerah perut di kuadran ke IV sebelah
kanan bawah, S : 4-5, T : -+ 30 detik sampai 1
2.
menit
Selasa, 29 Juni
2021/Pukul
09.00 wita
Hipertermia berhubungan dengan Proses
Penyakit ditandai dengan pasien mengatakan
demam, pasien terlihat lemas, kulit pasien
Ratna
3. Selasa, 29 Juni terasa hangat, Suhu 380C, N: 98x/menit, R :
2021/Pukul
24x/ menit, TD : 100/ 70mmHg
09.00 wita

Gangguan Eliminasi Urine berhubungan


Ratna
dengan penurunan kapasitas kandung kemih
ditandai dengan Pasien mengatakan sulit
untuk buang air kecil, Pasien terlihat meringis
dan gelisah menahan rasa nyeri saat berkemih

C. Rencana Tindakan Keperawatan

Hari/ No Rencana Keperawatan Ttd


Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
tgl
Hasil
Selasa, 1. SLKI : SIKI
29 Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri 1. Untuk
Juni Ratna
Setelah dilakukan 1. Identivikasi Skala Nyeri mengetahui
2021 asuhan keperawatan 2. Indentifikasi Respon non verbal skala nyeri
3. Berikan teknik non farmakologi pasien
selama 3x24 jam.
untuk mengurangi rasa nyeri 2. Untuk
Diharapkan nyeri
(Terapi napas dalam)
menegtahui
pasien berkurang 4. Kontrol lingkungan
bagaimana
dengan kriteria hasil: memperberat rasa nyeri
respon pasien
1. Melaporkan nyeri (kebisingan ruangan)
terhadap nyeri
berkurang 5. Jelaskan penyebab, periode, dan
2. Tampak tidak pemicu nyeri yang dirasakan
meringis 6. Kolaborasi pemberian analgetik 3. Untuk
3. Tampak tidak (Ceftriacone 1x1 gr) mengalihkan
gelisah rasa nyeri
4. Vital sign dalam yang dirasakan
batas normal oleh pasien
4. Agar pasien
bisa lebih
nyaman dan
tenang dan
tidak merasa
terganggu
5. Agar pasien
mengerti dan
memahami apa
penyebab dari
rasa nyeri
6. Untuk
mengurangi
rasa nyeri
Selasa, 2. SLKI : SIKI :
29 Termoregulasi Manajemen Hipertermia 1. Untuk
Juni Ratna
Setelah dilakukan 1. Monitor suhu tubuh mengetahui
2021 asuhan keperawatan 2. Monitor haluan urine kondisi tubuh

selama 3x24 jam. 3. Lakukan pendinginan pasien

Diharapkan suhu tubuh eksternal (kompres dingin 2. Untuk


pada dahi, leher, dada, mengetahui
pasien normal dengan
abdomen , aksila) jumlah urine
kriteria hasil :
4. Anjurkan tirah baring input-output
1. Suhu tubuh
5. Kolaborasi pemberian cairan 3. Untuk
dalam batas
dan elektrolit intravena menurunkan
normal (36,5C-
(Paracetamol 3x 250 mg) suhu tubuh
37,5C)
pasien
2. Suhu kulit
4. Agar pasien
pasien normal
merasa lebih
3. Tampak tidak
baik
menggigil
5. Memberikan
penyembuhan
untuk kondisi
pasien
Selasa, 3. SLKI SIKI
29 Eliminasi Urine Dukungan Perawatan Diri 1. Untuk
Juni mengetahui Ratna
Setelah dilakukan 1. Identifikasi Kebiasaan BAK
2021 asuhan keperawatan sesuai usia kebiasan

selama 3x24 jam. 2. Dukung penggunaan pasien dalam

Diharapkan Eliminasi toilet/commode/pispot/urinal berkemih


secara konsisten 2. Untuk
pasien normal dengan
3. Ganti pakian pasien setelah memudahkan
kriteria hasil :
selesai eliminasi pasien BAK
1. Distensi kandung
4. Bersihkan alat bantu BAK 3. Mencegah
kemih normal
setelah digunakan terjadinya
2. Sensasi berkemih
5. Anjurkan BAK secara rutin infeksi
normal
nosocomial
3. Urine menetes
4. Menegah
dengan normal
terjadinya
infeksi
nsokomial
5. Untuk
mengosongkan
kandung
kemih pasien

D.Implementasi Keperawatan

Hari/ No Tindakan Keperawatan Evaluasi Proses Ttd


Tanggal/ Dx
Jam
Jumat, 1 Mengidentifikasi skala nyeri Ds: Pasien mengatakan nyerinya
29 Juni masih, pasien meringis Ratn
2021/
08.00 kesakitan,skala nyeri 5 a
wita Do: Pasien terlihat meringis dan
gelisah
08.15 1 Memberikan teknik non farmakologi untuk Ds : Pasien mengatkan lebih bisa
wita mengontrol rasa sakit Ratn
mengurangi rasa nyeri (Terapi napas dalam)
Do: Pasien terlihat menghayati a
dalam melakukan teknik nafas
dalam
08.30 2 Memonitor suhu tubuh Ds : Pasien mengatakan masih
merasa demam Ratn
Do : Pasien tambah masih a
demam dan kulit pasien teraba
hangat, suhu : 38C
08.40 1 Mengontrol lingkungan memperberat rasa Ds : Pasien mengatakan merasa
lebih nayaman karna tidak ada Ratn
nyeri (kebisingan ruangan)
kebisingan di dalam ruangan
a
Do : Pasien terlihat tenang dan
menikmati suasana ruangan
09.00 3 Mengidentifikasi Kebiasaan BAK sesuai usia Ds : Pasien mengatakan susah
untuk buang air kecil dan nyeri Ratn
saat berkemih
a
Do : Pasien terlihat Meringis
disaat berkemih
09.30 1 Menjelaskan penyebab, periode, dan Ds : Pasien mengatakan
mengerti dan memahami apa Ratn
pemicu nyeri
yang diberitaukan oleh perawat
a
Do : Pasien terlihat menegrti dan
memahami
09.45 1,2 Kolaborasi pemberian analgetik (Ceftriacone Ds : Pasien mengatakan nyerinya
1x1 gr) dan sudah berkurang skala: 4 dan Ratn
pemberian cairan dan elektrolit intravena pasien mengatakan suhu a
(Paracetamol 3x 250 mg) tubuhnya sudah tidak panas lagi
Do : Pasien terlihat lebih
membaik, S: 37,7
10.00 3 Mengganti pakian pasien setelah selesai Ds : Pasien mengatakan mau
mengganti pakian dengan pakian Ratn
eliminasi yang bersih dan pasien a
mengatakan merasa lebih
nyaman
Do : Pasien Terlihat koperatif
dan mau menggantikan
pakiannya dengan pakian yang
bersih
Sabtu, 2 Pemberian cairan dan elektrolit intravena Do : Pasien mengatakan masih
30 Juni demam Ratn
(Paracetamol 3x 250 mg)
2021/ Ds : Pasien terlihat menggigil, a
08.00 suhu tubuh pasien : 38
wita
09.00 1,2 Mengidentifikasi skala nyeri dan memonitor Ds : Pasien mengatakan masih
merasa nyeri, skala nyeri : 3, dan Ratn
suhu tubuh
pasien mengatakan masih
a
merasa agak panas.
Do : Pasien terlihat lebih
membaik dari sebelumnya, S :
37,8
09.30 3 Mendukung penggunaan toilet/ commode/ Ds : Pasien mengatakan sudah
bisa berkemih dan ingin terus Ratn
pispot/ urinal secara konsisten
ketoilet disaat ingin berkemih
a
Do : Pasien terlihat sdah bisa
berkemih dan sudah mau ke
toilet
10.00 2 Melakukan pendinginan eksternal (kompres Ds : Pasien mengatakan
kondisnya sudah hamper Ratn
dingin pada dahi, leher, dada, abdomen ,
membaik, dan pasien
aksila) a
mengatakan tidak merasa
demam
Do : Pasien terlihat sudah
membaik, S: 37,5
11.00 1 Mengkolaborasikan pemberian analgetik Ds : Pasien mengatakan nyerinya
(Ceftriacone 1x1 gr) sudah berkurang, skala nyeri : 2 Ratn
Do : Pasien terlihat lebih a
membaik dari sebelumnya
11.30 2 Menganjurkan tirah baring Ds : Pasien mengatakan mau dan
melakukan apa yang Ratn
diinstruksikan oleh perawat
a
Do : Pasien terlihat koperatif dan
pasien terlihat lebih membaik
Minggu, 1 Memberikan teknik non farmakologi untuk Ds : Pasien mengatakan sudah
01 Juli bisa mnahan rasa nyerinya dan Ratn
mengurangi rasa nyeri (Terapi napas dalam)
2021/ pasien mengatakan nyerinya
a
08.00 sudah berkurang skala nyeri : 1
wita Do : Pasien terlihat koperatif dan
sudah melakukan teknik napas
dalam dengan baik
09 00 1,2 Kolaborasi pemberian analgetik (Ceftriacone Ds : Pasien mengatakan
1x1 gr) dan kondisinya sudah lebih membaik Ratn
pemberian cairan dan elektrolit intravena dan pasien merasa lebih nyaman a
(Paracetamol 3x 250 mg) Do : Pasien Terlihat lebih
nyaman dna lebih tenang
09.30 3 Menganjurkan BAK secara rutin Ds : Pasien mengatakan sudah
lancer dalam buang air kecil dan Ratn
pasientidak merasa nyeri saat
a
berkemih
Senin, 02 1 Mengidentifikasi skala nyeri Ds ; Pasien mengatakan sudah
Juli tidak merasakan nyeri dan Ratn
2021/ pasien tidak meringis
a
08.00 kesakitan.dan tidak gelisah lagi.
wita P : Tidak ada nyeri timbul saat
kencing keluar
Q : Tidak ada seperti ditusuk-
tusuk
R : Tidak ada nyeri Nyeri pada
daerah perut di kuadran ke IV
sebelah kanan bawah
S:0
T:-
Do ; Pasien terlihat lebih
membaik dan pasien terlihat
tidak meringis lagi, dan pasien
terlihat lebih tenang dan
nyaman
09.00 2 Memonitor suhu tubuh Ds ; Pasien mengatakan tidak
merasakan demam lagi dan Ratn
pasien merasa lebih membaik
a
Do : Pasien terlihat lebih
membaik dan kulit pasien tidak
teraba hangat
TTV :
TD : 110/70
S : 36,5
N : 72x/menit
R ; 24x/menit
10.00 3 Mengidentifikasi Kebiasaan BAK sesuai usia Ds : Pasien mengatakan sudah
lancer dalam BAK dan pasien Ratn
merasa lebih nyaman,dan lebih
a
tenang
Do : Pasien terlihat lebih
membaik dan lebih nyaman
dalan berkemih
10.15 3 Mengganti pakian pasien setelah selesai Ds : Pasien mengatakan merasa
lebih baik setelah diganti pakian Ratn
eliminasi
pasien dengan pakian yang
a
bersih dan pasien merasa lebih
nyaman
Do : Pasien terlihat lebih nyaman
setelah mengganti pakiannya
dengan pakian yang bersih

E. Evaluasi Keperawatan

NO Hari/ No Dx Evaluasi Ttd


Tanggal
Jam
1. Senin, 02 Juli 1 S : Pasien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri
2021/ 08.00 dan pasien tidak meringis kesakitan.dan tidak gelisah
wita lagi. Ratna
P : Tidak ada nyeri timbul saat kencing keluar
Q : Tidak ada seperti ditusuk-tusuk
R : Tidak ada nyeri Nyeri pada daerah perut di
kuadran ke IV sebelah kanan bawah
S:0
T:-

O: Pasien terlihat lebih membaik dan pasien terlihat


tidak meringis lagi, dan pasien terlihat lebih tenang
dan nyaman

A: Masalah teratasi

P: Pertahankan kondisi pasien

2 Senin, 02 Juli 2 S: Pasien mengatakan tidak merasakan demam lagi dan


2021/ 08.00 pasien merasa lebih membaik
wita
O: Pasien terlihat lebih membaik dan kulit pasien Ratna
tidak teraba hangat
TTV :
TD : 110/70
S : 36,5
N : 72x/menit
R ; 24x/menit

A: Masalah Teratasi

P: Pertahankan kondisi pasien

3 Senin, 02 Juli 3 S: Pasien mengatakan sudah lancer dalam BAK dan pasien
2021/ 08.00 merasa lebih nyaman,dan lebih tenang
wita
O: Pasien terlihat lebih membaik dan lebih nyaman Ratna
dalan berkemih
A: Masalah teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien

PENUTUP

Simpulan
Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi akibat berkembang biaknya mikroorganisme
dedalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri,
virus, mikroorganisme lain. (Nanda Nic- Noc, 2012). Infeksi Saluran Kemih adalah keadaan
adanya infeksi yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembang biakan bakteri dalam
saluran kemih, meliputi infeksi parenkim ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah
bakteriuria yang bermakna (Widagdo, 2012). Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi akibat
berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal
air kemih tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. (Sudoyo Aru,dkk
2009).

Saran
Sebagai seorang perawat mampu memahami bagaimana konsep dasar penyakit
Infeksi Saluran Kemih dan konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan Infeksi
Saluran Kemih dapat menjadi acuan kedepannya bisa menangani pasien Infeksi Saluran
Kemih dengan baik di rumah maupun di rumah sakit. Penulis menyadari bahwa karya penulis
kurang sempurna schingga memerlukan masukan dari pihak lain.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Hardi. 2015. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC –
NOC. Yogyakarta :Mediaction
Ardhiyand.S dan Habib,I. 2011. Perbandingan Hasil Pemeriksaan Urinalisis Nitrit dengan
Kultur Urin Sebagai Uji Diagnostik Infeksi Saluran Kemih (ISK) Pada Pasien
Dengan Kateterisasi Uretra. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Asmadi. (2013). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Carpenito, Moyet. (2009). Buku saku diagnosa keperawatan. Jakarta: EGC.
Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta.
Digiulio, Mary ., dkk. 2014. Keperawatan Medikal Bedah . Yogyakarta: KDT. Hariyono,
Rudi. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Perkemihan. Yogyakrta:
KDT.
M. Rendy Clevo, Margareth TH. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan
Penyakit Dalam. Nuha Medika.
Nanda, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Buku
Kedokteran : EGC.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC.Jogjakarta: MediAction.
Purnomo, (2011). Dasar-dasar urologi. Edisi Pertama. Jakarta: CV.Sagung Seto. Purnomo
BB. 2012. Buku kuliah dasar–dasar urologi. Edisi 3 Jakarta: CV
Infomedika.
Sudoyo, Aru W., dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi kelima Jilid II.
Jakarta: Interna Publishing.
Widagdo, 2012, Masalah dan Tatalaksana Penyakit Anak dengan Demam, Sagung Seto,
Jakarta.
Wong, L. D. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi. 6. Jakarta: EGC
World Health Organization (WHO). 2013. Kesehatan Reproduksi Wanita Infeksi Saluran
kemih (ISK). Salemba Medika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai