Anda di halaman 1dari 4

Nama : fitri sekar handini

NIM :19.03.0043
Absen :13
Tingkat : 2B

SOP PEMERIKSAAN BALLARD SCORE

A. Pengertian
Ballard score adalah suatu pemeriksaan untuk meniai maturitas fisik dan
neurobiologis bayi melalui beberapa indikator yaitu maturitas fisik dan
neuromuskularitas.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi apakah normal atau tidak pada
saat lahir
2. Untuk mengetahui perkembangan neurobiologis bayi pada saat lahir
C. Petugas
Bidan dan perawat
D. Peralatan
1. Tempat tidur bayi
2. Senter
3. Lampu penghangat bayi
E. Prosedur pelaksanaan
1. Fase pra interaksi
a) Validasi data pasien
b) Mencuci tangan
c) Persiapan alat
2. Fase orientasi
a) Sapa keluarga pasien
b) Validasi data pasien
c) Jelaskan pada ibu dan keluarga maksud dan tujuan dilakukan
pemeriksaan
d) Minta persetujuan tindakan.
e) Tutup privasi
3. Fase kerja Lakukan anamnesa riwayat dari ibu meliputi faktor genetik,
faktor lingkungan sosial, faktor ibu, faktor perinatal, intranatal dan
neonatal.
a. Memakai sarung tangan steril untuk menghindari torkantaminasi pada
bayi baru lahir.
b. Tempatkan bayi pada tempat yang datar dan pada cahaya yang baik.
c. Pastikan bayi dalam keadaan hangat.
d. Buka bagian yang akan diperiksa. Jika bayi telanjang, pemeriksaan
harus dibawah lampu pemancar dan segera selimuti kembali dengan
cepat untuk menghindari terjadinya hipotermi.
e. Periksa bayi secara sistematis.Lakukan pemeriksaan kematangan
neuromuskular pada bayi baru lahir dengan cara:
1) Sikap tubuh ( postur )Biasanya dikaji pada saat bayi berbaring
diam, kemudian lakukan penilaian derajat fleksi berikut:
a) Lengan dan kaki ekstensi : 0
b) Fleksi ringan atau sedang pinggul dan lutut: 1
c) Fleksi penuh pinggul dan lutut: 2
d) Kaki fleksi dan abduk si, lengan fleksi ringan : 3
e) Fleksi penuh lengan dan kaki: 4
2) Square window dapat diketahui dengan cara memfleksikan tangan
bayi ke lengan bawah bagian ventral. Sudut yang dibuat oleh
pergelangan tangan diukur, ( dengan cara taksiran dan
mencocokannya dengan nilai sudut yang ada pada alat penilaian.
Jika > 900 skor -1, 900 skor 0, 600 skor 1, 450 skor 2, 300 skor 3
dan 00 skor 4. Caranya adalah :
a) Letakkan bayi terlentang
b) Pegang tangan bayi dan tempelkan lengan melewati leher ke
bahu yang berlawanan sejauh mungkin.
c) Siku mungkin perlu diangkat melewati badan, namun kedua
bahu harus tetap menempel di permukaan meja dan kepala
tetap lurus.
d) Amati posisi siku pada dada bayi dan bandingkan dengan
angka pada lembar kerja.c.Rekoil tangan adalah uji
perkembangan fleksi.
3) Uji ini paling baik dikaji setelah satu jam pertama kehidupan,
ketika bayi telah mempunyai waktu penyesuaian dengan situasi
stres kelahiran. Caranya
a) Evaluasi bayi saat telentang.
b) Pegang kedua tangan bayi, kemudian fleksikan lengan bagian
bawah sejauh mungkin dalam 5 detik , lalu kemudian
lepaskan. Pada saat melepaskan, siku bayi cukup bulan akan
membentuk sudut kurang dari 900, dan secara cepat terjadi
rekoil hingga posisinya kembali ke posisi fleksi. Lengan bayi
preterm mempunyai waktu rekoil lebih lambat dan
membentuk sudut lebih dari 900.
4) Pengkajian rekoil lengan sebaiknya dilakukan bilateral, sehingga
dapat mengklarifikasi adanya kelumpuhan brakialis.Nilai
reaksinya sebagai berikut
a) Tetap dalam keadaan ekstensi atau gerakan random: 0
b) Fleksi tidak penuh atau sebagian: 1
c) Segera kembali ekstensi penuh : 2
5) Tanda scarf ditentukan dengan cara :
a) Membaringkan bayi dalam posisi telentang.
b) Fleksikan paha sampai ke arah abdomen atau daerah dada
pada bayi baru lahir, dan letakkan jari telunjuk anda yang lain di
belakang pergelangan kaki bayi untuk melebarkan tungkai
bawah, hingga didapati resistensi.
c) Kemudian ukur sudut yang terbetuk. Hasilnya sangat beragam,
dari tidak terdapatnya resistensi pada bayi yang sangat matur,
hingga didapati sudut sebesar 800 pada bayi term. Dan sudut
kurang dari 900 memiliki skor 5.nilai sesuai dengan lokasi siku
 Siku mencapai line axillaris anterior yang berlawanan: 0
 Siku diantara line axillaris anterior yang berlawanan dan
garis tengah toraks : 1
 Siku berada pada garis tengah toraks : 2
 Siku tidak mencapai garis tengah toraks : 3
d) Tumit ke kuping Diperoleh dengan cara
- Dilakukan dengan cara meletakkan bayi pada posisi
terlentang.
- Secara lembut tarik kaki menuju ke telinga, tetap pada sisi
yang sama, hingga didapati resistensi, baik derajat ekstensi
lutut dan kedekatan kaki ketelinga perlu dikaji.
e) Bila usia gestasi yang sangat kurang, memperlihatkan
peningkatan resistensi pada gerakan ini. Jika bayi baru lahir
sebelumnya dilahirkan dengan posisi sungsang, pengkajian ini
harus ditunda hingga tungkai posisinya kembali lebih normal.
4. Fase terminasi
a. Rapikan pasien, alat dan cuci tangan
b. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
c. Beritahukan hasil pemeriksaan
d. Kontrak waktu tindakan selanjutnya
e. Berpamitan

Anda mungkin juga menyukai