Anda di halaman 1dari 2

Seberapa penting rencana masa depan bagi remaja?

Anda mungkin merasa hidup mengalir begitu saja, sekolah, kuliah, bekerja, menikah.
Namun, dimana remaja kelak bekerja akan ditentukan oleh apa jurusan kuliahnya.
Dimana ia kuliah akan ditentukan oleh minatnya dan kemampuan yang dimilikinya,
yang tentu dibangun selama proses pendidikan di sekolah dan rumah. Tanpa rencana
masa depan, saat dewasa nanti remaja bisa mengalami krisis tentang apa tujuan
hidupnya atau benarkah yang ia jalani merupakan hal yang diinginkannya.

Untuk saat ini, rencana masa depan setidaknya akan membantu remaja untuk:

1. Bertanggung jawab atas apa yang dipilihnya dan dipelajarinya

2. Menumbuhkan sikap optimis

3. Membentuk kebiasaan yang bertahan hingga dewasa nanti

Bagaimana langkah memandu remaja untuk membuat rencana masa depan?

Dalam buku Big Life Journal –sebuah jurnal perencanaan untuk anak dan remaja
berdasarkan riset Dr. Carol Dweck- ada empat langkah yang bisa dilakukan untuk
merencanakan masa depan dengan lebih mudah. 

Pertama, pilih satu impian terbesar. Agar mudah menjawabnya, Anda bisa


membantu dengan mengajukan pertanyaan “apa hal yang ingin sekali kamu capai di
masa depan?” Jika ia masih bingung, minta ia menyebut hal-hal yang disukainya dan
bantu mengaitkan hal tersebut dengan profesi yang ada.

Kedua, diskusikan tujuan mimpi tersebut. Misal, pada pertanyaan pertama remaja


menjawab ingin menjadi seorang sineas atau pembuat film, maka diskusikan apa tujuan
yang ingin ia capai dari menjalani profesi tersebut. Apakah karena ia ingin meraih Piala
Oscar seperti sutradara favoritnya? Apakah ia ingin bisa menyampaikan pemikirannya
lewat film? Jika remaja sudah bisa menyebut tujuan dari rencana masa depannya,
tanyakan pula bagaimana tujuan tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain.

Ketiga, buat tahapan untuk mencapai mimpi. Tahap ini sangat penting, mengingat
banyak remaja “sekadar ingin” namun tidak memiliki rencana terukur untuk
mencapainya. Agar lebih mudah, ibaratkan mimpi tersebut ada di tangga teratas, lalu
anak tangga di bawahnya sebagai langkah untuk mencapainya. Misal, masuk kuliah
perfilman adalah yang terpikir di benak remaja, buat lebih rinci lagi hal-hal yang mampu
membantu mewujudkan rencana masa depannya itu sejak sekarang. Hal tersebut bisa
mengikuti ekskul sinematografi, membuat satu film pendek atau konten YouTube per
bulan, atau mengikuti video competition.

Baca: Panduan Kategori Film untuk Remaja


Keempat, pertimbangkan hal yang bisa menghambat mimpi tersebut. Optimisme
memang penting, namun mengetahui apa yang berpotensi membuat mimpi tidak
tercapai atau sulit tercapai juga tidak kalah penting. Tanyakan pada remaja, apa
kebiasaan buruknya atau hal yang ia lakukan ketika menghadapi kegagalan. Dengan
mengetahuinya, remaja bisa menyiapkan respon terbaik untuk menghadapi hal tersebut
maupun berusaha menghilangkan kebiasaan buruknya.

Jangan lupa, tulis!

Ya, riset dr. Gail Matthews dari Dominican University California menunjukkan bahwa


orang yang menuliskan rencana masa depannya dengan detil memiliki kemungkinan
42% lebih besar untuk mewujudkan mimpinya. Menuangkan mimpi dalam tulisan
membuat otak remaja “dipaksa” menjabarkan strategi, membulatkan tekadnya, dan
termotivasi untuk lebih giat berusaha saat berulang kali melihat tulisan tersebut. Anda
sebagai orang tua pun lebih mudah membantunya mewujudkan rencana masa depan
Ananda.

Anda mungkin juga menyukai