PENDAHULUAN
1. 2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk menjelaskan konsep dasar retinoblastoma
2. Untuk menjelaskan asuhan keperawatan secara teoritis pasien retinoblastoma
3. Untuk menjelaskan asuhan keperawatan retinoblastoma pada kasus
4. Untuk menjelaskan SAP pasien anak dengan retinoblastoma dan untuk keluarga
1. 3 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk memahami konsep dasar retinoblastoma
2. Untuk memahami asuhan keperawatan secara teoritis pasien retinoblastoma
3. Untuk memahami asuhan keperawatan retinoblastoma pada kasus
4. Untuk memahami SAP pasien anak dengan retinoblastoma dan untuk keluarga
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.2 Etiologi
Retinoblastoma terjadi sebagai akibat dari mutasi pada gen supresor tumor RB1
yang terletak di lengan panjang kromosom 13 di lokus 14 (13q14). Pembentukan
tumor terjadi ketika kedua salinan gen RB1 bermutasi. Dalam kasus retinoblastoma
bilateral, ada 98% kemungkinan bahwa mutasi adalah germline. Hanya 5% kasus
retinoblastoma yang memiliki riwayat keluarga. 95% kasus retinoblastoma bersifat
sporadis, di mana 60% pasien memiliki penyakit unilateral tanpa mutasi germline
terkait. Pasien yang tersisa hadir dengan mutasi ermline bersama dengan
perkembangan beberapa tumor.
a. Dapat diwariskan
Pada retinoblastoma jenis ini, terjadi mutasi pada salah satu alel gen RB1
di semua sel tubuh. Ketika alel kedua mengalami mutasi sebagai akibat dari
beberapa peristiwa mutagenik, itu mengarah pada transformasi sel yang
ganas. Karena adanya mutasi di semua sel, sejumlah besar anak-anak ini
mengembangkan retinoblastoma bilateral dan multifokal. Pasien penyakit
keturunan berada pada risiko signifikan kanker nonokular seperti
pineoblastoma, osteosarcoma, sarkoma jaringan lunak, dan melanoma:
keganasan ini biasanya terjadi pada kelompok usia tertentu. Kemungkinan
keganasan kedua adalah 6%, tetapi risiko meningkat lima kali lipat ketika
radiasi sinar eksternal telah digunakan untuk mengobati tumor primer.
b. Tidak dapat diwariskan
Retinoblastoma non-heritable bersifat unilateral dan tidak menular. Tidak
ada risiko kanker non-okular pada pasien ini. Dalam kasus retinoblastoma
unilateral tanpa riwayat keluarga positif, itu adalah retinoblastoma non-
heritable, dan risiko yang sesuai pada setiap saudara kandung dan keturunan
pasien adalah 1%. Hampir 90% kasus retinoblastoma unilateral adalah bentuk
non-herediter.
2.1.3 Klasifikasi
Meskipun terdapat beberapa sistem klasifikasi untuk retinoblastoma namun untuk
tujuan terapi retinoblastoma dikategorikan menjadi intraokular dan ekstraokular. Hal
ini untuk menghindari kontroversi penatalaksanaan retinoblastoma yang terjadi
selama ini.
a. Retinoblastoma intraokular
Harapan hidup 5 tahun >90%. Retinoblastoma intraokular terdapat dalam
mata dan terbatas pada retina atau mungkin dapat meluas dalam bola mata.
Retinoblastoma intraokular tidak akan meluas menuju jaringan sekitar mata
atau bagian tubuh yang lain.
b. Retinoblastoma ekstraokular
Harapan hidup 5 tahun <10%. Retinoblastoma ekstraokular dapat meluas
keluar mata. Secara tipikal dapat mengenai sistem saraf pusat (SSP) dan
tersering mengenai sumsum tulang atau nodilimf.
Ablasi retina
Nekrosis retina
Invasi orbit
Invasi saraf optik
Kebutaan
Ekstensi intrakranial
Neoplasma sekunder
Metastasis
Kekambuhan tumor
Hipoplasia tulang temporal
Katarak
Neuropati radiasi
Retinopati radiasi
2.1.9 Prognosis
Pasien dengan retinoblastoma intraokular, terutama mereka yang memiliki akses
ke fasilitas perawatan kesehatan modern, memiliki prognosis yang sangat baik dan
tingkat kelangsungan hidup secara keseluruhan lebih dari 95% di negara
maju. Faktor risiko paling kritis yang terkait dengan prognosis buruk adalah ekstensi
ekstraokular baik melalui sklera atau melalui invasi saraf optik. Pasien yang bertahan
hidup dari retinoblastoma bilateral berada pada peningkatan risiko mengembangkan
keganasan non-okular di kemudian hari, periode laten untuk perkembangan tumor
kedua biasanya 9 bulan. Radioterapi sinar eksternal mengurangi periode laten dan
meningkatkan risiko keganasan kedua dalam 30 tahun pertama kehidupan. Jenis
keganasan kedua yang paling umum adalah sarkoma. Kelangsungan hidup pasien
yang telah mengembangkan sarkoma kurang dari 50%.
2.2.2 Diagnosa
Diagnosis retinoblastoma secara umum dapat diketahui dengan pemeriksaan mata
secara lengkap. Pemeriksaan awal meliputi pemeriksaan fungsi penglihatan, slit lamp
biomikroskop pada vitreus dan segmen anterior bila memungkinkan dan oftalmoskop
indirect dengan depresi sklera.
Gangguan perseppsi sensorik penglihatan berhubunagn dengan gangguan
penerimaan sensori dari mata
Risiko tinggi cidera berhubungan dengan keterbatasan lapang pandang
Nyeri berhubungan dengan metastase ke otak, penekanan tumor ke arah otak
Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan penampilan pasca operasi
Risiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan pembatasan
aktivitas
2.2.3 Intervensi
Ishaq H, Patel BC. Retinoblastoma. 2021 Aug 11. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2021 Jan–. PMID: 31424860.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31424860/
PDQ Pediatric Treatment Editorial Board. Retinoblastoma Treatment (PDQ®): Patient Version.
2021 Aug 24. In: PDQ Cancer Information Summaries [Internet]. Bethesda (MD): National
Cancer Institute (US); 2002–. PMID: 26389197.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26389197/