Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)

BIDANG RUMAH SAKIT


“STUDI KASUS PIO & KONSELING”

Dosen Pengampu:
Dr. apt. Rina Herowati, M.Si.

Disusun oleh:
Kelompok 4
Bernadethi Tejo Saputro (1920384221)
Yuliana Imelda Putrivenn (1920384303)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
2020
DIALOG KASUS 1 (PIO)

Dokter TA, dari Komite Farmasi dan Terapi minta disediakan informasi tentang antibiotika
sefpirom, karena ada usulan untuk memasukkan obat tersebut dalam formularium rumah sakit.

Dialog antara dokter dengan apoteker yang dilakukan dengan metode per telpon
Dokter TA Halo, selamat siang ini dengan bagian farmasis?
Apoteker Iya, betul, ini dengan saya Apoteker Putri. Mohon maaf dengan siapa ini saya
berbicara?
Dokter TA Ini dengan Dokter TA dari Komite Farmasi dan Terapi mbak. Saya mau minta
informasi mengenai antibiotika Sefpirom.
Apoteker Oh iya dokter, maaf data informasi untuk apa ya ?
Dokter TA Ada usulan untuk memasukkan obat tersebut dalam formularium rumah sakit.
Apoteker Baik, Dok. Sebentar saya ambil literature acuan dulu ya, Dok. Mohon ditutup dulu
telpnya, nanti saya telp dokter kembali.
Dokter TA Okey, saya tunggu ya mbak.
Apoteker Baik dokter.
...
Apoteker Halo selamat siang, ini dengan Apoteker Putri, bisa bicara dengan Dokter TA?
Dokter TA Selamat siang, ini dengan saya sendiri mbak.
Apoteker Begini dokter saya mau menyampaikan terkait informasi Antibiotik sefpirom yang
dokter minta tadi.
Dokter TA Oh iya, Bagaimana informasinya?
Apoteker Baik dok. Menurut literatur yang sudah saya cari, antibiotik Sefpirom ini
merupakan golongan sefalosporin generasi keempat yang memiliki spektrum aksi
yang lebih luas, karena ia aktif terhadap sebagian besar mikroorganisme aerob dan
anaerob gram positif dan Gram negative. Umumnya antibiotik Sefpirom ini
digunakan untuk pengobatan infeksi jaringan lunak, infeksi nosocomial (seperti
sepsis, Pneumonia, febrile neutropenia, infeksi intra-abdomen, dan infeksi saluran
kemih yang rumit.
Obat ini dapat diberikan melalui injeksi intravena atau intramuskular, karena
menurut penelitian pemberian secara oral tidak dapat diserap dengan baik.
Cefpirome memiliki premabilitas atau onset yang cepat pada E.coli dan
Pseudomonas aeruginosa daripada ceftazidime, selain itu efektif untuk MRSA.
Cefpirome tidak terlalu sensitive terhadap galur Multidrug Resistant strain of
Pseudomonas aeruginosa, karena P.aeruginisa memproduksi membrane porin
protein luar secara berlebihan. Secara in vitro, cefpirome kurang sensitive terhadap
strain mutan dari Enterobacteriaceae, dimana terjadi perubahan pada konsentrasi
cefpirome 2 hingga 10 kali. Mekanisme ini dikaitkan dengan derepresi kromosom
~ lactamase dan penurunan ekspresi luar protein membran . Waktu paruh eliminasi
cefpirome adalah sekitar 2 jam. Eliminasi tampaknya terutama oleh filtrasi
glomerulus karena total clearance cefpirome kira-kira sama dengan clearance
kreatinin. Cefpirome terdistribusi baik dan menembus secara efektif ke dalam
jarinagn tubuh dan cairan ruang ekstraseluler jaringan paru-paru, serebrospinal,
peritoneum, kelenjar prostat. Meskipun tidak ada peradangan meningeal,
cefpirome melintasi penghalang darah-otak.
Dokter TA Kalau terkait dosis dan efek samping nya bagaiaman mbak?
Apoteker Baik dok, untuk dosisinya Cefpirome 2 g setiap 8 jam untuk injeksi bolus
intravena Cefpirome 2 g setiap 12 jam untuk infus extend yang lebih dari 4 jam
(direkomendasikan dengan fungsi ginjal normal yang menerima extracorporeal
membrane seperti obat Ramdesivir).
Efek samping yang paling umum gejala gastrointestinal dan ruam pada kulit dok.
Dokter TA Oke baik, makasih mbak atas informasinya. Selamat siang.
Apoteker Sama-sama dokter. Selamat siang.

LEMBAR PELAYANAN INFORMASI OBAT


NO:1 Tgl: 27/06/2020 Waktu: 13.00 WIB Metode lisan/pertelp/tertulis

1. Identitas Penanya
Nama : dr. TA, Sp.Onk. Status : Ketua PFT
No. Telp : 08123456789
2. Data Pasien
Umur:..... Berat:….. kg Jenis Kelamin: L/P
Kehamilan: Ya/Tidak ……. minggu
Menyusui: Ya/Tidak Umur Bayi:

3. Pertanyaan
Uraian Pemohon
Dokter Tia minta disediakan informasi tentang antibotik sefpirom, karena ada usulan untuk
memasukkan obat tersebut dalam formularium rumah sakit.

Jenis Permohonan
 Identifikasi Obat  Dosis
 Antiseptik  Interaksi Obat
 Stabilitas  Farmakokinetik/
 KontraIndikasi Farmakodinamik

 Ketersediaan Obat  Keracunan

 Harga Obat  Penggunaan Terapetik

 ESO  Cara Pemakaian


 Lain-lain

4. Jawaban
Mekanisme kerja (Identifikasi obat)
Cefpirome merupakan golongan sefalosporin generasi keempat, yang memiliki
kemiripian gugus dengan sefalosporin generasi ketiga, yaitu
aminothiazolylmethoxyiminoacetamido dalam posisi 7, dan atom nitrogen kuaterner, yang
termasuk dalam sistem heterosiklik pada posisi-3, yang memberikan molekulnya sifat-sifat
zwitterion. Sefalosporin generasi keempat memiliki stabilitas yang lebih tinggi pada
kromosom lactamase daripada generasi yang ketiga.
Sefalosporin generasi keempat (cefepime, cefpirome) memiliki spektrum aksi yang lebih luas,
karena mereka aktif terhadap sebagian besar mikroorganisme aerob dan anaerob gram positif
dan Gram negative, termasuk Staphylococcus, Enterococci, Citrobacter, Enterobacter, dan
Pseudomonas aeruginosa.
Cefpirome memiliki premabilitas atau onset yang cepat pada E.coli dan Pseudomonas
aeruginosa daripada ceftazidime, selain itu efektif untuk MRSA.
Cefpirome tidak terlalu sensitive terhadap galur Multidrug Resistant strain of Pseudomonas
aeruginosa, karena P.aeruginisa memproduksi membrane porin protein luar secara
berlebihan. Secara in vitro, cefpirome kurang sensitive terhadap strain mutan dari
Enterobacteriaceae, dimana terjadi perubahan pada konsentrasi cefpirome 2 hingga 10 kali.
Mekanisme ini dikaitkan dengan derepresi kromosom ~ lactamase dan penurunan ekspresi
luar protein membran.

Indikasi:
Pengobatan infeksi jaringan lunak, infeksi nosocomial (seperti sepsis (62-77%), Pneumonia
(76%), febrile neutropenia (53-84%), infeksi intra-abdomen (83%), infeksi saluran kemih
yang rumit (100%))

Dosis:
Cefpirome 2 g setiap 8 jam untuk injeksi bolus intravena
Cefpirome 2 g setiap 12 jam untuk infus extend yang lebih dari 4 jam (direkomendasikan
dengan fungsi ginjal normal yang menerima extracorporeal membrane seperti obat
Ramdesivir)

Efek samping
Efek samping yang paling umum gejala gastrointestinal (terutama diare pada 1,6
dan 1,7%, masing-masing) dan ruam (1,4 dan 1,4%, masing-masing).

Farmakokinetik:
Obat ini dapat diberikan melalui injeksi intravena atau intramuskular, tetapi tidak diserap
dengan baik setelah pemberian oral. Ketersediaan hayati setelah injeksi intramuskular
melebihi 90%. Cefpirome menunjukkan pengikatan protein rendah (~ 10%) dan memiliki
volume distribusi yang mirip dengan volume cairan ekstraseluler.
Cefpirome memiliki MIC 40% -50% dan 70% -80% dari interval dosis untuk bakteri
Gram-positif dan Gram-negatif. Sehubungan dengan dosis intravena 30 mg / kg total BW
cefpirome dan farmakokinetik dan untuk profil waktu konsentrasi rata-rata plasma, paru-paru
yang terinfeksi dan tidak terpengaruh untuk MIC hingga 32 mg / L. Nilai MIC90 saat ini
untuk rentang cefpirome antara 0,5 mg / L untuk S. aureus dan 32 mg / L untuk P. aeruginosa,
menyarankan bahwa dosis intravena 30 mg / kg total BB diberikan pada 12 jam. Interval
mungkin efektif pada sebagian besar Gram-positif infeksi. Cefpirome terdistribusi baik dan
menembus secara efektif ke dalam jarinagn tubuh dan cairan ruang ekstraseluler jaringan
paru-paru, serebrospinal, peritoneum, kelenjar prostat. Meskipun tidak ada peradangan
meningeal, cefpirome melintasi penghalang darah-otak.
Sekitar 80% dari dosis intravena dihilangkan tidak berubah dalam urin. Tidak ada
metabolit aktif cefpirome yang telah diidentifikasi. Waktu paruh eliminasi cefpirome adalah
sekitar 2 jam. Eliminasi tampaknya terutama oleh filtrasi glomerulus karena total clearance
cefpirome kira-kira sama dengan clearance kreatinin. Ekskresi ginjal adalah rute utama
reinifikasi dari cefpirome. Obat ini tidak dimetabolisme menjadi apa pun tingkat yang cukup
besar: sekitar 75 hingga 85% dari dosis yang diberikan dipulihkan tidak berubah dalam urin
dalam waktu 48 jam. Total clearance (CL) berkisar antara 6,6 hingga 10,6 Llh dan ginjal
clearence (CLR) dari 4,9 hingga 6,7 L / jam.

5. Referensi
Dmitrieva N.V. 2014. Cefpirome. Literature review
Kang et al. 2020. Dose Optimization of Cefpirome Based on Population Pharmacokinetics
and Target Attainment during Extracorporeal Membrane Oxygenation. American
Society for Microbiology.
Lindenmann1. et al. 2011. High extracellular levels of cefpirome in unaffected and infected
lung tissue of patients. J Antimicrob Chemother 66: 160–164.
Nosocomial Infections and Febrile Neutropenia. Adis InternationaL. Jul: 54 ( 1): 117-140.
Rubinstein et al. 1993. A Review of the Adverse Events Profile of Cefpirome. Adis
International Limited. Drug Safety 9 (5): 340-345.
Strenkoski, L.C., Nix, D.E. 1993. Cefpirome Clinical Pharmacokinetics. Clin.
Pharmacokinet. 25: 263–273.
Wiseman L.R., Lamb H.M. 1997. Cefpirome A Review of its Antibacterial Activity,
Pharmacokinetic Properties and Clinical Efficacy in the Treatment of Severe

6. Penyampaian Jawaban : Segera dalam 24 jam, > 24 jam


Apoteker yang menjawab : apt. Putri, S.Farm.
Tgl : 27/06/2020 Waktu : 13.00 WIB
Metode jawaban : lisan/tertulis/pertelp.
Bukti Literatur :

https://aac.asm.org/content/64/5/e00249-20

https://link.springer.com/article/10.2165/00003088-199325040-00002
https://www.researchgate.net/publication/287935148_Cefpirome_Literature_review
KASUS 1 (PIO)

Dokter TA, dari Komite Farmasi dan Terapi minta disediakan informasi tentang antibiotika
sefpirom, karena ada usulan untuk memasukkan obat tersebut dalam formularium rumah sakit.

Dialog antara dokter dengan apoteker yang dilakukan secara per telpon
Dokter TA : Halo, bagian farmasis.?
Apoteker : Iya, betul, ini dengan saya Farida.Mohon maaf dengan siapa ini saya berbicara?
Dokter TA : Ini dengan Dokter TA mbak. Gini mbak, antibiotika sefpirom ini ada permintaan
untuk diusulkan dalam formularium rumah sakit. Nah, saya mau minta informasi
mengenai antibiotika tersebut.
Apoteker : Baik, Dok. Sebentar saya ambil literature acuan dulu ya, Dok. Mohon ditutup
dulu telpnya, nanti saya telp dokter kembali.
Dokter TA : Okey, saya tunggu ya mbak.
Apoteker : Baik dok, mohon waktu ya Dok.
Sesaat kemudian
Apoteker : Selamat, siang Dok. Mohon maaf menunggu,.menurut hasil penilitan bahwa
Obat ini dapat diberikan melalui injeksi intravena atau intramuskular, tetapi tidak
diserap dengan baik setelah pemberian oral. Ketersediaan hayati setelah injeksi
intramuskular melebihi 90%. Cefpirome menunjukkan pengikatan protein rendah
(~ 10%) dan memiliki volume distribusi yang mirip dengan volume cairan
ekstraseluler. Cefpirome menembus kelenjar prostat, paru-paru, cairan blister,
cairan serebrospinal dan cairan peritoneum, mencapai konsentrasi yang serupa
dengan yang dicapai oleh sefalosporin generasi selanjutnya. Sekitar 80% dari
dosis intravena dihilangkan tidak berubah dalam urin. Tidak ada metabolit aktif
cefpirome yang telah diidentifikasi. Waktu paruh eliminasi cefpirome adalah
sekitar 2 jam. Eliminasi tampaknya terutama oleh filtrasi glomerulus karena total
clearance cefpirome kira-kira sama dengan clearance kreatinin. Cefpirome adalah
analog sefalosporin generasi keempat semi-sintetik dengan spektrum aktivitas
antimikroba yang relatif lebih luas terhadap organisme gram negatif dan gram
positif bila dibandingkan dengan sefalosporin generasi pertama karena bersifat
bakterisidal, menembus jaringan dengan baik dan dikeluarkan dengan cepat dari
urin. Dan memeliki mekanisme kerja dengan cara mengikat satu atau lebih
penicillin-binding protein(PBP) yang menghambat transpeptisidasi tahap terakhir
dari sintesis peptidoglikan di dinding sel bakter, sehingga menghambat biosintesis
dan mencegah pembentukan dinding sel yang mengakibatkan kematian sel
bakteri. Dok.dan untuk indikasinya dapat digunakan untuk infeksi sal.penapasan,
(pneumonia), infeksi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi pda neutropenia, infeksi
verat pada pasien ICU dan infeksi lain septicemia. Dok.
Dokter TA : Oh, gitu ya mbak. Trus interval dosis nya gimana?
Apoteker : Iya dok, Baik. Interval dosis tidak boleh melebihi 8 jam, yaitu, dosis cefpirome
harus di 2 g tiga kali sehari.
Dokter TA : Okey, makasih mbak atas informasinya. Selamat siang.
Apoteker : Sama-sama Dok. (sembari menutup telp).

Anda mungkin juga menyukai