Anda di halaman 1dari 23

Mata Kuliah : Manajemen Laboratorium Praktek

Dosen Pembimbing : Hj. Syahida Djasang, SKM., M.M.Kes

SOP/INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN

OLEH

NIDA IBTIHAL TAQIYYAH IRBAH

PO714203181018

JURUSAN ANALIS KESEHATAN


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2021
POIN 1 SOP PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. SOP HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HEMATOLOGY CELL-DYN RUBY
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/001 02 1/2
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian Pemeriksaan darah rutin adalah pemeriksaan hematology yang


mencakup : WBC, Diff (5 panel), RBC, HCT, MCV, MCH,
MCHC, RDW, PLT.
Tujuan Untuk melihat gambaran umum hematology pasien.
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
PEMERIKSAAN HEMATOLOGY CELL-DYN RUBY
Prosedur 1. Analis Menggunakan Close Mode antara lain:
a.No.
Pastikan alat: dalam kondisi
Dokumen ON :
Revisi Halaman :
b. Log In menggunakan
SPO/MED/ LAB/001 login masing-masing
02 2/2
Prosedur c. Pastikan
1. Analis alat sudahOpen
Menggunakan dikontrol
Mode dan kontrol
antara sudah masuk
lain:
a. d.Buka
Tempatkan
penutupspesimen pada rak
tabung sampel alat
(pastikan sampel sudah
e.homogen)
Start Loader

b. f.Arahkan
Setelah sampel
proseskepemeriksaan selesai
jarum penghisap masuk
sampai ujungke
Datalog
jarum pilih kedalam
tenggelam rak pemeriksaan,
sampel. pilih edit dan
masukkantekan
c. Kemudian ID pasien sesuai
tombol dengan
hisap yangNo. Rak sejajar
berada
g.dengan
Kolomjarum
Spec penghisap
ID : (diisi nomor pendaftaran LAB)
sampel
d. h.Tunggu
Pat Name : (diisi
sampai nama
hasil pasien)
keluar dan Pat ID : (diisi
kemudian editNo. Reg
untuk
Lab 4 angkaID
memasukkan terakhir)
pasien tersebut.
e. i. Kolom
Doctor : (Diisi
Spec ID :nama dokter
(diisi no pengirim)LAB)
pendaftaran
f. j. Pat
Sex : (diisi
Name jenisnama
: (diisi kelamin)
pasien)
g. k.Pat
Limits : (dipilih
ID : (diisi No.sesuai jenis
Reg Lab kelamin
4 angka dan usia)
terakhir)
h. l. Doctor
Print : (Diisi nama dokter pengirim)

i. m. Transmit
Sex : (diisi jenis kelamin)
j. Llimits :print
n. Hasil alatsesuai
(dipilih di lampirkan di hasildan
jenis kelamin lab usia)
pasien

k. Print
l. Transmit
m. Hasil print alat di lampirkan di hasil lab pasien
Unit Terkait -
LED (Laju Endap Darah) METODE MANUAL
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/002 02 1/1
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional 12 Desember 2017

Pengertian Tes Laju Endap Darah adalah pengukuran kecepatan


pengendapan eritrosit dalam suatu tabung dari sediaan darah
yang mengandung antikoagulan.
Tujuan Untuk menentukan nilai LED (Laju Endap Darah).
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Untuk melakukan pemeriksaan ini analis melakukan:
a. Siapkan sampel yang akan diperiksa : 4 bagian darah
dicampur dengan 1 bagian larutan Na. Sitrat. (1,6 ml
darah + 0,4 ml Na. Sitrat).
b. Letakkan pada rak pipet tepat menutup rapat di atas karet
agar sampel tidak tumpah.
c. Tegakkan pipet (900) pada raknya.
d. Setelah 1 jam I, dan 1 jam II dibaca jarak dari permukaan
meniskus atas sampai puncak kolom eritrosit yang
mengendap (dalam mm), catatlah sebagai LED.
Unit Terkait -
MENJALANKAN ALAT LED SRT 20/II
ANALYZER
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/003 02 1/2
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian SRT 20/II ESR (Eritrosit Sedimentation Rate) Analyzer adalah


alat yang dipakai untuk menentukan nilai dari ESR/LED (Laju
endap darah).
Tujuan Untuk mengetahui laju endap darah pasien
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Untuk melakukan pemeriksaan LED pada alat SRT20/II V.1.0,
analis melakukan beberapa tahapan:
1. Hubungkan alat dengan sumber listrik, nyalakan terlebih
dahulu printer tekan on dibelakang alat akan muncul
dilayar Greiner Bio-One
SRT20/II V.1.0
MENJALANKAN ALAT LED SRT 20/II
a. Konfigurasi data :
ANALYZER 30/60'working time
No. Dokumen : Revisi : 30', 1h,Halaman
results 2h :
SPO/MED/LAB/003 02
b. Jika printer telah terhubung pesan 2/2
ini akan terprint :
Prosedur a. Instrumen akan mulai auto test Print
untukcurve ON.......dan
mechanical
elektronic control printer ok................
c. Jika printer tidak terhubung pesan iniself
akan ditampilkan:
test....
2. b.Check the printer!
beberapa menit kemudian layar akan memunculkan :
a. Jika kompensasi temperature aktif maka pesan ini
self test ok...
akan ditampilkan : 180 C temp. of reference
instrumen siap digunakan dan pada display akan muncul
27.50 C internal temp
:. . . . . . . . . . . . . .
result: 1 h temp .27.50 C
1. Isi tabung ESR (tutup hitam) dengan darah sampai tanda
batas
2. Masukkan tabung ke dalam alat
3. Alat akan membaca secara otomatis selama 1 jam.
Unit Terkait -
2. SOP KIMIA KLINIK
PEMERIKSAAN CREATININ COBAS 311
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/022 02 1/1
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian Kreatinin adalah hasil dari creatine endogen dan kreatin fosfat
sebagai hasil dari proses metabolisme otot. Hal ini
diekskresikan oleh filtrasi glomerulus selama fungsi ginjal
normal.
Tujuan Uji in vitro untuk penentuan kuantitatif kadar kreatinin dalam
serum, plasma dan urin pasien menggunakan alat Roche/
Hitachi sistem cobas C 311.
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Prosedur kerja oleh analis :
1. Pastikan alat dalam keadaan nyala, kalibrasi dan kontrol
sudah masuk, siapkan sampel yang akan diperiksa.
2. Pilih ' Workplace' → ' Test selection ' → isi disk Pos sesuai
dengan no rak yang akan dipakai → masukkan sample ID
(4 angka terakhir no reglab pasien) → pilih pemeriksaan →
save → demo-graphics (pada kolom nama input no lab
pasien) → ok → start → masuk ke data review untuk
memantau hasil Jika sudah tanda 'P' maka sampel dalam
proses pengerjaan, jika tanda 'H' berarti hasil sudah selesai
sorot hasil yang sudah selesai → Print.
Unit Terkait -

PEMERIKSAAN KOLESTROL COBAS C311


No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/016 02 1/1
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian Kolesterol adalah steroid dengan gugus hidroksil sekunder di


posisi C3, disintesis dalam berbagai jenis jaringan, terutama di
hati dan dinding usus.

Tujuan Untuk menentukan kadar kolestrol pada spesimen pasien.


Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Prosedur kerja oleh analis :
1. Pastikan alat dalam keadaan nyala, kalibrasi dan kontrol
sudah masuk, siapkan sampel yang akan diperiksa.
2. Pilih ' Workplace' → ' Test selection ' → isi disk Pos sesuai
dengan no rak yang akan dipakai → masukkan sample ID
(4 angka terakhir no reglab pasien) → pilih pemeriksaan
→ save → demo-graphics (pada kolom nama input no lab
pasien) → ok → start → masuk ke data review untuk
memantau hasil Jika sudah tanda 'P' maka sampel dalam
proses pengerjaan, jika tanda 'H' berarti hasil sudah
selesai sorot hasil yang sudah selesai → Print.
Unit Terkait -

3. SOP IMUNOSEROLOGI
SALMONELLA IgM TUBEX
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/050 02 1/1
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian Tubex TF adalah pemeriksaan semi kuantitatif untuk diagnosa


demam typhoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Tujuan Untuk diagnosa demam Thyphoid.

Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar


Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Prosedur kerja oleh Analis :
1. Tempatkan well strip tubex diatas meja kering dan rata
2. Masukkan 45 µl reagen coklat
3. Tambahkan 45 ul sampel/control
4. Campur dengan pipet (Spul) 10x dan inkubasi 2 menit
5. Tambahkan 90 µl reagen biru kemudian tutup well strip
PROSEDUR
tubex menggunakan isolasi yang telah disediakan.
6. LetakkanSALMONELLA
diatas shaker tubexIgM TUBEX
selama 2 menit
7. Inkubasi selama 5
No. Dokumen : menit diatasRevisi
bantalan
: skala warna :
Halaman
8.SPO/JANGMED/LAB/050
Baca dengan membandingkan
01 warna yang2/2
terbentuk
Prosedur pada well strip dengan skala warna yang telah disediakan
disediakan.
9. Interpretasi
 Letakkanhasil :
diatas shaker tubex selama 2 menit
a. ≤ 2 → Negatif
 Inkubasi selama 5 menit
b. 3 → Borderline (ulangi hari berikutnya)
 Kemudian baca dengan membandingkan dengan
c. 4 → Positif lemah terindikasi infeksi demam typhoid
skala warna
d. 5-10 → Positif kuat terindikasi infeksi demam typhoid
 Interpretasi hasil :
a. ≤ 2 → Negatif

b. 3 → Borderline (ulangi hari berikutnya)

c. 4 → Positif lemah terindikasi infeksi


demam typhoid
d. 6 – 10 → Positif kuat terindikasi infeksi
demam typhoid)
Unit Terkait Internal Laboratorium
SALMONELLA IgM TUBEX
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/050 02 1/1
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian Tubex TF adalah pemeriksaan semi kuantitatif untuk diagnosa


demam typhoid yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Tujuan Untuk diagnosa demam Thyphoid.

Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar


Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Prosedur kerja oleh Analis :
1. Tempatkan well strip tubex diatas meja kering dan rata
2. Masukkan 45 µl reagen coklat
3. Tambahkan 45 ul sampel/control
4. Campur dengan pipet (Spul) 10x dan inkubasi 2 menit
5. Tambahkan 90 µl reagen biru kemudian tutup well strip
PROSEDUR
tubex menggunakan isolasi yang telah disediakan.
6. LetakkanSALMONELLA
diatas shaker tubexIgM TUBEX
selama 2 menit
7. Inkubasi selama 5
No. Dokumen : menit diatasRevisi
bantalan
: skala warna :
Halaman
8.SPO/JANGMED/LAB/050
Baca dengan membandingkan
01 warna yang2/2
terbentuk
Prosedur pada well strip dengan skala warna yang telah disediakan
disediakan.
9. Interpretasi
 Letakkanhasil :
diatas shaker tubex selama 2 menit
e. ≤ 2 → Negatif
 Inkubasi selama 5 menit
f. 3 → Borderline (ulangi hari berikutnya)
 Kemudian baca dengan membandingkan dengan
g. 4 → Positif lemah terindikasi infeksi demam typhoid
skala warna
h. 5-10 → Positif kuat terindikasi infeksi demam typhoid
 Interpretasi hasil :
e. ≤ 2 → Negatif

f. 3 → Borderline (ulangi hari berikutnya)

g. 4 → Positif lemah terindikasi infeksi


demam typhoid
h. 6 – 10 → Positif kuat terindikasi infeksi
demam typhoid)
Unit Terkait Internal Laboratorium
TES SD HBsAg
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/045 02 1/1
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian Tes SD HBsAg adalah tes kaset kualitatif


immunochromatographic in vitro untuk deteksi HbsAg pada
serum/ plasma.
Tujuan Untuk diagnosa HBsAg pada serum pasien.
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Prosedur kerja oleh Analis :
1. Biarkan komponen kit mencapai suhu ruang
2. Ambil tes cassette dan buka kemasan seal nya
3. Letakkan pada permukaan yang rata dan kering
4. Masukkan sampel 100 ul ke dalam sampel well (S)
5. Baca hasil 20 menit
6. Jangan membaca tes setelah 30 menit, karena dapat
memberikan hasil yang tidak akurat
7. Interpretasi Hasil
a. Hasil negatif jika hanya ada 1 garis pada kolom C
b. Hasil positif jika ada 2 garis ( kolom C dan T)
c. Tes invalid jika tidak ada garis pada kedua kolom dan
atau hanya ada 1 garis pada kolom T saja dan
direkomendasikan untuk melakukan pengerjaan ulang
dengan cassette baru.

Unit Terkait -

4. SOP BAKTERIOLOGI
PEWARNAAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


SPO/MED/LAB/154 02 2/3
PEWARNAAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)
Prosedur 1. Prosedur Pewarnaan
No. Dokumen
a. Prosedur :
dilakukan Revisi :
oleh Analis Halaman :
b. SPO/MED/LAB/154 01
Sediaan yang sudah kering difiksasi 1/3 api
diatas nyala
sebanyak 3 kali. Ditetapkan:
c. Direktur dengan
Letakkan sediaan di atas rak pewarnaan
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional apusan menghadap ke atas.
d. Tuangkan Carbol Fuchsin sampai menutupi seluruh
Pengertian permukaan
Mycobakteria kacabakteri
adalah sediaan.
aerob berbentuk batang, yang
e. membentuk
tidak Panaskan kaca sediaan
spora. secara tidak
Walaupun hati-hati dengan
mudah cara
diwarnai
bakteri melewatkan nyala api
ini tahan terhadap pada bagian
penghilangan warnabawah kaca
(deklorisasi)
sampai
oleh asam ataukeluar uapdan
alkohol (jangan sampai
karena mendidih).basil tahan
itu dinamakan
f. Sytem
asam. Sediaan dibiarkanhasil
pelaporan hingga dingin selama
berdasarkan 5 menit.
standard depkes.
Tujuan Menegakkan diagnosa TB.
g. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
h. Tuangkan HCl alkohol 3% di atas kaca sediaan
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
sampai warna merah dari fuchsin hilang.
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
i. Sediaan dicuci dengan air mengalir.
Awal Bros Makassar.
j. Tuangkan larutan methylen blue 0,3% diatas sediaan
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
dan biarkan selama 20 detik..
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
k. Sediaan dicuci dengan air mengalir dan keringkan
Pelayanan Unit Laboratorium Rumah Sakit Awal Bros
pada suhu kamar.
Makassar.
2. Prosedur Pembacaan dan Interpretasi Hasil
Prosedur 1. Prosedur Pembuatan Sediaan
a. Prosedur dilakukan oleh Analis
a. Prosedur dilakukan oleh Analis
b. Sediaan yang sudah kering diperiksa dibawah
b. Diambil kaca sediaan yang bersih, bebas lemak dan
mikroskop.
tidak ada goresan.
c. Teteskan satu tetes minyak emersi diatas sediaan,
c. Dengan menggunakan tusuk sate lalu ambil bagian
periksa dengan okuler 10x dan objektif 100x.
sputum yang purulen berwarna putih kekuningan atau
d. Carilah basil tahan asam (BTA) yang berwarna merah
putih kehijauan, lalu diletakkan pada kaca sediaan.
dengan latar belakang biru.
d. Buat sediaan yang berbentuk spiral-spiral kecil yang
e. Lakukan pembacaan sediaan apus secara sistematis
berulang yang tersebar rata dengan ukuran ± 2-3 cm,
untuk memastikan hasil yang dilaporkan mewakili
tidak terlalu tebal atau tipis. Jika diletakkan diatas
seluruh bagian sediaan.
tulisan masih bisa dibaca.
f. Pembacaan dimulai dari ujung kiri kekanan dan
e. Keringkan sediaan pada suhu kamar, jangan
dilakukan pada sediian yang sel-selnya terlihat, bila
dikeringkan diatas nyala api.
sediaan nampak kosong, geser pada lapang pandang

PEWARNAAN BTA (BASIL TAHAN ASAM)

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


SPO/MED/LAB/154 02 3/3
berikutnya.
Prosedur
3. Pembacaan hasil dilakukan dengan
menggunakan skala IUATLD sebagai berikut :
2. SOP PARASITOLOGI

TES MALARIA P.F/PAN


No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/038 02 1/2
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional

Pengertian Malaria adalah penyakit parasit yang serius, kadang fatal.


Karakter penyakit ini adalah demam, anemia dan disebabkan
oleh parasit malaria yang ditularkan dari manusia ke manusia
yang lain melalui gigitan nyamuk Anopheles mosquitos.
Tujuan Untuk diagnosa infeksi antigen malaria.
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
Awal Bros Makassar.
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar.
Prosedur Prosedur kerja oleh Analis :
1. Biarkan semua komponen tes kit mencapai suhu ruang
2. Ambil tes cassette dan buka kemasan seal nya
3. Letakkan pada permukaan yang rata dan kering
4. Pipet sampel sebanyak 5 ul dan masukkan kekolom sampel
(S)
5. Tambahkan 3-4 tetes diluent ke dalam kolom diluent diatas
kolom sampel (S)
6. Baca hasil 15 menit (maximal 30 menit) dan jangan
membaca tes setelah 30 menit, karena dapat memberikan
hasil positif palsu.
7. Interpretasi Hasil
TES MALARIA P.F/PAN
a. Negatif : Garis hanya pada garis kontrol saja (C)
No. Dokumen
b. Positif : garis 2 garis
P.f : ada Revisi
pada: kontrolHalaman
(garis C): dan
SPO/MED/LAB/038
pada garis tes P.f 02 2/2
Prosedur c. kontrol
Positif(garis
P.f C),
danpada
Pan garis tesP.f
(positif P.f atau
dan pada garis
infeksi Pan
campuran
Positif
a. dari P.f,Pan
dan (indikasi
P.v atau positif P.vgaris
P.o ): ada atau3P.m
garisatau
padaP.o : 2
garis pada kontrol (C) dan Pan
b. Tes invalid jika tidak ada garis pada kolom atau hanya
ada garis pada kolom tes (T) saja dan
direkomendasikan untuk melakukan tes ulang dengan
casset baru.

Unit Terkait -
POIN 2 SOP KERJA ALAT

PENGOPERASIAN ALAT MINIVIDAS


No. Dokumen : Revisi : Halaman :
SPO/MED/LAB/052 02 1/4
Ditetapkan:
Direktur
Standar Prosedur Tanggal terbit:
Operasional
PENGOPERASIAN ALAT MINIVIDAS
Pengertian Mini Vidas adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan
No. Dokumen : Revisi : Halaman :
Imunologi dengan metode ELFA (Enzymed Link Fluorescent
SPO/MED/LAB/052 02 2/4
Assay).
Prosedur
Tujuan Untuka.Pemeriksaan parameter
Pilih section yang Imunologi
berisikan (Hepatitis
MLE card, kemudian marker,
alat
Tumor Marker,
akan Cardiac
membacaMarker,
MLE,dll). tunggu hingga selesai
Kebijakan 1. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
membaca
Nomor 070.c/RSABM/SK-DIR/XI/2017 tentang Kebijakan
b. Jika pembacaan MLE card secara otomatis tidak
Pelayanan Medis Dan Penunjang Medis di Rumah Sakit
sempurna, maka dapat dilakukan secara manual.
Awal Bros Makassar.
Catatan: section yang dipilih untuk pembacaan MLE
2. Keputusan Direktur Rumah Sakit Awal Bros Makassar
harus berstatus Available.
Nomor 060a/RSABM/SK-DIR/V/2014 tentang Kebijakan
Kalibrasi dan kontrol yang dilakukan oleh Analis :
1. Pelayanan Unit Laboratorium di Rumah Sakit Awal Bros
Makassar. Menu Utama
Prosedur 1. Persiapan alat oleh Analis
↓ :
a. Pastikan
Letakkan kabel
strip ddan SPRlistrik
padatelah disambung
section ke aliran (A
yang dikehendaki listrik
yang benar atau B)
b. Nyalakan power switch
↓ (ON/OFF) yang terdapat
dibagian belakang tengah
Pilih status bawah instrument
screen
c. Instrumen akan melakukan
↓ start up yang berlangsung
Pilihbeberapa menit
section yang dikehendaki (misalnya section A)
d. Instrumen akan siap↓ dipakai apabila “main menu”
pada A1
Pilih posisi layar telah tampil.
(dengan menekan angka 1 pada keypad)
Untuk
2. Master Lot Data yang diA2jalankan
posisi berikutnya misalnya dapat dipilih
oleh dengan
Analis
menekan angka 2 pada keypad dan begitu juga seterusnya
secara otomatis : ↓
a. PilihUntuk
Master Lot Menu
running pada alat
standard/kalibrasi :
Pilih b.
S dan angka 1MLE
Masukkan padacard
keypad
pada(S1 run duplo
Reagen Stripatau
Traytriplo
dengan
sesuai dengan prosedur) tekan enter atau jika S2 harus
baik kemudian running
letakkan pada section yang akan
Pilih S dan angka
digunakan 2 pada keypad (S2 run duplo atau triplo
sesuai prosedur ), tekan enter
c. Pilih Read master lo,t↓ pada layar akan tampil section
pilihan Untuk running kontrol :
Untuk kontrol C1 : pilih C dan angka 1 pada keypad, tekan
enter
Untuk C2 : pilih C dan angka 2 pada keypad, tekan enter

Tekan previous screen

tekan tombol Start
PENGOPERASIAN ALAT MINIVIDAS

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


SPO/MED/LAB/052 02 3/4
Prosedur 2. Prosedur Running Sample (Rutin) oleh Analis :
Menu utama

Pilih Status screen

Letakkan reagen strip dan SPR pada section yang dikehendaki
A atau B (Misalnya section A)

Pilih posisi yang dikehendaki, misalnya A1 (Dengan menekan
angka 1 pada keypad) sampai dengan angka 6

Pilih sample ID (diisi 4 nomor terakhir dari reglab pasien
beserta nomor formulirnya)

ESC 2x

Start

3. Running sampel dengan menu cepat oleh Analis :


Menu utama

Letakkan reagen strip dan SPR pada section yang dikehedaki
(Mis: Section A)
Menu utama

Pilih start section

Pilih section yang dikehendaki (A atau B)

Pilih user ID

Minividas segera running
identitas sample dapat dimasukkan selagi alat running
PENGOPERASIAN ALAT MINIVIDAS

No. Dokumen : Revisi : Halaman :


SPO/MED/LAB/052 02 4/4
Prosedur 4. Running Pengenceran oleh Analis :
Menu Utama

Pilih status screen

Letakkan SPR dan reagen strip yang sudah berisi sample yang
sudah diencerkan pada section dan posisi yang dikehendaki

Pilih sample ID

Masukkan identitas sample (Maksimum 12 huruf atau angka),
tekan enter

Pilih menu dilution

Masukkan faktor pengenceran sesuai dengan pengenceran
sampel yang sudah dilakukan (pengenceran sampel dilakukan
diluar alat), lalu tekan enter

Setelah selesai tekan previous screen

Tekan tombol start
Unit Terkait -
GAMBAR ALAT MINIVIDAS
GAMBAR REAGEN

GAMBAR LABEL UNTUK REAGEN

Anda mungkin juga menyukai