Anda di halaman 1dari 5

1.

Penyuluhan
1.1. Pencegahan COVID-19
Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan
pentingnya melakukan pencegahan Covid-19, dikarenakan masyarakat masih bingung
dan kurang paham hal apa saja yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan,
sasaran dari kegiatan ini adalah lansia hingga anak-anak. Diharapkan dengan adanya
kegiatan ini, masyarakat dapat mengetahui mengenai pencegahan COVID-19, dan
diharapkan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat, sehingga dapat menjaga
dan meningkatkan derajat kesehatan. Kendala dari kegiatan ini dikarenakan sekarang
pandemi corona sehingga tidak boleh ada kerumunan oleh karena itu penyuluhan ini
dilakukan antar rumah dan melalui media sosial seperti Grup Whatsapp, sehingga
menghabiskan banyak waktu dan kurang efektif. Hasil dari kagiatan ini masyarakat
mampu merealisasikan untuk menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan
COVID-19, seperti memakai masker, selalu mencuci tangan setelah selesai kegiatan,
menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

1.2. Etika Batuk dan Bersin


Penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat karena
pada dasarnya masyarakat dari kalangan lansia hingga anak anak belum paham
mengenai etika batuk dan bersin yang benar, apalagi pada saat pandemi ini banyak
sekali yang tidak melakukan etika tersebut, sehingga dengan adanya penyuluhan ini
masyarakat diharapkan menjadi lebih paham mengenai pentingnya menerapkan etika
batuk dan bersin yang benar dan diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi masyarakt tersebut. Hasil dari kegiatan ini masyarakat mampu
menerapkan etika tersebut sehingga di masa pandemi ini masyarakat dapat
mengurangi penularan penyakit dikarenakan etika tersebut telah diterapkan, yang
awalnya masyarakat mengabaikan jika ada yang batuk sekarang masyarakat lebih
peduli dan saling mengingatkan jika ada yang batuk namun tidak menerapkan etika
tersebut. namun kendala yang dihadapi adalah pada saat melakukan penyuluhan
dikarenakan tidak boleh ada kerumunan menjadi banyak memakan waktu dan kurang
efekif.
1.3. Pola Hidup Bersih dan Sehat ( Cara Mencuci tangan yang baik )
Demo ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cuci
tangan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari karena cuci tangan
merupakan pengetahuan dasar yang mesti dipahami pada saat pandemi seperti ini.
Sasaran dari kegiatan ini yaitu masyarakat dari lansia sampai anak anak. Masalah
yang hendak dipecahkan yaitu masih kurangnya pengetahuan mengenai cara mencuci
tangan yang baik dan benar. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini masyarakat
mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar, dan mengetahui bahwa setelah
kegiatan apapun harus mencuci tangan agar tetap sehat dan selalu melakukan
protokol kesehatan pada saat pandemi ini. Diharapkan masyarakat dapat menerapkan
pola hidup sehat sehingga dapat menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan. Hasil
dari demo ini masyarakat mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti
setiap selesai suatu kegiatan masyarakat mencuci tangan, namun kendala yang
dihadapi yakni masyarakat terkadang lupa mencuci tangan khususnya lansia dan
kendala yang lain adalah karena seringnya mencuci tangan, tangan menjadi kering
sehingga kurang nyaman terutama anak-anak sehingga menjadi malas mencuci
tangan.

1.4. Logo-Logo Obat


Banyak sekali masyarakat yang belum memahami mengenai logo dari setiap obat,
oleh karena itu masyarakat membeli obat tanpa mengerti obat tersebut termasuk
golongan obat apa. sehingga penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai logo dari suatu obat. sasaran dari kegiatan ini
adalah masyarakat khususnya lansia hingga remaja. Diharapkan dengan adanya
kegiatan ini masyarakat lebih paham mengenai arti dari logo suatu obat dan
diharapkan masyarakat menjadi lebih memilih dan tidak asal membeli obat sehingga
hal tersebut dapat menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan. Hasil dari kegiatan
ini masyarakat menjadi lebih paham akan logo obat yang awalnya sering diabaikan,
sehingga masyarakat menjadi lebih berhati-hati saat membeli obat karena mereka
mengetahui arti logo dari setaip kemasan obat. Kendala yang dihadapi adalah pada
saat penyuluhan dimana tidak boleh adanya kerumunan sehingga dilakukan antar
rumah dan memakan banyak waktu, dan masyarakat biasanya pagi hari memiliki
kegiatan jadi hanya bisa dilakukan pada saat sore hari, dan dengan media berupa
Whatsapp masyarakat sering malas akan membaca sehingga pesan akan penjelasan
ini tidak dapat tersampaikan.
1.5. TOGA
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
tanaman obat keluarga, yang dimana biasanya tanaman tersebut digunakan sebagai
bumbu masakan, seperti jahe, kunyit, dan bawang putih. Masalah yang di hadapi
yaitu masyarakat kurang mengetahui manfaat serta cara pengolahan tanaman obat
yang akan digunakan sebagai pengobatan. Hasil dari kegiatan ini dapat memberikan
informasi kepada masyarakat tentang tanaman yang digunakan sebagai pengobatan
serta cara pengolahan yang dilakukan. Dan masyarakat menjadi lebih bersemangat
untuk menanam tanaman tersebut khususnya yang memberikan efektifitas
imunomodulator atau meningkatkan sistem imun tubuh seperti jahe dan kunyit pada
setiap pekarangan rumah, dikarenakan pentingnya menjaga imun dimasa pandemi ini.
Sehingga dengan adanya pemanfaatan tanaman herbal sebagai peningkat sistem imun
dapat mengurangi faktor resiko terpaparnya Corona Virus Desease (COVID 19).
2. Webinar
Dalam rangka kegiatan KKN STIKes BTH Tasikmalaya tahun 2020, kelompok 4
mengadakan acara Webinar sebagai salah satu program kerja. Dimana tema yang diambil
adalah “Bagaimana Perspektif Penelitian Bagi Mahasiswa Farmasi” sehingga kami
berharap dengan diadakannya webinar ini dapat memudahkan khususnya mahasiswa
farmasi dalam bidang penelitian yang akan diambil. Bidang penelitian yang dipaparkan
terdiri dari bidang Kimia, Mikrobiologi, Teknologi Formulasi, Bahan Alam dan Farmasi
Klinik. Hasil dari diadakannya Webinar ini membuka peluang pemikiran bagi mahasiswa
farmasi, khususnya mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan skripsi, dan
mahasiswa farmasi lebih mendalami tiap bidang farmasi sehingga memudahkan
kedepannya dalam menyelesaikan proses penelitian. Kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan program kerja Webinar ini adalah dalam jaringan pada proses acara
berlangsung, karena jaringan tidak bisa diprediksi. Akan tetapi antusias peserta dalam
mengikuti webinar ini sangat baik dan acara berakhir tepat pada waktu yang diharapkan.
3. Membagikan produk ke masyarakat
Pada agenda kegiatan KKN STIKes BTH Tasimalaya tahun 2020, kelompok 4
juga turut serta mengadakan acara berupa pengabdian kepada masyarakat sekitar antara
lain membagikan produk. Perlu diketahui produk yang dibagikan kepada masyarakat
yang pertama ada Handsanitizer kemudian yang kedua ada serbuk instan dari tanaman
kunyit dan tanaman jahe, untuk sasaran pembagian produk ini khusus nya masyarakat
umum dengan kategori seperti tukang parkir, pedagang kaki lima, driver gojek, sasaran
tersebut merupakan target yang sering melakukan kontak dengan orang lain. Program
kerja dalam membagikan produk dilakukan oleh kelompok 4 mahasiswa farmasi STIKes
BTH yang sedang melakukan kegiatan KKN. Dengan diadakannya pembagian produk
ini, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya menjaga jarak, sosial
distancing, rajin mencuci tangan, serta dapat memanfaatkan tanaman yang ada
dilingkungan sekitar khususnya Tanaman Obat Keluarga dalam upaya pencegahan
penularan Corona virus Desease (COVID–19). Dari kegiatan yang dilaksanakan ini
tentunya mendapatkan feedback dan dukungan yang positif dari masyarakat. Mereka
sangat mengapresiasi apa yang diberikan oleh mahasiswa tentunya program ini sangatlah
bermanfaat khususnya bagi masyarakat yang tidak tahu bagaimana pemanfaatan tanaman
disekitar lingkungannya khususnya itu Tanaman Obat Keluarga dan juga sekaligus
memberikan edukasi dan pengetahuan terkait pentingnya menjaga diri ditengah pandemi
COVID-19.
4. Membagikan Produk Melalui Media Sosial
Dalam rangka menambah agenda kegiatan KKN STIKes BTH Tasikmalaya 2020
yang dilakukan secara daring, guna memberikan edukasi dan informasi kepada
masyarakat ditengah pandemi COVID-19, kelompok 4 coba memberikannya dalam
bentuk media sosial dengan sasaran target kaum milenial, bentuk produk yang dimaksud
baik itu berupa poster, leaflet, brosur dan video edukasi. Dimana produk tersebut
berisikan tentang materi kesehatan khususnya dalam bidang farmasi yang menekankan
pengolahan tanaman obat keluarga guna mencegah terpaparnya COVID’19 dengan
akivitasnya dalam meningkatkan sistem imun atau immunomodulator. Media Sosial yang
digunakan oleh kelompok 4 dalam memberikan informasi kesehatan ditengah pandemi
COVID’19 kedalam bentuk media sosial berupa Whatsapp, Instagram, dan Twitter.
Alasan antara kenapa memilih ketiga media sosial tersebut pertama Whatsapp merupakan
media sosial dan sarana komunikasi dimana hampir setiap orang saat ini memiliki
aplikasi tersebut cepatnya informasi membuat media sosial Whatsapp ini cepat sekali
update informasi kemudian ada juga Instagram yang merupakan sarana dan informasi
yang mudah disebarluaskan membuat aplikasi tersebut sangatlah cocok digunakan dalam
menyebarluaskan informasi ke media publik. Berdasarkan apa yang kita share ke media
sosial baik melalui Whatsapp, Twitter maupun Instagram ini tentu mendapatkan hasil
yang cukup memuaskan bisa dilihat dari jumlah followers di Instagram kelompok 4 ini
jumlah nya bertambah setiap kali update postingan yang bertemakan kesehatan tentu hal
ini justru menambah minat masyarakat dalam membaca informasi kesehatan.
Membagikan produk ini khususnya guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
sehingga dengan adanya informasi tersebut dapat menambah wawasan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai