Anda di halaman 1dari 3

RESUME METABOLISME OBAT

TENTANG FAKTOR YANG BERDAMPAK PADA METABOLISME OBAT

Metabolisme obat sering disebut juga dengan biotranformasi, metabolisme obat terjadi di
hati yaitu di nembran endoplasmic reticulum (mikrosom) dan dicytosol. Tempat metabolisme
yang lainnya yaitu di dinding usus, ginjal, paru, darah, otak, dan kulit. Tujuan metabolisme obat
adalah mengubah obat yang non polar menjadi polar agar dapat di ekresi melalui ginjal tau
empedu. Dengan perubahan ini obat aktif umumnya diubah menjadi inaktif, tapi sebagian
berubah menjadi aktif , kurang aktif atau toksik.

Metabolisme obat dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu polimorfime, penyakit
tertentu, penggunaan bersama alcohol, jenis kelamin,makanan, dan kebiasaan merokok.
Keragaman genetik dimanifestasikan dengan perbedaan dalam nukleotida tunggal atau
keseluruhan gen yang mengkode proteintertentu. Hal tersebut akan menyebabkan adanya
populasi yang mengekspresikan protein yang strukturnya berbeda dengan protein pada populasi
mayoritas.Perbedaan ini dapat berupa substitusi suatu asam amino tunggal dengan asamamino
lainnya, atau keseluruhan urutan asam amino berubah. Keadaan inidinamakan polimorfisme.
Polimorfisme merupakan variasi genetic yang muncul paling sedikit 1 % atau lebih dalam
sebuah populasi. Efek yang ditimbulkan dari polimorfisme ini sangat luas. Protein akibat
polimorfisme tidak akan efisien atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Faktor-faktor yang nerdampat pada metabolisme obat :

1. Faktor genetik
Faktor genetik adanya variasi genetic yang mempengaruhi tingkat aktivitas enzim
akanmemberikan pula variasi dalam kecepatan metabolism obat. Variasi genetic ini bisa
dalam bentuk variasi enzim yang berperan penting dalam ikatan atautransport obat.
Succiniicholine sebagai contoh, hanya dimetabolisme setengahkali orang normal pada
orang yang secara genetic kekurangan enzim pseudocholinesterase. Perbedaan dalam
kecepatan metabolism juga tampak
pada asetilasi dari isoniazid, dimana terjadi perbedaan dalam proses asetilasi pada orang-
orang Jepang, Eskimo, Amerika Latin dan Amerika negro. Penelitian yang dilakukan
oleh Branch membuktikan adanya pengaruhgenetic dan lingkunga dalam disposisi obat.
Hal ini ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang bermakna pada waktu peruh eliminasi
dan klirens antipirin pada orang Inggris dan orang Sudan. Pada orang Sudan, harga paruh
waktueliminasi antipirin hampir dua kali orang Inggris.
2. Faktor umur dan jenis kelamin
Beberapa penelitian membuktikan adanya pengaruh kecepatan metabolisme obat
karena pengaruh umur dan jenis kelamin. Pada orang tua (rata-rata 77tahun) waktu paruh
antipirin dan phenilbutazon masing-masing 45% dan 29%lebih besar dibanding control
(rata-rata 26 tahun). Oleh Alvares ditunjukkan bahwa kecepatan metabolisme obat pada
anak-anak hapir dua kali lebih besardibanding orang dewasa. Alasan yang dipakai untuk
menjelaskan keadaan ini adalah adanya perbedaan pada perbandingan berat hati terhadap
berat badan. Pada anak-anak umur 2 tahun, harga rasio ini (40-50%) lebih besar, sedang
pada anak-anak umur 6 tahun 30% lebih besar dibanding orang dewasa.Walaupun
pengaruh jenis kelamin terhadap kecepatan metabolism baru dilaporkan terjadi pada
tikus, tetapi oleh O’ Malley ditunjukkan bahwa kecepatan metabolisme obat pada wanita
lebih besar dibanding pria.
3. Faktor penyakit
Penyakit akut atau kronis yang mempengaruhi fungsi hati akan mempengaruhi
juga metabolisme obat. Hal ini karenaaliran kehati terganggu, sehingga untuk obat-obatan
yang aliran darah merupakan penentu metabolismenya juga akan terhambat.
4. Faktor nutrisi
Oleh anderson dan muclow ditunjukan bahwa pada subjek yang mengkonsumsi
protein setiap harinya waktu paruh antipirinnya lebih pendek dibanding subjek
vegetarian. Kecepatan metabolisme obat juga dihambat pada keadaan defisien vitamin A,
riboflavin, asam askorbat, vitamin E, atau unsur-unsur seperti kalsium, magnesium, seng
serta tembaga.
DAFTAR PUSTAKA

Gitawati, R. 2008. “Interaksi obat dan implikasinya”, jurnal media litbang


,kesehatan, vol 18, no 4, 176-179.
Wahyudi A.A., Wiryatini, N.N., Ali, K.T, “metabolisme obat”. From
http;//farmasi.unsud.ac.id/ind/wp-content/uploads/metob-10-revisi-jadi.pdf diakses
tanggal 12 november 2019.

Anda mungkin juga menyukai