IIT FITRIANINGRUM
DEPARTEMEN FARMAKOLOGI PSPD UNTAN
Farmakogenetik:
• Ilmu yang mempelajari dasar genetik untuk berbagai
variasi dalam respon obat
Polimorfisme:
• Variasi sekuens DNA yang terdapat pada frekuensi alel
1% atau lebih di populasi
Unusual (idiosyncratic) drug response hereditary
basis
overdosage, allergic reaction
inborn error of metabolism
(eg. phenylketonuria)
Drug metabolism
- Rapid vs. Slow (acetylation)
- Extensive (EM) vs. Poor Metabolizer (PM)
(CYP polymorphisms)
Genotype
Phenotype
Modes of inheritance
additive
autosomal dominant, eg. hepatic porphyrias
autosomal recessive, eg. slow acetylation of INH
sex-linked (dominant & recessive)
Monogenic (mendelian)
Polygenic
Ecogenetics, eg. G—PD deficiency
Toxicogenetics
Merupakan salah satu bidang dalam farmakologi
klinik yang mempelajari keanekaragaman
(respons) obat yang dipengaruhi atau disebabkan
oleh karena faktor genetik.
Untuk mengetahui atau mengenali individu-
individu tertentu dalam populasi dikarenakan
adanya ciri-ciri genetik tertentu akan mendapatkan
pengaruh obat yang tidak wajar dibandingkan
dengan anggota populasi lain pada umumnya
Pengaruh obat bervariasi bagi tiap-tiap
orang,dipengaruhi oleh penyebab yang berasal
dari obat maupun dari individu
Penyebab dari individu bermacam-
macam,misalnya penyakit yang diderita, umur,
status gizi, faktor genetika dll
Pengamatan terhadap eso tertentu berhubungan dengan
variasi genetik dalam hal enzim yang memetabolisme
obat, pertama kali diteliti oleh Motulsky dan kalow.
Contohnya : variasi kadar plasma dari kolinesterase
dihubungkan dengan sensitifitas suxamethonium
(succynilcholine), dan terkait secara abnormal oleh
metabolisme glutathione pada sel darah merah, sebagai
sebab dari sensitifitas primakuin.
Pada saat yang bersamaan ditemukan perbedaan genetik
pada kemampuan asetilasi dari isoniazid.
Perbedaan antar kelompok etnik dalam
metabolisme (asetilasi) obat-obat tertentu seperti
isoniazid,dapson,sulfadimin,prokainamid,hidralazi
n
Terbagi atas Fenotip aselisator cepat dan aselisator
lambatditentukan oleh gen otosom
Aselisator cepat ditentukan oleh gen dominan
otosom sedangkan aselisator lambat ditentukan
oleh gen resesif otosom
keanekaragaman respons atau pengaruh obat dalam populasi diukur secara
kuantitatif (dari parameter obat/parameter kinetik obat) dibagi 2 :
1. Distribusi Unimodal
respon obat terdistribusi secara unimodal,dimana pada masing-masing individu tsb
dipengaruhi oleh banyak gen dalam satu lokasi kromosom (poligenik)
2. Distribusi Polimodal
respon obat terdistribusi secara polimodal, dipengaruhi oleh gen tunggal dalam satu
lokus kromosom (monogenik)
Bentuk keanekaragaman polimodal disebut POLIMORFISME GENETIK
Contoh klasik dari defek genetik pada metabolisme obat
adalah polimorfisme asetilasi yang dideskripsikan sudah
lebih dari 30 tahun yang lalu