Pendahuluan
Berbagai pendapat sering ditemui dalam pembicaraan mengenai pengaruh alam dan
pengasuhan dalam penentuan sifat manusia, tetapi terdapat pula beberapa keadaan
dimana perkembangan normal atau penyakit terjadi tanpa interaksi faktor genetik atau
non genetik. Bahkan bila hanya faktor genetik yang berperan, mutasi pun tidak akan
terjadi dalam isolasi. Proses tersebut terpengaruh kerja gen-gen lain. Farmakogenetik
dapat menunjukkan interaksi antara genotipe dan lingkungan. Kebanyakan dari sifat-
sifat normal (seperti tingkah laku) dan penyakit-penyakit pada usia pertengahan
(seperti diabetes mellitus, hipertensi, atau penyakit manik-depresif) timbul akibat
pengaruh multifaktorial (dengan kata lain timbul akibat kombinasi faktor genetik dan
non genetik). Sebagian besar anomali kongenital adalah multifaktorial.
Farmakogenetik merupakan pengaruh gen terhadap respon terapi dari obat. Respons
tersebut dapat berupa peningkatan respons fisiologis dari tubuh, resistensi obat, atau
peningkatan frekuensi timbulnya efek samping. Zat-zat farmakologis dapat pula
memicu timbulnya beberapa penyakit genetik.
2. Sistem enzim sitokrom P450 juga banyak terlibat dalam metabolisme beberapa
obat. Variasi gen pada sistem enzim ini dapat menimbulkan peningkatan efek
samping pada beberapa orang.
a. Sekitar 8-10% populasi amerika-kaukasia dan kurang dari 1%
populasi cina memiliki metabolisme yang buruk dari sistem ini
b. Obat-obat yang termasuk kategori ini meliputi propanolol, suatu
beta bloker yang digunakan dalam pengobatan hipertensi dan angina
c. Pada golongan yang mempunyai metabolisme yang buruk
mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap propanolol dan
peningkatan frekuensi timbulnya efek samping pada dosis
konvensional.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam respons individual terhadap etanol
mengingat adanya perbedaan kecepatan metabolismenya.
a. Orang-orang Asia termasuk Cina dan Jepang mempunyai metabolisme
etanol yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang Eropa. Dengan
demikian terjadi peningkatan produk sampingan dari etanol serta
peningkatan efek klinisnya.
b. Variasi metabolisme etanol adalah akibat polimorfisme dari enzim
alkohol dehidrogenase.
13
B. Variasi normal
1. Kebanyakan variasi fenotipe pada individu normal disebabkan oleh kelainan
multifaktorial, seperti warna kulit, tinggi badan, dan kecerdasan.
2. Beberapa keadaan yang ekstrim dapat timbul dalam variasi normal.
3. Anak-anak cenderung menyerupai orang tuanya berdasarkan komponen
genetik. Secara kuantitatif anak-anak cenderung mempunyai sifat rata-rata
dari sifat kedua orang tuanya, yang disebut juga midparent value
4. Tiap orang tua menyumbangkan setengah dari faktor genetik kepada anak-
anaknya. Dengan kata lain bila terdapat nilai ekstrim pada orang tua, sifat
tersebut biasanya akan tampak lebih lemah pada anak-anaknya.
5. Walaupun kelainan kuantitatif bersifat variabel secara kontinyu, kejadiannya
biasanya didapat dalam rentang yang terbatas.
6. Karakteristik kuantitatif dapat tampak sebagai perubahan mayor akibat faktor
lingkungan atau genetik.
C. Penyakit Multifaktorial
Beberapa penyakit diturunkan secara kelainan multifaktorial :
1. Beberapa penyakit multifaktorial didefinisikan secara klinis
dengan menggunakan istilah-istilah kuantitatif. Sebagai contoh, hipertensi
didiagnosis atas daar tekanan darah pasien yang lebih tinggi dari normal.
2. Penyakit multifaktorial lain berbeda secara kualitatif dengan
keadaan normal, misalkan penyakit celah langit-langit.
3. Penyakit yang diturunkan secara kelainan multifaktorial
a. Kebanyakan anomali kongenital timbul akibat kelainan
multifaktorial. Contohnya adalah bibir sumbing dengan atau tanpa celah
langit-langit, penyakit jantung kongenital, dan anensefali.
b. Kebanyakan penyakit pada masa dewasa diduga terjadi akibat
kelainan multifaktorial. NIDDM, penyakit jantung arteriosklerotik dan
skizofrenia merupakan contohnya.
4. Karaksteristik penyakit multifaktorial antara lain :
17