Pendahuluan
Struktur dan fungsi sel merupakan dasar-dasar biologi dalam kesehatan
manusia. Praktek kedokteran modern berupaya mencari cara-cara untuk
peningkatan kualitas hidup melalui pengelolaan yang lebih baik terhadap pola
hidup, menghilangkan penyakit dan dan mengurangi penderitaan. Pemahaman
baru dan kemajuan dalam diagnosis dan terapi terkini merupakan penerapan
prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan ke dalam konteks klinis. Pemahaman kita
terhadap bagaimana sel bertingkah laku (fisiologi sel) dan bagaimana molekul
biologis membangun struktur sel dan melaksanakan fungsi sel, jaringan dan organ
dalam tubuh secara keseluruhan telah sangat berkembang melalui riset biomedis.
Kemajuan dalam informasi dasar telah merubah cara pandang isu medis penting
mengenai nutrisi, perkembangan, perbaikan jaringan, stres, penyakit, imunologi,
dan fungsi sistem syaraf. Praktek kedokteran terakhir memerlukan ketrampilan
pengelolaan pasien yang mendasarkan diri kepada pengetahuan biomedis dan
berhadapan langsung dengan perkembangan terkini dunia kedokteran.
Tujuan Pembelajaran
1. Memperkenalkan konsep dasar dan terminologi biologi sel dan biologi
molekuler dalam konteks biologi manusia dan kedokteran yang akan
memberikan pengalaman belajar dan memfasilitasi pemikiran masa depan
mengenai peranan biologi molekuler.
2. Mengetahui dasar-dasar tentang struktur dan fungsi metabolik dari
berbagai organel sel, membran sel, retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
mitokondria Lisosom, Ribosom dan nukleosom.
2
Gambaran Sitologi :
Nukleoplasma (genophore, nukleoid)
dipisah dari:
Sitoplasma oleh suatu unit membran - +
Ukuran luas terkecil sel (lebar atau
diameter):
- Biasanya 0,2 - 2,0 m +b -
- Biasanya > 2,0 m - +
Mitokondria - +
Kloroplas pada fototrof - +
Ribosom
Menyebar dalam sitoplasma + -
Melekat pada retikulum endoplasma - +
Aliran sitoplasma, gerakan pseudopodia, - D
endositosis dan eksositosis
Pembelahan sel disertai perubahan siklus - D
dalam tekstur atau pewarnaan
nukleo lasma
Flagel, jika terdapat; dengan diameter :
0,01 - 0,02 m + -
Ca. 0,2 m - +
Pada penampang melintang, mempunyai - +
suatu sifat "9 + 2" susunan mikrotubul
Endospora D -
4
Nutrisi:
Nutrisi dibutuhkan oleh sel sebagai
molekul kecil terlarut, untuk persediaan + D
sebagai sumber nutrien, bahan partikular,
enzim yang dikeluarkan ke plasma
membran.
Gambaran Metabolik :
Fungsi respirasi dan fotosintesis, pigmen
terkait, enzim (klorofil,sitokrom), jika
berhubungan dengan membran plasma +i -
atau invaginasi
Terjadi metabolisme tipe kemolitrof
(menggunakan senyawa anorganik sebagai D -
donor elektron).
Kemampuan fiksasi N 2 D -
5
Gambaran enzim :
Tipe dismutase superoksida
Tipe Cu-Zn -j +
Tipe Mn dan atau Fe + -k
Gambaran Reproduktif :
Terjadi pembelahan set oleh mitosis, dan
terdapat suatu sistem mikrotubul (spindle). - +
Terjadinya miosis - D
Mekanisme transfer gen dan rekombinasi,
jika terjadi termasuk gametogenesis serta - +
pembentukan zigot.
Komponen Biologi Molekuler:
Jumlah kromosom per nukleoid Biasa 1 Biasa > 1
Kromosom sirkuler + -
Kromosom tinier +
Pengendapan ribosom 70 S + -1
Pengendapan ribosom 80 S - +
Pengendapan tetap RNA ribosom, 16S, + -
23S, 5S.
Pengendapan RNA ribosom 18S, 28S, - +
5,85S, 5S.
Asam amino pertama yang memulai suatu
rantai polipeptida selama sintesis protein
Metllionin D +
N-formvlmethionin D -
Tempat pengikatan mRNA pada
AUCAGCCUCC pada ujung 3' 16s atau 18 + -
RNA ribosom.
6
Keterangan:
a. SimboI +, positif, -, negatif, D berarti berada di antara organisme.
b. Sejumlah bakteri (contoh treponema tertentu, mycoplasma,
Haemobartonella), dapat memiliki ukuran lebar 0.1 um, sejumlah bakteri
(contoh , achromatium Macromonas) dapat memiliki ukuran Iebar Iebih dari
10 m.
c. Vakuola gas tidak dilindungi oleh suatu unit membran, vesicula yang
menyusun vakuola dapat mengalami kerusakan karena penerapan secara
tiba-tiba dari tekanan hidrostatik, suatu gambaran penting untuk
mengidentifikasinya.
d. Febril altraseluler tertentu seperti mikrotubul, sudah dilaporkan berada pada
spiroplasma, spirochaeta tertentu, cyanobaderium Anabaena, dan baakteri
bentuk L.
e. Endospora bakteri biasanya resisten terhadap pemanasan 80 C selama 10
menit, bagaimanapun beberapa tipe endospora mungkin mati oleh
pemanasan tersebut dan diperiukan pengujian pada temperatur yang lebih
rendah.
f. Kecuali pada membran sebagian besar mycoplasma.
g. Sebenarnya terdapat pada semua eubakteria gram negatif dan beberapa
bakteri gram positif.
h. Terdapat pada dinding eubakteria kecuali chla.mydia, tidak terdapat pada
archaeobakteria.
i. Pada cyanobakteria terdapat suatu membran sitoplasma yang berdiri
sendiri dan membran tilakoid.
j. Dengan sejumlah kecil perkecualian, sepera pada photobaderia. k.
Kecuali pada mitokondria, di mana terjadi tipe Mn.
l. Kecuali pada mitokondria dan kloroplas, yang memiliki ribosom 70S
mempergandakan diri. Karena fungsi yang umum ini, maka sel mempunyai
susunan dalam yang serupa. Berbagai organel seluler memilih-milih berbagai
macam substrat ke dalam berbagai tebat (pool) yang berbeda, memisahkan enzim-
enzim, menyediakan suatu permukaan yang padat tempat terjadinya reaksi-reaksi
biokimia dan melindungi informasi genetik.
CIRI-CIRI SEL
Tidak ada satupun yang dapat lewat antara kedua sel bersebelahan ini, di tempat-
tempat terjadinya sambungan rapat ini. Sambungan rapat sel-sel epitel di dalam
9
kapiler ikut membentuk sawar darah otak. Pada sambungan bercelah, membran
luar tidaklah melebur satu sama lain; mereka dihubungkan oleh saluran-saluran
yang sempit dan dipisahkan oleh suatu ruang yang sangat kecil. Keadaan ini
memungkinkan sel-sel untuk saling bertukar molekul tanpa mengeluarkan
molekul-molekul itu ke lingkungan luar sel. Sambungan bercelah ini lazim
dijumpai pada sel-sel sistem saraf. Desmosom adalah filamen yang mengelilingi
bagian luara dari sel. Desmosom ini melekatkan sel yang satu dengan yang lain
dan membentuk jaringan seperti hati dan ginjal.
UNSUR-UNSUR SEL
Membran Plasma
Membran plasma mengelilingi bagian luar sel dan terdiri atas karbohidrat,
lipid dan protein. Membran plasma bekerja sebagai suatu sawar yang membatasi
pertukaran molekul antara bagian dalam sel dengan dunia luar. Ini terjadi karena
membran sel mempunyai kandungan lipid yang tinggi yang menghalangi
pertukaran bebas dari berbagai zat yang larut di dalam air yang lazim dijumpai di
bagian dalam sel dengan bahan-bahan yang larut di dalam air dan terdapat di luar
sel. Dalam rangka menjamin pertukaran molekul-molekul yang diperlukan,
membran plasma mempunyai tempat-tempat tertentu yang khas untuk keluar-
masuk berbagai molekul berkutub seperti ion-ion, gula, asam-asam amino dan
berbagai nukleotida. Membran plasma juga mengandung reseptor yang mampu
mengikat dan dengan demikian memulai suatu tanggap terhadap hormon,
neurotransmiter dan antibodi.1,2,5,6
Membran plasma bukanlah suatu struktur yang simetris. Pada tempat-tempat
tertentu di bagian luar membran terdapat struktur yang mengandung karbohidrat
serta tempat-tempat yang berfungsi sebagai reseptor. Di lapisan tengah terutama
terdiri atas lipid. Protein dapat ditemukan di kedua sisi lapisan membran plasma
atau terbenam di dalamnya. Akan tetapi protein-protein yang khas hanya ada di
salah satu sisi lapisan lipid membran plasma, tidak pada kedua sisi tersebut.3,6
10
Sitoplasma 1,2,5
Sitoplasma mencakup segala sesuatu yang ada di sebelah dalam dari
membran plasma kecuali inti sel atau nukleus. Sitoplasma mengandung berbagai
garam, enzim dan aneka macam subtrat untuk berbagai reaksi seluler. Beberapa
enzim seluruhnya berada dalam keadaan bebas dalam larutan, termasuk di
antaranya enzim-enzim yang mengkatalisis langkah-langkah awal dari reaksi
perombakan berbagai macam gula; sebagian daripada enzim-enzim yang berada
dalam keadaan bebas dalam larutan ini ialah enzim-enzim untuk mensintesis
protein. Sebagian besar dari enzim-enzim lain terikat erat kepada lapisan dalam
membran atau terikat longgar ke filamen, yang memasungnya di dalam
sitoplasma. Pengikatan enzim dengan cara-cara tersebut dapat mengarahkan suatu
protein ke suatu arah tertentu atau mempermudah suatu jalur enzimatik dengan
cara mengikat berbagai enzim berbeda yang bekerja secara berturutan dalam
mengolah suatu substrat.
Filamen 1,5
Filamen terbesar di dalam sitoplasma ialah mikrotubulus. Garis tengahnya
mencapai 200 sampai 300 A dan terdiri atas protein yang disebut tubulin.
Mikrotubulus bertugas mempertahankan bentuk sel dan memungkinkan berbagai
bahan bergerak di dalama sel dan keluar dari sel. I ajuga membentuk kumparan
mitosis, yang memisahkan kromosom pada saat pembelahan sel. Obat-obatan
seperti colchicine menghambat polimerisasi dari tubulin. Obat ini mencegah
terbentuknya kumparan mitosis serta distribusi kromosom yang tepat di antara sel-
sel anak.
Mikrofilamen, yang terdapat dalam sebagian besara sel, lebih kecil daripada
mikrotubulus. Mikrofilamen yang tebal disusun oleh protein miosin dan filamen
tipis yang dinamakan aktin. Kedua protein ini bersama-sama membentuk protein
kontraktil pada otot. Lagi pula, mikrofilamen menghubungkan berbagai segmen di
dalm sel. Beberapa di antaranya sangatlah stabil, sedangkan yang lain haruslah
disintesa dulu, berfungsi sebentar saja dan sesudah itu segera dirombak.
11
Inti 2,3,4
Organel terbesar di dalam sel ialah inti atau nukleus. Adanya inti ini
membagi makhluk hidup dalam dua kelompok besar, yaitu makhlik hidup dengan
sel-sel eukariotik (ragi, jamur, tumbuh-tumbuhan dan binatang) dan makhluk
hidup dengan sel prokariotik (bakteri, mikroplasma dan ganggang biru-hijau). Inti
sel dikelilingi oleh suatu membran berganda atau sampul yang bercak-bercak
dengan lubang-lubang berbentuk segi delapan. RNA yang disintesis di dalam inti
memasuki sitoplasma melalui lubang-lubang ini.
Di dalam inti terdapat DNA, RNA dan protein, namun hanya DNA dan
RNA saja yang disintesis di sana. DNA sel manusia bertempat di dalam 46
kromosom yang tersusun dalam 23 pasang. Kromosom hanya tampak jelas tepat
sebelum sel membelah. Sedangkan dimasa-masa yang lain, kromosom tampak
sebagai benang halus dan kusut, disebut sebagai kromatin. RNA, yang disintesis
12
dalam inti, berada bersama protein dalam kromosom dan di dalam kompleks
ribonukleoprotein yang besar.
Anak inti
Anak inti adalah suatu struktur bulat di dalam inti sel. Tidak sebagaimana
halnya inti dan sebagian besar organel yang lain, organel ini tidak mempunyai
suatu membran pembatas. Anak inti adalah tempat sintesis RNA ribosom dan
merupakan kumpulan ribosom, yang strukturnya dibentuk oleh protein. Di dalam
suatu inti mungkin saja ada lebih dari satu anak inti, terutama pada sel-sel
misalnya sel hati, yang mensintesis sejumlah besar RNA ribosom.
13
Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang memegang peranan dalam langkah
terakhir daripada oksidasi substrat, sintesis ATP (adenosin trifosfat) dan dalam
langkah awal sintesis urea. Jumlah mitokondria di dalam sel tergantung kepada
keperluan sel tersebut akan energi. Sebuah sel hati mungkin mengandung
mitokondria sebanyak 2500 buah. Sel otot juga kaya akan mitokondria, sebaliknya
sel darah merah yang matang sama sekali tidak memilikinya.
Gambar 4. Mitokondria
dalam mitokondria. Karena tempat mereka ini, elektron yang dihasilkan dalam
proses ini dengan mudah dapat dipindah-pindahkan melalui protein yang
membentuk rantai pemindahan elektron dan yang terikat pada membran tadi. 4,7
Mitokondria mengandung DNA dan enzim-enzim yang perlu untuk sintesis
RNA dan protein. Enzim-enzim ini sangat berbeda dengan yang terdapat di bagian
lain daripada sel dan sangat menyerupai enzim-enzim sel prokaryotik. Karena itu,
mitokondria dianggap sebagai suatu organisme bebas dahulunya. Sekalipun
demikian, sandi genetik untuk sebagian besar protein mitokondria, baik struktural
maupun enzim, berada di dalam inti dan bukan di dalam gen mitokondria. Protein-
protein ini disintesis di dalam sitoplasma dan kemudian pergi ke mitokondria.
Gangguan fungsi mitokondria terjadi pada infeksi virus, sirosis hati, sindroma
Reye dan keracunan amonia.
Kompleks Golgi
Organel sel lain yang mengandung membran ialah kompleks Golgi. Struktur
ini tersusun dari kantong-kantong atau vesikel membran yang tersusun sejajar satu
sama lain dan rapat dan berkesinambungan dengan RE. Protein yang akan
disekresikan masuk ke satu sisi dari alat Golgi, dikonsentrasikan dan diubah,
kemudian keluar di sisi yang lain. Karena perannya dalam sekresi protein ini,
kompleks ini banyak ditemui dalam sel-sel seperti sel-sel hati dan pankreas, yang
mensekresikan protein dalam jumlah yang besar. 9
16
Gambar 7. Lisosom
Proksisom atau badan mikro ("microbody") terutama terdapat di hati dan ginjal
dan mempunyai ukuran yang sama dengan lisosom. Nama dari organel ini
diperoleh dari hubungannya yang erat dengan hidrogen peroksida. Seperti halnya
lisosom, maka peroksisom mengandung berbagai macam enzim-enzim oksidatif.
Meskipun begitu, banyak enzim peroksisom yang bahkan menghasilkan peroksida
sebagai salah satu produk oksidasi. Katalase, yang juga terdapat di dalam
peroksisom, kemudian memecah peroksida tersebut. Adanya enzim-enzim ini di
dalam suatu organel mencegah peroksida bekerja terhadap unsur-unsur sel yang
lain. Kelainan pada peroksisom disertai oleh beberapa jenis adrenoleukodistrofi.
Proliferasi Sel
Siklus sel terbagi atas dua bagian penting yaitu interfase dan mitosis.
Selama interfase DNA terdistribusi secara difus dalam inti sel, dan masing-masing
kromosom tidak dapat dibedakan. Proses ini meliputi sintesis ribosom baru,
membran sel, mitokondria, retikulum endoplasma dan sebagian besar protein.
Mitosis berlangsung sekitar 30 menit, berakhir dengan terpisahnya sel.
Tahapan proses selalu terjadi pada setiap siklus sel. Replikasi kromosom
hanya terbatas pada bagian tertentu dari interfase, yaitu pada S fase (untuk sintesis
DNA). Setelah setiap kromosom di replikasi, dua kromoson baru tetap melekat
satu sama lain sebagai susunan memanjang. Fase S terjadi pada pertengahan
interfase, didahului oleh gap yang disebut G1 diikuti G2. Pada siklus sel hewan,
G1 berlangsung 12 jam, fase S 6 jam, G2 6 jam, dan mitosis sekitar 30 menit.
Proliferasi sel adalah sebagai hasil akhir dari perubahan tersusun dari
empat fase : G1, S, G2 dan M.
terjadi selama fase M. Lamanya G2 sangat bervariasi, dan hal ini belum diketahui
lebiha lanjut.
Supaya siklus sel berhasil, dilakukan aktifasi gen siklus sel. Gen-gen ini
mengatur kemajuan siklus sel dan dapat menghentikan proses bila ada kerusakan
DNA. Sel harus berhasil melalui dua titik awal yaitu perbatasan antara G1/s dan
G2/M. Titik G1/S memulai adanya proliferasi, dan G2/M menandakan titik
perbaikan DNA yang mengalami kerusakan.
dengan centrosom pada kedua akhirannya. Pada saat ini sel tersebut sedang berada
dalam posisi metafase.
Sel akan berada pada afse metafase sampai akhirnya akan terbentuk dua
kutub kromatid dan memasuki fase anafase. Kromatid akan terpisah dan bergerak
sepanjang mikrotubulus ke arah yang berlawanan.
I. Pendahuluan
A. Ciri Umum 2,4
1. Semua sel manusia dikelilingi oleh membran plasma (juga disebut
membran sel). Bahkan permukaan sel yang kompleks tak beraturan,
lekukan dan tonjolan ditutupi oleh membran plasma.
2. Membran plasma merupakan membran yang semi-permeable antara sel
dan lingkungan sekitarnya sehingga zat-zat tertentu dapat lewat dari luar
sedangkan unsur lainnya dicegah keluar dari sel.
a. Membran plasma yang semi-permeabel mempunyai peranan penting
dalam mengatur komposisi sitoplasma.
b. Air, ion-ion dan metabolit dengan berat molekul rendah seperti glukosa
melewati membran plasma ke dalam sitoplasma pada keadaan yang
terkendali.
3. Sel-sel menggunakan mekanisme lainnya untuk mengatur makromolekul
ekstraselular. Membran sel mengelilingi dan mencaplok makromolekul,
kemudian mengangkutnya ke dalam sel.
B. Fungsi Penyekat
1. Sel bereaksi terhadap perubahan di sekitarnya.
a. Bakteri bergerak ke sumber bahan makanan (misalnya monosakarida)
secara kemotaksis karena membran bakteri mempunyai reseptor yang
mengikat bahan makanan, mengangkutnya ke sel dan kemudian
mempengaruhi sifat sel sehingga bakteri tetap dekat sumber bahan
makanan.
b. Pada organisme multiselular, deretan isyarat sel-sel yang terkoordinasi
dan bereaksi dengan menggunakan reseptor-reseptor membran. Suatu
organisme mempunyai kemampuan selektif yang besar jika dilengkapi
dengan reseptor-reseptor membran ini melalui mutasi.
2. Karena organisme multiselular berasal dari organisme bersel satu yang
prmitif, membran plasma mengembangkan reseptor-reseptor untuk
mengenal sel-sel lainnya.
24
C. Permukaan membran
1. Permukaan luar dari kedua lapisan lipid merupakan permukaan E
menghadap sebelah luar sel dan suatu muka E yang menghadap bagian
hidrofobik dari kedua lapisan.
2. Permukaan dalam dari kedua lapisan lipid mempunyai permukaan P, yang
melekat langsung pada protoplasma dan muka P yang menghadap bagian
hidrofobik kedua lapisan.
E. Protein Membran
1. Protein merupakan bagian sekitar 50% dari unsur membran bukan air.
Protein merupakan unsur struktural membran plasma dan mungkin
membentuk saluran yang menembus membran untuk transport ion.
2. Beberapa protein membran adalah reseptor untuk bahan ekstraselular,
selain itu untuk perlekatan struktur sitoplasma yang berjalan melalui sel.
3. Beberapa protein membran merupakan molekul amfipatik, sehingga
mempunyai domain hidrofilik dan hidrofobik. Domain ini dibatasi oleh
perbedaan komposisi asam amino dalam protein.
4. Glikoprotein.
a. Rantai gula hidrofilik dari membran glikoprotein menonjol ke dalam
ruang ekstraselular yang cair.
b. Rantai gula yang kompleks ini ikut berperan dalam muatan negatif
permukaan sel dan menyusun glikokaliks.
c. Glikokaliks adalah lapisan tipis zat di luar membran plasma yang
tercakup dalam pengenalan sel ke sel.
d. Glikokaliks berkembang biak sekali terutama pada sel-sel usus halus. Di
sini, glikokaliks mencegah kerusakan membran sel oleh enzim pencernaan.
5. Protein membran yang terdapat menyilang lapis ganda lemak disebut
protein transmembran. Kebanyakan protein membran adalah protein
transmembran.
6. Protein membran eritrosit. Membran eritrosit adalah membran yang
dikenali terbaik. Disini terdapat lusinan protein atau lebih. Ada tiga protein
28
utama yaitu spektrin, glikoforin dan pita III yang menyusun lebih dari 50%
protein membran.
a. Spektrin adalah sepasang protein 240 kD dan 220 kD berikatan longgar
pada lembar dalam membran plasma dalam suatu kompleks dekat aktin
(protein kontraktil). Meskipun spektrin ada dalam sediaan membran yang
sangat murni, adalah lebih cocok dianggap sebagai protein sitoplasma
yang tercakup dalam mempertahankan bentuk eritrosit bikonkaf seperti
cakram.
b. Glikoforin merupakan protein transmembran dengan berat molekul
30 kD.
(1) Kelompokan molekul gula yang kompleks dilekatkan pada ujung N,
yang menonjol ke dalam domain periselular.
(2) Glikoforin juga mempunyai segmen pendek yang terdiri atas asam
amino hidrofobik dan daerah hidrofilik ke-dua pada ujung C
menghadap pada domain sitoplasma seperti air.
d. Sel mencaplok bakteri atau sisa sel yang rusak melalui proses
fagositosis
B. Reseptor Insulin
1. Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan oleh sel beta dalam pulau
Langerhans pankreas, suatu kelompokan sel endokrin yang terpisah
berdekatan dengan kapilar-kapilar dan tersebar di antara sel-sel asinar
pankreas yang eksokrin. Sel endokrin mensekresi hormon ke dalam sistem
vaskular, yang membawanya ke organ target yang jauh.
2. Insulin berikatan pada reseptor insulin, suatu protein membran. Kemudian
vesikel berselubung mencaplok insulin dan reseptor.
3. Vesikel berselubung ini mempunyai lapisan protein yang padat endokrin
pada permukaan P membran sel. Vesikel berselubung dapat dipisahkan
dari sel dan terdiri atas beberapa protein membran termasuk klathrin (180
kD) dan protein lainnya yang mempunyai beberapa molekul lebih kecil.
4. Pada keadaan tertentu, pembentukan protein secara langsung menjadi tiga
makromolekul, selanjutnya menjadi deretan seperti keranjang sekeliling
vesikel berselubung. Jika selubung itu dilepaskan dari vesikel berselubung
klathrin, vesikel melebur dengan lisosom dan reseptor insulin dihancurkan.
1. Bentuk khusus.
a. Terdapat tiga bentuk retikulum endoplasma halus.
(1) Bentuk lamelar. Sering retikulum endoplasma halus bentunya seperti
lamel-lamel yang luas (lembaran) dari kantong panjang yang gepeng
dibatasi oleh membran.
(2) Bentuk vesikular. Bentuk retikulum endoplasma halus ini sebagai
vesikel kecil-kecil, bulat dibatasi oleh membran.
(3) Bentuk tubular. Bentuk retikulum endoplasma ini seperti tubulus
memanjang dibatasi oleh membran. Sering bentuk tubular secara
dinamis berkaitan dengan bentuk lamlar dan bentuk veskular.
b. Ketiga bentuk retikulum endoplasma mungkin secara bebas berubah-ubah,
sehingga retikulum endoplasma merupakan suatu organel pleomorfik yang
sangat dinamis. Ketiga bentuk ini juga ditemukan pada retikulum
endoplasma kasar.
B. Fungsi
1. Fungsi utama retikulum endoplasma kasar adalah mensintesa protein yang
akhirnya disekresikan dari sel. Ribosom adalah tempat sintesa protein.
Mula-mula rantai polipeptida tumbuh pada ribosom. Selama sintesa,
protein melipat menjadi struktur tersier yang alamiah ketika masuk ke
dalam lamel-lamel retikulum endoplasma kasar
2. Retikulum endoplasma kasar dapat berubah menjadi retikulum
endoplasma halus.
a. Hewan yang disuntik dengan luminal akan menyebabkan proliferasi
segera retikulum endoplasma kasar dalam sel-sel parenkim hati.
b. Setelah proliferasi, ribosom dari retikulum endoplasma kasar,
mengubahnya menjadi retikulum endopalsma halus, sehingga sekarang
mempunyai enzim-enzim untuk detoksifikasi luminal. Hati mendetoksi-
fikasi beberapa racun yang dimakan, sehingga hati mempunyai banyak
sekali retikulum endoplasma kasar (sumber retikulum endoplasma
halus) dan retikulum endoplasma halus (sumber enzim-enzim
detoksifikasi).
36
D. Metabolisme steroid
1. Biosintesa kolestrol. Mevalonat dan skwalen merupakan perantara dalam
sintesa kolesterol.
a. Langkah pertama adalah pembentukan 3-hidroksi-3-metilglutaril-
coenzim A (HMG-CoA) dari asetoasetil CoA dan asetil CoA. HMG-
CoA berada dalam sitosol dan dalam mitokondria.
(1) HMG-CoA reduktase pada retikulum endoplasma mengubah
HMG-CoA menjadi asam mevalonat.
(2) Sintesa asam mevalonat adalah termasuk langkah dalam sintesa
kolesterol.
E. Metabolisme karbohidrat
1. Glukose-6-fosfatase adalah enzim retikulum endoplasma yang mencakup
pengaturan ambang glukosa darah.
a. Enzim ini memecah fosfat dari glukose-6-fosfat, sehingga glukosa
dilepaska ke dalam aliran darah.
38
A. Struktur
1. Aparatus Golgi adalah deretan lamel-lamel berbentuk cakram gepeng.
2. Membran apartus Golgi tebalnya sekitar 7,5 nm dan lumen tiap kantong
lebarnya sekitar 25 nm.
3. Tiap aparatus Golgi berisi 5-10 lamel-lamel, yang dipisahkan oleh celah
20 nm.
4. Tiap lamel mempunyai sejumlah fenestrasi dan berisi beberapa vesikel
kecil dan membran tabung yang beranastomosis yang berkaitan dengan
tumpukan lamel-lamel.
5. Aparatus Golgi mempunyai muka luar yang cembung atau forming face
dan muka dalam yang cekung atau maturing face
a. Membran baru ditambahkan ke forming face dari retikulum
endoplasma. Pada beberapa sel sekretoris (misalnya sel asinar
pankreas), maturing face membentuk sejumlah besar granula sekretoris
(zimogen).
b. Membran yang lama dan tonjolan vesikel dari maturing face
c. Membran sekeliling granula sekretoris melebur dengan membran
plasma dan menjadi bagian integral membran plasma.
B. Fungsi
1. Sintesa protein
a. Mula-mula protein disentesa dalam retikulum endoplasma diteruskan ke
forming face aparatus Golgi dalam vesikel peralihan.
b. Beberapa polipeptida mempunyai rantai gula yang kompleks dalam
aparatus Golgi karena kerja enzim membran Golgi yang disebut glikosil
transferase.
c. Glikoprotein yang baru disentesa meninggalkan maturing face aparatus
Golgi dalam granula sekretoris.
40
C. Jalur Sekretoris
1. Polipeptida yang baru disintesa dipisahkan dalam vesikel kecil yang
menonjol dari retikulum endoplasma kasar. Vesikel-vesikel ini bergabung
dengan forming face dari aparatus Golgi.
2. Selanjutnya polipeptida diproses dalam apartus Golgi ketika polipeptida
melalui forming face ke maturing face (misalnya sisa gula distal
ditambahkan pada glikoprotein).
3. Protein berjalan dari maturing face vakuol kondensasi, dimana air
disingkirkan dan dibentuk granula zimogen. Di bawah rangsang yang
sesuai, granula zimogen melebur dengan membran plasma dan dilepaskan
dari sel secara eksositosis.
2. Membran dalam, seluruhnya dikelilingi oleh membran luar, juga terdiri atas
lapis ganda fosfolipid-protein. Membran ini mempunyai sejumlah lipatan
yang disebut krista, menonjol ke ruang dalam dari organel.
a. Krista mitokondria sering membentuk tonjolan seperti rak yang melipat
ke dalam dari amembran dalam. Krista ini sering membentuk inter-
digitasi sedemikian rapat sehingga mitokondria mempunyai gambaran
bergurat pada mikroskop elektron transmisi.
b. Krista juga dapat mempunyai bentuk lain, seperti vesikel dan tubulus
terdapat dalam berbagai jaringan pembentuk steroid atau sebagai
lembaran yang berlubang pada beberapa jaringan otot.
Fungsi
Mitokondria mengandung enzim-enzim siklus trikarboksilat (TCA), yang
berperan mengurangi nukleotida dari metabolisme asam sitrat yaitu enzim rantai
transport elektron dan enzim untuk sintesa ATP.
1. Fungsi utama mitokondria adalah mensintesa ATP dari asam sitrat.
2. Mitokondria juga membantu biosintesa steroid, oksidasi asam lemak dan
sintesa asam nukleat.
Fungsi ruang-ruang :
1. Membran luar mengandung enzim-enzim:
a. NADH-sitokrom c oksidoreduktase
b. Sitokkrom-b
c. Asil-koenzim A sintesa
d. Monoamin oksidase
e. Kinurenin hidroksilase.
jumlah besar. Banyak protein mitokondria adalah sangat hidrofobik dan sukar
diangkut melalui membran mitokondria setelah disintesa dalam domain
sitoplasma. Genom mitokondria mungkin dapat mengatasi kesulitan ini.
B. Mungkin mitokondria berasal dari bakteri endosimbiotik yang telah
kehilangan seluruh fungsi nuklearnya. Genom inti sel memberikan fungsi yang
hilang ini dan mitokondria bereaksi dengan menghasilkan ATP secara efisien.
D. Enzim-enzim lisosom
1. Esterase : a. Fosfolipase dan kolesterol esterase
b. Fosfodiesterase
c. Deoksiribonuklease II dan ribonuklease II
2.Glikosidase : a. Lisosim
b. Beta-glikosidase dan beta-galaktosidase
c. alfa-N-asetilgalaktosaminidase dan alfa-N-asetilglikos
aminidase
d. alfa-L-fukosidase.
KESIMPULAN
Sel-sel eukariotik sangatlah tersusun sempurna. Sel-sel ini dikelilingi oleh
membran plasma yang mengatur keluar-masuknya berbagai bahan dan
memungkinkan sel berinteraksi dengan lingkungannya. Di dalam membran
plasma terdapat sitoplasma, mengandung enzim-enzim untuk oksidasi glukosa
dan sebagian enzim yang berperan dalam sintesis protein.
Di dalam sitoplasma terdapat beberapa organel yang berbeda: mitokondria,
inti, kompleks Golgi, RE, dan lisosom. Mitokondria bertanggung jawab untuk
tahap akhir oksidasi gula dan lemak, menangkap dan mengikat energi dalam
bentuk ATP dan dalam langkah pertama dari sintesis urea. Organel ini dibatasi
oleh membran luar yang licin dan membran dalam yang sangat berlipat-lipat.
Inti sel dibatasi oleh membran berganda yang penuh dengan lubang-lubang
kecil. Inti sel mengandung DNA, RNA dan protein. Anak inti yang ada di dalam
inti merupakan tempat sintesis RNA ribosom. Sedangkan RE adalah struktur yang
merupakan kelanjutan membran inti. Sintesis protein berlangsung pada RE
berbutir, sedangkan sintesis steroid dan karbohidrat terjadi di RE licin, demikian
pula proses biotransformasi zat-zat asing, misalnya obat-obatan.
Kompleks Golgi berkesinambungan dengan RE. Struktur yang terikat
kepada membran ini mengkonsentrasi dan mengubah protein sebelum
disekresikan. Lisosom dan peroksisom adalah dua struktur seluler lain yang juga
dibatasi oleh membran. Keduanya mengandung enzim-enzim yang penting bagi
proses pemecahan. Sel-sel khusus mempunyai struktur tambahan seperti butir-
butir lemak dan glikogen yang tidak terikat kepada membran.
49
KEPUSTAKAAN