Transkripsi
Proses sintesis molekul RNA menggunakan DNA sebagai templat
disebut transkripsi. Transkripsi dikatalisasi oleh suatu enzim yang dikenal
sebagai RNA polimerase. RNA polimerase pada bakteri terdiri atas dua subunit
dan dua subunit . RNA polimerase bersama-sama dengan (disebut
holoenzim) berjalan sepanjang molekul DNA untuk menemukan lokasi awal
transkripsi. Fungsi faktor adalah membantu RNA polimerase untuk mengenali
suatu urutan tertentu pada molekul DNA yang menandai tempat awal transkripsi
(awal suatu gen) yang dikenal sebagai promotor. RNA polimerase bersama-sama
faktor mengikat daerah promotor dengan kuat dan memisahkan untai ganda
DNA agar inisiasi transkripsi dapat terjadi. Setelah transkripsi dimulai, faktor
terlepas dari RNA polimerase (RNA polimerase tanpa faktor disebut core
enzyme) dan transkripsi berlangsung terus sampai mencapai suatu daerah pada
akhir gen yang disebut terminator. Urutan terminator menandai tempat akhir
20
transkripsi (akhir suatu gen). Terminator biasanya adalah urutan nukleotida yang
membentuk pasangan basa dan membentuk struktur stem-loop.
rRNA, transfer RNA (tRNA), small nuclear RNA (smRNA) dan signal
recognition particle RNA (srpRNA). 55 rRNA merupakan bagian dari subunit
ribosom 60S.
terbentuk kompleks antara TFIIA dengan TFIIB, TFIID, TFIIE dan RNA
polimerase II.
Enhaser
Enhaser merupakan daerah yang terletak jauh (di atas 10 kb) dari daerah
awal transkripsi. Enhanser dibutuhkan pada induksi operon ke tingkat yang lebih
tinggi. Enhanser dikenali oleh protein aktivator misalnya Ctf (NF-1) , Sp1, Spi-1
dan Oct-1. Ctf (NF- 1) berikatan dengan boks CAAT (GGCCAATCT), SpI
berikatan dengan boks G (GGGCGG), Spi-1 melekat pada boks PU (GAGGAA)
dan Oct-1 berinteraksi dengan boks AT-CAT (A'TTCAT) menyebabkan DNA
loop, sehingga protein aktivator berinteraksi langsung atau tidak langsung
dengan kompleks preinisiasi. Hal ini merupakan sinyak bagi RNA polimerase
untuk memulai sintesa RNA pada tingkat tinggi. Beberapa enhaser letaknya
relatif dekat dengan daerah promotor, boks CAAT biasanya berlokasi pada -75
pasangan basa sebelum daerah awal transkripsi.
Transkripsi Balik
Akhir-akhir ini telah ditemukan suatu proses yang merupakan kebalikan
transkripsi yang mampu mensintesis molekul DNA untai tunggal menggunakan
RNA sebagai templat. Proses ini disebut transkripsi balik dan dikatalisis oleh
enzim yang disebut reverse transkriptase. Molekul DNA untai tunggal tersebut
disebut cDNA (complementary DNA) dan dapat dibuat menjadi untai ganda
dengan bantuan enzim DNA polimerase.
Translasi
Proses selanjutnya setelah transkripsi adalah translasi. Proses translasi
berlangsung pada ribosom dan merupakan proses sintesis protein berdasarkan
informasi yang berada pada mRNA. mRNA yang ditranslasi harus terikat pada
ribosom dan pada organisme prokariot pada ujung 5'nya terdapat suatu urutan
yang mengenali ribosom. Urutan ini dikenal sebagai situs pengikatan ribosom
24
atau ribosom binding site (RBS). Ribosom terdiri atas dua subunit, yaitu subunit
besar dan subunit kecil. Struktur ribosom untuk organisme eukariot tidak sama
dengan struktur ribosom untuk organisme prokariot. Ribosom prokariot terdiri
atas subunit 30S dan 50S, sedangkan ribosom eukariot terdiri atas subunit 40S dan
60S. Proses translasi terdiri atas tiga subproses, yaitu inisiasi, elongasi dan
terminasi. Komponen pada tahap inisiasi organisme prokariot meliputi kodon
inisiasi (AUG), tiga faktor inisiasi, fMet-tRNA, subunit 30S dan 50S, dan GTP.
Untuk organisme eukariot, komponennya adalah kodon inisiasi (AUG), lima
faktor inisiasi, Met-tRNA, subunit 40S dan 60S, GTP dan ATP. TRNA inisiator
yang membawa anti kodon CAU akan menempati situs P pada ribosom. tRNA
kedua yang membawa anti kodon untuk kodon kedua memasuki situs A pada
ribosom. Asam amino yang dibawa oleh tRNA kedua akan membentuk ikatan
peptida dengan asam amino pertama. Setelah ikatan peptida terbentuk, tRNA
yang membawa kedua asam amino akan bertranslokasi dari situr A ke situs P.
Hal ini berlangsung terus menerus sampai mencapai suatu kodon (UAG,
UAA, UGA) yang tidak dikenali oleh anti kodon yang dibawa oleh tRNA. Ini
memberikan sinyal bahwa proses transisi telah berhenti. Kedua subunit ribosom
akan berdisosiasi dan polipeptida dibebaskan dari tRNA-nya.
kodon stop UAG, UAA dan UGA. RE berikatan dengan kodon terminasi pada
situs A ribosom dan menstimulasi hidrolisis ikatan tRNA dan rantai polipeptida
pada situs P yang menyebabkan rantai polipeptida lepas dari ribosom, tRNA
dilepaskan serta subunit ribosom dan templat mRNA berdisosiasi.
Replikasi
DNA pada umumnya terdapat di dalam kromosom dan kromosom
terdapat di dalam inti sel. Seperti diketahui sel yang membelah selalu didahului
oleh pembelahan inti sel. Berarti kromosom itu membelah, demikian pula
molekul DNA.
Watson dan Crick mengetahui, bahwa sekali urutan nukleotida tertentu
terbentuk pada salah satu pita dari "double helix", maka urutan nukleotida pada
pita komplementernya dapat diketahui. Misalnya, salah satu pita dari "double
helix" terbaca sebagai 5' ...SAATASTAGA... 3' maka pita pasangannya terbaca
sebagai 3' .. GTTATGATST... 5'. Oleh karena itu Watson dan Crick berpendapat
bahwa apabila dua pita dari "double helix" tertentu melalui suatu proses dapat
dilepas berpilinnya dan kemudian dibiarkan dalam larutan yang mengandung
nukleotida, maka tiap pita tadi dapat berlaku sebagai contoh untuk terbentuknya
pita polinukleotida baru. Proses berlipat gandanya molekul DNA dinamakan
replikasi DNA.
Berdasarkan pengamatan beberapa ahli dikenal beberapa hipotesa
mengenai replikasi DNA, yaitu:
1. Secara semikonservatif, Double helix dari molekul DNA yang lama
membuka dengan perantaraan enzim, kemudian di samping tiap pita yang
lama dibentuk pita DNA baru.
2. Secara konservatif, molekul DNA yang lama tetap, artinya double helix tidak
membuka. Di samping molekul DNA yang lama dibentuk molekul DNA baru.
3. Secara dispersif, molekul DNA putus menjadi beberapa bagian dan untuk
potongan-potongan itu dibentuk DNA baru.
27
oriR dan terjadi inisiasi sintesis RNA. RNA yang disintesis ini dapat digunakan
sebagai primer untuk sintesis untai berikutnya.
Sel eukariot memiliki sejumlah besar DNA kromosom untai ganda linier
yang masing-masing memiliki daerah oriR . Daerah ini berlokasi pada setiap
pengulangan 10.000 pasangan basa. Jadi jika suatu kromosom memiliki panjang
100.000 pasangan basa (mengkode 10.000 gen), maka dapat diduga kromosom
ini memiliki 10 daerah oriR. Tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian,
karena kromosom eukariot dapat memiliki daerah oriR lebih banyak dari yang
diduga berdasarkan perhitungan jumlah per genom pada prokariot.
Enzim yang terlibat pada replikasi DNA eukariot mirip dengan enzim
yang terlibat pada replikasi DNA prokariot. Sel eukariot mempunyai 5 macam
DNA polimerase : dan , sedangkan sel prokariot memiliki 3 macam,
yaitu DNA polimerase I, II dan III. DNA polimerase I dan II pada prokariot
terlibat dalam perbaikan kerusakan DNA sedangkan DNA polimerase III
berfungsi pada replikasi DNA. Pada sel eukariot DNA polimerase (x) juga
terletak dalam inti. DNA polimerase (Pol ) berfungsi dalam replikasi untai
lagging dalam inti dan bekerja sama dengan Pol . DNA polimerase bekarja
untuk mengisi gap (celah) dan perbaikan DNA dalam inti. Pol bekerja untuk
replikasi untai leading dalam inti dan bekerja dengan Pol . Pol bekerja untuk
mengisi gap dan perbaikan DNA dalam inti.
Telomer
Pada setiap ujung kromosom eukariot terdapat suatu struktur yang
disebut telomer. Struktur ini mengandung urutan nukleotida pendek yang
berulang dalam jumlah besar. Pada beberapa kasus, ujung setiap untai terikat
secara kovalen yang berfungsi untuk melindungi ujung kromosom dari degradasi
oleh eksonuklease.
Untuk menyelesaikan replikasi kromosom, primer RNA pada setiap ujung
kromosom harus dihilangkan dan diganti oleh DNA. Suatu DNA polimerase yang
dinamai telomerase terlibat dalam proses ini. Telomerase terdiri atas protein dan
29
templat RNA. Templat ini dikopi menjadi DNA oleh bagian protein dari
telomerase.
Suatu model mengusulkan bahwa primer RNA pada ujung 5' untai didigesti
oleh eksonuklease. Telomerase kemudian menempel pada urutan S'TTGGGG 3'
DNA melalui subunit templat RNA yang komplemen (3' AAAACCCCAACUUA
5). Bagian protein telomerase membaca templat subunitnya, mengkatalisis
penambahan pengulangan lain yaitu 5' TTGGGG 3'. Dalam beberapa kasus, DNA
yang baru disintesis ini dapat membentuk struktur hairipin yang berfungsi
sebagai primer baru. Urutan G yang berturut-turut dapat terlibat dalam pemasangan
basa non-Watson-Crick dapat melibatkan pasangan basa selain antara A - T dan
G - C. Aktivitas DNA polimerase atau pengisian celah (gap filling)
menggunakan ujung 3' hidroksi bebas pada ujung struktur hairipin sebagai primer.
DNA Mitokondria
Semua mitokondria mengandung kromosom DNA berbentuk sirkular,
beruntai ganda yang menspesifikasi semua tRNA, semua rRNA, dan beberapa
protein yang diperlukan dalam organel tersebut. Organel ini dapat mengandung
50-100 kromosom. DNA mitokondria dalam sel hewan menspesifikasi 3 rRNA
(5S, 16S dan 23SrRNA) dalam ribosom mitokondria, 22-30 tRNA yang
diperlukan dalam sintesis protein, dan 13-15 protein yang berfungsi sebagai
komponen struktur dan enzim. Tergantung pada organisme, satu polipeptida
adalah sitokrom b, 4 protein merupakan komponen sitokrom c oksidase, 3 sampai
4 merupakan subunit kompleks ATPase, dan 6-7 protein pembentuk NADH
reduktase. Satu protein ribosom dilaporkan dispesifikasi oleh beberapa
mitokondria. Semua protein lainnya dikode oleh genom inti, disintesis di ribosom
sitoplasma, dan ditransport ke dalam mitokondria.
Kromosom mitokondria pada hewan termasuk yang berukuran terkecil,
mempunyai ukuran berkisar antara 16-20 kilobasa. Bandingkan ini dengan
kromosom E.coli yang berukuran 5000 kilobasa.
30
Gambar 2-5. Sintesis protein. Transkripsi dan Translasi pada Eukariot yang
Mengalami Translasi hanya mRNA, rRNA dan tRNA sudah
langsung dapat berfungsi.
Regulasi
Tidak semua jenis protein dapat disintesis pada kondisi sama.
Terdapat sistem kompleks regulasi yang mengontrol terjadinya sintesis
protein. Sejumlah protein (inducible) hanya disitesis jika terdapat molekul
kecil yang disebut inducer. Biasanya inducer menyerupai substrat enzim
dan mengakibatkan pembentukan enzim jika dibutuhkan.
Kelompok enzim lain disebut repressible; hanya disintesis jika tidak
terdapat molekul kecil spesifik, umumnva hasil biosintesis. Enzim represi
dan enzim induksi, memiliki dasar yang sama berhubungan dengan
mekanisme yang mengatur sintesis mRNA. Sebagai contoh kegiatan gen lac
operon dalam mengatur pembentukan enzim -galaktosidase agar dapat
menguraikan laktosa untuk kebutuhan metabolisme, demikian juga
sebaliknya.
Mutasi
Mutasi dikelompokkan berdasarkan :
a. Ukuran
Poin mutasi : suatu perubahan pada sebagian kecil segmen DNA,
biasaya yang terjadi pada suatu nukleotida tunggal atau pasangan
nukleotida.
1) Samasense (silent) mutasi: perubahan pada suatu kodon (biasanya
pada posisi ketiga) yang gagal untuk memindahkan asam amino
spesifik dari tempat yang tidak mengalami mutasi.
2) Nonsense mutasi: Suatu pemendekan produk protein, pada signal
rantai terminasi.
3) Missense mutasi: Suatu perubahan urutan asam amino dengan asam
amino yang mengalami salah cetak ditempatkan pada rantai
polipeptida.
34
b. Kualitas
Struktural mutasi: perubahan pada nukleotida yang mengandung gen.
Substitusi mutasi: Penggantian satu nukleotida untuk yang lainnya.
Delesi mutan: kehilangan beberapa bagian suatu genetik
Insersi mutan: Penambahan satu atau lebih ekstra nukleotida terhadap
suatu gen.
c. Asal Mutasi
Berdasarkan asalnya mutasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa
bagian yaitu:
Mutasi spontan, yang awalnya tidak diketahui dan sering disebut dengan
"backgrooun mutation".
35
Gambar 2-7. Strategi Virus RNA dan DNA dalam Transkripsi dan Replikasi
36