Anda di halaman 1dari 1

Farmakogenetik (lihat bagian 4) berhubungan dengan modifikasi respon obat oleh pengaruh

faktor turunan atau genetik. Tabel 8 menunjukkan beberapa contoh yang melibatkan
metabolisme obat dan variasi respon terhadap obat. Keterikatan antara genetik dan pengaruh
lingkungan terhadap respon obat merupakan salah satu minat/topik yang saat ini sedang
meningkat. Sebelumnya telah diperhitungkan bahwa pada phenylbutazone setidaknya terdapat 2-
3 variasi pada laju metabolismenya dikarenakan pengaruh genetik dan efek lingkungan. Contoh
menarik lainya adalah sekitar 5% populasi di inggris kekurangan hidroksilator debrisoquine dan
ketidakmampuan untuk memetabolisme obat berkaitan dengan faktor genetik tersebut. Penelitian
menunjukkan bahwa individu yang kekurangan debrisoquine juga akan lambat dalam
memetabolisme metoprolol, encainide dan phenformin. Kemungkinan hydroksilasi obat-obat ini
dilakukan oleh enzim Cyp450 dihati. Kepentingan klinis dari penemuan ini harus digali lebih
lanjut karena tidak satupun obat-obat diatas dapat dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama.

Pentingnya terapi pada variasi genetik dalam konjugasi dapat dilihat pada beberapa contoh pada
table 8. Beberapa obat seperti isoniazid, prokainamid dan hydralazine dimetabolisme melalui
asetilasi. Proses ini dilakukan oleh enzim N-asetil transferase pada hati. Kemampuan untuk
meng-asetilasi isoniazid diwariskan sebagai sifat resesif autosom dan histogram distribusi
menunjukkan pola bimodal. Pada populasi causian, sekitar 60% dari populasi adalah asetilator
lambat . Akan tetapi pada suku/ras eskimo hampir 100% dari total populasi merupakan asetilator
cepat. Alasan dari variasi geografis ini tidak diketahui. Sudah jelas bahwa asetilator lambat
isoniazid lebih mungkin mengalami efek toksik seperti neuropati perifer dibandingkan dengan
asetilator cepat. Disisi lain, pasien dengan TB yang merupakan asetilator cepat mungkin
mempunyai respon kurang baik terhadap isoniazid jika obat diberikan dengan dosis 2 kali dalam
seminggu. Asetilator cepat lebih mungkin mengalami kerusakan hati karena penggunaan
isoniazid karena toksisitas ini disebabkan oleh metabolit asetilhidrazin, asetilator cepat akan
memproduksi zat ini dalam konsentrasi tinggi. Sementara asetilator lambat dari procainamide
dan hydrazine lebih cenderung terkena lupus daripada asetilator cepat.

Porfiria intermiten akut dapat dipicu oleh obat-obatan seperti phenobarbitone. Penyakit ini
diwariskan sebagai autosomal dominan dan di disebabkan oleh kelainan indusibilitas dari enzim
asam amino lavulinic sythetase.

Sekitar 100 juta orang didunia beresiko terkena hemolysis dipicu obat dikarenakan kekurangan
enzim glucose 6 phosphate dehydrogenase dalam sel darah merah. Hemolisis dapat dipicu oleh
berbagai jenis obat seperti primakuin, nitrofurantoin dan sulfonamide (lihat table 9). Hipetermia
malignan, kondisi yang ditemukan baru-baru ini terjadi setidaknya pada 1 banding 20000
anastetik dan mungkin disebabkan oleh ketidaknormalan pengikatan kalsium oleh sarcolemma
otot. Akibat penggunaan obat anastesi seperti halothane, suxamethonium atau nitrous oksida,
temperatur tubuh dapat meningkat 2 derajat atau lebih perjamnya.

Anda mungkin juga menyukai