“Bioteknologi Klasik”
OLEH
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat.......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
2.1 Pengertian Bioteknologi................................................................................ 3
2.2 Sejarah Bioteknologi Klasik..........................................................................5
2.3 Implementasi Bioteknologi Klasik secara general........................................ 7
2.4 Implementasi Bioteknologi Klasik Bidang Perikanan dan Kelautan............8
2.5 Kelebihan dan Kekurangan bioteknologi klasik..........................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................12
3.1 Kesimpulan..................................................................................................12
3.2 Saran............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
besar mencakup ekstraksi bahan-bahan alamiah untuk berbagai jenis industri,
perikanan budidaya (aquaculture) dan bioremediasi lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan
kerekayasaan untuk penanganan dan pengolahan bahan dengan bantuan
agen biologis untuk menghasilkan bahan dan jasa (OECD,1982).
c. Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organisme hidup atau bagian
organisme untuk membuat atau memodifikasi suatu produk dan
meningkatkan/memperbaiki sifat tanaman atau hewan atau
mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus (OTA-US,
1982).
d. Menurut Primrose (1987), secara lebih sederhana bioteknologi
merupakan eksploitasi komersial organisme hidup atau komponennya
seperti; enzim.
e. Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup
dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa.
Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology
mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan
alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme
hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk
menghasilkan produk dan jasa.
f. Secara tegas dinyatakan, Bioteknologi merupakan penggunaan terpadu
biokimia, mikrobiologi, dan ilmu-ilmu keteknikan dengan bantuan
mikroba, bagian-bagian mikroba atau sel dan jaringan organisme yang
lebih tinggi dalam penerapannya secara teknologis dan industri (EFB.,
1983).
4
3. “Logi” memiliki pengertian ilmu pengetahuan alam (sains) yang mencakup;
biologi, kimia, fisika, matematika dan sebagainya. Ditinjau dari sudut pandang
biologi (biosain), maka bioteknologi merupakan penerapan (applied); biologi
molekuler, mikrobiologi, biokimia, dan genetika. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa definisi Bioteknologi itu adalah suatu ilmu terapan, gabungan
dari berbagai disiplin ilmu yang memanfaatkan agen biologis dalam suatu proses
untuk menghasilkan barang atau jasa demi kemaslahatan umat manusia.
5
darah putih. Kedua penemuan ini menjadi dasar perkembangan biologi molekuler
modern untuk menemukan DNA sebagai materi genetik dan peran DNA dalam
transfer informasi genetik. Pada tahun 1881, Robert Koch, seorang dokter asal
Jerman menggambarkan koloni bakteri yang tumbuh dari irisan kentang (medium
pada mikroba pertama). Walter Hesse, salah satu rekan kerja Robert Koch,
menemukan agar-agar setelah melihat jeli yang selalu padat bahkan suhu tinggi di
musim panas. Nutrien yang menjadikan jeli memadat kemudian menjadi media
pertama yang paling dapat diterima untuk membuat kultur mikroba murni
sehingga mikroba dapat diidentifikasi.
Pada tahun 1888, Heinrich Wilhem Gottfried Von Waldeyer-Hart,
ilmuwan Jerman, menetapkan istilah kromosom, sebagai struktur yang
terorganisir dari DNA dan protein yang ada di dalam sel. Penemuan penting
selama periode ini adalah dikembangkannya vaksin terhadap cacar dan rabies oleh
Edward Jenner, dokter Inggris dan Louis Pasteur, ahli biologi Prancis. Pada saat
ini, perkembangan ilmu biologi telah mencapai fase ekspoensial. Johannsen
memberikan istilah “genotip” dan “fenotip”. Genotip menggambarkan konstitusi
genetik yang terdapat pada suatu organisme sedangkan fenotip menggambarkan
tampilan organisme yang sebenarnya. Pada saat ini, genetika telah mendapatkan
perhatian masyarakat luas dan dianggap sebagai ilmu yang sangat penting. Pada
saat itu, di Amerika Serikat dimulai gerakan Eugenic (perlakuan yang mengarah
kepada peningkatan kualitas genetik) pada tahun 1924, akibatnya pada tahun
tersebut, Undang-Undang Imigrasi Amerika Serikat digunakan untuk membatasi
masuknya imigran dari wilayah Selatan dan Timur Eropa atas dasar rendahnya
kualiatas genetiknya.
Pada tahun 1928, Alexander Fleming, seorang dokter berkebangsaan
inggris, menemukan senyawa antibiotik ketika mengamati satu mikroorganisme
dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan dan membunuh
mikroorganisme yang lain. Fleming melihat bahwa semua bakteri
(Staphylococcus) mati ketika dalam medium yang sama terdapat jamur yang
tumbuh [ CITATION Ard17 \l 1033 ]. Fleming menyimpulkan bahwa penisilin
merupakan zat toksin antibakteri yang berasal dari jamur Penicillium notatum,
6
dapat digunakan sebagai obat untuk melawan banyak penyakit menular yang
diakibatkan oleh bakteri.
1. Kecap
kecap adalah bumbu dapur atau penyedap makanan yang berupa cairan
berwarna hitam yang rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatan kecap
umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam. Kecap adalah hasil proyek dari
Fermentasi oleh Jamur diikuti dengan fermentasi garam tinggi, biasanya mikroba
yang digunakan seperti Tetragenococcus halophilus, Staphylococcus gallinarum,
Aspergillus oryzae dan Aspergillus sojae.
Proses pembuatannya dimulai dengan Kedelai dicuci dan direbus,
kemudian dikukus lalu dikeringkan kemudian diinokulasi dengan A. Oryzae, lalu
7
di FermentasI I selama 3 – 5 hari kemudian ditambahkan larutan garam 20%,
Fermentasi II dengan bakteri dan ragi, selama 3 – 4 minggu lalu direbus dengan
air lalu disaring filtrat (cake press untuk makanan ternak) lalu di pasteurisasi
kemudian ditambah caramel dan bumbu-bumbu setelah itu disaring.
2. Cuka terbuat dari air nira kelapa. Oleh khamir Saccharomyces, gula nira diubah
menjadi alkohol. Alkohol ini diubah lagi menjadi asam cuka oleh bakteri asam
cuka (Acetobacter aceti).
3. Nata de coco merupakan salah satu makanan olahan kelapa. Pembuatan de coco
merupakan suatu proses fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylinum.
4. Tempe terbuat dari Bahan dasar yaitu adalah kacang kedelai, Ragi tempe atau
jamur (Rhizopus oryzae) akan mencernakan kedelai dengan cara mengubah
protein kompleks pada kacang kedelai yang berbentuk keras menjadi protein
sederhana yang lebih lunak sehingga mudah dicerna oleh manusia.
5. Yoghurt atau Susu asam terbuat dari air susu yang lemaknya dibuang, selanjutnya
susu difermentasi dengan bakteri asam laktat Lactoballus bulgaricus. dan
Sterptococcus thermophillus. - aktivitas bakteri ini menyebabkan keasaman susu
menurun. Setelah itu susu di tambah cita rasa buah.
8
protozoa dan lain-lain yang berdiameter 0,1-2 mm. Bahan-bahan organik tersebut
merupakan pakan alami ikan dan udang yang mengandung nutrisi cukup baik dan
dapat menjadi makanan tambahan yang dapat meningkatkan produksi sector
perikanan dan menurunkan jumlah pakan yang diberikan.
Tehnik Bioflok pada intinya mereduksi bahan-bahan organik dan senyawa
beracun yang terakumulasi dalam air pemeliharaan ikan. Dengan sistem self
purifikasi didapat hasil akhir meningkatkan effisiensi pemanfaatan pakan dan
peningkatan kualitas air. Keuntungan dengan menggunakan teknologi bioflock
tersebut adalah; penggunaan pakan lebih effisien, pertumbuhan ikan akan lebih
seragam dan lebih optimal dengan masa waktu panen yang lebih singkat, padat
tebar per meter kubik lebih tinggi kisaran 1000 benih/m3, ikan lebih sehat.
Pembuatan bioflock dapat dilakukan dengan menggunakan bakteri Bacillus sp.
Terasi adalah salah satu produk hasil fermentasi ikan atau udang yang
hanya mengalami perlakuan penggaraman (tanpa diikuti dengan penambahan
warna) ,kemudian dibiarkan beberapa saat agar terjadi proses fermentasi. Dalam
9
pembuatan terasi ,proses fermentasi dapat berlangsung karena adanya aktivitas
enzim yang berasal dari tubuh ikan atau udang itu sendiri.
Prinsip dari fermentasi ikan atau udang adalah penambahan garam kristal
sehingga terbentuk flavour yang menyerupai daging. Proses dari fermentasi dari
subtrat tidak di harapkan sempurna dalam pembuatan (terasi) karena produk harus
mengandung protein yang terhidrolisis atau tahap hidrolisis. Salah satu perubahan
selama fermentasi yang diharapkan adalah liquid fiksi. Setelah proses
penggaraman, cairan dari dalam ikan (udang) terekstrak keluar. Kandungan
nitrogen pada cairan mula-mula rendah tetapi setelah disimpan beberapa hari,
yaitu selama proses fermantasi menyebabkan terjadinya proses hidrolisis protein
sehingga kandungan nitrogen terlarut baik. Mikroba yang membantu dalam proses
fermentasi terasi meliputi Bacillus sp., Staphylococcus sp., Corynebacterium sp.
10
bebas ampas, kemudian dilakukan proses pemasakan dan pemberian bumbu,
lalu dikemas dalam botol steril dan dipasteurisasi.
- Modal atau biaya yang di keluarkan dalam proses bioteknologi klasik lebih murah
dan terjangkau dari pada bioteknologi modern.
- Hanya menerapkan teknologi yang sederhana
- Hanya memakai bahan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri
- Menggunakan peralatan yang sederhana dan mudah untuk di dapatkan
Kekurangan
- Jumlah produk yang dapat di hasilkan hanya memenuhi skala kecil saja
- Proses dari bioteknologi klasik ini relatif belum steril
- Output yang dihasilkan dari bioteknologi klasik ini cenderung kurang berkualitas
karna tidak menggunakan peralatan yang canggih
- Belum menggunakan prinsip-prinsip ilmiah.
- Perbaikan genetik yang tidak terarah.
- Hasil tidak dapat diperkirakan sebelumnya.
- Tidak dapat mengatasi ketidakstabilan genetik.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bioteknologi klasik atau tradisional adalah bioteknologi yang
memanfaatkan mikroorganisme untuk memodifikasi bahan dari alam untuk
memperoleh produk optimal. Penerapan atau implementasi bioteknologi klasik
untuk bidang Perikanan dan Kelautan merupakan salah satu sektor yang sangat
penting dalam menunjang kehidupan manusia. Seperti: Pemanfaatan bioflok
dalam upaya peningkatan hasil budidaya, Proses Fermentasi Pada Ikan Budu,
proses fermentasi pada pembuatan terasi, serta proses fermentasi pada pembuatan
kecap ikan.
3.2 Saran
Adapun saran saya pada makalah ini yaitu mahasiswa lebih aktif lagi
dalam mencari informasi yang bersangkutan dengan mata kuliah ini
“Bioteknologi Hasil Perikanan“ agar ketika mendapat tugas tidak tidak
kebinggungan lagi karena sudah ada bayangan tentang materi yang dikasih.
12
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, E.D. dan Rahayu, D.A. 2017. Pengantar bioteknologi (Teori dan
Aplikasi). Deepublish, Yogyakarta.
13