Anda di halaman 1dari 2

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Definisi Infeksi saluran kemih (ISK) didefinisikan dengan tumbuh dan


berkembang biaknya bakteri atau mikroba dalam saluran kemih
dalam jumlah bermakna.
Etiologi Infeksi saluran kemih disebabkan berbagai jenis mikroba, seperi
bakteri, virus, dan jamur. Penyebab ISK paling sering adalah bakteri
Escherichia coli. Bakteri lain yang juga menyebabkan ISK adalah
Enterobacter sp, Proteus mirabilis, Providencia stuartii, Morganella
morganii, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus epidermidis, Streptococcus faecalis, dan bakteri
lainnya.
Epidemiologi Prevalensi ISK pada neonatus berkisar antara 0,1% hingga 1%, dan
meningkat menjadi 14% pada neonatus dengan demam, dan 5,3%
pada bayi. Pada bayi asimtomatik, bakteriuria didapatkan pada 0,3
hingga 0,4%.13 Risiko ISK pada anak sebelum pubertas 3-5% pada
anak perempuan dan 1-2% pada anak laki. Pada anak dengan
demam berumur kurang dari 2 tahun, prevalensi ISK 3-5%.
Patogenesis Saliva pada individu yang sehat terdiri dari agen antimikroba yaitu
laktoferin, lisozim, peroksidase, polipeptida kaya histidin dan antibodi
anti-kandida yang menghambat pertumbuhan berlebih dari populasi
Candida. Oleh karena itu, kerusakan pada kelenjar saliva dapat
menyebabkan kandidiasis oral. Status hidrofobik pada permukaan sel
Candida dan perlekatannya dengan reseptor jaringan mukosa inang
diakui sebagai potensi patogen yang dapat menyebabkan adhesi,
kolonisasi dan pembentukan biofilm di rongga mulut. C. albicans dan
beberapa spesies lain termasuk C. dublini-ensis dan C. stellatoidea
mampu menghasilkan hifa sejati dengan pembentukan tabung germinal.
Namun C. albicans adalah satu-satunya spesies yang mampu bertahan
hidup pada suhu 45°C. Kemampuan generasi hifa sejati pada jamur
dimorfik Candida merupakan faktor patogen yang efektif. Hifa sejati
tahan terhadap fagositosis, merupakan bentuk jamur yang invasif dan
memiliki kekuatan adhesi yang signifikan. Selanjutnya, hifa sejati mampu
menghasilkan dan mensekresikan enzim yang memfasilitasi
pertumbuhan hifa dengan penetrasi yang mudah melalui jaringan sel
inang.
Diagnosa Anamnesis :
Pasien biasanya datang dengan riwayat pemakaian antibiotik dengan
jangka yang panjang , atau bayi prematur.

Pasien mengeluhkan :

 lidah berbecak putih,


 nyeri pada lidah saat tersentuh.
 Serta anak tidak mau makan atau minum
Jika berkelanjutan akan muncul tanda-tanda dehidrasi.

Pemeriksaan Fisik :
 Bercak merah, dengan maserasi di daerah sekitar mulut, di
Infeksi Saluran Kemih (ISK)

lipatan (intertriginosa), bercak merah yang terpisah di sekitar


(satelit)
 Guam atau oral thrust yang diselaputi pseudomonas pada muka
mulut.
 Lidah nyeri saat disentuh dengan tongue spatel.

Pemeriksaan Penunjang :

 Pewarnaan KOH , dengan mikroskop dapat dilihat Sel ragi(hifa)


dengan bantuan pelarut KOH 10% atau pewarnaan Gram.
 Kultur, spesimen di ambil dari lidah lalu dikembangbiakan untuk
melihat mikroorganisme yang hidup
 Biopsi, dilakukan jika klinis pasien menunjukan tanda-tanda
keganasan

Terapi Kasus :
Bayi usia 1 bulan, BB 2,5 kg, susah minum, mulut terdapat bercak putih.

Supportif :
- Tetap penuhi kebutuhan harian cairan bayi yaitu 250 cc (setara 1
gelas) dengan tidak menghentikan pemberian ASI. ASI diberikan
8-12 kali perhari dengan perlekatan yang benar pada setiap
payudara dan selama minimal 10 menit pada setiap payudara.
- Multivitamin : Apyalis drop 1 x 0,3 cc

Simtomatik :
- Paracetamol (10-15mg) = 25-37,5 mg , bisa kita berikan
Paracetamol drop 0,3 cc per 4-6 jam bila demam.

Definitif :
- Mycostatin drop diteteskan 4 x 1 ml (per 6 jam) selama 2 hari dan
dibiarkan selama 10-15 menit agar meresap. Apabila tidak ada
perbaikan klinis maka kita pikirkan apakah ada penyakit penyerta
maupun etiologi lain seperti infeksi virus Herpes. Hentikan
pemberian nystatin apabila klinis membaik dalam 48 jam.

Komplikasi 1. Dehidrasi
2. Malnutrisi
3. Kandidiasis esofagitis
4. Pneumonia
5. Sepsis

Anda mungkin juga menyukai