Anda di halaman 1dari 8

Nama : Umi nuryuliati

Nim : P00620219059
TK.2B

konsep asuhan keperawatan pada stroke (persarafan)

1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS, nomor
register, diagnose medis.
b. Keluhan utama
Keluhan yang didapatkan biasanya gangguan motorik kelemahan anggota gerak
sebelah badan, bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi, nyeri kepala,
gangguan sensorik, kejang, penurunan kesadaran.
c. Riwayat penyakit sekarang
erangan stroke infark biasanya didahului dengan serangan awal yang tidak
disadari oleh pasien, biasanya ditemukan gejala awal sering kesemutan, rasa
lemah pada salah satu anggota gerak. Pada serangan stroke hemoragik seringkali
berlangsung sangat mendadak, pada saat pasien melakukan aktifitas. Biasanya
terjadi nyeri kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping
gejala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
d. Riwayat penyakit dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, anemia, riwayat
trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-obat anti koagulan,
aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan.
e. Riwayat penyakit keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi ataupun diabetes
mellitus.
f. Riwayat psikososial
Stroke memang suatu penyakit yang sangat mahal. Biaya untuk pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan dapat mengacaukan keuangan keluarga sehingga
faktor biaya ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran pasien dan
keluarga
g. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran
2) Tanda-tanda Vital
3) Rambut
4) Wajah
5) Mata
6) Hidung
7) Mulut dan gigi
8) Telinga
9) Leher
10) Thorak
11) Abdomen
12) Ekstremitas
13) Test diagnostic
14) Pola kebiasaan sehari-hari
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosis Keperawatan yang mungkin muncul menurut NANDA (2010) dan
Tarwoto: Asuhan Keperawatan Sistem Persarafan (2013)
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan obstruksi jalan napas,
reflek batuk yang tidak adekuat
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler,
kelemahan anggota gerak
3. Intervensi keperawatan

No Diagnosa NOC NIC


1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan 1. Manajemen jalan nafas
bersihan jalan keperawatan diharapkan 2. Posisikan pasien untuk
napas bersihan jalan menjadi memaksimalkan
berhubungan efektif dengan kriteria ventilasi
dengan obstruksi hasil Status pernafasan : 3. Identifikasi kebutuhan
jalan napas, 1. Frekuensi pernafasan aktual/potensial pasien
reflek batuk normal (16- untuk memasukkan alat
yang tidak 25x/menit) membuka jalan nafas
adekuat 2. Irama pernafasan 4. Buang sekret dengan
teratur memotivasi pasien
3. Kemampuan untuk untuk melakukan batuk
mengeluarkan sekret atau menyedot lender
5. Instruksikan bagaimana
agar bias melakukan
batuk efektif
6. Auskultasi suara nafas
Posisikan untuk
meringankan sesak
nafas
2 Hambatan Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan
mobilitas fisik tindakan keperawatan motorik
berhubungan diharapkan mobilitas 2. Ajarkan pasien
dengan fisik tidak terganggu untuk melakukan ROM
gangguan kriteria hasil : minimal 4x perhari bila
neuromuskuler, 1. Peningkatan aktifitas mungkin
kelemahan fisik 3. Bila pasien di
anggota gerak 2. Tidak ada kontraktur tempat tidur, lakukan
otot tindakan untuk
3. Tidak ada ankilosis meluruskan postur
pada sendi tubuh
4. Tidak terjadi a. Gunakan papan kaki
penyusutan otot b. Ubah posisi sendi
bahu tiap 2-4 jam
c. Sanggah tangan dan
pergelangan pada
kelurusan alamiah
4. Observasi daerah
yang tertekan, termasuk
warna, edema atau
tanda lain gangguan
sirkulasi
5. Inspeksi kulit
terutama pada daerah
tertekan, beri bantalan
lunak
6. Lakukan massage
pada daerah tertekan
7. Konsultasikan
dengan ahli fisioterapi
8. Kolaborasi
stimulasi elektrik
9. Kolaborasi dalam
penggunaan tempat
tidur anti dekubitus
konsep asuhan keperawatan pada scabies/kudis (integumen)

1. Pengkajian
a. Biodata
1) Identitas pasien
2) Identitas orang tua
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
Pada pasien scabies terdapat lesi dikulit bagian punggung dan merasakan gatal
terutama pada malam hari.
2) Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema
karena garukan akibat rasa gatal yang sangat hebat.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah masuk RS karena alergi.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga pasien ada yang menderita penyakit seperti yang klien alami
yaitu kurap, kudis.
c. Pola fungsi kesehatan
1) Pola persepsi terhadap kesehatan
Apabila sakit, klien biasa membeli obat di tko obat terdekat atau apabila tidak
terjadi perubahan pasien memaksakan diri ke puskesmas atau RS terdekat.
2) Pola aktivitas latihan
Aktivitas latihan selama sakit : Aktivitas 0 1 2 3 4
a) Makan
b) Mandi
c) Berpakaian
d) Eliminasi
e)  Mobilisasi di tempat tidur
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Dengan menggunakan alat bantu
2 : Dengan menggunakan bantuan dari orang lain
3 : Dengan bantuan orang lain dan alat bantu
4 : Tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktivitas
3) Pola istirahat tidur
Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal yang hebat pada
malam hari.
4) Pola nutrisi metabolik
Tidak ada gangguan dalam nutrisi metaboliknya.
5) Pola elimnesi
Klien BAB 1x sehari, dengan konsitensi lembek, wrna kuning bau khas dan
BAK 4-5x sehari, dengan bau khas warna kuning jernih.
6) Pola kognitif perceptual
Saat pengkajian kien dalam keadaan sadar, bicara jelas, pendengaran dan
penglihatan normal.
7) Pola peran hubungan : Sistem dukungan orang tua.
8) Pola konsep diri
9) Pola seksual reproduksi
Pada klien scabies mengalami gangguan pada seksual reproduksinya.
10) Pola koping
a) Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klien selalu merasa gatal,
dan pasien menjadi malas untuk bekerja
b) Kehilangan atau perubahan yang terjadi  klien malas untuk melakukan
aktivitas sehari-hari.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi.
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa gatal yang hebat khususnya   pada
malam hari.
c. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan.
3. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji intensitas nyeri,
berhubungan tindakan asuhan karakteristik dan catat
dengan agen keperawatan diharapkan lokasi.
cidera biologi nyeri klien dapat teratasi 2. Berikan perawatan kulit
dengan kriteria hasil : dengan sering, hilangkan
1. Nyeri terkontrol rangsangan lingkungan    
2. Gatal mulai hilang yang kurang
3. Puss hilang menyenangkan.
4. kulit tidak memerah   3. Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian
analgesic.
4. Kolaborasi pemberian
antibiotika.

2 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji tidur klien


pola tidur tindakan asuhan 2. Berikan kenyamanan pada
berhubungan keperawatan diharapkan klien (kebersihan tempat
dengan rasa tidur klien tidak tidur klien)
gatal yang terganggu kriteria hasil : 3. Kolaborasi dengan dokter
hebat 1. Mata klien tidak pemberian analgetic.
khususnya bengkak lagi. 4. Catat banyaknya klien
pada malam 2. Klien tidak sering terbangun dimalam hari.
hari. terbangun di malam 5. Berikan lingkungan yang
hari. nyaman dan kurangi
3. Klien tidak pucat kebisingan.
6. Berikan minum hangat
(susu) jika perlu.
7. Berikan musik klasik
sebagai pengantar tidur

3 Gangguan Setelah dilakukan 1. mengenai  pikiran,


citra tubuh tindakan asuhan pandangan dirinya.
berhubungan keperawatan diharapkan 2. Dorong individu untuk
dengan klien tidak mengalami bertanya mengenai
perubahan gangguan dalam cara masalah penanganan,    
dalam penerapan citra diri perkembangan kesehatan.
penampilan kriteria hasil :
1. Mengungkapkan
penerimaan atas
penyakit yang di
alaminya
2. Mengakui dan
memantapkan
kembali system
dukungan yang ada

Anda mungkin juga menyukai