RIWAYAT KELUARGA
(Data yang ditulis yaitu penyakit keturunan yang dimiliki keluarga klien, mis : Alergi,
Hipertensi, Diabetes Melitus, Asam urat, dan penyakit keturunan lainnya)
RIWAYAT SOSIAL
Bagaimana riwayat pekerjaan pasien, apakah terpapar sinar matahari, allergen potensial, atau
parasit kulit? Apakah menggunakan produk pembersih baru? Ada hewan peliharan?
Apakah pasien bepergian ke luar negeri?
Adakah pajanan pada penyakit infeksi (mis: cacar air)
RIWAYAT PENGOBATAN
(data yang ditulis yaitu pengobatan yang masih berjalan yang didapatkan pasien, mis : pasien
mendapatkan pengobatan TB 3 bulan terakhir)
1. PENGKAJIAN/ PEMERIKSAAN FISIK GANGGUAN SISTEM IMUN DAN
HEMATOLOGI PADA DEWASA
Pemeriksaan fisik pada dewasa dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu dengan
metode per sistem dan head to toe.
Pada gangguan sistem imun, pengkajian per sistem meliputi keadaan umum, sistem
integumen, sistem saraf pusat (fungsi luhur : umum, kognitif, motorik, perilaku), sistem
penglihatan, sistem pernafasan, kardiovaskuler, sistem genitourinarius, sistem
muskuloskeletal, hematologi, dan sistem sistem limfatik. Pemeriksaan sistem integumen,
hematologi dan sitem limfatik merupakan pemeriksaan yang paling khas menunjukkan
gangguan imunologi.
Adapun pada gangguan sistem imun dan hematologi, pengkajian head to toe meliputi
pengkajian kepala, wajah, THT, mulut, leher, dada (paru, jantung) abdomen, genital,
ekstrimitas, muskuloskeletal, integumen.
Di bawah ini data yang mungkin muncul pada pemeriksaan fisik gangguan sistem
imun dengan metode per sistem dan head to toe.
SISTEM INTEGUMEN
Sistem integumen merupakan komponen pertahanan primer tubuh, jadi jika terjadi
gangguan imun misalkan alergi atau infeksi pertama yang munujukkan gejala yaitu pada
system imun. Adapun data yang mungkin muncul pada pengkajian integument antara lain:
1. Alopesia parsial : merupakan kerontokan rambut disebabkan karena kurangnya nutrisi
akibat gangguan proses imunologi
2. Eritema : bercak merah seperti “Kupu-kupu” pada pipi dan hidung
3. Ruam : kemerahan
4. Edem : bengkak
5. Herpes : herpes ada 2 jenis yaitu herpes simpleks dan herpes zooster. Herpes muncul
saat imun tubuh menurun sehingga virus menjadi aktif
6. Bercak putih pada kulit : bercak putih yang muncul pada paasien dengan gangguan
system imun kemungkinan adalah jamur. Munculnya jamur ini karena sistem imun
tubuh menurun sehingga flora normal berkembang biak.
SISTEM PENGLIHATAN
Gangguan pada sistem penglihatan ini biasanya masih berhubungan dengan gangguan
saraf yang ditimbulkan akibat adanya reaksi imun. Gejala yang mungkin muncul :
1. Fotofobia
2. Berkurangnya lapang pandang penglihatan
3. Diplopia
4. Kebutaan
5. Pandangan kabur
6. Katarak
7. Kinjungtivitas & Ureitis
8. Papil edema
SISTEM PERNAFASAN
Gangguan pada system pernapasan yang disebabkan oleh adanya gangguan imun biasanya
terjadi akibat aktifnya kembali bakteri yang doorman. Pertumbuhan bakteri ini
menyebabkan inflamasi dan pembentukan secret dalam saluran pernapasan sehingga
terjadi gangguan baik secara anatomi maupun fisiologi. Adapun gejala yang mungkin
timbuul antara lain :
1. Sesak nafas/ Dipsnea
2. ISPA sering
3. Batuk
4. Takipnea
5. Sianosis
6. Pendarahan
7. Hipertensi pulmoner, fibrosis, korpulmonate
8. Mengi
9. Krekels pada basis atau difusi
10. Retraksi interkostal
SISTEM KARDIOVASKULER
Gangguan pada kardiovaskuler biasanya terjadi karena proses imun menyebabkan
peradangan pada jantung sehingga jantung mengalami gangguan fungsi. Adapun gejala
yang mungkin timbuul antara lain :
1. Palpitasi, takikardia
2. Nyeri dada dari sendang sampai berat
3. Hipertensi
4. Murmur
5. Kardiomegali
SISTEM GASTROINTESTINAL
1. Anoreksia
2. Mual muntah
3. Disfagia
4. Gatal pada rectum, nyeri
5. Diare
Diare terjadi biasanya pada pasien dengan AIDS dimana flora normal di dalam
saluran pencernaan yang dalam keadaan sehat tidak menimbulkan gejala, tetapi dalam
kondisi imun menurun menyebabkan diare.
6. Penurunan berat badan, tidak disengaja
Penurunan berat badan merupakan komplikasi secara tidak langsung dari penurunan
fungsi imun tubuh. Penurunan berat badan ini dapat disebabkan oleh asupan nutrisi
kurang sedangkan kebutuhan meningkat. Diare yang terus menerus menyebabkan
berat badan menurun.
7. Pendarahan
8. Hepatosplenomegali
Biasanya yang lebih mengindikasikan adanya gangguan imun adalah splenomegali
karena spleen atau limpa adalah salah satu organ utama yang berperan dalam
pertahanan tubuh sehingga jika terjadi gangguan pada system imun maka
dimungkinkan terjadi pembesaran limpa.
SISTEM GENITOURINARIUS
Pada organ genetalia biasanya juga memunculkan gejala akibat penurunan status imun
tubuh. Adapun gejala tersebut antara lain keputihan, herpes simplek. Pada gangguan
fungsi ginjal akibat gangguan imun juga dapatkan menimbulkan gejala sebagai berikut :
1. Hematuria
2. Serpihan selular
3. Azotemia
4. Nyeri panggul
5. Nyeri pada waktu berkemih
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Proses patologis imun pada sistem musculoskeletal menimbulkan beberapa gejala antara
lain :
1. Peradangan/Pembengkakan sendi
2. Nyeri sendi (Artralgia)
3. Kelemahan muskular
4. Parestesia : tangan, kaki
5. Edema jaringan lunak
SISTEM HEMATOLOGI
Gangguan imun pada tubuh menyebabkan rusaknya beberapa produk darah. Kondisi ini
menimbulkan gejala seperti :
1. Petekie ; perdarahan pembuluh darah kapilerberupa bintik merah biasa terjadi pada
pasien dengan DHF (Dengue Haemoragic Fever)
2. Purpura
3. Mudah memar/ ekimosis
4. Epistaksis : mimisan
5. Pendarahan gusi : menurunnya trombosit akibat autoimun dapat menyebabkan
perdarahan pada gusi.
SISTEM LIMFATIK
Sistem limfatik mengandung jaringan berupa cairan limfe, nodus limfe, timus dan
tonsil. Sistem limfatik menghasilkan 2 tipe sel dari sel limfe yaitu limfosit B dan Limfosit
T yang memungkinkan untuk mendeteksi adanya benda asing. Adapun fungsi sistem
limfatik pada orang deasa adalah salah satunya memproduksi antibody dan memfiltrasi
mikroorganisme yang ada dalam darah. Pada area infeksi maka nodus limfe yang
berdekatan dengan area tersebut akan membesar.
Jaringan lain dalam system limfatik adalah limpa, tonsil dan kelenjar timus. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :
Keterangan :
Pharyngeal Tonsil
Palatine Tonsil
Lingual Tonsil
Epiglottis
(sumber :
healthopedia.com)
Pada pengkajian limfatik dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi. Adapun area
yang perlu dikaji yaitu :
1. Nodus limfe bagian leher
2. Nodus limfe bagian aksila (lateral, posterior, sentral, anterior, apikal)
3. Nodus limfe bagian dada (supraklavikular, parasternal)
4. Nodus limfe bagian lengan ( tengah permukaan lengan dan di atas siku)
5. Nodus limfe bagian inguinal