Aplikasi Senyawa Kompleks
Aplikasi Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks adalah suatu suatu senyawa yang mengandung ion kompleks dan ion
lawan (counter ion). Ion kompleks adalah ion yang tersusun dari ion pusat (atom pusat) yang
dikelilingi oleh molekul atau ion yang disebut ligan. Antara ion pusat dengan ligan
terjadiikatan koordinasi. Jumlah ikaan koordinasi yang terjadi antara atompusat dengan ligan
disebut bilangan koordinasi. Aplikasi senyawa kompleks sangat beragam dan banyak sekali
karena penelitian tentangsenyawa kompleks terus berkembang dan perkembangannya sangat
pesat sejalan dengan perkembangan IPTEK. Berikut adalah beberapa aplikasi senyawa
kompleks tersebut:
1. Kompleks kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) sebagai pengikat logam
timbal (Pb) dalam tubuh manusia.
Untuk mengeluarkan Pb dari dalam tubuh maka tingkat ekskresi harus dinaikkan. Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan khelat. Pemberian kalsium disodium EDTA
(CaNa2EDTA) yang akan mengkhelat timbal (Pb) dari tulang dan jaringan lunak, sehingga
membentuk ion kompleks PbNa2EDTA yang stabil dan secara cepat juga akan diekskresikan
melaui urin. CaNa2EDTA merupakan kompleks dan Pb merupakan ion logam. Pb akan
keluar dalam bentuk larutan berupa air seni. Sedangkan Ca 2+ akan tertinggal dalam tubuh
sebagai zat gizi. Jadi kompleks kalsium disodium EDTA (CaNa 2EDTA) dapat digunakan
sebagai pengikat logam timbal (Pb) dalam tubuh manusia sehingga timbal (Pb) yang bersifat
racun dapat keluar dari dalam tubuh manusia tersebut.
2. Senyawa Kompleks Renium-186 Fosfonat Sebagai Radiofarmaka Terapi Paliatif
Kanker Tulang
Senyawa kompleks renium-186 fosfonat, 186Re-HEDP (HEDP=hydroxyethyli
dienediphosphonate) dan 186Re-EDTMP (EDTMP =ethylenediaminetetra
methylphosphonate), dewasa ini telah luas digunakan sebagai penghilang rasa nyeri tulang
yang disebabkan oleh metastasis kanker prostat, payudara, paru-paru dan ginjal ke tulang.
Penggunaan radiofarmaka tersebut merupakan pengganti penggunaan analgesik, hormon,
kemoterapi, dan narkotik yang diketahui memberikanefek samping yang tidak diinginkan.
Metode preparasi dan uji kualitas senyawa kompleks 186Re-HEDP dan 186Re-EDTMP telah
dikembangkan untuk tujuan produksi komersial.Penentuan kemurnian radiokimia dengan
kromatografi kertas dalam berbagai kepolaran pelarut menunjukkan kemurnian radiokimia
diatas 90% sampai hari ketiga setelah proses penandaan dilakukan.
3. 1,4,7-Triazasiklononana-1,4,7-Asam Triasetat (Nota) Sebagai Ligan Dalam
Senyawa Kompleks Sediaan Radioterapi.
Ligan 1,4,7-triazasiklononana-1,4,7-asam triasetat (NOTA) adalah salah satu ligan
makrosiklik (jenis poliaza) yang sering digunakan sebagai prekursor pembentukan senyawa
kompleks dalam pengaplikasian pengobatan medis berbasis radiodiagnosa ataupun
radioterapi. NOTA diteliti secara intensif sebagai ligan khelat makrosiklik multidentat sebagai
pengkompleks yang luas terhadap ion metal bi- atau trivalen. NOTA khususnya digunakan
sebagai pengompleks secara luas untuk ion metal bi- dan trivalen. Kompleks ini yang
memiliki aplikasi medis sebagai agen pengkontras dan pengobatan kanker, diagnosis, terapi,
dan lainnya.
4. Peningkatan Efisiensi Pemupukan N Dengan Rekayasa Kelat Urea-Humat Pada
Jenis Tanah Yang Mempunyai Tekstur Kasar (Entisol)
Pemupukan dalam kegiatan budidaya tebu memegang peranan yang teramat penting,
selain dapat meningkatkan produksi biomassanya, pupuk juga dapat meningkatkan
keragaman dan kualitas hasil yang diperoleh. Masalah utama penggunaan pupuk N pada lahan
pertanian adalah efisiensinya yang rendah karena kelarutannya yang tinggi dan kemungkinan
kehilangannya melalui penguapan, pelindian dan immobilisasi. Rekayasa kelat urea-humat
secara fisik dan kimia terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N pada tanaman tebu.
Penelitian ini memperlihatkan bahwa memang efisiensi pemupukan N pada tanah Entisol dan
Vertisol rendah, bahkan di Entisol lebih rendah (hanya sekitar 25 %). Aplikasi pupuk urea-
humat pada tanah Vertisol dan Entisol terbukti meningkatkan efisiensi pemupukan N hingga
50 %. Di tanah Entisol bahkan efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dicapai pada dosis
pupuk yang lebih rendah.
Anderegg, G., Arnauld-Neu, F., Delgado, R., Felcman, J., & Popov, K. (2005).
Cricital
evaluation of stability constants of metal complexes of complexones for
biomedical and environmental applications. Pure App. Chem., 77 : 1445-1495
Sri Nuryani H.U, Benito Heru Purwanto, Azwar Maas, Wiwik EW, Oka A Bannati
and
K.D. Sasmita. 2007. Peningkatan Efisiensi Pemupukan N Pada Tanaman Tebu
Melalui Rekayasa Khelat Urea-Humat. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Vol.
7, No.2, p: 93-102