Anda di halaman 1dari 31

IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR BRUNER

DALAM REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM


(Discovery Learning)

Kompetensi Dasar :
3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
Materi Pembelajaran :
Reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/panas dari lingkungan.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan energi/panas ke lingkungan.

Langkah-langkah dalam Pembelajaran :


A. Stimulasi
Diberi gambar api unggun :

- Pemberian stimulus dalam apersepsi :


Ketika kalian mengikuti suatu perkemahan, pasti kalian pernah berada didekat api
unggun, ketika didekat api unggun badan kalian yang tadinya merasa kedinginan
lama kelamaan menjadi hangat bukan? Udara disekitar kalian juga terasa panas.
Mengapa bisa terjadi demikian? Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan
temperatur pada lingkungan?
- Dalam pertumbuhan tanaman energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan
fotosintesis. Peubahan energi apakah yang sebenarnya menyertai reaksi kimia
tersebut? Bagaimanakah cara menentukan perubahan energinya?

B. Identifikasi Masalah
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan masalah yang akan kita pecahkan !
1. ..................................................................
2. ..................................................................
3. ..................................................................
4. ..................................................................

C. Pengumpulan Data
“Bagaimana perubahan energi dalam suatu reaksi dapat terjadi? Mari kita kaji lebih
lanjut dengan kegiatan praktikum berikut ini !”
        Alat dan Bahan
            1. Taung reaksi rak                                            9. Pita Mg
            2. Sumbat tabung (Tisu)                                     10. Larutan HCL 1 M
            3. Bantang pengaduk                                          11. Ba(OH)2.8H2O
            4. Gelas kimia                                                     12. NH4Cl
            5. Spatula kaca                                                   13. Bubuk oralite
            6. Gelas ukur                                                      14. Bubuk detergent
            7. Pipet tetes                                                       15. Urea
            8.Termometer                                                     16.Air
Cara Kerja :
Percobaan 1 :
1. Masukaan 5 mL larutan HCL 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambakan pita
Mg
2. Amati apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya
3. Masukaan Ba(OH)2 .8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi . Tambahkan
NH4Cl sebantak 2 spatula .Aduk campuran itu , kemudian tutuplah tabung tersebut
4. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya . Biarkan sebentar , buka tabung dan cium bau
gas yang timbul

Percobaan 2 :
1. Masukkan NH4Cl padat sebanyak 3 spatula ke dalam gelas kimia.
2. Masukkan Ba(OH)2 sebanyak 3 spatula kedalam gelas kimia yang telah berisi NH4Cl,
kemudian aduk.
3. Rasakan/pegang gelas kimia, apakah terasa dingin/panas.
4. Catat hasil pengamatan pada LKS.
5. Buat kesimpulan dari hasil eksperimen tersebut.
Percobaan 3 :
1. Masukkan 50 mL air ke dalam gelas kimia ,catat suhunya .
2. Masukkan bubuk oralit . Aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa
saat diaduk.
3. Masukan 50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukkan bubuk detergen ,aduk larutan
kemudia amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
4. Masukan 50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukan urea , aduk larutan kemudian
amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.

D. Pengolahan Data
“Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, lengkapi data pengamatan dan
pertanyaan-petanyaan berikut !”
Hasil Pengamatan
          Percobaan I dan II                  
Perlakuan Hasil
HCl + Mg Berbuih , Mendidih, Bergelembung,kertas
pita Mg lama kelamaan dari warna putih
menjadi hitam lalu menghilang,suhu
tabung reaksi menjadi panas
Ba(OH)2 + NH4Cl Tidak berbau dan suhunya dingin

          Percobaan III
Pemeriksaan Suhu Suhu
Suhu Awal 28 0
Suhu akhir Larutan Oralit 27 0
Suhu Akhir Detergen 29 0
Suhu Akhir Larutan Urea 26 0
 Reaksi antara HCl dengan Pita Mg
Reaksi yang terjadi yaitu:
HCl ( aq ) + Mg ( s ) → MgCl 2
1. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
2. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
3. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor ...... lingkungan.
4. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar x kJ tulis persamaan termokimianya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................

5. Gambarkan reaksi tersebut dengan diagram tingkat energi!

6. Jadi, reaksi tersebut termasuk reaksi ....

 Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl


Reaksi yang terjadi yaitu:
Ba(OH )2 .8 H 2 O ( s ) +2 NH 4 Cl ( s ) → Ba Cl2 . 2 H 2 O ( s ) +2 N H 3 ( g ) + H 2 O(l)
1. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor ...... lingkungan.
4. Reaksi yang terjadi termasuk sistem .....................
5. Berikan alasannmu!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
6. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar y kJ tulis persamaan termokimianya!
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..............................................................................................
E. Pembuktian
Setelah melakukan praktikum dan memperoleh pemahaman awal tentang sistem
dan lingkungan, sekarang kita akan membahas bagaimana hal tersebut terjadi. Untuk
dapat memahami konsep reaksi eksoterm dan endoterm, kalian perlu mengingat
kembali pengertian sistem dan lingkungan.
Sistem adalah ..................................................................................................................
Lingkungan adalah ..........................................................................................................
 Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl
  Amati perubahan yang terjadi
 Isilah tabel di bawah ini

Keterangan
perubahan
Sebelum sesudah
Suhu 27ºC 25ºC
Wujud Kristal Meleleh
Suhu tabung Dingin Dingin
reaksi
Pencampuran ini termasuk endoterm karena. Reaksi endoterm merupakan reaksi
yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh
sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan
di sekitar system. Pada kristal barium hidroksida (Ba(OH)2.8H2O) yang ditambahkan
dengan Kristal amonium klorida(NH4Cl) dan di tutup dengan gabus sehingga udara
tidak dapat masuk dan keluar, kemudian pada saat tabung di pegang terasa dingin dan
setelah gabus di buka di kipas tercium bau yang tidak sedap.

 Reaksi antara HCl dengan pita Mg


Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang
menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai
∆H = Bernilai Negatif (-).
 Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu
dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm
mempunyai Hr > Hp sehingga ∆H berharga positif.∆H = Bernilai Positif (+).
 Suhu Air mula mula  lalu di masukkan oralit dan diaduk hingga merata setelah
itu ukur lagi suhunya dan menjadi  , bearti oralit mengalami endoterm yaitu reaksi
kimia dengan sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada reaksi ini , tejadi
kenaikan energi potensial zat zat yang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik
sehingga suhu sitem turun.
   Pada percobaan detergen suhu air mula mula  kemudia dimasukkan detergen
ke dalam air tersebut , setelah tercampur ukur lagi suhunya dan menjadi  ,dari
percobaan ini kita dapat memastikan bahwa ini adalah reaksi eksoterm karena reaksi
ekstorem adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm ,
suhu campurkan reaksi akan naik dan energi potensial dari zat zat kimia yang
bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke linggkungan .  
    Dan pada percobaan urea setelah kristal kristal urea dimasukkan maka suhu
air menjadi  , bearti larutan urea ini mengalami endoterm yaitu reaksi kimia dengan
sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada reaksi ini , tejadi kenaikan energi
potensial zat zat yang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik sehingga suhu
sitem turun.

F. Generalisasi
Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa reaksi eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu (keadaan tabung menjadi
panas, dan reaksi endoterm ditandai dengan penurunan suhu (keadaan tabung menjadi
dingin). Adapun zat yang mengalami reaksi eksoterm setelah dilarutkan dalam air
antara lain larutan detergent. Sedangkan zat yang mengalami reaksi endoterm setelah
dilarutkan dalam air yaitu urea dan oralit
Larutan yang mengalami reaksi eksoterm adalah larutan deterjen, karena pada
larutan tersebut menggalami kenaikan suhu. Yang mulanya 28 0C menjadi
290C.Sedangkan larutan yang mengalami reaksi endoterm adalah larutan oralit dan
urea. Larutan tersebut pada mulanya suhu 28 0C menjadi  dan     pada reaksi eksoterm
entalpi(ΔH) negatif (-) sedangkan pada reaksi endoterm entalpi (ΔH) positif (+).

Gambar. Digaram entalpi reaksi endoterm dan eksoterm


Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas ke
lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah
reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem
setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi.
Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Air mendidih mengandung
kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air
mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan
kalor dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin.
Rasa dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Perpindahan kalor
terjadi karena adanya perbedaan suhu.
Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan
demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu
dinamakan kesetimbangan termal.
Harga ΔH Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang
berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp (entalpi produk)
lebih kecil dari Hr (entalpi reaktan). Oleh karena itu, ΔH bertanda negatif (-).
Sebaliknya pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor
yang diserap oleh sistem. Dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ΔH bertanda
positif (+).
Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm, Hp > Hr, sehingga ΔH bertanda positif (+)
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan
diagram tingkat energi seperti berikut,
IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR PIAGET
DALAM REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM

Kompetensi Dasar :
3.4. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
3.5. Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.
Materi Pembelajaran :
Reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/panas dari lingkungan.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan energi/panas ke lingkungan.

Langkah-langkah dalam Pembelajaran :


A . SKEMA
“Interaksi antara individu dan dunia luar merupakan sumber pengetahuan
baru, tetapi kontak dengan dunia fisik itu tidak cukup untuk mengembangkan
pengetahuan kecuali jika intelegensi individu dapat memanfaatkan pengalaman
tersebut”.
1. Guru menguji prasyarat pengetahuan siswa tentang bunyi hukum kekekalan
energi.

Azas Kekekalan
Energi Azas kekekalan energi / hukum termodinamika I menyatakan bahwa
energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan, contohnya matahari adalah ciptaan Tuhan yang
merupakan sumber energi bagi alam semesta baik berupa energi panas maupun
energi cahaya. Tumbuhan hijau menyerap cahaya matahari dan mengubah zat-zat
pada daun menjadi karbohidrat melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan
sumber energi bagi makhluk hidup, batu baterai dapat menyalakan lampu senter.
Pada batu baterai reaksi kimia yang terjadi menghasilkan energi listrik, kemudian
energi listrik berubah menjadi energi cahaya. Pada proses-proses tersebut tidak ada
energi yang hilang tetapi energi berubah ke bentuk energi lain.
2. Guru memberikan apersepsi:

Ketika kita membakar kayu, maka daerah di sekitar akan menjadi panas. Saat api sudah
padam, maka suhu kembali normal. Ke manakah kalor (panas) yang dihasilkan dari
pembakaran tersebut?Apakah kalornya hilang?
- Ketika kalian mengikuti suatu perkemahan, pasti kalian pernah berada didekat api
unggun, ketika didekat api unggun badan kalian yang tadinya merasa kedinginan
lama kelamaan menjadi hangat bukan? Udara disekitar kalian juga terasa panas.
Mengapa bisa terjadi demikian? Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan
temperatur pada lingkungan?
- Hampir semua reaksi kimia yang terjadi disekitar kita disertai dengan perubahan
energi, baik pelepasan maupun penyerapan energi. Semua jenis reaksi
pembakaran melepaskan energi ke lingkungan. Sebaliknya, dalam pertumbuhan
tanaman energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan fotosintesis.
Peubahan energi apakah yang sebenarnya menyertai reaksi kimia tersebut?
Bagaimanakah cara menentukan perubahan energinya?

Topik :

Kalau begitu mari kita mencari tahu, hari ini kita akan mempelajari materi
termokimia, yaitu mengenai reaksi eksoterm dan endoterm.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
4. Guru memberikan motivasi kepada siswa bahwa konsep reaksi eksoterm dan
endoterm terjadi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa semakin
bersemangat untuk belajar.
B. Asimilasi
“Kematangan sistem syaraf menjadi penting karena memungkinkan anak
memperoleh manfaat secara maksimum dari pengalaman fisik atau pengalaman yang
baru. Pengalaman baru yang masuk membuka kemungkinan untuk perkembangan
sedangkan kalau kurang hal itu akan membatasi secara luas prestasi secara kognitif.
Perkembangan berlangsung dengan kecepatan yang berlainan tergantung pada sifat
kontak dengan lingkungan dan kegiatan belajar sendiri”.
1. Guru menampilkan gambar dalam perirtiwa sehari-hari yang berhubungan dengan
panas.

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Reaksi : Reaksi : Reaksi :

2. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 6 atau 7 orang
dengan tingkat kemampuan yang heterogen.
3. Siswa dengan terampil menuliskan pertanyaan –pertanyaan dari hasil pengamatanya
dalam bentuk catatan kecil.
4. Antar siswa dalam kelompoknya saling bertanya tentang penemuannya tentang
jawaban dari beberapa pertanyaan yang terkumpul.
5. Siswa dengan percaya diri bertanya kepada guru apabila ada hal tidak dipahami tentang
penemuannya dalam fase pengamatan.
6. Siswa dengan terampil menggali informasi tentang reaksi eksoterm dan endoterm.

C. Akomodasi
“Penyesuaian diri dari pengalaman atau informasi baru dari lingkungan sebagai
sumber pengetahuan baru”

1. Masing – masing kelompok melakukan eksperimen yang bertujuan untuk


membedakan ke dalam reaksi eksoterm dan endoterm.
Alat dan Bahan
No Alat / Bahan Jumlah
1 Tabung reaksi 2
2 Gelas ukur 10 Ml 2
3 Thermometer 1
4 Spatula 2
5 Sumbat tabung reaksi 1
6 Pengaduk 1
7 Larutan HCl 1M 5 mL
8 Pita Mg 2cm
9 Kristal Ba(OH)2 2 spatula
10 Kristal NH4Cl 2 spatula

    Cara Kerja
 Reaksi HCl dengan Mg
a. Masukkan kurang lebih 5 mL larutan HCl 2M ke dalam sebuah tabung
reaksi.
b. Ukur suhu HCl dengan thermometer, catat suhu yang terukur.
c. Tambahkan potongan pita Magnesium sepanjang 2 cm. Amati perubahan yang
terjadi.
d. Ukur suhu ini dengan thermometer. Catat suhu yang terukur.

 Reaksi Ba(OH)2 dangan NH4Cl


a. Masukkan Kristal Ba(OH)2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 spatula.
b. Ukur suhu Ba(OH)2. Catat suhu yang terukur.
c. Tambahkan Kristal NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran tersebut. Lalu
tutup dengan sumbat.
d. Setelah 1 menit, buka sumbat dan ukur suhu dengan thermometer.

2. Siswa dibimbing oleh guru melakukan eksperimen tentang reaksi eksoterm dan
endoterm dengan panduan cara kerja yang ditampilkan dalam slide oleh guru.

3. Siswa mengajukan pertanyaan apa yang terjadi pada reaksi dalam praktikum.

Analisis Data dan Pertanyaan


a. Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1 dan
2?
b. Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang terjadi dengan suhu campuran
pada kedua percobaan?
c. Bagaimana jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (produk) dibandingkan dengan
jumlah energi zat pereaksi (reaktan) pada reaksi 1 dan 2, jika suhu diukur pada
suhu dan tekanan yang sama?
d. Gambarkan diagram tingkat energi umtuk kedua reaksi diatas.
e. Simpulkan pengertian eksoterm dan endoterm.
4. Siswa membaca literatur dan berdiskusi kelompok dengan panduan LKS tentang reaksi
eksoterm dan endoterm.

D. Ekuilibrasi
“Proses menstabilkan asimilasi dan akomodasi dalam proses struktur kognitif”.

1. Menghubungkan antara fakta dari hasil pengamatan dengan konsep yang


ditemukan dari hasil menggali informasi dari internet maupun guru.
Percobaan 1:
 Terjadi kenaikan suhu / suhu menjadi panas
 Terdapat gelembung-gelembung pada pita Magnesium
 Cairan menjadi keruh
 Menimbulkan uap

Percobaan 2 :
 Terjadi penurunan suhu / suhu menjadi dingin
 Muncul bau gas yang menyengat

Percobaan 1:
Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam suhunya akan kembali normal. Kalor
yang dihasilkan oleh HCl dan Mg akan diserap oleh molekul-molekul udara atau
benda-benda lain disekitarnya dan diubah menjadi bentuk energi lain, misalnya menjadi
energi kinetik.

Percobaan 2:
Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam suhunya juga akan kembali normal.
Pada reaksi ke-2 yang suhunya dingin akan menyerap kalor dari udara dan benda-benda
disekitarnya sehingga suhunya kembali normal (kebalikan dari reaksi pertama).

2. Masing – masing kelompok menyimpulkan hasil Eksplorasinya.


Pada reaksi (1) terjadi reaksi eksoterm, di mana sistem membebaskan energi. Sebab
entalpi produk ( Hp ) lebih kecil daripada entalpi pereaksi(Hr). Oleh karena itu,
perubahan entalpinya bertanda negatif (-)
Reaksi :
Mg + HCl → MgCl2 + H2
  ΔH = Hp- Hr < 0( bertanda negatif )
Pada reaksi (2) terjadi reaksi endoterm, di mana sistem menyerap energi. Sebab
entalpi produk ( Hp ) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr ). Oleh karena itu
perubahan entalpinya bertanda positif (+)
Reaksi :
Ba(OH)2 + NH4Cl → BaCl + H2O + NH3
 ΔH = Hp- Hr > 0 (bertanda positif)
 Gambar diagram tingkat energi
 Reaksi Eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan atau melepaskan
kalor. Kalor mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan
oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di
sekitar sistem.
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor. Kalor mengalami
perpindahan dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya
ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.

3. Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil percobaan yang


melibatkan perubahan suhu baik eksoterm maupun endoterm yang diperoleh
masing-masing kelompok pada fase sebelumnya (selama diskusi berlangsung guru
berkeliling memantau kerja dari tiap-tiap kelompok).
4. Guru dan siswa bersama–sama membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan kalor. Pada reaksi ini terjadi
pelepasan/perpindahan kalor dari system ke lingkungan sehingga lingkungan menjadi
panas saat terjadi reaksi.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Pada reaksi ini terjadi
penyerapan/perpindahan kalor dari lingkungan ke system sehingga lingkungan
menjadi dingin saat terjadi reaksi.

Gambar. Digaram entalpi reaksi endoterm dan eksoterm


IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR BANDURA DALAM REAKSI EKSOTERM
DAN ENDOTERM
(Social Learning Teory )

Kompetensi Dasar :
3.4. Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menentukanpH-nya
Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.

Materi Pembelajaran :
Reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/panas dari lingkungan.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan energi/panas ke lingkungan.

Langkah-langkah dalam Pembelajaran :


1. Tahap Perhatian (Attension phase)
Pada tahap pertama ini para siswa/ para peserta didik pada umumnya
memusatkan perhatian pada obyek materi atau perilaku model yang lebih menarik
terutama karena keunikannya dibanding dengan materi atau perilaku lain yang
sebelumnya telah mereka ketahui. Untuk menarik perhatian peserta didik, guru dapat
mengekspresikan suara dengan ontonasi khas seperti menyajikan pokok materi atau
bergaya dengan mimik tersendiri ketikamenyajikan contoh perilaku tertentu.
a. Mengingatkan kembali materi sistem dan lingkungan yang dibahas pada
pertemuan sebelumnya.
“Coba perhatikan gambar-gambar berikut ! “

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3
Bisakah kalian menyebutkan jenis-jenis sistem dalam produk-produk tersebut ?
Jawab :
Gambar 1 : .............................................................. (sistem terbuka)
Gambar 2 : .............................................................. (sistem terisolasi)
Gambar 3 : .............................................................. (sistem tertutup)
Bagaimana perpindahan energi dan materi dari ketiga sistem tersebut ?
Jawab :
sistem terbuka terjadi perpindahan energi dan materi dari sistem ke lingkungan
Sistem tertutup terjadi perpindahan energi dari sistem ke lingkungan
Sistem tertutup tidak terjadi perpindahan energi dan materi dari sistem ke
lingkungan

b. Menginformasikan manfaat dari ilmu termokimia reaksi


e k s o t e r m dan e n d o t e r m .

Mengapa harus belajar termokimia ?

Ada banyak alasan penting bagi kita untuk belajar termokimia, Banyak hal
didunia ini adalah hasil dari transfer energi panas (kalor), salah satu contohnya
adalah ahli biokimia mempelajari termokimia untuk memahami bioenergitika.
Sedangkan ahli teknik kimia menerapkan termokimia untuk merancang hasil
produksi pertanian.
 Contohnya dalam kehidupan sehari-hari. kekuatan kendaraan yang kita kendarai
seperti mobil maupun motor, diperoleh dari mesin yang energinya
dikonversikan kedalam reaksi kimia di dalam alat. Dalam pembakaran tersebut,
jika kita bisa membuat proses pembakarannya lebih efisisen, seperti dengan
mempermudah proses pembakaran, atau membuat proses pembakaran menjadi
lebih bersih dengan menggunakan sedikit bahan bakar, tentunya kita dapat
mengurangi dampak pemanasan global. Dengan memahami termokimia, para
ahli bisa mengolah bahan bakar yang pembakarannya bersih dan ramah
lingkungan.
 Contoh lain apabila kita membandingkan energi kalor yang dilepaskan oleh
kayu bakar, minyak tanah dan gas LPG. Ternyata dari hasil perhitungan energi
kalor yang dilepaskan per satuan rupiah, diketahui gas LPG menghasilkan
energi terbesar dengan harga yang sama dibanding sumber energi lainnya.

2. Tahap Penyimpanan dalam ingatan (retention phase)


Informasi berupa materi dan contoh perilaku model itu ditangkap, diproses,
dan disimpan dalam memori. Para peserta didik lazimnya akan lebih baik dalam
menangkap dan menyimpan segala informasi yang disampaikan atau perilaku yang
dicontohkan apabila disertai penyebutan atau penulisan nama, istilah, dan label yang
jelas serta contoh perbuatan yang akurat.

Observational Learning atau Modeling


Demonstrasi reaksi eksoterm dan endoterm

Coba perhatikan demonstrasi reaksi eksoterm dan endoterm berikut sesuai langkah
berikut!
1) 5 mL larutan HCL 1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan tambahkan pita
Mg
2) Amati apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya
3) Ba(OH)2 .8H2O sebanyak 2 spatula dimasukkan ke dalam tabung reaksi .
Tambahkan NH4Cl sebantak 2 spatula .Aduk campuran itu , kemudian tabung
tersebut ditutup.
4) Pegang tabung itu dan rasakan suhunya . Biarkan sebentar , buka tabung dan
cium bau gas yang timbul.
Hasil Pengamatan
Perlakuan Hasil
HCl + Mg Berbuih , Mendidih, Bergelembung,kertas
pita Mg lama kelamaan dari warna putih
menjadi hitam lalu menghilang,suhu
tabung reaksi menjadi panas

Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang
menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai
∆H = Bernilai Negatif (-).
      Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu
dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm
mempunyai Hr > Hp sehingga ∆H berharga positif.∆H = Bernilai Positif (+).

3. Tahap reproduksi motorik (reproduction phase)


Pada tahap reproduksi, segala bayangan/ citra mental (imagery) atau kode-
kode simbolis yang berisi informasi pengetahuan dan perilaku yang telah tersimpan
dalam memori pada peserta didik itu diproduksi kembali. Untuk mengidentifikasi tingkat
penguasaan para peseta didik, guru dapat menyuruh mereka membuat atau melakukan
lagi apa-apa yang telah mereka serap misalnya dengan menggunakan sarana post-test dan
praktikum.
a. Self-Regulation (Regulasi Diri)
(Bentuk apresiasi sebagai respon diri)
Cara Kerja :
Percobaan 1 :
1. Masukaan 5 mL larutan HCL 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambakan pita Mg
2. Amati apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya
3. Masukaan Ba(OH)2 .8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi . Tambahkan
NH4Cl sebantak 2 spatula .Aduk campuran itu , kemudian tutuplah tabung tersebut
4. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya . Biarkan sebentar , buka tabung dan cium bau
gas yang timbul

Percobaan 2 :
1) Masukkan NH4Cl padat sebanyak 3 spatula ke dalam gelas kimia.
2) Masukkan Ba(OH)2 sebanyak 3 spatula kedalam gelas kimia yang telah berisi NH4Cl,
kemudian aduk.
3) Rasakan/pegang gelas kimia, apakah terasa dingin/panas.
4) Catat hasil pengamatan pada LKS.
5) Buat kesimpulan dari hasil eksperimen tersebut.
Percobaan 3 :
1) Masukkan 50 mL air ke dalam gelas kimia ,catat suhunya .
2) Masukkan bubuk oralit . Aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa
saat diaduk.
3) Masukan 50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukkan bubuk detergen ,aduk larutan
kemudia amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
4) Masukan 50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukan urea , aduk larutan kemudian
amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.

b. Self-Efficacy (Efikasi Diri)


Efikasi diri merupakan persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
berfungsi dalam situasi tertentu. Efikasi diri juga merupakan perasaan optimis mengenai
diri kita yang berkemampuan dan efektif, dapat diwujudkan dalam bentuk :
Pengolahan Data
“Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, lengkapi data pengamatan dan
pertanyaan-petanyaan berikut !”
Hasil Pengamatan
          Percobaan I dan II                  
Perlakuan Hasil
HCl + Mg Berbuih , Mendidih, Bergelembung,kertas
pita Mg lama kelamaan dari warna putih
menjadi hitam lalu menghilang,suhu
tabung reaksi menjadi panas
Ba(OH)2 + NH4Cl Tidak berbau dan suhunya dingin

          Percobaan III
Pemeriksaan Suhu Suhu
Suhu Awal 28 0
Suhu akhir Larutan Oralit 27 0
Suhu Akhir Detergen 29 0
Suhu Akhir Larutan Urea 26 0
 Reaksi antara HCl dengan Pita Mg
Reaksi yang terjadi yaitu:
HCl ( aq ) + Mg ( s ) → MgCl 2
1. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
2. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
3. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor ...... lingkungan.
4. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar x kJ tulis persamaan termokimianya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................

5. Gambarkan reaksi tersebut dengan diagram tingkat energi!

6. Jadi, reaksi tersebut termasuk reaksi ....

 Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl


Reaksi yang terjadi yaitu:
Ba(OH )2 .8 H 2 O ( s ) +2 NH 4 Cl ( s ) → Ba Cl2 . 2 H 2 O ( s ) +2 N H 3 ( g ) + H 2 O(l)
1. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
2. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
4. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
5. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor ...... lingkungan.
6. Reaksi yang terjadi termasuk sistem .....................
7. Berikan alasannmu!
8. ..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
9. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar y kJ tulis persamaan termokimianya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
c. Self-Determinism (Determinasi Diri)
(Interaksi timbal balik antara kepribadian, tingkah laku, dan lingungan sebagai pengatur).
Pembuktian
Setelah melakukan praktikum dan memperoleh pemahaman awal tentang sistem
dan lingkungan, sekarang kita akan membahas bagaimana hal tersebut terjadi. Untuk
dapat memahami konsep reaksi eksoterm dan endoterm, kalian perlu mengingat
kembali pengertian sistem dan lingkungan.
Sistem adalah ..................................................................................................................
Lingkungan adalah ..........................................................................................................
 Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl
  Amati perubahan yang terjadi
 Isilah tabel di bawah ini

Keterangan
Perubahan
Sebelum Sesudah
Suhu 27ºC 25ºC
Wujud Kristal Meleleh
Suhu tabung Dingin Dingin
Reaksi
Pencampuran ini termasuk endoterm karena. Reaksi endoterm merupakan reaksi
yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh
sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan
di sekitar system. Pada kristal barium hidroksida (Ba(OH)2.8H2O) yang ditambahkan
dengan Kristal amonium klorida(NH4Cl) dan di tutup dengan gabus sehingga udara
tidak dapat masuk dan keluar, kemudian pada saat tabung di pegang terasa dingin dan
setelah gabus di buka di kipas tercium bau yang tidak sedap.

 Reaksi antara HCl dengan pita Mg


Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang
menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai
∆H = Bernilai Negatif (-).
      Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu
dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm
mempunyai Hr > Hp sehingga ∆H berharga positif.∆H = Bernilai Positif (+).
     Suhu Air mula mula  lalu di masukkan oralit dan diaduk hingga merata
setelah itu ukur lagi suhunya dan menjadi  , bearti oralit mengalami endoterm yaitu
reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada reaksi ini ,
tejadi kenaikan energi potensial zat zat yang bereaksi atau terjadi penurunan energi
kinetik sehingga suhu sitem turun.
   Pada percobaan detergen suhu air mula mula  kemudia dimasukkan detergen
ke dalam air tersebut , setelah tercampur ukur lagi suhunya dan menjadi  ,dari
percobaan ini kita dapat memastikan bahwa ini adalah reaksi eksoterm karena reaksi
ekstorem adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm ,
suhu campurkan reaksi akan naik dan energi potensial dari zat zat kimia yang
bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke linggkungan .  
     Dan pada percobaan urea setelah kristal kristal urea dimasukkan maka suhu
air menjadi  , bearti larutan urea ini mengalami endoterm yaitu reaksi kimia dengan
sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada reaksi ini , tejadi kenaikan energi
potensial zat zat yang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik sehingga suhu
sitem turun.
d. Self-Efficacy (Efikasi Diri)
Efikasi diri merupakan persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
berfungsi dalam situasi tertentu. Efikasi diri juga merupakan perasaan optimis mengenai
diri kita yang berkemampuan dan efektif, dapat diwujudkan dalam bentuk :
Membuat peta konsep :

e. Vicarious Reinforcement.
(menandai ketika pengamat meningkatkan perilaku terhadap sesuatu yang pernah ia lihat
dari orang lain)
Dilakukan evaluasi :
1) Gejala apakah yang menunjukkan telah terjadi reaksi kimia pada percobaan 1 dan
2?
2) Jika hasil reaksi dibiarkan beberapa jam, apa yang terjadi dengan suhu campuran
pada kedua percobaan?
3) Bagaimana jumlah entalpi zat-zat hasil reaksi (produk) dibandingkan dengan
jumlah energi zat pereaksi (reaktan) pada reaksi 1 dan 2, jika suhu diukur pada
suhu dan tekanan yang sama?
4) Gambarkan diagram tingkat energi umtuk kedua reaksi diatas.
5) Simpulkan pengertian eksoterm dan endoterm.

5. Tahap penguatan (motivation phase)


Tahap terakhir dalam proses terjadinya peristiwa atau perilaku belajar adalah
tahap penerimaan dorongan yang dapat berfungsi sebagai reinforcement, ‘penguatan’
bersemayamnya segala informasi dalam memori para peserta didik yang berkinerja
memuaskan. Sementara itu, kepada mereka yang belum menunjukan kinerja yang
memuaskan perlu diyakinkan akan arti penting penguasaan materi atau perilaku yang
disajikan model (guru) bagi kehidupan mereka. Seiring dengan upaya ini, ada baiknya
ditunjukkan pula bukti-bukti kerugian orang yang tidak menguasai materi atau perilaku
tersebut.

5.1. Memberikan reinforcement (penguatan) terhadap materi reaksi eksoterm


dan endoterm.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa reaksi eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu (keadaan tabung menjadi panas,
dan reaksi endoterm ditandai dengan penurunan suhu (keadaan tabung menjadi dingin).
Adapun zat yang mengalami reaksi eksoterm setelah dilarutkan dalam air antara lain
larutan detergent. Sedangkan zat yang mengalami reaksi endoterm setelah dilarutkan
dalam air yaitu urea dan oralit
Larutan yang mengalami reaksi eksoterm adalah larutan deterjen, karena pada
larutan tersebut menggalami kenaikan suhu. Yang mulanya 28 0C menjadi
290C.Sedangkan larutan yang mengalami reaksi endoterm adalah larutan oralit dan urea.
Larutan tersebut pada mulanya suhu 28 0C menjadi  dan 
  Pada reaksi eksoterm entalpi(ΔH) negatif (-) sedangkan pada reaksi endoterm
entalpi (ΔH) positif (+).
Gambar. Digaram entalpi reaksi endoterm dan eksoterm
Reaksi di atas eksoterm, berarti sejumlah kalor yang berasal dari sistem lepas
ke lingkungan. Kandungan kalor sistem menjadi berkurang.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Sistem menyerap sejumlah kalor dari lingkungan sekitar, sehingga jika wadah
reaksi kita raba, terasa dingin. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan kalor sistem
setelah reaksi lebih besar dibanding sebelum reaksi.
Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Air mendidih mengandung
kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air
mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor
dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa
dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Perpindahan kalor terjadi
karena adanya perbedaan suhu.
Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan
demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu
dinamakan kesetimbangan termal.
Harga ΔH Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang
berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp (entalpi produk)
lebih kecil dari Hr (entalpi reaktan). Oleh karena itu, ΔH bertanda negatif (-). Sebaliknya
pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap
oleh sistem. Dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ΔH bertanda positif (+).
Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm, Hp > Hr, sehingga ΔH bertanda positif (+)
Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan
dengan diagram tingkat energi seperti berikut,
IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR SKINNER DALAM REAKSI EKSOTERM
DAN ENDOTERM
(Teori Operant Conditioning)

Kompetensi Dasar :
3.4 Menganalisis kesetimbangan ion dalam larutan garam dan menentukanpH-nya
Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan
diagram tingkat energi.
4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
eksoterm dan reaksi endoterm.

Materi Pembelajaran :
Reaksi eksoterm dan endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor/panas dari lingkungan.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan pelepasan energi/panas ke lingkungan.

Menurut Skinner mengajar adalah mengatur kesatuan penguat untuk mempercepat


proses belajar. Dengan demikian tugas guru harus menjadi arsitek dalam membentuk tingkah
laku siswa dengan penguatan, sehingga dapat membentuk respons yang tepat dikalangan
siswa.
Langkah-langkah dalam pembelajaran :
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Setelah proses mengekplorasi fakta , dan mendiskusikan kasus/permasalahan dalam
kegiatan pembelajaran diharapkan :
1) Siswa dengan teliti dapat mengidentifikasi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
berdasarkan hasil percobaan.
2) Siswa dengan teliti dapat mengidentifikasi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
berdasarkan diagram tingkat energi.
3) Siswa dengan cermat dapat menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess
4) Siswa dengan cermat dapat menentukan H reaksi berdasarkan data perubahan
entalpi pembentukan standar.
5) Siswa dengan cermat dapat menentukan H reaksi berdasarkan data energi ikatan.
6) Siswa dengan percaya diri dapat menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet,
teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap
sehari-hari.
Siswa dengan terampil dapat menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon,
termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai
hasil pemikiran kreatif.

2. Prosedur pengajaran dilakukan melalui modifikasi : model pembelajaran


Discovery Learning
Stimulasi
Diberi gambar api unggun :

- Pemberian stimulus dalam apersepsi :


Ketika kalian mengikuti suatu perkemahan, pasti kalian pernah berada didekat api
unggun, ketika didekat api unggun badan kalian yang tadinya merasa kedinginan
lama kelamaan menjadi hangat bukan? Udara disekitar kalian juga terasa panas.
Mengapa bisa terjadi demikian? Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan
temperatur pada lingkungan?

- Dalam pertumbuhan tanaman energi dari cahaya matahari untuk melangsungkan


fotosintesis. Peubahan energi apakah yang sebenarnya menyertai reaksi kimia
tersebut? Bagaimanakah cara menentukan perubahan energinya?

Identifikasi Masalah
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan masalah yang akan kita pecahkan !
1. ..................................................................
2. ..................................................................
3. ..................................................................
4. ..................................................................

Pengumpulan Data
“Bagaimana perubahan energi dalam suatu reaksi dapat terjadi? Mari kita kaji lebih
lanjut dengan kegiatan praktikum berikut ini !”
        Alat dan Bahan
            1. Taung reaksi rak                                            9. Pita Mg
            2. Sumbat tabung (Tisu)                                     10. Larutan HCL 1 M
            3. Bantang pengaduk                                          11. Ba(OH)2.8H2O
            4. Gelas kimia                                                     12. NH4Cl
            5. Spatula kaca                                                   13. Bubuk oralite
            6. Gelas ukur                                                      14. Bubuk detergent
            7. Pipet tetes                                                       15. Urea
            8.Termometer                                                     16.Air

Cara Kerja :
Percobaan 1 :
1) Masukaan 5 mL larutan HCL 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambakan pita Mg
2) Amati apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya
3) Masukaan Ba(OH)2 .8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi . Tambahkan
NH4Cl sebantak 2 spatula .Aduk campuran itu , kemudian tutuplah tabung tersebut
4) Pegang tabung itu dan rasakan suhunya . Biarkan sebentar , buka tabung dan cium bau
gas yang timbul

Percobaan 2 :
1) Masukkan NH4Cl padat sebanyak 3 spatula ke dalam gelas kimia.
2) Masukkan Ba(OH)2 sebanyak 3 spatula kedalam gelas kimia yang telah berisi NH4Cl,
kemudian aduk.
3) Rasakan/pegang gelas kimia, apakah terasa dingin/panas.
4) Catat hasil pengamatan pada LKS.
5) Buat kesimpulan dari hasil eksperimen tersebut.
Percobaan 3 :
1) Masukkan 50 mL air ke dalam gelas kimia ,catat suhunya .
2) Masukkan bubuk oralit . Aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa
saat diaduk.
3) Masukan 50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukkan bubuk detergen ,aduk larutan
kemudia amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
4) Masukan 50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukan urea , aduk larutan kemudian
amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.

Pengolahan Data
“Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, lengkapi data pengamatan dan
pertanyaan-petanyaan berikut !”
Hasil Pengamatan
          Percobaan I dan II                  
Perlakuan Hasil
HCl + Mg Berbuih , Mendidih, Bergelembung,kertas
pita Mg lama kelamaan dari warna putih
menjadi hitam lalu menghilang,suhu
tabung reaksi menjadi panas
Ba(OH)2 + NH4Cl Tidak berbau dan suhunya dingin

          Percobaan III
Pemeriksaan Suhu Suhu
Suhu Awal 28 0
Suhu akhir Larutan Oralit 27 0
Suhu Akhir Detergen 29 0
Suhu Akhir Larutan Urea 26 0

 Reaksi antara HCl dengan Pita Mg


Reaksi yang terjadi yaitu:
HCl ( aq ) + Mg ( s ) → MgCl 2
1. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
2. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
3. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor ...... lingkungan.
4. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar x kJ tulis persamaan termokimianya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................

5. Gambarkan reaksi tersebut dengan diagram tingkat energi!

6. Jadi, reaksi tersebut termasuk reaksi ....

 Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl


Reaksi yang terjadi yaitu:
Ba(OH )2 .8 H 2 O ( s ) +2 NH 4 Cl ( s ) → Ba Cl2 . 2 H 2 O ( s ) +2 N H 3 ( g ) + H 2 O(l)
1. Yang merupakan sistem pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
2. Yang merupakan lingkungan pada percobaan tersebut yaitu:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Reaksi (sistem) tersebut ......................... kalor ...... lingkungan.
4. Reaksi yang terjadi termasuk sistem .....................

5. Berikan alasannmu!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
6. Jika perubahan entalpi yang terjadi sebesar y kJ tulis persamaan termokimianya!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
........................................................................................................
Pembuktian
Setelah melakukan praktikum dan memperoleh pemahaman awal tentang sistem
dan lingkungan, sekarang kita akan membahas bagaimana hal tersebut terjadi. Untuk
dapat memahami konsep reaksi eksoterm dan endoterm, kalian perlu mengingat kembali
pengertian sistem dan lingkungan.
Sistem adalah ...............................................................................................
Lingkungan adalah ...............................................................................................
 Reaksi antara Ba(OH)2 dengan NH4Cl
 Amati perubahan yang terjadi
Isilah tabel di bawah ini

Keterangan
perubahan
Sebelum Sesudah
Suhu 27ºC 25ºC
Wujud Kristal Meleleh
Suhu tabung Dingin Dingin
reaksi
Pencampuran ini termasuk endoterm karena. Reaksi endoterm merupakan reaksi
yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh
sistem dari lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di
sekitar system. Pada kristal barium hidroksida (Ba(OH)2.8H2O) yang ditambahkan
dengan Kristal amonium klorida (NH4Cl) dan di tutup dengan gabus sehingga udara
tidak dapat masuk dan keluar, kemudian pada saat tabung di pegang terasa dingin dan
setelah gabus di buka di kipas tercium bau yang tidak sedap.

 Reaksi antara HCl dengan pita Mg


Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang
menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai
∆H = Bernilai Negatif (-).
      Pencampuran Ba(OH)2.8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu
dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm mempunyai
Hr > Hp sehingga ∆H berharga positif.∆H = Bernilai Positif (+).
     Suhu Air mula mula  lalu di masukkan oralit dan diaduk hingga merata
setelah itu ukur lagi suhunya dan menjadi  , bearti oralit mengalami endoterm yaitu
reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada reaksi ini , tejadi
kenaikan energi potensial zat zat yang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik
sehingga suhu sitem turun.
   Pada percobaan detergen suhu air mula mula  kemudia dimasukkan detergen
ke dalam air tersebut , setelah tercampur ukur lagi suhunya dan menjadi  ,dari percobaan
ini kita dapat memastikan bahwa ini adalah reaksi eksoterm karena reaksi ekstorem
adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm , suhu
campurkan reaksi akan naik dan energi potensial dari zat zat kimia yang bersangkutan
akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke linggkungan .  
     Dan pada percobaan urea setelah kristal kristal urea dimasukkan maka suhu
air menjadi  , bearti larutan urea ini mengalami endoterm yaitu reaksi kimia dengan
sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada reaksi ini , tejadi kenaikan energi
potensial zat - zat yang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik sehingga suhu
sitem turun.

Generalisasi
Kesimpulan :
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa reaksi eksoterm ditandai dengan kenaikan suhu (keadaan tabung menjadi panas,
dan reaksi endoterm ditandai dengan penurunan suhu (keadaan tabung menjadi dingin).
Adapun zat yang mengalami reaksi eksoterm setelah dilarutkan dalam air antara lain
larutan detergent. Sedangkan zat yang mengalami reaksi endoterm setelah dilarutkan
dalam air yaitu urea dan oralit
Larutan yang mengalami reaksi eksoterm adalah larutan deterjen, karena pada
larutan tersebut menggalami kenaikan suhu. Yang mulanya 28 0C menjadi
290C.Sedangkan larutan yang mengalami reaksi endoterm adalah larutan oralit dan urea.
Larutan tersebut pada mulanya suhu 28 0C menjadi  dan  pada reaksi eksoterm
entalpi(ΔH) negatif (-) sedangkan pada reaksi endoterm entalpi (ΔH) positif (+).

Gambar. Digaram entalpi reaksi endoterm dan eksoterm


Contoh yang lebih sederhana dari perubahan fisis. Air mendidih mengandung
kalor lebih banyak bila dibandingkan dengan es. Bila jari disentuhkan ke dalam air
mendidih, akan terasa panas. Rasa panas itu disebabkan oleh adanya perpindahan kalor
dari air mendidih ke jari. Sebaliknya, jika jari menyentuh es, akan terasa dingin. Rasa
dingin itu disebabkan oleh perpindahan kalor dari jari ke es. Perpindahan kalor terjadi
karena adanya perbedaan suhu.
Bila dua benda yang berlainan suhu disentuhkan dan dibiarkan dalam keadaan
demikian, lama-kelamaan kedua benda memiliki suhu yang sama. Keadaan itu
dinamakan kesetimbangan termal.

3. Mengunakan positif reinforcement 
Reaksi Eksoterm adalah reaksi kimia yang menghasilkan atau melepaskan kalor.
Kalor mengalami perpindahan dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem
ke lingkungannya ); ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia yang menyerap kalor. Kalor mengalami
perpindahan dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya
ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem.

Harga ΔH Reaksi Eksoterm dan Endoterm


Pada suatu reaksi yang tergolong eksoterm, terdapat sejumlah kalor yang
berpindah dari sistem ke lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa Hp (entalpi produk)
lebih kecil dari Hr (entalpi reaktan). Oleh karena itu, ΔH bertanda negatif (-). Sebaliknya
pada reaksi endoterm, Hp lebih besar dari Hr, karena ada sejumlah kalor yang diserap
oleh sistem. Dengan demikian, maka pada reaksi endoterm ΔH bertanda positif (+).
Reaksi eksoterm, Hp < Hr, sehingga ΔH bertanda negatif (-)
Reaksi endoterm, Hp > Hr, sehingga ΔH bertanda positif (+)
4. Menggunakan prinsip belajar tuntas, agar penguasaan belajar siswa dapat diperoleh
sesuai dengan tingkah laku yang diharapkan atau sesuai dengan tujuan awal dalam
pengajaran.
5. Memberi program remidi bagi siswa yang memerlukan, agar mencapai prinsip belajar
tuntas.

Anda mungkin juga menyukai