Tahapan
Aktivitas
Pembelajaran
Asimilasi Para siswa memperhatikan benda yang ada di meja guru yaitu baterai
(Pengalaman Fisik, biasa, baterai alkalin dan aki (Pengalaman Fisik)
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Guru meminta
Logiko-matematik,
siswa untuk membuka baterai dan membelah bagian dalamnya.
dan Transmisi
Kemudian siswa diminta untuk menentukan bagian/komponen-
Sosial)
komponen penting dari baterai.
No Komponen- Fungsi Gambar
komponen
Baterai
1
2
3
4
5
Tahapan
Aktivitas
Pembelajaran
Akomodasi
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk
praktikum
Siswa melakukan praktikum Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Siswa menuliskan hasil percobaan pada data percobaan yang terjadi
di kedua electrode
Siswa menganalisis data hasil percobaan, menghitung potensial sel
terukur (sel volta) dan membedakan hasil pengamatan sebelum dan
sesudah menghubungkan arus listrik (sel elektrolisis)
Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKS
Siswa menyimpulkan hasil percobaan bahwa dalam sel elektrokimia
melibatkan reaksi redoks dan kespontanan reaksi berdasarkan hasil
analisis terhadap data pengamatan
Ekuilibrasi (struktur Siswa menjelaskan definisi sel volta dan sel elektrolisis
baru) Siswa menjelaskan perbedaan antara sel volta dan sel elektrolisis
Siswa diminta menentukan kespontanan reaksi menggunakan data
potensial sel
Siswa diminta membuat hubungan antara arus dengan jumlah zat
hasil reaksi dalam proses elektrolisis
Para siswa membangun hubungan antara reaksi kimia dengan aliran
listrik pada konsep elektrokimia . Aliran listrik merupakan aliran
sesuatu yang bermuatan seperti electron. Akibat aliran arus listrik
searah ke dalam larutan elektrolit akan terjadi perubahan kimia dalam
larutan tersebut. Menurut Michael Faraday (1834) lewatnya arus 1 F
mengakibatkan oksidasi 1 massa ekivalen suatu zat pada suatu
elektroda (anoda) dan reduksi 1 massa ekivalen suatu zat pada
elektroda yang lain (katoda).
Reaksi kimia yang berhubungan dengan adanya aliran electron adalah
Penerapan Teori Piaget
Tahapan
Aktivitas
Pembelajaran
reaksi yang melibatkan pelepasan dan penerimaan electron (reaksi
redoks). Sel volta menyaratkan terjadinya redoks spontan yang
kemudian dirangkai sedemikian rupa agar menghasilkan arus listrik
yang dapat menghasilkan kerja. Reaksi tidak akan terjadi jika tidak ada
hubungan baik secara rangkaian luar maupun rangkaian dalam. Jika
hanya rangkaian luar yang dihubungkan, reaksi akan terjadi hanya
sesaat dan seketika itu juga reaksi berhenti. Reaksi akan berjalan terus
jika rangkaian dalam (jembatan garam) dihubungkan. Jika kedua
rangkaian dihubungkan, akan terjadi reaksi redoks di antara kedua
setengah sel itu. Persamaan reaksi ionnya:
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)
Persamaan reaksi setengah selnya :
Pada elektrode Zn : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e–
Pada elektrode Cu : Cu2+(aq) + 2e– → Cu(s)
Notasi Sel:
Zn(s) | Zn2+ || Cu2+ | Cu (s)
Sel elektrolisis merupakan reaksi sebaliknya dari sel volta yakni Zn 2+
(aq) + Cu (s) → Zn (s) + Cu2+ (aq) adalah reaksi redoks yang tidak
spontan
Para siswa mengetahui konsep-konsep baru yang ternyata berkaitan
dengan konsep yang lain.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Tujuan :
Untuk mengetahui potensial dan prinsip kerja dari sel volta dan sel elektrolisis.
Dasar Teori
Sel volta adalah penataan bahan kimia dan penghantar listrik yang memberikan aliran electron
lewat rangkaian luar dari suatu zat kimia yang teroksidasi ke zat kimia yang direduksi
(Keenan:1980). Sebuah sel elektrokimia yang beroperasi secara spontan disebut sel galvani (atau
sel volta). Sel seperti ini mengubah energy kimia menjadi energy listrik yang dapat digunakan
untuk melakukan kerja (Oxtoby:1999).
Hubungan listrik antara dua setengah – sel harus dilakukan dengan cara tertentu. Kedua
electrode logam dan larutannya harus berhubungan, dengan demikian lingkar arus yang
sinambung terbentuk dan merupakan jalan agar partikel bermuatan mengalir. Secara sederhana
electrode saling dihubungkan dengan kawat logam yang memungkinkan aliran electron
(Petrucci:1985).
Sel terdiri dari dua setengah – sel yang elektrodanya dihubungkan dengan kawat dan larutannya
dengan jembatan garam. (Ujung jembatan garam disumbat dengan bahan berpori yang
memungkinkan ion bermigrasi, tetapi mencegah aliran cairan dalam jumlah besar).
Potensiometer mengukur perbedaan potensial antara dua electrode yaitu sebesar 0.463 Volt (V)
(Petrucci:1985).
Aliran listrik antara dua larutan harus berbentuk migrasi ion. Hal ini hanya dapat dilakukan
melalui larutan lain yang "menjembatani" kedua setengah – sel dan tak dapat dengan kawat
biasa: hubungan ini disebut jembatan garam (salt bridge) (Petrucci:1985).
Alat :
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Elektrode Zn
4. Elektrode Cu
5. Voltmeter
Bahan:
1. Zn(NO3)2 1 M
2. Cu(NO3)2 1 M
Langkah Kerja :
Pertanyaan
Alat
1. Tabung Pipa U
2. Elektrode C
3. Alat uji elektrolit
4. Gelas ukur
5. Baterai
Bahan
1. Larutan KI
2. Larutan CuSO4
3. Fenolftalein
4. Tepung Kanji (Amilum)
Prosedur Penelitian
Elektrolisis larutan KI dengan elektrode C
1. Masukan larutan KI dalam pipa U yang telah disiapkan. Sisakan ruang 2 cm dari atas lubang
pipa U.
2. Letakkan pada gelas ukur ukuran 1000 ml agar pipa U tidak jatuh.
3. Letakkan gelas ukur pada alat uji elektrolit.
4. Jepit elektrode C pada masing-masing jepit buaya yang terdapat pada alat uji elektrolisis.
Tentukan positif negatifnya.
5. Tunggu beberapa saat lalu lihat apa yang terjadi. Catatlah.
6. Ambil 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada katode, letakkan pada gelas ukur kecil A,
lalu teteskan 2ml fenolftalein. Amati perubahannya.
7. Ambil 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada kation, letakkan pada gelas ukur kecil B,
lalu teteskan 2ml amilum. Amati perubahannya.
8. Ambil lagi 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur kecil
C, lalu teteskan 2ml fenolftalein. Amati perubahannya.
9. Ambil lagi 2ml(20 tetes) larutan KI yang berada pada anode, letakkan pada gelas ukur kecil
D, lalu teteskan 2ml amilum. Amati perubahannya.
10. Catatlah hasil pengamatan tersebut dalam tabel.
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode C
1. Masukkan larutan CuSO4 ke dalam pipa U yang telah disiapakan. Sisakan ruang 2 cm dari
atas lubang pipa U.
2. Letakkan pipau U kedalam gelas ukur ukuran 1000 ml agar tidak jatuh.
3. Letakkan pada alat uji elektrolit.
4. Jepit elektrode C pada jepit buaya. Masukkan ke dalam larutan CuSO4.
5. Amati apa yang terjadi pada Anode dan Katode.
6. Catatlah hasil pengamatan dalam tabel.