Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PERUMUSAN GAGASAN

A. Identifikasi Isu
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan
penetapan isu. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi dari 3 buah isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai CPNS di instansi tempat
bekerja, yaitu di UPT Puskesmas X Koto I. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini
bersumber dari tiga aspek, yaitu :
1. Manajemen ASN
2. Pelayanan Publik
3. Whole of Government (WoG)
Berdasarkan hasil pengamatan selama bekerja di UPT Puskesmas X Koto I didapat
beberapa isu-isu, diantaranya :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam kegiatan vaksinasi
2. Kurang optimalnya pelayanan pasien disabilitas
3. Kurang optimalnya skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) pada saat pelayanan.
Tabel 2.1 Identifikasi Isu di UPT Puskesmas X Koto I
No. Identifikasi Isu Sumber Kondisi Saat Ini Kondisi Yang
Isu Diharapkan
1 Kurangnya kesadaran WoG Masyarakat Masyarakat datang
masyarakat dalam datang untuk untuk vaksinasi
kegiatan vaksinasi vaksinasi dengan dengan kesadaran
keterpaksaan. sendiri tanpa
paksaan.
2 Kurang optimalnya Pelayanan Pasien disabilitas Pasien disabilitas,
pelayanan pasien Publik diperlakukan perlu diberikan
disabilitas. sama dengan pendampingan oleh
pasien biasa. petugas.
3 Kurang optimalnya WoG Tidak semua Semua petugas
skrining Penyakit petugas melakukan skrining
Tidak Menular (PTM) melakukan PTM pada saat
pada saat pelayanan skrining PTM pelayanan.
pada saat
pelayanan.
B. Deskripsi Isu
1. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam kegiatan vaksinasi
Masih meningkatnya penularan Covid-19 disejumlah daerah membuat Pemerintah
Daerah terus melakukan percepatan vaksinasi Covid-19, salah satunya yang dilakukan oleh UPT
Puskesmas X Koto I. Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19
membuat petugas kesehatan Puskesmas X Koto I sulit mengumpulkan masyarakat yang mau
untuk divaksinasi. Umumnya masyarakat tidak mau vaksin hanya gara-gara mendengar berita
yang tidak benar.
Hal-hal yang menyebabkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam kegiatan vaksinasi
ini antara lain:
a. Banyaknya berita hoaks yang diterima masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapat
informasi yang benar tentang vaksinasi.
b. Kekhawatiran masyarakat terhadap efek samping vaksin.
c. Ketakutan masyarakat dengan tindakan medis.

2. Kurang optimalnya pelayanan pasien disabilitas


UPT Puskesmas X Koto I memiliki andil dan peran yang besar terhadap pelayanan
kesehatan bagi penderita disabilitas di wilayah kerjanya. Puskesmas X Koto I menjadi fasilitator
bagi masyarakat di wilayah kerjanya dalam menerima, dan mengupayakan apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan mereka dalam pelayanan kesehatan.
Namun karena karena belum adanya sarana khusus untuk pasien disabilitas, dan
kekurangan petugas dalam melakukan pendampingan pasien disabilitas ini menyebabkan kurang
optimalnya pelayanan pada pasien tersebut.

3. Kurang optimalnya skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) dalam pelayanan


Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang bukan disebabkan oleh proses
infeksi (tidak infeksius). Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan
masyarakat yang besar di Indonesia. Dalam pelaksanaan program ini, perlu adanya evaluasi
untuk menilai keberhasilan dan manfaat yang dirasakan oleh warga. Dalam prosesnya program
pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) melakukan berbagai kegiatan seperti : skrining
kardiovaskuler, skrining IVA, skrining SADARI, kegiatan posbindu, prolanis DM dan Hipertensi
di posyandu lansia dinilai sudah sesuai dengan program.
Pada saat ini skrining PTM belum optimal dilakukan pada saat pelayanan, karena
kekurangan petugas yang melaksanakan program ini, belum tersosialisasinya SOP yang ada dan
kurangnya kesadaran pasien terhadap penyakit yang dideritanya. Sehingga, masyarakat tidak
mengetahui resiko akan penyakit tidak menular ini dan menjadikannya tidak terkendali.

C. Penetapan Core Isu


Isu-isu yang menyangkut Manajemen ASN, Whole of Government, dan pelayanan publik
yang telah di identifikasi diatas kemudian akan ditentukan mana isu yang akan di angkat menjadi
satu isu utama (Core Issue) dan menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan dan pelaksanaan yang akan
dilakukan selama habituasi di unit kerja. Penetapan kualitas isu dilakukan melalui analisis isu
dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria isu.
Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang
perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan yang dilakukan. Analisis isu
dilakukan dengan menggunakan pendekatan APKL yaitu Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
dan Layak.
Analisis APKL merupakan alat bantu untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu
dengan memperhatikan tingkat aktual, problematika, kekhalayakan dan layak dari isu-isu yang
ditemukan di lingkungan unit kerja. Setelah diperoleh analisis APKL, maka dipilih isu yang
menjadi prioritas utama yang selanjutkan akan di identifikasi.

Secara lebih rinci penjelasan APKL data di lihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Parameter APKL dalam Analisis Isu

No. Indikator Keterangan

1 Aktual (A) Isu yang sering terjadi atau dalam proses


kejadian sedang hangat dibicarakan
2 Problematika (P) Isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks sehingga perlu dicarikan segera
solusinya
3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat
hidup orang banyak
4 Layak (L) Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan
untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Tabel 2.3 Indikator Skor APKL


Skala Nilai
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil

Berikut adalah beberapa isu yang ada di UPT Puskesmas X Koto I yang akan ditentukan
kelayakannya menggunakan metoda APKL, untuk lebih jelasnya bisa di lihat tabel berikut ini :
Tabel 2.4 Pemilihan Isu Berdasarkan APKL
No. Isu Aktual A P K L Total Ranking
Nilai
1 Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam kegiatan 5 5 5 5 20 I
vaksinasi
2 Kurang optimalnya
pelayanan pasien
disabilitas. 3 4 5 5 17 III
3 Kurang optimalnya
skrining Penyakit Tidak
Menular (PTM) pada saat 4 4 5 5 18 II
pelayanan
Keterangan : A = Aktual
P = Problematika
K = Kekhalayakan
L = Layak
D. Rumusan Isu
Pada tabel Pemilihan Isu berdasarkan metoda APKL, didapatkan prioritas isu atau
permasalahan yaitu “Kurangnya kesadaran masyarakat dalam kegiatan vaksinasi”.

E. Penyebab Isu
Dari isu prioritas yang dipilih dengan mengunakan metoda APKL yang disebabkan oleh :
a. Banyaknya berita hoaks yang diterima masyarakat sehingga masyarakat tidak mendapat
informasi yang benar tentang vaksinasi.
b. Kekhawatiran masyarakat terhadap efek samping vaksin.
c. Ketakutan masyarakat dengan tindakan medis.
Berdasarkan isu prioritas yang sudah dipilh terdapat 3 (tiga) penyebab isu. Dimana dari
ketiga penyebab isu tersebut akan dipilih prioritas penyebab isu yang nanti nya akan dicari solusi
dan gagasan aktualisasinya. Untuk dapat menentukan prioritas penyebab isu yang akan dipilih
maka digunakan salah satu metode yang disebut USG, yaitu Urgency, Seriuosness, Growth.
Metode USG adalah salah satu alat yang digunakan untuk menganalisis faktor penyebab
yang akan diangkat. Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan
perkembangan isu dengan menentukan angka skala (1-5). Metode USG ini dapat di uraikan
sebagai berikut :
1. Urgency (Urgensi), berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk diselesaikan
semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut.
2. Seriousness (Keseriusan), berkaitan dengan seberapa serius isu tersebut dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu
tersebut. Semakin tinggi dampak masalah tersebut, maka semakin tinggi tingkat serius
masalah tersebut.
3. Growth (Perkembangan), berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan isu tersebut
menjadi berkembang dan kemungkinan memburuknya isu jika tidak ditangani dengan
sebagaimana mestinya.
Tabel 2.5 Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Kriteria Total
No. Faktor Penyebab U S G Rangking
Nilai
1 Banyaknya berita hoaks yang diterima 5 5 5 15 I
masyarakat sehingga masyarakat tidak
mendapat informasi yang benar
tentang vaksinasi.
2 Kekhawatiran masyarakat terhadap 4 5 5 14 II
efek samping vaksin.
3 Ketakutan masyarakat dengan 4 4 4 12 III
tindakan medis.

Skala Nilai :
1 = Tidak mendesak/serius/berdampak
2 = Kurang mendesak/serius/berdampak
3 = Cukup mendesak/serius/berdampak
4 = Mendesak/serius/berdampak
5 = Sangat mendesak/serius/berdampak
Berdasarkan metode USG yang telah disajikan pada tabel USG di atas, dapat disimpulkan
bahwa faktor penyebab isu yang utama atau paling mendesak, serius dan berdampak serta harus
segera diselesaikan adalah “Banyaknya berita hoaks yang diterima masyarakat sehingga
masyarakat tidak mendapat informasi yang benar tentang vaksinasi”.

F. Gagasan Aktualisasi
Berdasarkan penyebab isu yang telah didapatkan di atas dengan metode USG, maka
Gagasan Aktualisasi yang Penulis kemukakan adalah :

Gagasan Aktualisasi : Melakukan penyuluhan dan pembuatan media promosi kesehatan (leaflet
dan video) tentang kegiatan vaksinasi
Judul Aktualisasi : “Peningkatan Kesadaran Masyarakat Dalam Kegiatan Vaksinasi Melalui
Penyuluhan Dan Penyediaan Media Promosi Kesehatan (Leaflet Dan Video) Di Upt Puskesmas
X Koto I”

Anda mungkin juga menyukai