Anda di halaman 1dari 13

1

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH SULAWESI SELATAN
SATUAN BRIMOB

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )


DASAR MENEMBAK
1. Pengertian – pengertian

a. Membidik adalah mengarahkan pandangan mata ke sasaran melalui


pejera yang ada pada senjata dengan membuat garis bidik dan gambar
bidik yang betul dan sempurna.
b. Senjata api bahu adalah senjata api laras panjang yang penggunaannya
digenggam oleh dua tangan dengan dasar popor disandarkan pada bahu.
c. Pejera adalah salah satu bagian pada senjata api yang terletak pada
ujung laras bagian depan dan ujung laras bagian belakang dengan cara
penggunaan yang telah ditentukan.
d. Garis bidik adalah suatu garis khayal yang menghubungkan antara mata,
pejera belakang dan pejera depan untuk membentuk suatu garis lurus.
e. Gambar bidik adalah suatu garis khayal yang menghubungkan antara
mata, pejera belakang, pejera depan dan sasaran untuk membentuk suatu
garis lurus.
f. Latihan membidik adalah latihan membuat garis bidik dan gambar bidik
yang betul dan sempurna dengan menggunakan pejera yang ada pada
senjata.
g. Zero berarti nol. Yang dimaksud penembakan zero adalah penembakan
yang dilaksanakan pada jarak tertentu dengan tujuan untuk menentukan
titik pembidikan sebagai titik perkenaan tembakan yang berarti dengan
jarak tembak tertentu, perbedaan letak antara titik pembidikan dengan titik
perkenaan tembakan tidak ada atau nol.

2. Aturan Umum Keselamatan

a. Senjata selalu dianggap berisi (peluru).


2

b. Jangan pernah mengarahkan senjata ke arah yang tidak ingin kita


tembak/ bunuh.
c. Jari telunjuk selalu berada di luar pemicu sampai kita menemukan target/
sasaran.
d. Ketahui apa yang ada di depan dan di belakang target/ sasaran.

3. Aturan Di Lapangan Tembak

a. Wajib menggunakan pelindung mata dan telinga.


b. Dilarang membungkuk atau melangkah maju ketika di garis penembakan
tanpa perintah instruktur.
c. Dilarang berada di lapangan tembak bila dibawah pengaruh alkohol dan
narkoba.
d. Setiap orang berhak menghentikan penembakan dengan berteriak
“hentikan tembakan” bila melihat ada hal yang membahayakan
keselamatan.

4. Memeriksa Keamanan Senjata

a. Arahkan laras senjata ke tempat yang aman.


b. Telunjuk berada di luar pemicu (lurus).
c. Lepas magazen/ buka silinder.
d. Tarik peluncur dan kunci di belakang.
e. Lihat dan periksa ke kamar 2 (dua) kali, bila gelap gunakan jari kelingking
untuk memastikan tidak ada peluru di dalam kamar.
f. Gantungkan (senapan) / sarungkan (senpi genggam)

5. Alat Pelindung

a. Pelindung mata b. Pelindung Telinga


3

6. Cara Membawa Senjata

a. Senpi Bahu :
1) Popor dibuka.
2) Tergantung di depan badan, laras mengarah ke bawah.
3) Dalam kondisi tidak siaga tangan kiri / tangan lemah memegang
popor.
4) Dalam kondisi siaga, tangan kanan/ tangan kuat memegang pistol
grip dengan telunjuk lurus (tidak di pemicu).

b. Senpi Genggam :
1) Selalu berada dalam holster/sarung.
2) Dicabut dari holster/sarung hanya bila hendak menembak.

7. Membuat Gambar Pejera


4

8. Kemungkinan penyebab kesalahan dalam menembak

a. Tangan kiri/ kidal b. Tangan kanan


5

9. Hal-Hal Yang Mempengaruhi Hasil Tembakan.

a. Cara berdiri : 5%
b. Pegangan : 5%
c. Gambar pejera : 10%
d. Penarikan pemicu : 80%

T O T A L : 100%

10. Jenis –jenis senjata bahu

a. Senapan
b. Karaben
6

c. Pistol metraliur
d. Senapan serbu
e. Senapan otomatis

11. Cara menggunakan senjata api bahu

a. Pandangan umum
1) Menekan penarik merupakan faktor yang terpenting sekalipun faktor-
faktor lainnya yang sudah baik, kalau menarik penariknya salah,
maka perkenaannya akan menyimpang.
2) Cara menekan panerik yang betul tidaklah semudah apa yang kita
perkirakan, jadi harus diketahui benar-benar tentang cara dan teknik
menekan penarik, jika kita menekan menarik salah, maka akan
mengakibatkan senjata bergerak dan bidikan jadi berubah.
3) Faktor-faktor yang menyebabkan senjata bergerak pada umumnya
dikarenakan faktor psikologis dari penembak yaitu :
a) Takut pada tendangan senjata sehingga penembak membuat
tolakan dan menutup matanya pada saat terjadi ledakan.
b) Takut dengan bunyi ledakan, sehingga menyebabkan
pembidikan jadi tidak sempurna dan menyentak pada waktu
menekan penarik.
4) Jadi penarik ditekan sedemikian rupa, sehingga penembak tidak
akan mengetahui kapan akan terjadi ledakan.
b. Teknik menekan penarik
1) Menggunakan jari telunjuk.
2) Ditempatkan pada rus pertama.
3) Ditekan pelan meningkat beraturan.
4) Dilaksanakan saat membidik.
5) Tahan nafas saat menekan penarik selama kurang lebih 7 s/d 8
detik.
c. Sikap-sikap menembak senjata api bahu
1) Sikap menembak tiarap
Ketentuan-ketentuan sebagai berikut ;
a) Tiarap, badan serong dari sasaran kurang lebih 30 derajat
7

b) Kedua kaki terbuka, kaki kanan dilipat sedikit dan kedua mata
kaki bagian dalam merapat pada tanah.
c) Dada sedikit di angkat.
d) Kedua siku tangan bersandar pada tangan.
e) Bahu kiri berada sedikit ke depan sehingga kedudukan siku kiri
juga berada lebih ke depan dari pada siku kanan.
f) Tangan kanan memegang senjata pada pegangan.
g) Dasar popor berada pada lekuk bahu kanan.
h) Pipi kanan menempel pada popor senjata.
i) Telapak tangan kiri menyangga senjata pada pelindung tangan
dan persisi di bawah senjata.
2) Sikap pilih
a) Sikap menambak pilih duduk
Dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
(1) Menghadap serong dari arah sasaran
(2) Pantat diletakkan di tanah.
(3) Kedua kaki bersila atau dibuka hidup di depan dada.
(4) Kedua siku bersandar pada kedua lutut, dengan posisi
badan sedikit condong ke depan.
(5) Tangan kanan memegang senjata senjata pada
pegangan.
(6) Dasar popor berada pada lekuk bahu kanan.
(7) Pipi kanan menempel pada popor, sehingga mata
penembak dengan pejera belakang berada pada jarak
yang ideal antara 5 sampai 10 cm.
(8) Telapak tangan kiri menyangga senjata pada pelindung
tangan dengan posisi peris di bawah senjata.
(9) Senjata harus persis berada di atas dari pada lekuk
lengan tangan kiri yang berbentuk “V”.
b) Sikap menembak pilih jongkok
(1) Mengahadap serong dari sasaran.
(2) Jongkok di atas ke dua kaki, dengan kedua telapak kaki
berada penuh di tanah.
(3) Kedua siku bersandar pada ke dua lutut.
8

(4) Badan sedikit condong ke depan.


(5) Tangan kanan memegang senjata pada pegangan.
(6) Dasar popor berada pada lekuk bahu kanan.
(7) Pipi kanan menempel pada siku senjata / popor.
(8) Telapak tangan kiri menyangga senjata pada pelindung
tangan.
c) Sikap menembak pilih berlutut
Dengan ketentuan sebagai berikut ;
(1) Menembak serong dari sasaran.
(2) Berlutut pada kaki yang berada di belakang dari arah
sasaran.
(3) Pantat diletakkan pada tumit.
(4) Siku kiri bersandar pada lutut kiti, dengan sedikiy di geser
ke depan sehingga posisi badan sedikit condong ke
depan.
(5) Siku kanan diangkat secukupnya.
(6) Tangan kanan memegang senjata pada pegangan.
(7) Dasar popor berada pada lekuk bahu kanan.
(8) Pipi kanan menempel pada popor, sehingga mata
penembak dengan pejera belakang berada pada jarak
ideal antara 5 sampai 10 cm.
(9) Telapak tangan kiri menyangga senjata pada pelindung
tangan.
3) Sikap menembak berdiri
Dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Berdiri pada kedua kaki.
b) Menghadap penuh dari sasaran.
c) Siku kiri bersandar pada pinggul kiri.
d) Siku kanan diangkat secukupnya (45 derajat).
e) Tangan kanan memegang pada pegangan senjata.
f) Dasar popor berada pada lekuk bahu kanan.
g) Pipi kanan menempel pada popor.
h) Telapak kanan kiri menyangga dasar magazen.
9

12. Ketentuan menembak senjata api bahu.

a. Menggunakan tabel M II
1) Seri 1, dengan ketentuan :
a) Jarak : 100 meter
b) Sikap : Tiarap
c) Waktu : 5 Menit
d) Peluru : 10 Butir (3 kiri, 4 tengah, 3 kanan)
e) Sasaran : M II
f) Catatan : Saat ujian praktek untuk seri ini penembak
minimal harus bisa mencapai hasil kiri 1 tengah 3 kanan 1,
kalau tidak bisa akan diulangi lagi, kalau tetap tidak bisa
penembak tidak bisa mengikuti seri berikutnya.
2) Seri 2
a) Jarak : 100 meter
b) Sikap : berdiri
c) Waktu : 5 Menit
d) Peluru : 10 Butir (3 kiri, 4 tengah, 3 kanan)
e) Sasaran : M II
3) Seri 3
a) Jarak : 100 meter
b) Sikap : dari berdiri ke sikap duduk
c) Waktu : 44 menit
d) Peluru : 10 butir (3 kiri, 4 tengah, 3 kanan)
e) Sasaran : M II
4) Seri 4
a) Jarak : 100 meter
b) Sikap : lari dari jarak 150 m ke 100 m tiarap
c) Waktu : 56 menit
d) Peluru : 10 butir (3 kiri, 4 tengah, 3 kanan)
e) Sasaran : M II
5) Seri 5
a) Jarak : 25 meter
b) Sikap : tiarap
10

c) Waktu : 5 menit
d) Peluru : 10 butir (3 kiri, 4 tengah, 3 kanan)
e) Sasaran : M II

BAHU
(gambar sasaran M II)
Ketentuan penilaian :
1) Nilai lulus maksimal score 325
2) Lulus kelas satu score : 230 – 325
3) Lulus kelas dua score : 185 – 225
4) Lulus kelas tiga score : 140 – 180

b. Menggunakan tabel TTO


Tabel TTO meliputi 4 seri ;
1) Seri 1 dengan ketentuan :
a) Jarak : 100 meter
b) Sikap : tiarap (diawali dari langkah waspada sejauh 25 m
senjata sudah terisi dan terkunci)
c) Waktu : 22 detik sejak mengambil sikap menembak
d) Peluru : 5 butir
e) Sasaran : tubuh (nilai 5-4-3-2-1)
2) Seri 2 dengan ketentuan :
a) Jarak : 75 meter
b) Sikap : duduk (diawali dari lari zig-zag sejauh 25 meter senjata
sudah terisi dan terkunci)
11

c) Waktu : 30 detik sejak bangkit dari sikap tiarap


d) Peluru : 5 butir
e) Sasaran : tubuh (nilai 5-4-3-2-1)
3) Seri 3 dengan ketentuan :
a) Jarak : 50 meter
b) Sikap : berlutut (diawali dari lari monyet sejauh 25 m senjata
sudah terisi dan terkunci)
c) Waktu : 32 detik sejak bangkit dari sikap duduk
d) Peluru : 5 butir
e) Sasaran : tubuh (nilai 5-4-3-2-1)
4) Seri 4 dengan ketentuan :
a) Jarak : 25 meter
b) Sikap : berdiri tempur (diawali dari lari monyet sejauh 25 m
senjata sudah terisi dan terkunci)
c) Waktu : 15 detik
d) Peluru : 5 butir
e) Sasaran : tubuh (nilai 5-4-3-2-1)

(gambar sasaran tubuh)

Keterangan :
a) Ujian seri 1 s/d 4 dilaksanakan secara berangkai dengan total
waktu 90 detik.
b) Nilai lulus maksimal : 100
c) Lulus kelas satu score : 80 s/d 100
d) Lulus kelas dua score : 70 s/d 79
e) Lulus kelas tiga score : 55 s/d 69
12

c. Menggunakan balon bergerak


1) Menggunakan jarak 50 meter
2) Sasaran balon bergerak melintang ke kanan ke kiri.
3) Sikap pilih berlutut.
4) Jumlah balon : 2 buah.
5) Jumlah peluru : 4 butir.
6) Dengan dua kali gerakan.

(gambar sasaran balon)

13. Kualifikasi dasar menembak

a. Senjata Genggam Pistol Dan Revolver

1) Materi yang di ujikan dengan menggunakan sasaran ring hitam putih


a) Jarak 15 m 1 tangan kanan 10 butir .
(Pistol 5 menit dan Revolver 5 butir 3 menit x 2)
b) Jarak 15 m 1 tangan kiri 10 butir
(Pistol 5 menit dan Revolver 5 butir 3 menit x 2)
c) Jarak 25 meter dua tangan 10 butir.
(Pistol 3 menit dan Revolver 2 butir 3 menit x 2)
2) Klasifikasi
a) Kelas 1 nilai 141-150
b) Kelas 2 nilai 131-140
c) Kelas 3 nilai 121- 130
13

b. Senjata Api Bahu / Senapan

1) Materi yang di ujikan dengan menggunakan sasaran ring hitam putih

a) Jarak 100 meter sikap tiarap 10 butir waktu 3 menit.


b) Jarak 100 meter sikap pilih 10 butir waktu 3 menit.
c) Jarak 100 meter sikap berdiri 10 butir waktu 5 menit.

2) Klasifikasi

a) Kelas 1 nilai 141-150


b) Kelas 2 nilai 131-140
c) Kelas 3 nilai 121- 130

Keterangan sasaran hitam putih

Keterangan Sasaran :

a. Panjang sasaran 55cm x 55 cm


b. Diameter lingkaran putih 50 cm
c. Diameter lingkaran hitam 20 cm
d. Lingkaran hitam nilai 5.
e. Lingkaran putih nilai 4.

Catatan : diberikan kesempatan 3 (tiga) kali untuk mendapatkan hasil


maksimal dan nilai yang digunakan Adela yang tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai